Butuh saran/masukan kalau kamu ada di posisi aku..
-
10 Juli 2019
Saya guru juga, tidak pernah merasa ada rasa bosan dalam mengajar karena itu passion saya. Guru memang tidak akan menjadikan kita kaya harta, tapi kaya hati.
Guru memang bukan pekerjaan yang memberikan jaminan kepastian finansial, maka jika itu tidak membahagiakan hati mungkin memang passion anda bukan menjadi guru.
Coba diingat kembali alasan utama mau mengajar dahulu apa, apakah karena alasan kemanusiaan, finansial, mencari pengalaman, dedikasi kepada bangsa, yg paling tahu motivasi kita mengajar adalah diri kita pribadi.
Jika memang sudah tidak ada motivasi awal, atau sudah terpenuhinya tujuan awal, mungkin saatnya berganti haluan/mencoba meraih tujuan baru.
Karena mengajar harus dari hati, tidak hanya menyampaikan ilmu tapi juga kasih. Tidak salah juga memilih tidak mengajar, teman saya ada yg memilih jadi baker (tukang kue) karena ternyata ia lebih bahagia membuat kue untuk anak anak daripada berkutat menyampaikan pelajaran untuk anak anak.
Hidup itu pilihan, tidak ada benar/salah, hanya resiko dan konsekuensi dari pilihan yg harus dijalani. Selamat berdoa untuk memantapkan hati untuk melangkah kedepan. 🙏🙏
Tuhan Yesus memberkati.
-
10 Juli 2019
Panggilan hati Sist Hasian sendiri seperti apa? Dulu saya pun pernah krn tugas lalu dapat daerah di provinsi (dulu) yg sekarang sudah menjadi negara sendiri. jauh dr keluarga. Ke sana sendirian, dan benar2 sendiri tapi itu panggilan hati saya dan mungkin krn masih muda juga, inginnya merantau sejauh2nya sampai ke pelosok. Pekerjaan sebaiknya seperti itu. Bukan hanya karena suka atau menyenangi saja atau bukan juga krn nantinya akan jadi ASN tetapi memang panggilan dari hati kita. Kalau tidak ya akan terasa berat atau malah membosankan saat menjalaninya.
-
10 Juli 2019
Wahhh ini jawaban yang sangat luar biasa
FANI124 tulis:
Halo, Hasian..
Pertama, aku ingin apresiasi kamu sebesar2nya karna sudah mengabdi utk anak2 dan ngorbanin diri kamu di tempat yg jauh dr berkilaunya kota. Sama sekali gak mudah utk mau ditempatkan di sana dan bahkan sdh berjalan 5 tahun. Tuhan pasti ganti pengabdianmu dgn berkat yg berlimpah ruah. Amin
...Kalau blh saran lg, jauhkan opsi kenyamanan diri sendiri ketika merefleksikan itu semua. Kenyamanan diri jg musti ditinggalkan ketika tunggu jwbn dr Tuhan.
Good luck ya, Hasian. Tuhan berkati selalu.
11 Juli 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
10 Juli 2019
Sebenarnya saya bangga sama kka, bisa mengabdi selama 5 tahun di daerah yg terisolir, itu suatu hal yg tidak mudah ka. Saya yakin siswa/i yg menjadi ank didik ka pun sama bangganya seperti sy. Percayalah ka kejenuhan kka akan terbayar nantinya, dengan nilai yg tak terhingga. Kebahagiaan anak didik kka salah satu contoh bayaran indah itu ka.
Maafkan kata2 sy yg tidak jelas, tapi intinya sy bangga sama kka, salam sukses selalu buat kka, semua keputusan ada ditangan kka
HASIAN722 tulis:
Saya seorang guru di daerah terisolir Saya telah mengabdi selama 5 tahun di sana sampai sekarang. Selama beberapa tahun belakangan ini saya merasakan kejenuhan yang di sebab oleh beberapa hal:
...Sampai saat ini saya belum memutuskan langkah apa yg harus saya ambil. Tapi saya sudah berdoa minta petunjuk, hikmat sama Tuhan & sedang mempertimbangkan Apakah Melanjutkan pekerjaan saya sebagai guru di tempat saya bekerja setelah PPG ini atau berhenti & ikut kerjasama keluarga.
Mohon saran & masukannya..
Terimakasih..
11 Juli 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
11 Juli 2019
Terimakasih kak ayu sari🙂 masukan yg sangat membantu saya.
Tuhan berkati..
AYUSARI311 tulis:
Saya guru juga, tidak pernah merasa ada rasa bosan dalam mengajar karena itu passion saya. Guru memang tidak akan menjadikan kita kaya harta, tapi kaya hati.
...Hidup itu pilihan, tidak ada benar/salah, hanya resiko dan konsekuensi dari pilihan yg harus dijalani. Selamat berdoa untuk memantapkan hati untuk melangkah kedepan. 🙏🙏
Tuhan Yesus memberkati.
11 Juli 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
11 Juli 2019
Terimakasih kak Chika🙂
Jadi terharu saya..🤗🤗
Tuhan berkati..
CHYKA763 tulis:
Sebenarnya saya bangga sama kka, bisa mengabdi selama 5 tahun di daerah yg terisolir, itu suatu hal yg tidak mudah ka. Saya yakin siswa/i yg menjadi ank didik ka pun sama bangganya seperti sy. Percayalah ka kejenuhan kka akan terbayar nantinya, dengan nilai yg tak terhingga. Kebahagiaan anak didik kka salah satu contoh bayaran indah itu ka.
Maafkan kata2 sy yg tidak jelas, tapi intinya sy bangga sama kka, salam sukses selalu buat kka, semua keputusan ada ditangan kka
-
11 Juli 2019
Kebosanan, rutinitas, sesuatu hal yang monoton dapat menyebabkan kita bosan dan tidak bergairah atau semangat dalam menjalani segala sesuatunya. Makanan. Makan tahu-tempe terus2an dapat menyebabkan kebosanan. Hanya makan daging pun bisa bosan. Selalu makan ikan pun bisa bosan.
Perkerjaan. Dosen/Guru bosan mengajar. Penulis, bosan menulis. Pendeta/Romo bosan berkotbah. Bahkan artis atau penghibur pun bisa bosan melawak, tertawa, menghibur dll. Apapun pekerjaan dan profesinya yang kita kerjakan bisa merasakan bosan.
Pertanyaan untuk kita renungkan :
1. Apakah motivasinya kita melakukan pekerjaan ini? Tujuan awal? Visi dan misi dasar kita?
2. Apa yang kita harapkan? Seperti salah satu pertanyaan di JK, kehidupan mendatang 5 tahun ke depan yang kita bayangkan? 10 tahun? 15 tahun? 25 tahun?
3. Apa yang anda cari dalam hidup ini? Kebahagiaan seperti apa? Tujuan hidup anda? Anda ingin menjadi pribadi yang bagaimana?
Kita perlu retreat, menelisik jauh ke dalam hati dan sanubari kita masing-masing. Bercermin kepada pribadi. Sosok seperti apa yang kita kagumi dengan sosok seperti apa yang kita harapkan.
Maka hanya kita yang bisa dan dapat menjawabnya sehingga menjalani kehidupan ini tanpa menyesalinya di kemudian hari, sehingga pribadi kita di masa yang akan datang dengan bangga bangga mengatakan ke diri kita di masa lalu, "Saya bangga padamu".
-
11 Juli 2019
Pengabdian sejati harus didukung oleh hati yang tulus...
Jangan memaksakan mengerjakan sesuatu kalau itu terasa menjadi beban...
Hiduplah "Merdeka" di dalam Kristus...
Kerjakanlah segala sesuatu dengan penuh sukacita dan penuh ketulusan/ jangan setengah-setengah...
Salam Damai....
Tuhan Memberkati...
-
11 Juli 2019
Terima kasih Kak Zega🙏
👍🙂
ZEGA376 tulis:
Kebosanan, rutinitas, sesuatu hal yang monoton dapat menyebabkan kita bosan dan tidak bergairah atau semangat dalam menjalani segala sesuatunya. Makanan. Makan tahu-tempe terus2an dapat menyebabkan kebosanan. Hanya makan daging pun bisa bosan. Selalu makan ikan pun bisa bosan.
...Maka hanya kita yang bisa dan dapat menjawabnya sehingga menjalani kehidupan ini tanpa menyesalinya di kemudian hari, sehingga pribadi kita di masa yang akan datang dengan bangga bangga mengatakan ke diri kita di masa lalu, "Saya bangga padamu".
11 Juli 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
11 Juli 2019
Terimakasih kak Ronny🙂
Saya mengerjakannya dg ikhlas, tulus & bersyukur, Kerena itu adalah anugerah & talenta yg Tuhan berikan untuk saya memuliakan nama-Nya.
Tapi disisi lain selain jenuh melakukan aktivitas yg monoton, perjalanan jg menjadi pergumulan saya.
Dari dulu saya tau bahwa perjalanan ke tempat saya sangat berisiko & menantang, dulu saya sgt menikmatinya.
Sekarang sudah berbeda karena fisik tak sekuat & tak se muda dulu lagi & Ketika libur tiba enggan untuk kembali lagi karena perjalanan yg panjang, naik turun transportasi yg berbeda.
Mau ditinggal kan sayang, menjadi dilema..
RONNY542 tulis:
Pengabdian sejati harus didukung oleh hati yang tulus...
Jangan memaksakan mengerjakan sesuatu kalau itu terasa menjadi beban...
Hiduplah "Merdeka" di dalam Kristus...
Kerjakanlah segala sesuatu dengan penuh sukacita dan penuh ketulusan/ jangan setengah-setengah...
Salam Damai....
Tuhan Memberkati...
-
12 Juli 2019
Klo slama 5 tahun km merasa tdk ada terobosan, ya bener jg utk apa di pertahankan?
Sy setuju bgt buka usaha sndiri, krn sy sndiri tdk akan mau kerja sama org seumur hidup. Apalagi tdk ada progress apa2.
Tapi ada bbrp hal yg hrs di ingat, menjalankan usaha tdk mudah. Apalagi masih perintisan. Km hrs mantapkan hati dan ga goyah dulu. Jgn sampe br seperempat jalan, km malah down dan frustasi. Jd mental jiwa usaha km hrs benar2 kuat dulu.
Kedua... buka usaha bersama saudara itu ada plus minusnya. Jgn berpikir bakalan enak krn status saudara, walaupun kandung. Ketika usaha berkembang, ada aja masalah dr pihak ipar atau org ketiga lainnya yg menghasut hingga tjd perpecahan. Jd pikirkan plus minus usaha bersama kluarga.
Ketiga, klo udah benar2 mantap usaha... visi misi hrs jelas. Mau usaha apa? Tempat usahanya dimana? Produknya apa? Pasarnya siapa? Kira2 minat konsumen bagaimana dg produk/jasa yg mau dijual. Cari tau harga pasaran dan saingan bagaimana? Bnyk observasi, lakukan penelitian, jgn grabak grubuk dan akhirnya stagnan di tengah jalan.
Istilahnya klo mau usaha itu, klo udah basah ya nyemplung sekalian. Jangan tanggung2.
Sy pribadi klo jd km, sy ga akan mempertahankan kerja di sana. Klo sy jd km, pny skill mengajar dan pengetahuan, knp ga buka less sndiri aja di kampung halaman? Sebari brosur, promo ke teman2, media online, klo perlu share kan sedikit ilmu trik dlm mengajar. Misal matematika, trik cepat menjawab soal...
Intinya klo mau usaha, lakukan yg jd minat km. Totalitas diperlukan. Jgn sekedar ikut2an... takutnya pas udah nyebur malah tenggelam, bukannya berenang2 ria... hehe...
Klo km perlu pergaulan, ikuti kegiatan grj. Ada ibadah youth atau ibadah DM (DewasaMuda), rajin ikut acara2 komsel,nanti ga sadar km bakal bnyk kenalan...
Ada masalah, ada solusi. Fokus di solusi. Ingat, keputusan yg km buat hari ini, itu menentukan bagaimana km 5 sampai 10 thn yg akan dtg. Jgn sampai 5 thn yg akan datang kita berpikir."seandainya 5 tahun lalu sy begini atau begitu..." itu kalimat yg sia2, krn waktu ga akan kembali.
Jgn lupa libatkan Tuhan juga ya.... Tetap semangat.
-
14 Juli 2019
darimana / bagaimana mereka bisa mengatakan hal seperti ini. dasarnya apa ? apakah sudah ada bukti dan pengalaman ?
Mereka bilang keluarlah dari sana apa yang kamu pertahankan jika tidak ada berubahan kalau kamu tidak keluar dari pekerjaanmu, Hidupmu tidak akan berubah, begitu juga dg status jomblomu. Jodohmu juga gak bakalan ketemu disana karena tidak bertemu dengan orang baru/luar.
Mohon saran & masukannya..