Persiapan Berumah tangga
-
13 Oktober 2019
Hai.. Salam Kenal..
Saya vena Dari Solo
All member JK, baik yg jomblo seperti saya atau yang pernah berumah tangga.
Mengingat sekolah rumah tangga secara resmi memang tidak ada, mohon masukannya..
🤔
Menurut anda, Apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki kehidupan berumahtangga?
1.pasangan
2.restu
3.biaya hidup
4.
5.
Dst... Mohon bantuannya untuk diisi
Terimakasih. 🤗
-
13 Oktober 2019
[Isian dihapus oleh admin karena - untuk yang kesekiankalinya, posting anda tidak memberikan nilai tambah. Bercanda dalam diskusi boleh saja, akan tetapi tetaplah sesuai topik dan janganlah diulang-ulang di setiap topik. Anggota lain menjadi terganggung karenanya. Silakan ungkapkan pendapat anda sesuai topik yang diangkat. Harap kerjasamanya. Terima kasih. Tuhan memberkati.]
14 Oktober 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
13 Oktober 2019
- Kedewasaan
VENA255 tulis:
Hai.. Salam Kenal..
...Menurut anda, Apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki kehidupan berumahtangga?
...Terimakasih. 🤗
15 Oktober 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
14 Oktober 2019
Saya pernah gagal....tapi dari kegagalan itu yg aku tau adalah mengawali dan melandaskan Tuhan Yesus dalam segala perkara
-
14 Oktober 2019
Aku jg pernah gagal, jadi terus terang aku kurang percaya diri utk menjawab pertanyaan ini. Bahkan aku ragu pantas engga aku menjawabnya krn aku jelas2 bukan panutan.
Bgmn pun jg, barangkali yg perlu dipersiapkan itu banyak. Salah satunya yaitu persiapan mental. Apakah kita maupun pasangan ada kelainan2 jiwa termasuk luka2 batin? Jika kita/pasangan kadang uring2an, suka nyalahin atau suka pukul pasangan sebaiknya dicari dulu solusinya. Setelah itu ya masalah kesehatan fisik menyangkut apakah ada penyakit2 menular seks. Ada baiknya dicek apakah ada virus2 HIV/AIDS. Trus, ya persiapan keuangan khususnya dari sisi si calon suami. Ga apa2 masih ngontrak rumah sederhana. Yg penting si calon suami punya pekerjaan tetap. Atau, ga papa sih mnrt ku jika si suami blm ada pekerjaan tetap asalkan proyek2nya lumayan oke dan dia sdh punya rumah sendiri (misalnya warisan orgtuanya).
-
14 Oktober 2019
Terimakasih kak.. #terkadang jika melihat dr pengalaman para saudara di JK ini yg pernah mempunyai masa lalu, agak khawatir jg menikah.. 😰
ANITA089 tulis:
Aku jg pernah gagal, jadi terus terang aku kurang percaya diri utk menjawab pertanyaan ini. Bahkan aku ragu pantas engga aku menjawabnya krn aku jelas2 bukan panutan.
Bgmn pun jg, barangkali yg perlu dipersiapkan itu banyak. Salah satunya yaitu persiapan mental. Apakah kita maupun pasangan ada kelainan2 jiwa termasuk luka2 batin? Jika kita/pasangan kadang uring2an, suka nyalahin atau suka pukul pasangan sebaiknya dicari dulu solusinya. Setelah itu ya masalah kesehatan fisik menyangkut apakah ada penyakit2 menular seks. Ada baiknya dicek apakah ada virus2 HIV/AIDS. Trus, ya persiapan keuangan khususnya dari sisi si calon suami. Ga apa2 masih ngontrak rumah sederhana. Yg penting si calon suami punya pekerjaan tetap. Atau, ga papa sih mnrt ku jika si suami blm ada pekerjaan tetap asalkan proyek2nya lumayan oke dan dia sdh punya rumah sendiri (misalnya warisan orgtuanya).
-
14 Oktober 2019
Klu ty ke orgtua atau lihat pjalanannya akn lbh jelas rinciannya mjalankn rmhtangga, vena255
VENA255 tulis:
Hai.. Salam Kenal..
...Menurut anda, Apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki kehidupan berumahtangga?
...Terimakasih. 🤗
15 Oktober 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
14 Oktober 2019
Hati yg jangan berhenti mencintai pasangan
-
14 Oktober 2019
Persiapan berumah tangga ? Persiapkan telur ayam kampung dan jamu,biar siiaaap,itu penting menambah harmonis rumah tangga,hidup telur ayam kampung dan jamu ....he 😂😂😂
-
14 Oktober 2019
Saudari @VENA255
Siap tidak siap harus siap(kan) :
Sah secara Agama
Pas Foto berdua dan bersatu
Siapkan waktu untuk program pra-nikah lamanya sesuai kebijakan masing masing gereja
Sah secara Negara
Cari info melalui daring / online atau secara luring, langsung datang ke kantor catatan sipil terdekat di kota saudara saudari sekalian.
-
14 Oktober 2019
Persiapan berumahtangga:
1.Pasangan,
2. restu ortu kedua belah pihak
3. Financial
4. Kesehatan/mental
5. Kesepakatan tentang karier pasangan.
6. Tempat tinggal (kontrakan ato di rmh mertua?)
De..el...el
-
15 Oktober 2019
7. undangan bisa secara offline atau online
-
15 Oktober 2019
Trimakasih responsnya "+"
-
15 Oktober 2019
Kesiapan psikologis n rasa ikhlas
VENA255 tulis:
Hai.. Salam Kenal..
...Menurut anda, Apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki kehidupan berumahtangga?
...Terimakasih. 🤗
15 Oktober 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
15 Oktober 2019
VENA255 tulis:
Menurut anda, Apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki kehidupan berumahtangga?
Daftar hal yg harus (sebaiknya) dipersiapkan adalah: (Urutan sesuai prioritas)
- Pasangan
Harus berupa manusia hidup dari jenis kelamin yg berbeda.
- Karakter pasangan yg baik
Untuk membangun hubungan harmonis dan bertahan lama, kedua pihak harus belajar mempersiapkan karakter mereka sebagai pasangan sebelum menikah. Banyak yg mengabaikan hal ini. Banyak juga yg menuntut baiknya karakter pasangan tanpa memperbaiki diri sendiri. Kemampuan untuk mengendalikan emosi, saling melayani, saling mendukung, saling menghargai, dan saling2 yg lain adalah hasil dari pembentukan karakter.
- Komunikasi yg baik
Sebaiknya jangan memasuki pernikahan saat komunikasi bersama pasangan masih dirasa belum terbuka, tidak saling mendengarkan, cenderung bertengkar saat beda pendapat, dll yg dirasa buruk.
- Kemampuan mendidik anak (Bagi yg ingin memiliki anak)
Ada banyak buku2 cara mendidik anak yg baik. Jangan hanya belajar dari orangtua. Apalagi jika orangtua tidak memberikan contoh yg baik.
- Materi
Minimal untuk kebutuhan sehari2 dan rencana masa depan. Tempat tinggal juga termasuk. Sebagai keluarga yg mandiri, sebaiknya hindari tinggal di rumah orangtua atau mertua.
Well, untuk hal2 lain termasuk restu orangtua ada di urutan kesekian dan bisa menjadi option. Mengapa? Karna yg menjalani hubungan pernikahan adalah kita bersama pasangan. Maka yg diutamakan adalah bagaimana kita dan pasangan kita nantinya.
Pertanyaannya adalah banyak dari kita mengklaim serius ingin menikah? Apakah seriusnya berdasarkan sudah merasa siap atau karena pelarian dari sesuatu (kesepian, dikejar umur, ekonomi, masalah keluarga, dll).
^^
-
15 Oktober 2019
Kerens kakakks.... Semoga kita dimampukan mempersiapakan diri menjadi pribadi baik yang layak mendampingi pribadi baik diseberang sana yang juga sama2 sedang memperbaiki diri untuk menjadi pasangan yang sepadan...
Maaf saya tidak bisa membalas satu persatu ya kaks....
Yuks belajar bersama dan semoga segera dipertemukan dengan jodoh kita masing2... Amin
"+"
-
19 Oktober 2019
VENA255 tulis:
Hai.. Salam Kenal..
Saya vena Dari Solo
.....
Menurut anda, Apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki kehidupan berumahtangga?
1.pasangan
2.restu
3.biaya hidup
4.
5.
Dst... Mohon bantuannya untuk diisi
Terimakasih. 🤗
Hai saudara TS salken jg ya
aku anggoro dr solo jg 😁
Menurutku yg harus dipersiapakan dlm memasuki kehidupan berumah tangga adalah...
1. Menetapkan dengan orang seperti apa saya akan menikah.
a. Hidup rohani :
- Orang yang sudah dilahirkan baru
- Orang yang bertumbuh : orang yang
mengasihi Tuhan dan mau taat.
- Tata nilai
b. Secara sosial :
Apakah harus dari satu komunitas tertentu :
Satu suku ? satu tingkatan sosial tertentu ?
c. Kepribadian :
Kemampuan intelektual : kemampuan
intelektual sesuai, saling mendoakan.
Kemampuan menanggung kehidupan
Kemampuan berkomunikasi :
Tipe pria wanita, tipe temperamen,
Latar belakang
d. Sesuai dengan panggilan :
- Panggilan yg sama
- Bersedia mendukung panggilan pasangan :
bersatu untuk mengerjakan panggilan
2. Memastikan kesiapan pribadi
Harus hidup dalam tujuan Allah.
o Diawali dengan mengalami keselamatan
o Punya persekutuan dengan Allah dan mentaati Allah.
Mentaati dalam keuangan, kejujuran
Mencari pimpinan Tuhan untuk setiap
keputusannnya
o Mulai mencari panggilan Allah dalam hidupnya
Kematangan dalam watak
o Menyelesaikan luka-luka batin :
Kemarahan, kesepian, trauma.
o Berkemenangan : dorongan seks, kejujuran
o Matang dalam bertindak dan mengahadapi keadaan : menghargai, membuat pertimbangan, bersikap positif dg keadaan2 negatif
o Mampu menata perasaan
3.Mendoakan secara teratur
a. Bertemu dengan orang yang demikian
b. Supaya Tuhan menyiapkan diri.
4. Membangun relasi dengan sebanyak orang
5. Menemukan dan meresponi titik awal
Setelah berelasi dengan banyak orang kita bisa memasang sinyal untuk menemukan titik awal.
Titik awal adalah titik untuk memulai relasi dengan calon pasngan hidup
Titik awal itu :
- Peraaan tertarik kepada orang yg tepat
- Tertarik dengan cara hidup
- Mendapat dorongan dari seorang pemimpin rohani
Titik awal itu segera diresponi dengan berdoa memohon supaya Tuhan memberi pengenalan lebih dalam.
Titik awal itu belum tentu benar.
6. Belajar untuk mengenal lebih lanjut
- Mengenal untuk mendapat konfirmasi siapa dia berdasar kriteria
- Berkonsultasi dengan pemimpin rohani
7. Mendapat konfirmasi akhir :
- Kenali sehingga mengenal benar siapa dia
- Mendoakan untuk mendapat konfirmasi akhir :
- Firman Tuhan
- Sumber-sumber lain
- Nasihat pembimbing rohani
8. Mengajak berdoa dan berdoa bersama
9. Bertemu untuk memastikan hasil doa
- Kalau sudah sesuai memastikan akan membangun relasi
- Sudah sesuai, sepakat membangun hubungan, menunda jadian
- Kemungkinan lain membutuhkan waktu tambahan.
10. Menjalin relasi dengan calon pasangan
a. konfirmasi lanjut : mengenal
b. Persiapan pernikahan
Hal yang tidak tepat :
1. Berelasi karena perasaan yg kuat
2. Saya pingin segera jadian, karena saya sudah merasa perasaan saya begitu kuat
-
20 Oktober 2019
Persiapannya hanyalah tulus mencintai dlm susah dan senang.itu saja,,ngga perlu yg muluk2
-
20 Oktober 2019
As that simple yaaa... Yg penting tulus... Walau ga berpenghasilan atau ga bisa ngerjain kerjaan rumah gpp... Tulus tanpa modus.. Everythings gonna be alright... Hehehehe...
Thanks opininya..
CHRISTIAN983 tulis:
Persiapannya hanyalah tulus mencintai dlm susah dan senang.itu saja,,ngga perlu yg muluk2
-
20 Oktober 2019
You've wrote it so details... Is it copied from someone's writing? If that's right please include the writer .. But if it's your own opinion, pardon me... Thanks for share yaa... ;) I'm learning from it.. Tq
ANGGORO118 tulis:
Hai saudara TS salken jg ya
aku anggoro dr solo jg 😁
Menurutku yg harus dipersiapakan dlm memasuki kehidupan berumah tangga adalah...
1. Menetapkan dengan orang seperti apa saya akan menikah.
a. Hidup rohani :
- Orang yang sudah dilahirkan baru
- Orang yang bertumbuh : orang yang
mengasihi Tuhan dan mau taat.
- Tata nilai
b. Secara sosial :
Apakah harus dari satu komunitas tertentu :
Satu suku ? satu tingkatan sosial tertentu ?
c. Kepribadian :
Kemampuan intelektual : kemampuan
intelektual sesuai, saling mendoakan.
Kemampuan menanggung kehidupan
Kemampuan berkomunikasi :
Tipe pria wanita, tipe temperamen,
Latar belakang
d. Sesuai dengan panggilan :
- Panggilan yg sama
- Bersedia mendukung panggilan pasangan :
bersatu untuk mengerjakan panggilan
2. Memastikan kesiapan pribadi
Harus hidup dalam tujuan Allah.
o Diawali dengan mengalami keselamatan
o Punya persekutuan dengan Allah dan mentaati Allah.
Mentaati dalam keuangan, kejujuran
Mencari pimpinan Tuhan untuk setiap
keputusannnya
o Mulai mencari panggilan Allah dalam hidupnya
Kematangan dalam watak
o Menyelesaikan luka-luka batin :
Kemarahan, kesepian, trauma.
o Berkemenangan : dorongan seks, kejujuran
o Matang dalam bertindak dan mengahadapi keadaan : menghargai, membuat pertimbangan, bersikap positif dg keadaan2 negatif
o Mampu menata perasaan
3.Mendoakan secara teratur
a. Bertemu dengan orang yang demikian
b. Supaya Tuhan menyiapkan diri.
4. Membangun relasi dengan sebanyak orang
5. Menemukan dan meresponi titik awal
Setelah berelasi dengan banyak orang kita bisa memasang sinyal untuk menemukan titik awal.
Titik awal adalah titik untuk memulai relasi dengan calon pasngan hidup
Titik awal itu :
- Peraaan tertarik kepada orang yg tepat
- Tertarik dengan cara hidup
- Mendapat dorongan dari seorang pemimpin rohani
Titik awal itu segera diresponi dengan berdoa memohon supaya Tuhan memberi pengenalan lebih dalam.
Titik awal itu belum tentu benar.
6. Belajar untuk mengenal lebih lanjut
- Mengenal untuk mendapat konfirmasi siapa dia berdasar kriteria
- Berkonsultasi dengan pemimpin rohani
7. Mendapat konfirmasi akhir :
- Kenali sehingga mengenal benar siapa dia
- Mendoakan untuk mendapat konfirmasi akhir :
- Firman Tuhan
- Sumber-sumber lain
- Nasihat pembimbing rohani
8. Mengajak berdoa dan berdoa bersama
9. Bertemu untuk memastikan hasil doa
- Kalau sudah sesuai memastikan akan membangun relasi
- Sudah sesuai, sepakat membangun hubungan, menunda jadian
- Kemungkinan lain membutuhkan waktu tambahan.
10. Menjalin relasi dengan calon pasangan
a. konfirmasi lanjut : mengenal
b. Persiapan pernikahan
Hal yang tidak tepat :
1. Berelasi karena perasaan yg kuat
2. Saya pingin segera jadian, karena saya sudah merasa perasaan saya begitu kuat
-
20 Oktober 2019
It's cool the way you've wrote.. Can you teach me? Hehehee.. Anyway, thanks for your share... Let's prepare ourselves better to be with someone right as we've prayed..
FANDY756 tulis:
Daftar hal yg harus (sebaiknya) dipersiapkan adalah: (Urutan sesuai prioritas)
- Pasangan
Harus berupa manusia hidup dari jenis kelamin yg berbeda.
- Karakter pasangan yg baik
Untuk membangun hubungan harmonis dan bertahan lama, kedua pihak harus belajar mempersiapkan karakter mereka sebagai pasangan sebelum menikah. Banyak yg mengabaikan hal ini. Banyak juga yg menuntut baiknya karakter pasangan tanpa memperbaiki diri sendiri. Kemampuan untuk mengendalikan emosi, saling melayani, saling mendukung, saling menghargai, dan saling2 yg lain adalah hasil dari pembentukan karakter.
- Komunikasi yg baik
Sebaiknya jangan memasuki pernikahan saat komunikasi bersama pasangan masih dirasa belum terbuka, tidak saling mendengarkan, cenderung bertengkar saat beda pendapat, dll yg dirasa buruk.
- Kemampuan mendidik anak (Bagi yg ingin memiliki anak)
Ada banyak buku2 cara mendidik anak yg baik. Jangan hanya belajar dari orangtua. Apalagi jika orangtua tidak memberikan contoh yg baik.
- Materi
Minimal untuk kebutuhan sehari2 dan rencana masa depan. Tempat tinggal juga termasuk. Sebagai keluarga yg mandiri, sebaiknya hindari tinggal di rumah orangtua atau mertua.
Well, untuk hal2 lain termasuk restu orangtua ada di urutan kesekian dan bisa menjadi option. Mengapa? Karna yg menjalani hubungan pernikahan adalah kita bersama pasangan. Maka yg diutamakan adalah bagaimana kita dan pasangan kita nantinya.
Pertanyaannya adalah banyak dari kita mengklaim serius ingin menikah? Apakah seriusnya berdasarkan sudah merasa siap atau karena pelarian dari sesuatu (kesepian, dikejar umur, ekonomi, masalah keluarga, dll).
^^
-
20 Oktober 2019
Mengenal diri sendiri dan kesiaapan diri sangat penting.. Bukan sekedar diburu waktu apalagi nafsu.. Mengetahui peta rumahtangga sebelum memasukinya memungkinkan kita untuk tidak tersesat dalam menjalaninya... ;)
Bagi yg sudah pernah gagal, bisa share apa yg menjadi penyebabnya.. Mengapa tidak bisa dipertahankan lagi?
*thanks for your share, it could help other to avoid and find a solution if next we are in that kind of situation*
Be generously to spread your knowledge and love to others..
Have a good Sunday "+"
-
20 Oktober 2019
VENA255 tulis:
Hai.. Salam Kenal..
Saya vena Dari Solo
All member JK, baik yg jomblo seperti saya atau yang pernah berumah tangga.
Mengingat sekolah rumah tangga secara resmi memang tidak ada, mohon masukannya..
🤔
Menurut anda, Apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki kehidupan berumahtangga?
1.pasangan
2.restu
3.biaya hidup
4.
5.
Dst... Mohon bantuannya untuk diisi
Terimakasih. 🤗
Banyak mengalah
-
20 Oktober 2019
VENA255 tulis:
You've wrote it so details... Is it copied from someone's writing? If that's right please include the writer .. But if it's your own opinion, pardon me... Thanks for share yaa... ;) I'm learning from it.. Tq
dr pendapatku sendiri
btw kok jawabannya pake bhs inggris segala, ga pake bhs roh aja? ✌😅
-
20 Oktober 2019
Wahhh... Berat ini kakk... Hehehee... Banyak mengalah.. Banyak kalahnya... Kalah sama ego maksudnya... Hehehee... Soap belajar lagi...
NANDA395 tulis:
Banyak mengalah