Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Ladies, Calon Suamimu Harus Sdh Punya Rumah?

ForumPersahabatan dan hubungan

526 – 550 dari 1173    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 21  22  23 ... 47  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 24 Januari 2021

    Kl yg discuss antara sis dan bro diatas, bukan perdebatan. Lebih ke bertukar pendapat dan bertukar argumen.

    Pembicaraan dewasa yg memerlukan pemikiran dan cara pandang yg luas 👍

    RONN694 tulis:

    Semakin panjang, tapi semakin jauh dari konteks judul.( rumah - home - house )

    Perdebatan diatas sepertinya lebih cocok di trit sebelah tentang pria kaya atau mapan.

    Back to topic please?😊

  • MARINA562

    24 Januari 2021

    Intinya seperti ini bro Beben;

    Adalah baik apabila kamu hidup dg org yg menerima kamu apa adanya.

    Namun adalah rahmat yg besar apabila kamu hidup dg org yg bisa mendorongmu menjadi seseorang yg hebat. Itu semacam kalau mendengar dibalik seorg suami yg sukses ada istri yg hebat. Begitupun sebaliknya.

    BEBEN182 tulis:

    Kalimat yg bawah yg bahasa Inggris, saya jadi sedih bacanya. Soalnya gak tau artinya, ya alo.😭

  • 24 Januari 2021

    Sebenarnya sih bukan karena si uang akar dari segala kejahatan tapi konsep keuangan yg membuat uang itu dijadikan sumber segalanya dan segalanya tidak bisa tanpa uang yg uud 😂😂😂.

    Daripada cinta uang mending cinta pasangan 🤣🤣🤣

    AMELIA855 tulis:

    Hahahha...

    Memang akar segala kejahatan adalah cinta uang 😂.

  • 24 Januari 2021

    Hahaah nah itu benar yg secukupnya 👍

    AVE856 tulis:

    Tetep pd komitmen awal dong bro,, kan bkn menimbun harta tp cukup lah,, selebihnya bs bebagi dgn panti2 tp bkn panti pijat yaa 😁😁

    MEN624 tulis:

    Banyak harta perkawinan jadi bertengkar

    Sedikit harta juga perkawinan jadi bertengkar

    Mending gini aja, mungkin gk usah kawin 😂😂😂 daripada nantinya lagi2 si harta pula yg disalahkan jadi pemicu pertengkaran dan berujung putus kontrak 😂😂😂

  • 24 Januari 2021

    MEN624 tulis:

    Hahaah nah itu benar yg secukupnya 👍

    Ngakak🤣🤣🤣

  • JOJENNY868

    24 Januari 2021

    Kalau menurut ku memiliki rumah wajib, karena aku pernah jadi korban rumah kontrakkan. Comittmen awal mau berjuang bersama dr nol, tp setelah beberapa tahun gak mau bekerja, rumah kontrak semua beban jd dipundakku hingga 7th, n terlilit hutang. Dr pd dijadikan sapi 🐮 perlahan aja lbh baik hidup sendiri

  • 24 Januari 2021

    JOJENNY868 tulis:

    Kalau menurut ku memiliki rumah wajib, karena aku pernah jadi korban rumah kontrakkan. Comittmen awal mau berjuang bersama dr nol, tp setelah beberapa tahun gak mau bekerja, rumah kontrak semua beban jd dipundakku hingga 7th, n terlilit hutang. Dr pd dijadikan sapi 🐮 perlahan aja lbh baik hidup sendiri

    Semangat KK😊

  • 24 Januari 2021

    Maaf klau menurut ku ya to, berdasarkan ALKITABIAH yg saya pelajari, pernikahan dlm spirit kerohanian itu sebenarnya 'simple' tidaklah menyusahkan tpi karena spirit atau konsep keduniawian yg membuat jadi ribet dan bermasalah sehingga endingnya ya itu tadi, menikah dengan orang yg salah lalu putus kontrak kemudian kontrak dengan yg baru lagi dan begitu seterusnya sampai lebaran kuda 😂😂😂.

    SAURIA580 tulis:

    Wadidaw...jangan lah.

    Menikahlah kalau kamu pengen menikah, unless kamu sudah mendapatkan petunjuk dan konfirmasi kalau kamu mengikuti jejak Rasul Paulus, Pastor, Biarawati or artiannya hidup selibat. Lebih baik terlambat menikah daripada cepat namun menikah dengan orang yang salah. Demikian kira-kira ito.

  • 24 Januari 2021

    Simple secara teoritis dan pengajaran tp sulit in practical makanya terjadi demikian.

    Makanya td sy bilang, si laki2 tidak tau perannya sebagai suami dan istri tak tau perannya sebagai istri. Coba liat contoh di atas, bagaimana dijadikan sapi perahan oleh PH nya. Belom lg yang suka smack down istrinya.

    So untuk zaman now bahas A to Z untuk pernikahan penting, makanya sblmnya musti ada counselling. Karena zaman Adam dan Hawa atau Abraham dan Sarah akan berbeda dengan zaman now khususnya dlm mengerti perannya masing² plus godaan sana sini.

    Ngerti toh ndak?

    MEN624 tulis:

    Maaf klau menurut ku ya to, berdasarkan ALKITABIAH yg saya pelajari, pernikahan dlm spirit kerohanian itu sebenarnya 'simple' tidaklah menyusahkan tpi karena spirit atau konsep keduniawian yg membuat jadi ribet dan bermasalah sehingga endingnya ya itu tadi, menikah dengan orang yg salah lalu putus kontrak kemudian kontrak dengan yg baru lagi dan begitu seterusnya sampai lebaran kuda 😂😂😂.

    24 Januari 2021 diubah oleh SAURIA580

  • 24 Januari 2021

    (((pria yg suka pamer, justru sukses banyak cewenya)))

    😂

    kesimpulannya, pria yg pamer punya ini itu sukses dpt banyak cewe?

    ya silahkan aja sih bro.

    kalau kek gt balik lagi ke pilihan masing2. yg dicari itu cewe yg banyak, apa cuma 1 wanita yg mendampinginya seumur hidup??

    .

    kalau aku?

    aku suka pria cerdas, tapi tetap seadanya

    😁

    lekuk badan

    siapa tak doyan

    tp kecerdasan

    bikin penasaran

    .

    karna isi kepala

    ada ada saja

    karna isi celana

    itu itu saja

    😜

    ANDREAS281 tulis:

    Dewasa,mapan dan pernah pengalaman sakit hati gw tambahin hahaa.. masasih ilfeel?.tergantung apa yg dipamerin,gw liat pria yg suka pamer justru sukses banyak cewenya apa lagi agama tetangga,yaa perempuan Kristen juga adalah,karakter orang beda2sih😁 kalo sist Junita suka laki yg pamer apa biar terpikat?.pamer badannya yg kotak2kah atau pamer perut maju kaya gw?.😁 Pamer apa gw bantu promosi?. Just kidding sist happy Sunday

  • 24 Januari 2021

    (((setelah beberapa tahun ga mau bekerja)))

    nah ini yg biasa bikin cewe2 jadi bikin standard tertentu utk pasangan hidupnya kelak.

    semoga mbak  jojen dipertemukan dengan pria yg bener2 baik dan mau berjuang utk hidup RT nya.

    🙏🏿🙏🏿🙏🏿

    JOJENNY868 tulis:

    Kalau menurut ku memiliki rumah wajib, karena aku pernah jadi korban rumah kontrakkan. Comittmen awal mau berjuang bersama dr nol, tp setelah beberapa tahun gak mau bekerja, rumah kontrak semua beban jd dipundakku hingga 7th, n terlilit hutang. Dr pd dijadikan sapi 🐮 perlahan aja lbh baik hidup sendiri

  • 24 Januari 2021

    MEI525 tulis:

    Ramee euuii..

    aqua..aqua...

    Kacangnya 5000 tiga..

    Kacang 5000 tiga apa nih, tiga bungkus atau tiga biji. Klo 5000 tiga biji bisa cepat beli rumah beserta perkakas dan ART nya  🏤sweet home

  • 24 Januari 2021

    SAURIA580 tulis:

    Betul sis. Justru sebelum menikah ada counselling pernikahan salah satunya membahas masalah keuangan--> note berdasarkan sharing dari teman teman yang sudah menikah.

    Ini juga merupakan issue penting krn pria lah seharusnya yang menjadi kepala keluarga, imam dlm keluarganya. Tp tidak menutup kenyataan zaman now jumlah pria yang hanya mengandalkan istri sebagai bread winner sudah mulai banyak. ---> ini dalam case si pria masih sehat walafiat, otak seharusnya masih bisa diberdayakan untuk melakukan ini itu rather than dia hanya ongkang ongkang kaki, do nothing dah itu malah suka mabuk mabukan dan berjudi plus seligkuh. Emang ada? Ada dong.

    Karena ada banyak aspek yang musti di screening dari kalian. Termasuk bagaimana kalian memperlalukan orang tua kalian, kakak, abang, adik dan keluarga kalian termasuk memperlakukan tukang parkir, pramuniaga, orang orang marginal di pinggiran, termasuk tingkat emosi kalian, so on so forth.

    Ada yang mau berbantah tentang hal ini? 😊

    Just simple, Phase 1, Masa pengenalan  2.Masa Pra nikah. 3.Tunangan then marriage so on..

    Jika anda jumpa pria jenis yg anda maksdkn diatas (tdk brtangung jwb, malas, suka judi, dst), gugurkan di phase 1, period.. It is certainly unwise to have him in the second phase..  Proses diskualifkasi itu 100% prerogatif anda.  Yg msk pada phase 2 (mrk yg berkualitas excellent) aja masih bisa di diskualifikasi semau mu kapan saja.. There will be no objection from anybody. Don't make it complecated what is simple. Hppy Sunday, Gracias..  

    24 Januari 2021 diubah oleh CRISTIANO501

  • 24 Januari 2021

    Nyimak

  • 24 Januari 2021

    Baik dari jaman Adam Hawa sampai jaman now sampai kesudahan, spirit pernikahan yg Alkitabiah tidak pernah berubah. Justru ada pribadi2 manusia yg merubah yg simple tsb dengan mencampuradukkan bahkan mengganti spirit pernikahan yg ALKITABIAH dengan spirit DUNIAWIAH.

    Dan yg ito bilang itu salah satu contohnya. Klau memang benar mau mengikuti spirit pernikahan yg ALKITABIAH, gk mungkin endingnya dia bisa menikah dengan orang yg salah.

    SAURIA580 tulis:

    Simple secara teoritis dan pengajaran tp sulit in practical makanya terjadi demikian.

    Makanya td sy bilang, si laki2 tidak tau perannya sebagai suami dan istri tak tau perannya sebagai istri. Coba liat contoh di atas, bagaimana dijadikan sapi perahan oleh PH nya. Belom lg yang suka smack down istrinya.

    So untuk zaman now bahas A to Z untuk pernikahan penting, makanya sblmnya musti ada counselling. Karena zaman Adam dan Hawa atau Abraham dan Sarah akan berbeda dengan zaman now khususnya dlm mengerti perannya masing² plus godaan sana sini.

    Ngerti toh ndak?

  • 24 Januari 2021

    Sama beli kasur ya bang.. Spy ga bobo beralaskan koran

    TORO617 tulis:

    Kacang 5000 tiga apa nih, tiga bungkus atau tiga biji. Klo 5000 tiga biji bisa cepat beli rumah beserta perkakas dan ART nya  🏤sweet home

  • AMELIA855

    24 Januari 2021

    Itu kacang dijual pake bungkus koran supaya hemat biar sekalian dijadikan alas tidur, sista 😁

    Paket hemat 😁

    MEI525 tulis:

    Sama beli kasur ya bang.. Spy ga bobo beralaskan koran

  • 24 Januari 2021

    Eh iya ya.. Bener juga

    AMELIA855 tulis:

    Itu kacang dijual pake bungkus koran supaya hemat biar sekalian dijadikan alas tidur, sista 😁

    Paket hemat 😁

  • 24 Januari 2021

    AMELIA855 tulis:

    It's nice to being with someone who can accept you the way you are.

    But being with someone who can make you who you can be, it's a great blessing.

    Honestly, I lke this part.. the last sentence was always expressed by my ex.  It really stimulates me , I always bow my head as I remember.. sometimes with a holly tears.. "God! It is not easy.. In You alone I trust..)   Tangung jwb bsr pria yg jarang di bicarakan.    

    24 Januari 2021 diubah oleh CRISTIANO501

  • HERI771

    24 Januari 2021

    realistis diawali adanya kebutuhan, materialistis adanya tuntutan keinginan berlebih.. cukup fair bisa dipahami, mudah mudahan ini bisa dijadikan sebagai pedoman tolak ukur bersama dan masing masing punya pilihan, mana yg menjadi skala prioritas setelah menikah. Tidak sedikit bagi yg ingin menikah diawal dgn perencanaan yg kurang matang, sampai akhirnya kelimpungan adanya tagihan para vendor.

    Kembali pada topic, dan coba mengambil sebagian intisari dari beberpaa masukan teman sekalian, apakah rumah wajib ada sebelum menikah, itu tergantung keinginan personal atau klaim masing masing, dan apakah itu sudah mewakili para wanita, saya ragukan. Kalau konteksnya sandang, pangan dan papan, jika papan itu yg dimaksud sbg tempat berteduh, saya kira sebelum married mereka akan memikirkan hal itu bersama, bahkan masih numpang mertuapun bisa jadi mendiskusikan kamar mana yang akan kita pakai nanti.

    Saya setuju kodratnya sang pria sbg pemimpin keluarga, yg bertanggung jawab atas pelimpahan dari tanggung jawab orang tua sang wanita. Sang pria justru  memiliki ego mgkn bisa jadi 2x lipat dari sang wanita. Dia akan berusaha bisa membahagiakan lebih  sang wanita seperti halnya orang tua yg sudah merelakan dan sudah membahagiakan anaknya, terlebih jika diketahui sang pria sangat menghormati dan menjunjung tinggi serta menyayangi ibunya, secara tidak langsung diharapkan akan melakukan hal yg sama pada istrinya nanti. Jika ada case tertentu, tentunya belum tentu bisa disamakan untuk semuanya.

    Setiap manusia mempunyai pola pikir yg dinamis, dan sudut pandang yg berbeda, lalu mengelompokan pada sudut pandang para wanita dan para pria, apakah beberapa pemikiran wanita atau pria mengklaim dapat mewakili pengelompokan tersebut.

    Lebih spesific lagi ttg realistis, padangan seseorang yg dimaksud realistis bisa juga berbeda tergantung latar belakang keluarganya, pengalaman, faktor lingkungan, budaya/ kebiasaan keberadaan orang tsb. Spektrum/ gradasi tingkat strata sosial seseorang yg mungkin berangkat dari level bawah/sederhana, menengah hingga kalangan atas, sehingga wajar saja jika masing masing punya kriteria atau standar realistis untuknya, itu hak/ klaim masing masing boleh boleh saja.

    Ada kalanya kehidupan seseorang yg berangkat dari bawah hingga akhirnya posisi sudah diatas dan menjadi lupa, tidak ingin terjadi kembali seperti dulu, dan berusaha mensejajarkan dirinya pada lingkungan sosial yg baru, atau memang sudah sedari awal strata sosial sudah merasa tinggi ybs tidak ingin menyentuh dibawahnya, dan berharap lebih tinggi dari dirinya, kembali renungan masing masing.

    Lain lagi pembicaraan berkembang nanti, seperti type luas rumah baru/second, keberadaan lokasi rumah dipusat atau pinggiran kota, atau malah mgkn tidak klop lagi rupanya lokasi didesa, itupun hanya sewa/kontrak, atau kost ternyata, yang nantinya itu semua akan dipengaruhi tingkat kemampuan keuangan sang pria,bersyukur bisa saling mensupport.

    Jadi saat ada komunikasi pembicaraan ttg kemapanan dgn pola pikir yg berbeda terlebih jika secara tidak sadar masuk ego strata sosial yg dimiliknya, bisa saja terjadi miskomunikasi. Harapan / impian seseorang, pada saatnya Tuhan yang mengatur, apakah pilihan ybs akan terjadi.

    Kalau memang ttg rumah yg dimaksud apakah diwajibkan dimiliki oleh sang pria sebelum menikah, dan dijadikan unsur utama , saya kira itu kembali pada pilihannya, masing masing ya setuju akan memiliki tanggung jawab dan beban tersendiri.

    24 Januari 2021 diubah oleh HERI771

  • 24 Januari 2021

    Bikelah. Muchas gracias for enlightment. 🙏

    And Happy Sunday too.

    CRISTIANO501 tulis:

     Yg msk pada phase 2 (mrk yg berkualitas excellent) aja masih bisa di diskualifikasi semau mu kapan saja.. There will be no objection from anybody. Don't make it complecated what is simple. Hppy Sunday, Gracias..  

    24 Januari 2021 diubah oleh SAURIA580

  • 24 Januari 2021

    Bikelah. Thank you for enlightment. 🙏 (2)

    MEN624 tulis:

    Baik dari jaman Adam Hawa sampai jaman now sampai kesudahan, spirit pernikahan yg Alkitabiah tidak pernah berubah. Justru ada pribadi2 manusia yg merubah yg simple tsb dengan mencampuradukkan bahkan mengganti spirit pernikahan yg ALKITABIAH dengan spirit DUNIAWIAH.

    Dan yg ito bilang itu salah satu contohnya. Klau memang benar mau mengikuti spirit pernikahan yg ALKITABIAH, gk mungkin endingnya dia bisa menikah dengan orang yg salah.

  • 24 Januari 2021

    Cieeee....yang masih belum bisa move on dr ex. 😊

    Back to topic. Itu termasuk tanggung jawab yang jauh lebih besar dari seorang pria, bukan hanya bertanggung jawab pemenuhan jasmani seperti materi, dsb namun di atasnya bagaimana dia membawa keluarga nya yaitu istri dan anak²nya untuk lebih dekat kepada Tuhan dan agar bersama² berkumpul di surga kekekalan nanti. Bukan begitu?

    CRISTIANO501 tulis:

    Honestly, I lke this part.. the last sentence was always expressed by my ex.  It really stimulates me , I always bow my head as I remember.. sometimes with a holly tears.. "God! It is not easy.. In You alone I trust..)   Tangung jwb bsr pria yg jarang di bicarakan.    

  • 24 Januari 2021

    😂😂😂😂 sekalian dipan nya.

    MEI525 tulis:

    Sama beli kasur ya bang.. Spy ga bobo beralaskan koran

  • 24 Januari 2021

    Kalau yang saya tangkap dr pemaparan bro di bawah sy menyimpulkan bahwa jodoh itu adalah yang sepadan. Termasuk dalam pemikiran, jiwa, hasrat, dsb. CMIIW.

    HERI771 tulis:

    realistis diawali adanya kebutuhan, materialistis adanya tuntutan keinginan berlebih.. cukup fair bisa dipahami, mudah mudahan ini bisa dijadikan sebagai pedoman tolak ukur bersama dan masing masing punya pilihan, mana yg menjadi skala prioritas setelah menikah. Tidak sedikit bagi yg ingin menikah diawal dgn perencanaan yg kurang matang, sampai akhirnya kelimpungan adanya tagihan para vendor.

    Kembali pada topic, dan coba mengambil sebagian intisari dari beberpaa masukan teman sekalian, apakah rumah wajib ada sebelum menikah, itu tergantung keinginan personal atau klaim masing masing, dan apakah itu sudah mewakili para wanita, saya ragukan. Kalau konteksnya sandang, pangan dan papan, jika papan itu yg dimaksud sbg tempat berteduh, saya kira sebelum married mereka akan memikirkan hal itu bersama, bahkan masih numpang mertuapun bisa jadi mendiskusikan kamar mana yang akan kita pakai nanti.

    Saya setuju kodratnya sang pria sbg pemimpin keluarga, yg bertanggung jawab atas pelimpahan dari tanggung jawab orang tua sang wanita. Sang pria justru  memiliki ego mgkn bisa jadi 2x lipat dari sang wanita. Dia akan berusaha bisa membahagiakan lebih  sang wanita seperti halnya orang tua yg sudah merelakan dan sudah membahagiakan anaknya, terlebih jika diketahui sang pria sangat menghormati dan menjunjung tinggi serta menyayangi ibunya, secara tidak langsung diharapkan akan melakukan hal yg sama pada istrinya nanti. Jika ada case tertentu, tentunya belum tentu bisa disamakan untuk semuanya.

    Setiap manusia mempunyai pola pikir yg dinamis, dan sudut pandang yg berbeda, lalu mengelompokan pada sudut pandang para wanita dan para pria, apakah beberapa pemikiran wanita atau pria mengklaim dapat mewakili pengelompokan tersebut.

    Lebih spesific lagi ttg realistis, padangan seseorang yg dimaksud realistis bisa juga berbeda tergantung latar belakang keluarganya, pengalaman, faktor lingkungan, budaya/ kebiasaan keberadaan orang tsb. Spektrum/ gradasi tingkat strata sosial seseorang yg mungkin berangkat dari level bawah/sederhana, menengah hingga kalangan atas, sehingga wajar saja jika masing masing punya kriteria atau standar realistis untuknya, itu hak/ klaim masing masing boleh boleh saja.

    Ada kalanya kehidupan seseorang yg berangkat dari bawah hingga akhirnya posisi sudah diatas dan menjadi lupa, tidak ingin terjadi kembali seperti dulu, dan berusaha mensejajarkan dirinya pada lingkungan sosial yg baru, atau memang sudah sedari awal strata sosial sudah merasa tinggi ybs tidak ingin menyentuh dibawahnya, dan berharap lebih tinggi dari dirinya, kembali renungan masing masing.

    Lain lagi pembicaraan berkembang nanti, seperti type luas rumah baru/second, keberadaan lokasi rumah dipusat atau pinggiran kota, atau malah mgkn tidak klop lagi rupanya lokasi didesa, itupun hanya sewa/kontrak, atau kost ternyata, yang nantinya itu semua akan dipengaruhi tingkat kemampuan keuangan sang pria,bersyukur bisa saling mensupport.

    Jadi saat ada komunikasi pembicaraan ttg kemapanan dgn pola pikir yg berbeda terlebih jika secara tidak sadar masuk ego strata sosial yg dimiliknya, bisa saja terjadi miskomunikasi. Harapan / impian seseorang, pada saatnya Tuhan yang mengatur, apakah pilihan ybs akan terjadi.

    Kalau memang ttg rumah yg dimaksud apakah diwajibkan dimiliki oleh sang pria sebelum menikah, dan dijadikan unsur utama , saya kira itu kembali pada pilihannya, masing masing ya setuju akan memiliki tanggung jawab dan beban tersendiri.

526 – 550 dari 1173    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 21  22  23 ... 47  Selanjutnya Kirim tanggapan