Pasangan posesif, cemburu, dan egois
-
8 September 2019
Terkadang kita dihadapkan dengan pria yang takut kehilangan pasangannya. Sehingga dia melakukan banyak cara agar pasangannya tidak meninggalkannya.
Apa yang akan teman2 lakukan jika memiliki pasangan yang posesif, mulai dari pertemanan,pekerjaan bahkan lingkungan. Selain itu selalu cemburu dengan semua aktivitas kamu bersama lawan jenis.
Cara menghadapinya bagaimana supaya tidak ada yang tersakiti.????
Sharing yuuuuk
Gbu 😄
-
8 September 2019
Kalau sama sy kayaknya ngga cocok 😁😁😁 karena sy orangnya gemar bersoasialisasi 😂😅😅
Kalaupun sy terlanjur dapat pasangan yg seperti ini, mending diakhiri. Karena pasangan yg cocok untuknya bukanlah sy tetapi wanita yang diam dirumah dan tak bertemu siapapun selain keluarga😅
8 September 2019 diubah oleh DANISH135
-
8 September 2019
Pertama, aku berusaha utk menunjukkan bhw aku adalah wanita yg bisa dipercaya, lewat semua sikap dan tingkah laku aku. Aku akn jujur dan terbuka kpd dia aku pergi kemana dan sama siapa. Aku jg mulai memperkenalkan kpd dia org" disekitarku, misalnya teman"ku biasa ngumpul. Bahkan aku akn ajak dia ketika dimungkinkan utk ikut dlm acara yg aku ikuti. Tapi sblm masuk proses ini, aku mesti yakin dl dg cinta dia utkku. Ga sembarangan pria yg baru aku pacari aku bawa ke lingkungan sosialku.
Sebisa mgkn aku ajak diskusi jika ada masa lalu dia yg membuatnya seperti itu. Jika ia, maka dia hrs mau memperbaiki diri dg memaafkan dan melepaskan kepahitan kepahitan masa lalu dan mau lebih dekat lagi kpd Tuhan Yesus. Jika seseorang punya hubungan yg intim dg Tuhan Yesus harusnya tdk takut lg kehilangan dll. Jodoh ada di tangan Tuhan.
Jika hal-hal di atas sdh di lakukan tapi dia tetap posesif, cemburuan dan egois mgkn hubungan kami akn aku kaji ulang. Artinya mgkn lbh baik berpisah dg cara baik-baik. Dia benahin dl lah luka" masa lalunya. Hubungan yg seperti itu tdk akn membawa kenyamanan dan kedamaian. Yg ada ribut melulu. Aku jd merasa terintimidasi.
Hubungan yg sehat di antaranya adalah adanya saling percaya satu dg yg lain, mau menurunkan ego agar dari aku ingin kamu begini dan begitu menjadi baiknya apa yg hrs aku lakukan agar hubungan kami tetap manis, asyik, bahagia dan langgeng.
-
8 September 2019
Minyak dulu,eh nyimak,ini topik seperti judul2 lagu Band Indonesia
-
8 September 2019
Terima kasih sharingnya mba Danish. Iya ga semua wanita mau berada dengan pria seperti itu. Namun jika pilihannya harus bertahan dan tidak bisa berpisah. Cara menyikapinya bagaimana ya? Apalagi statusnya sudah menikah dan ketahuannya setelah menikah.
DANISH135 tulis:
Kalau sama sy kayaknya ngga cocok 😁😁😁 karena sy orangnya gemar bersoasialisasi 😂😅😅
Kalaupun sy terlanjur dapat pasangan yg seperti ini, mending diakhiri. Karena pasangan yg cocok untuknya bukanlah sy tetapi wanita yang diam dirumah dan tak bertemu siapapun selain keluarga😅
-
8 September 2019
Cukup bijak mba echy. Ketika semuanya sudah dijalani seperti yang mba echy lakukan. Namun sifat dan sikapnya baru muncul ketika sudah menikah. Tidak mungkin apa yg dipersatukan dengan Tuhan diceraikan atau dipisahkan oleh manusia.
Walaupun sudah melakukan sebaik mungkin kepadanya sampai semua kontak sahabat dan teman kita diberikan kepadanya bahkan sampai teman kantor pun. Hanya karena telat informasi misalnya telat pulang karena macet pria itu langsung menanyakan dan memghubungi kawan atau bahkan atasan kita. Dan itu dilakukan secara berulang.
Pasti itu tidaklah cukup nyaman buat kita, bukan? Namun harus dijalani dan ga ada pilihan untuk berpisah
ECHY268 tulis:
Pertama, aku berusaha utk menunjukkan bhw aku adalah wanita yg bisa dipercaya, lewat semua sikap dan tingkah laku aku. Aku akn jujur dan terbuka kpd dia aku pergi kemana dan sama siapa. Aku jg mulai memperkenalkan kpd dia org" disekitarku, misalnya teman"ku biasa ngumpul. Bahkan aku akn ajak dia ketika dimungkinkan utk ikut dlm acara yg aku ikuti. Tapi sblm masuk proses ini, aku mesti yakin dl dg cinta dia utkku. Ga sembarangan pria yg baru aku pacari aku bawa ke lingkungan sosialku.
Sebisa mgkn aku ajak diskusi jika ada masa lalu dia yg membuatnya seperti itu. Jika ia, maka dia hrs mau memperbaiki diri dg memaafkan dan melepaskan kepahitan kepahitan masa lalu dan mau lebih dekat lagi kpd Tuhan Yesus. Jika seseorang punya hubungan yg intim dg Tuhan Yesus harusnya tdk takut lg kehilangan dll. Jodoh ada di tangan Tuhan.
Jika hal-hal di atas sdh di lakukan tapi dia tetap posesif, cemburuan dan egois mgkn hubungan kami akn aku kaji ulang. Artinya mgkn lbh baik berpisah dg cara baik-baik. Dia benahin dl lah luka" masa lalunya. Hubungan yg seperti itu tdk akn membawa kenyamanan dan kedamaian. Yg ada ribut melulu. Aku jd merasa terintimidasi.
Hubungan yg sehat di antaranya adalah adanya saling percaya satu dg yg lain, mau menurunkan ego agar dari aku ingin kamu begini dan begitu menjadi baiknya apa yg hrs aku lakukan agar hubungan kami tetap manis, asyik, bahagia dan langgeng.
-
8 September 2019
Lagu band Indonesia apa ya kak. Bolehlah sharing kak. Kakak kan pria pasti punya alasan kenapa pria bisa posesif, cemburuan, curigaan dan bahkan egois
ADI973 tulis:
Minyak dulu,eh nyimak,ini topik seperti judul2 lagu Band Indonesia
-
8 September 2019
Naif - posesif
ANDRIANNA814 tulis:
Lagu band Indonesia apa ya kak. Bolehlah sharing kak. Kakak kan pria pasti punya alasan kenapa pria bisa posesif, cemburuan, curigaan dan bahkan egois
-
8 September 2019
Menurut kakak bagaimana dengan pria yg posesif,cemburuan,curigaan dan egois?
Boleh sharing donk kak
CHRISTIAN983 tulis:
Naif - posesif
-
8 September 2019
Oohhh... aku kira msh pacaran, tp ini sdh menikah.
Sebelum aku mau dinikahi seorang pria sdh pasti aku pelajari sifat dan karakter dia saat pacaran. Aku ga percaya, wkt pacaran sifat egois, pencemburu, posesif tdk kelihatan. Pasti ada, cuma kita wanita sering mengabaikan dg alasan: wahhh, dia sayang bgt ama aku dan perhatian lho. Dikit" ga boleh pergi sendiri, baru pisah bentar udh telp tanya dimana dst...
Nah, saat nikah perilaku itu makin parah. Barulah wanita sadar.
Mnrtku itu, kita bisa cegah saat masih pacaran. Klw sdh menikah, byk berdoalah semoga Tuhan bisa mengubahnya. Aku ga berani jawab lbh byk lg coz aku blm menikah dan hanya bisa berdoa agar type pria semacam itu dijauhkan drpdku
Amin...
ANDRIANNA814 tulis:
Cukup bijak mba echy. Ketika semuanya sudah dijalani seperti yang mba echy lakukan. Namun sifat dan sikapnya baru muncul ketika sudah menikah. Tidak mungkin apa yg dipersatukan dengan Tuhan diceraikan atau dipisahkan oleh manusia.
Walaupun sudah melakukan sebaik mungkin kepadanya sampai semua kontak sahabat dan teman kita diberikan kepadanya bahkan sampai teman kantor pun. Hanya karena telat informasi misalnya telat pulang karena macet pria itu langsung menanyakan dan memghubungi kawan atau bahkan atasan kita. Dan itu dilakukan secara berulang.
Pasti itu tidaklah cukup nyaman buat kita, bukan? Namun harus dijalani dan ga ada pilihan untuk berpisah
-
8 September 2019
Wah berasa mudaan sy dipanggil kak..makin pede sy..hehe
Ya kl menurut sy,,selama msh dlm batas wajar ya gpp..msh dlm proses utk saling memahami dlm rangka memperkuat sebuah hubungan yg lebih serius.kuncinya adl komunikasi,,lalu sama2 mau introspeksi,, mengapa sy (terlalu) cemburu..mengapa kamu (terlalu)dicemburui.sy yakin jika ada komunikasi yg baik pasti berakhir baik
Tapi juga sering berakhir bubar krn terjadi sebaliknya,,komunikasi tdk baik,yg satu merasa paling dibutuhkan,tdk berusaha utk saling introspeksi diri.yg ada adl selalu uring2an krn yg satu cemburu,lalu posesif dan yg satu merasa risih krn seperti terlalu dibatasi.kl sdh begini ya akhirnya bubar adl pilihan,drpd menyiksa n tersiksa
Intinya komunikasi dan introspeksi utk membangun hubungan yg lebih dewasa.bawa setiap keluh hny pd Tuhan,jgn malah curhat ke medsos lho ya..hehe
ANDRIANNA814 tulis:
Menurut kakak bagaimana dengan pria yg posesif,cemburuan,curigaan dan egois?
Boleh sharing donk kak
-
8 September 2019
Amin. Berharap dijauhkan dengan pria seperti itu. Iya terkadang masa pacaran mengabaikan segalanya walaupun sikap aslinya mengatakan bahwa pria itu kurang bagus. Tapi karena sayang ya sudahlah pasti bisa berubah. Ternyata setelah menikah yg ada zong atau ga ada perubahan sama sekali. Hehehe
ECHY268 tulis:
Oohhh... aku kira msh pacaran, tp ini sdh menikah.
Sebelum aku mau dinikahi seorang pria sdh pasti aku pelajari sifat dan karakter dia saat pacaran. Aku ga percaya, wkt pacaran sifat egois, pencemburu, posesif tdk kelihatan. Pasti ada, cuma kita wanita sering mengabaikan dg alasan: wahhh, dia sayang bgt ama aku dan perhatian lho. Dikit" ga boleh pergi sendiri, baru pisah bentar udh telp tanya dimana dst...
Nah, saat nikah perilaku itu makin parah. Barulah wanita sadar.
Mnrtku itu, kita bisa cegah saat masih pacaran. Klw sdh menikah, byk berdoalah semoga Tuhan bisa mengubahnya. Aku ga berani jawab lbh byk lg coz aku blm menikah dan hanya bisa berdoa agar type pria semacam itu dijauhkan drpdku
Amin...
ANDRIANNA814 tulis:
Cukup bijak mba echy. Ketika semuanya sudah dijalani seperti yang mba echy lakukan. Namun sifat dan sikapnya baru muncul ketika sudah menikah. Tidak mungkin apa yg dipersatukan dengan Tuhan diceraikan atau dipisahkan oleh manusia.
Walaupun sudah melakukan sebaik mungkin kepadanya sampai semua kontak sahabat dan teman kita diberikan kepadanya bahkan sampai teman kantor pun. Hanya karena telat informasi misalnya telat pulang karena macet pria itu langsung menanyakan dan memghubungi kawan atau bahkan atasan kita. Dan itu dilakukan secara berulang.
Pasti itu tidaklah cukup nyaman buat kita, bukan? Namun harus dijalani dan ga ada pilihan untuk berpisah
-
8 September 2019
Bagus donk kak... Umur boleh tua, tapi wajah dan jiwa tetap muda lah. Hehehe
Makasih sharingnya ya kak.
Curhat tetap bersama Tuhan,karena Medsos ga memberikan solusinya. Hanya nyinyiran atau membuat hati kita semakin terpuruk.
CHRISTIAN983 tulis:
Wah berasa mudaan sy dipanggil kak..makin pede sy..hehe
Ya kl menurut sy,,selama msh dlm batas wajar ya gpp..msh dlm proses utk saling memahami dlm rangka memperkuat sebuah hubungan yg lebih serius.kuncinya adl komunikasi,,lalu sama2 mau introspeksi,, mengapa sy (terlalu) cemburu..mengapa kamu (terlalu)dicemburui.sy yakin jika ada komunikasi yg baik pasti berakhir baik
Tapi juga sering berakhir bubar krn terjadi sebaliknya,,komunikasi tdk baik,yg satu merasa paling dibutuhkan,tdk berusaha utk saling introspeksi diri.yg ada adl selalu uring2an krn yg satu cemburu,lalu posesif dan yg satu merasa risih krn seperti terlalu dibatasi.kl sdh begini ya akhirnya bubar adl pilihan,drpd menyiksa n tersiksa
Intinya komunikasi dan introspeksi utk membangun hubungan yg lebih dewasa.bawa setiap keluh hny pd Tuhan,jgn malah curhat ke medsos lho ya..hehe
-
8 September 2019
Iya betul mba echy semua masih bisa dilihat kalo semasa pacaran ..tidak ada semua sifat pasangan bisa terlihat sih, tapi ada bbrp sifat yang ssh mulai ditunjukkan semasa pacaran..dan itu harus disampaikan utk bisa diubah spy kedepannya tdk menjadi masalah
ECHY268 tulis:
Oohhh... aku kira msh pacaran, tp ini sdh menikah.
Sebelum aku mau dinikahi seorang pria sdh pasti aku pelajari sifat dan karakter dia saat pacaran. Aku ga percaya, wkt pacaran sifat egois, pencemburu, posesif tdk kelihatan. Pasti ada, cuma kita wanita sering mengabaikan dg alasan: wahhh, dia sayang bgt ama aku dan perhatian lho. Dikit" ga boleh pergi sendiri, baru pisah bentar udh telp tanya dimana dst...
Nah, saat nikah perilaku itu makin parah. Barulah wanita sadar.
Mnrtku itu, kita bisa cegah saat masih pacaran. Klw sdh menikah, byk berdoalah semoga Tuhan bisa mengubahnya. Aku ga berani jawab lbh byk lg coz aku blm menikah dan hanya bisa berdoa agar type pria semacam itu dijauhkan drpdku
Amin...
ANDRIANNA814 tulis:
Cukup bijak mba echy. Ketika semuanya sudah dijalani seperti yang mba echy lakukan. Namun sifat dan sikapnya baru muncul ketika sudah menikah. Tidak mungkin apa yg dipersatukan dengan Tuhan diceraikan atau dipisahkan oleh manusia.
Walaupun sudah melakukan sebaik mungkin kepadanya sampai semua kontak sahabat dan teman kita diberikan kepadanya bahkan sampai teman kantor pun. Hanya karena telat informasi misalnya telat pulang karena macet pria itu langsung menanyakan dan memghubungi kawan atau bahkan atasan kita. Dan itu dilakukan secara berulang.
Pasti itu tidaklah cukup nyaman buat kita, bukan? Namun harus dijalani dan ga ada pilihan untuk berpisah
-
8 September 2019
Kalo masih pacaran, putuskan saja. Kalau sudah menikah, disampaikan ke suami kalau sikap itu membuat tidak nyaman. Semoga saja selain sifatnya itu tidak ada kekerasan fisik atau verbal. Tapi buat jaga2 saja ikutlah olahraga beladiri. Mana tahu kapan2 piring atau buku dekat anda ikut melayang. Minimal gerakan refleks menghindarinya sdh terlatih atau lari menghindar bisa cepat anda lakukan. Itu kalau saya🙂.
-
8 September 2019
Mba echa benar. Terkadang masa pacaran tidak semua bisa terbaca sifat aslinya. Yang sering terjebak sifat aslinya keluar setelah adanya pernikahan dan itu sangat menyedihkan bahkan untuk berpisahpun akan sulit dilakukan
ECHA124 tulis:
Iya betul mba echy semua masih bisa dilihat kalo semasa pacaran ..tidak ada semua sifat pasangan bisa terlihat sih, tapi ada bbrp sifat yang ssh mulai ditunjukkan semasa pacaran..dan itu harus disampaikan utk bisa diubah spy kedepannya tdk menjadi masalah
-
8 September 2019
Ide cemerlang tuh. Karena biasanya kalo sudah posesif dan curigaan itu ada indikasi kekerasan fisik maupun verbal. Kita para wanita harus siap menghadapi pria seperti itu agar tidak tersakiti.
KATHARINA781 tulis:
Kalo masih pacaran, putuskan saja. Kalau sudah menikah, disampaikan ke suami kalau sikap itu membuat tidak nyaman. Semoga saja selain sifatnya itu tidak ada kekerasan fisik atau verbal. Tapi buat jaga2 saja ikutlah olahraga beladiri. Mana tahu kapan2 piring atau buku dekat anda ikut melayang. Minimal gerakan refleks menghindarinya sdh terlatih atau lari menghindar bisa cepat anda lakukan. Itu kalau saya🙂.
-
8 September 2019
ANDRIANNA814 tulis:
Terima kasih sharingnya mba Danish. Iya ga semua wanita mau berada dengan pria seperti itu. Namun jika pilihannya harus bertahan dan tidak bisa berpisah. Cara menyikapinya bagaimana ya? Apalagi statusnya sudah menikah dan ketahuannya setelah menikah.
Kalau sudah terlanjur menikah, yah gimana lagi.....nasi sudah jadi bubur😁😁 apalagi menurut firman Tuhan isteri-isteri harus tunduk kepada suami. Sebisa mungkin menghindari konflik. Jadi isteri yang baik, kemana mana harus sama suami. Di lingkungan kerja bergaulnya harus sama perempuan. Sebisa mungkin menghindari hal-hal yang bisa membuatnya cemburu karena itu akan membuatnya tidak bahagia. Ikuti alurnya, sampai dia percaya sepenuhnya dan tidak mengekang lagi. karena kalau dia bisa menemukan seseorang yang bisa dia percayai, perlahan lahan traumanya akan sembuh.
-
8 September 2019
Sip bang christian,seratus ,tebak lagu berpacu dalam melody
CHRISTIAN983 tulis:
Naif - posesif
-
8 September 2019
Kalau aku sih pilih yes, untuk koment yang ini,he he he
CHRISTIAN983 tulis:
Wah berasa mudaan sy dipanggil kak..makin pede sy..hehe
Ya kl menurut sy,,selama msh dlm batas wajar ya gpp..msh dlm proses utk saling memahami dlm rangka memperkuat sebuah hubungan yg lebih serius.kuncinya adl komunikasi,,lalu sama2 mau introspeksi,, mengapa sy (terlalu) cemburu..mengapa kamu (terlalu)dicemburui.sy yakin jika ada komunikasi yg baik pasti berakhir baik
Tapi juga sering berakhir bubar krn terjadi sebaliknya,,komunikasi tdk baik,yg satu merasa paling dibutuhkan,tdk berusaha utk saling introspeksi diri.yg ada adl selalu uring2an krn yg satu cemburu,lalu posesif dan yg satu merasa risih krn seperti terlalu dibatasi.kl sdh begini ya akhirnya bubar adl pilihan,drpd menyiksa n tersiksa
Intinya komunikasi dan introspeksi utk membangun hubungan yg lebih dewasa.bawa setiap keluh hny pd Tuhan,jgn malah curhat ke medsos lho ya..hehe
-
8 September 2019
Anda tidak bisa mengubah pasangan. Anda yg berubah!
Sbg makhluk social, bergaul luas dan menambah wawasan penting. Lakukan itu dan jangan biarkan pasangan menghalangi anda. Itu hak setiap individu.
Koreksi diri, apa benar itu sifatnya yg posesif, atau anda yg memang "over".
Jika anda yg over, perubahan yg anda lakukan adalah kurangi "kelebihan" aktifitas atau kedekatan dg orang lain, maintain relationship yg lebih berkualitas dg pasangan
Jika memang karakternya posesif, tetap saja perubahan harus terjadi di anda, beri aturan yg jelas dan tegas pada diri sendiri dan pasangan. Hal apa yg dikatagorikan sebagai kewajaran dan kesopanan dalam berelasi dg orang lain, Aturan bersama yg seperti apa yg bisa dibuat sbg pagar dalam berelasi. Bicarakan, diskusikan khususnya dg ahlinya, gak semua kakak rohani paham dg seni relationship. Bayar gapapa.. Belajar memang butuh usaha dan dana.. Ikhlaskan.. Agar rumah tangga bisa selamat. Informasi Dan bimbingan konselor dr ahlinya saya rekomendasikan agar tidak berlanjut kepada tindakan agresif abusive yang merugikan semua pihak...
Rasa sayang tidak cukup untuk membuatmu bahagia.. Pikirkan itu.. Pakai logika..
Kalo rasa sayangmu kepasangan membuatmu terpasung... Maaf.. Itu sebuah kebodohan yg dipilih untuk dijalani...
Berkonfliklah...Jangan menghindarinya.... Berdiskusilah... Temukan solusinya.. Bukan untuk saling mencela dan mencari kesalagan atau malah menyalahkan pasangan... Fokus pada 1 masalah jangan dicampur aduk semua... Selesaikan perlahan..
Doa diperlukan, usaha harus dilakukan. Semoga dpt bertumbuh dlm rumah tangga yg baik. amin.
-
8 September 2019
Klu sy sih pernh deket sm cwo yg posesif n rata2 posesif sih jd tbiasa dg tingkahnya. Klu dia gak pcaya dg omongan kita tggl video call atau ajak lgsg ke dlm dunia aktivitas sy, malh klu dia cuek sy yg bingung🤔, spt nya dia gak phatiin sy😁😁
ANDRIANNA814 tulis:
Terkadang kita dihadapkan dengan pria yang takut kehilangan pasangannya. Sehingga dia melakukan banyak cara agar pasangannya tidak meninggalkannya.
Apa yang akan teman2 lakukan jika memiliki pasangan yang posesif, mulai dari pertemanan,pekerjaan bahkan lingkungan. Selain itu selalu cemburu dengan semua aktivitas kamu bersama lawan jenis.
Cara menghadapinya bagaimana supaya tidak ada yang tersakiti.????
Sharing yuuuuk
Gbu 😄
-
8 September 2019
Wah... saya ikut Nyimak saja lah
Saya gak tau nih posesif, cemburuan, egois.
Karna belum pernah berpasangan alias punya pasangan....
Saya bilang begitu orang orang gak percaya, kalo saya jojoba...jomblo2 bahagia.
I wanna taste itu.😀😀😀😀😀
-
8 September 2019
Super sekali mba Danish. Susahnya apabila pekerjaan itu banyak berinteraksi dengan pria daripada wanita. Contohnya pekerjaannya bagian konstruksi lebih dominan pria dibandingkan wanitanya.
Pria posesif akan sulit menerima pekerjaan pasangannya, sedangkan pasangannya sangat mencintai pekerjaannya.
Kehidupan mereka sangat membutuhkan pekerjaan. Namun sifat posesifnya pria susah ditoleransi dan ga akan pernah berubah.
DANISH135 tulis:
Kalau sudah terlanjur menikah, yah gimana lagi.....nasi sudah jadi bubur😁😁 apalagi menurut firman Tuhan isteri-isteri harus tunduk kepada suami. Sebisa mungkin menghindari konflik. Jadi isteri yang baik, kemana mana harus sama suami. Di lingkungan kerja bergaulnya harus sama perempuan. Sebisa mungkin menghindari hal-hal yang bisa membuatnya cemburu karena itu akan membuatnya tidak bahagia. Ikuti alurnya, sampai dia percaya sepenuhnya dan tidak mengekang lagi. karena kalau dia bisa menemukan seseorang yang bisa dia percayai, perlahan lahan traumanya akan sembuh.
-
8 September 2019
Hanya pecinta musik yg paham dengan lagu lagu yang ada. Hehehe
ADI973 tulis:
Sip bang christian,seratus ,tebak lagu berpacu dalam melody