KEBIASAAN BURUK(menahun)BISAKAH diUBAH pascaKETEMU BELAHAN JIWA?
-
17 September 2019
Shalom,
Kami ingin mengingatkan kembali bahwa sebelum membuat suatu topik atau memposting/ menuliskan komentar, mari kita terlebih dahulu memikirkan kembali:
- Apakah aku mengedepankan kesatuan dan kasih Kristus? (Filipi 2:1,2).
- Apakah itu benar, terhormat, adil, suci? (Filipi 4:8)Apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan selalu merupakan pertimbangan.
Apakah kami senang dengan komentar seperti "Para wanita di Jodoh Kristen sombong" atau "Pria di sini tidak serius"? Tidak, tentu saja tidak. Topik seperti itu tidaklah bijaksana. Penulis tidak memperhitungkan perasaan orang lain. Dan hal itu juga tidaklah benar, karena semua orang disamaratakan.
Tapi apakah kami menghapusnya? Tidak, karena kami ingin memberi ruang bagi pendapat dan perasaan semacam itu, dalam batasan tertentu. .
Tetapi jika terdapat serangan pribadi, misalnya "Budi adalah pria yang menyebalkan", atau "Irma adalah wanita yang sombong", kami akan menghapusnya. Hal tersebut bukanlah pernyataan umum lagi, tetapi menyerang seseorang. Ini adalah garis merah bagi kami.
Pendapat yang diposting di Forum tidaklah selalu atau sepenuhnya benar, atau keliru, sehingga kita tidak perlu menelan mentah-mentah atau cepat tersinggung karena apa yang ditulis di forum lebih menunjukkan tentang (pemikiran) si penulis itu sendiri.
Apabila pemikiran si penulis (menurut kita) keliru, mari kita berikan saran, masukan, sanggahan. Inilah gunanya Forum, yaitu untuk berdiskusi - mengungkapkan pendapat masing-masing, bertukar pikiran secara dewasa.
Silakan kunjungi kembali topik Menyinggung dan Tersinggung: www.jodohkristen.com/topic/3651/
Tuhan memberkati.
17 September 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
17 September 2019
Terima Kasih atas pencerahannya, mimin
Maaf atas kehebohan yang ku timbul kan
Lain kali janji bakal lebih selektif lagi dalam memilih kata kata.
Maaf sekali lagi juga bagi siapapun, pribadi yang merasa terlukai dengan topik diatas.
-
17 September 2019
@VEKA
Saya pribadi juga minta maaf yg sangat dalam , kalau respon saya agak reaktif
Masalah keterikatan / kebiasan buruk adalah wilayah prifasi , yg sepatutnya tidak diumbar dan menjadi polemik.
Mari kita jalin persahabatan sesama Anak Tuhan dengan menghargai perbedaan dan kekurangan yg ada pada masing2 individu.
Selamat Sore
GBU my Bro
-
17 September 2019
Saudara @HENDRIK815
Ahh . . Jadi teringat momen lebaran di Republik ini
Saling maaf maafan,
Selamat hari Selasa, Indahnya berdamai.
-
18 September 2019
IMHO
Klo hanya karena ketemu belahan jiwa doang, sy rasa perubahannya ga bakal permanen. Krn ktk belahan jiwanya kabur, belahan jiwanya itu berkhianat, dan melakukan hal2 yg nyakitin kamu, maka kebiasan buruk itu kemungkinan besar akan muncul lagi.
Kalau memang mau dihilangkan kebiasaan buruknya, hilangkan secepatnya tdk usah nungguh sampe ketemu belahan jiwa.
Jalan keluar dr pandangan org duniawi:
Coba dgn kesibukan2, hobi2, tetep aj pasti bakal balik kebiasaan buruknya ktk hati sdg galau.
Jalan keluarnya sbg org Kristen:
Untuk menghilangkan kebiasaan buruk yg menahun HARUS dgn PUASA dan DOA.
Inget ya gaes, bahwa Yesus itu ada didalam setiap diri kita bagi yg percaya kpdNya.
Dan Yesus itu lebih besar dr pada setiap masalah / kebiasaan buruk kita.
Ketika mau melakukan kebiasaan buruk ingat lah bahwa kamu sdg PUASA, dan YAKIN DGN IMAN BAHWA YESUS ADA DIDALAM DIRI KITA DAN LEBIH BESAR DARI APAPUN DAN DAPAT MENGHILANGKAN SEMUA KEBIASAAN BURUK KITA. AMIN.
2 Korintus 13:5 (TB) Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji!
Satu lagi:
BENCILAH dosa, CINTAILAH KEKUDUSAN!!!
Kita harus MEMBENCI DOSA dari DALAM HATI dan PIKIRAN. HARUS memutuskan TIDAK AKAN BERBUAT DOSA !!! (Tidak melakukan dosa bkn krn tdk ada kesempatan, tp memang tidak suka melakukan dosa)
Ibrani 12:14 (TB) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
GOOD NITE . GBU ALL 🙏
18 September 2019 diubah oleh IWAN893
-
19 April 2021
Seharusnya dan sepatutnya kebiasaan buruk (apalagi menahun) diubah bukan dalam rangka menyambut / menyongsong belahan jiwa atau kekasih atau pasangan hidup. Apalagi berubahnya pasca ketemu belahan jiwa.
Tapi berubahlah oleh pembaharuan budimu karena keinginan kuat dalam dirimu untuk berubah karena kebiasaan buruk itu udah menyiksa seluruh sendi kehidupanmu dan bahkan menyesal kenapa melakukan hal itu, hal ini.
Sadar apa saja kekuranganmu, kelemahanmu dan untuk tahu hal ini ajak dan berbincanglah dengan dirimu sendiri, lakukanlah self reflection dan jika sudah tau minta sama Tuhan agar dibantu untuk dipulihkan lewat lawatan Roh Kudus. Tp dr diri sendiri harus diubahkan juga (tekad kuat).
Tp nanti diperjalanan akan terjadi tarik menarik lagi atau macam hubungan putus sambung putus sambung. 😀😁😂
Lewat pembicaraan dan diskusi dengan seorang teman wanita, hal itu lumrah terjadi, tapi terus lakukan perubahan sampai nantinya keluar jadi pemenang. So pemenang itu sebenarnya bukan keluar jadi pemenang misal keluar dari kemiskinan, sakit penyakit saja tp 'penyakit jiwa' yang menggerogoti.
So ketika nanti bertemu dengan pasangan hidup, ntar doi tidak merasa pesakitan, tidak tertekan batin saat bersama diri pribadi hingga akhirnya jika diijinkan memiliki anak dan cucu yang ada malah tujuan membahagiakan. TC nya si calon pasangan pun sudah harus pulih, sdh bisa move on dari luka² yang ada. So at the end yang ada saling membahagiakan kedua belah pihak.
That's called school of life.😀😁😂
PS : Jangan lupakan inner child juga (kanak² dalam diri kita pribadi) untuk perlu disentuh, disapa, dirangkul, dipeluk. Penting bagi kita² yang nantinya berkeinginan untuk memiliki anak / keturunan.
Note: Bukan untuk menggurui, sok²an hebat yak. 😊😉
Selamat melakukan perubahan, sembuh dari luka batin, dan menyambut cinta. 😍😍
19 April 2021 diubah oleh SAURIA580
-
20 April 2021
VEKA741 tulis:
Catatan :
daftar KEBIASAAN jelek dalam DAFTAR adalah berdasar pengamatan diriku yang sok tahu ini dan tentu saja bisa dikatakan dari pengalaman PRIBADI sejauh ini,
...
Terima Kasih sudah mampir/berkunjung dan terlebih lagi yang meluangkan waktu membacanya.
Perubahan itu perlu dilakukan dari dalam diri kita mulai dari skarang. Karena kalau di lakukan pada hari H berarti itu nmx pura-pura dan menipu diri sendiri serta menipu orang lain.
Mengapa,,,,karena itu cuman agar terlihat baik dan benar di depan orang yang kita tuju. baik itu si dia atau bahkan orang terdekat dia spt keluarganya.
Jadi perubahan itu segera dilakukan mulai dari sekarang mulai dari kebiasaan yang kecil yang ngk baik kita ubah jadi baik. Seperti dulu kita sering berbohong dan menyakiti sesama kita. Mulai skarang kita perlu ubah.
🙏
20 April 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
20 April 2021
Saya setuju dengan pendapat sist Sauria.
Kebiasaan buruk itu bisa berubah dan yang bisa mengubah'nya adalah kemauan kuat dari diri sendiri.Jangan berharap suatu hubungan akan bisa merubah kebiasaan buruk karena pasangan bukan tempat rehab, pasangan mungkin bisa jadi perantara untuk mengubah kebiasaan buruk, tapi keputusan tetap pada diri sendiri. Mengubah kebiasan buruk tidak bisa hanya dengan mengekang diri karena semakin dikekang, hasrat untuk melakukan kebiasaan itu juga akan semakin kuat. Kebiasaan buruk bisa hilang dengan mulai memupuk / menggantinya dengan melakukan kebiasaan baik, pelan2 pasti kebiasaan buruk itu akan hilang. Sebetulnya proses mengubah kebiasaan buruk ini hampir sama dengan move on setelah putus, perlu waktu dan 'pelarian' yang tentunya positif
-
20 April 2021
VEKA741 tulis:
Catatan :
daftar KEBIASAAN jelek dalam DAFTAR adalah berdasar pengamatan diriku yang sok tahu ini dan tentu saja bisa dikatakan dari pengalaman PRIBADI sejauh ini,
....
Terima Kasih sudah mampir/berkunjung dan terlebih lagi yang meluangkan waktu membacanya.
kebiasaan buruk atau karakter yg buruk itu mjd bagian dr tanggungjawab pribadi sendiri dgn Tuhan..kita sendiri yg bertangungjawab utk mengubah karakter yg buruk bukan.orang lain.. gak mungkin.lah setelah menikah nanti dia mau betul2 berubah karena pasangan.hidupnya..kalo dari dirinya sendiri tidak ada.niat utk berubah..pasangan.itu hanya bisa menasehati , membimbing dan mengarahkan. kearah yg benar ..kalo tetap gak.mau.berubah itu pribadinya yg gak beres..
20 April 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
20 April 2021
Setuju. 👍
MAUREEN789 tulis:
Saya setuju dengan pendapat sist Sauria.
Kebiasaan buruk itu bisa berubah dan yang bisa mengubah'nya adalah kemauan kuat dari diri sendiri.
Jangan berharap suatu hubungan akan bisa merubah kebiasaan buruk karena pasangan bukan tempat rehab, pasangan mungkin bisa jadi perantara untuk mengubah kebiasaan buruk, tapi keputusan tetap pada diri sendiri. Mengubah kebiasan buruk tidak bisa hanya dengan mengekang diri karena semakin dikekang, hasrat untuk melakukan kebiasaan itu juga akan semakin kuat. Kebiasaan buruk bisa hilang dengan mulai memupuk / menggantinya dengan melakukan kebiasaan baik, pelan2 pasti kebiasaan buruk itu akan hilang. Sebetulnya proses mengubah kebiasaan buruk ini hampir sama dengan move on setelah putus, perlu waktu dan 'pelarian' yang tentunya positif
-
20 April 2021
Kalau dari pengalaman sy pribadi untuk mengubah kebiasaan dan karakter kita itu kembali kepada diri sendiri dan Tuhan,pertama2 sadari dulu dosa,menyesal,minta ampun,dan yang utama berserah dan katakan Tuhan saya tidak mampu karena ketika kita angkat tangan Tuhan turun tangan,dan penyesalan sejati di tandai dengan air mata,sy bisa menangis untuk hal2 yg tidak penting ketika sy menangis untuk dosa dan katakan Tuhan saya tidak mampu di situ pemulihan terjadi di dalam hidup saya sampai saat ini,karena Masi banyak perbuatan saya,yang saya kira bukan dosa ternyata itu dosa dan itu terkadang hal2 kecil yg sy sepelekan,karena ketika sy dalam gelap sy tidak tau bahwa pakaian sy kotor,ketika sy mendekati terang yang terlihat kotoran2 yg besar,ketika sy semakin dekat yg namapak adalah noda2 kecil yg tak terlihat, dan dasar iman kita cuma Yesus kalau di luar itu kita akan jatuh dan tidak bisa bangkit kalau di dalam Yesus kita jatuh tapi tangannya menopang!
-
22 April 2021
Menurut Elisa berubahlah untuk kebaikan diri sendiri bukan karena calon atau pasangan, bila itu untuk orang lain maka ketika orang itu tidak peduli dengan perubahan yang telah dilakukan akan berdampak mengecewakan bahkan parahnya yaitu kembali pada perilaku yang lama.
Tanamkan cara berpikir bahwa perubahan yaitu untuk kehidupan yang lebih baik diri sendiri.
Berubah tidaklah semudah membalikan telapak tangan, perubahan berarti keluar dari zona nyaman contoh kebiasaan merokok, berjudi dll beberapa orang beranggapan itu hobby dan nyaman saat melakukannya. Bagaimana bisa berubah? Cuma satu yang bisa buat kita berubah adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dan hidup dalam kebenaran Firman Tuhan. Untuk berubah perlu pengorbanan baik itu perasaan maupun lingkungan. Tapi percayalah dibalik perubahan ada janji Tuhan.
Lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kita. SEMANGAT 💪