Pentingnya kemampuan Finansial & Mental Dalam Rumah Tangga
-
21 Januari 2020
Menurut temen" semuanya apakah pentingnya dalam memilih pasangan yang sudah mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu penting?? Dan jika seorang wanita menginginkan mendapatkan calon suami yang mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu terlalu materialistis??
-
21 Januari 2020
Hai sis Erni..
Kalo menurut saya( karena saya perempuan) pasangan yg punya pekerjaan/penghasilan tetap sih itu penting sekali dan salah satu pertimbangan utama dalam memilih pasangan. Dan itu bukan materialistis, tapi realistis. Hidup berumahtangga selain butuh cinta, juga butuh uang..
Nah tapi untuk kriteria pasangan yg "mapan" ini berbeda tiap orang..
ada yg merasa asal pasangannya sudah jadi karyawan tetap dengan gaji yg cukup sudah termasuk mapan.
Tapi ada juga yg mengharuskan pasangannya punya mobil dan rumah baru bisa dibilang mapan..
-
21 Januari 2020
Sebenarnya mapan lebih penting daripada pekerjaan tetap. Orang yg punya pekerjaan tetap belum tentu mapan, begitu pula sebaliknya.
Tidak masalah bila wanita menginginkan pria mapan. Materialistis itu bila wanita lebih utamakan kemapanan dibanding orangnya. Jadi saat mapannya hilang, orangnya akan ditinggalkan.
Yg terpenting pertama adalah penilaian karakter. Orang yg saat ini mungkin belum mapan menurut standar kita, tapi memiliki visi, mindset dan determinasi yg jelas, cepat atau lambat akan menjadi mapan. Begitu juga orang yg mapan saat ini bisa jatuh karna karakternya. Atau orang yg stagnan, kemungkinan besar tetap stagnan.
Yg terpenting kedua adalah calon istri / istri bisa jadi membangkitkan atau justru menjatuhkan kemapanan pasangannya. Menjatuhkan kemapanan bukan hanya tentang menghabiskan, tapi juga bagaimana berkata2 dan attitude.
So, untuk sebuah hubungan dalam hal kemapanan, karakter kedua pihak sangat penting. Bila ingin pasangan mapan, maka persiapkan karaktermu untuk mendukungnya. Jangan hanya karna keegoisan untuk hidup lebih nyaman aja. Itulah materialistis.
^^
-
21 Januari 2020
FANDY756 tulis:
Sebenarnya mapan lebih penting daripada pekerjaan tetap. Orang yg punya pekerjaan tetap belum tentu mapan, begitu pula sebaliknya.
...So, untuk sebuah hubungan dalam hal kemapanan, karakter kedua pihak sangat penting. Bila ingin pasangan mapan, maka persiapkan karaktermu untuk mendukungnya. Jangan hanya karna keegoisan untuk hidup lebih nyaman aja. Itulah materialistis.
^^
22 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 Januari 2020
Menyimak bae sajalahππ
FANDY756 tulis:
Sebenarnya mapan lebih penting daripada pekerjaan tetap. Orang yg punya pekerjaan tetap belum tentu mapan, begitu pula sebaliknya.
...So, untuk sebuah hubungan dalam hal kemapanan, karakter kedua pihak sangat penting. Bila ingin pasangan mapan, maka persiapkan karaktermu untuk mendukungnya. Jangan hanya karna keegoisan untuk hidup lebih nyaman aja. Itulah materialistis.
^^
22 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 Januari 2020
ERNI156 tulis:
Menurut temen" semuanya apakah pentingnya dalam memilih pasangan yang sudah mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu penting?? Dan jika seorang wanita menginginkan mendapatkan calon suami yang mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu terlalu materialistis??
Ya, pada dasarnya penting meskipun mnrt aku sih cewek perlu fleksibel jg. Jadi, meski penting utk punya suami mapan ya kalo saat ini dia blm semapan yg kamu mau ga ada salahnya meneruskan hubungan, bahkan menikah. Soalnya, jika dia ulet bisa sj dia berhasil. Pekerjaan tetap jg penting, tetapi jika si calon suami blm punya pekerjaan tetap jg ga apa2 sih utk menikah asalkan org nya gigih. Ya yg penting minimal dia bs ngontrak rmh yg paling murah atau bayar kos an deh utk kalian berdua serta menafkahimu utk makan dan membeli pakaian layak tanpa hrs berhutang. Jgn sampe hrs tinggal dng orgtua atau mertua aja sih, krn kalo sampe hrs tinggal sm ortu atau mertua setelah menikah itu rasanya sangat engga enak. Si pasutrinya jadi engga punya privasi utk berduaan kecuali jika di rmh tsb ada guest house (yg terpisah dari rmh utama mrk).
Wanita tsb TIDAK MATERIALISTIS, melainkan REALISTIS. Jadi ga usah kuatir. Hanya saja, ya kalo sampai si wanita menginginkan suami yg lbh dari sekedar mapan, yaitu tajir melintir, yaa barulah Β itu disebut matre.
21 Januari 2020 diubah oleh ANITA089
-
21 Januari 2020
Sip.... Setuju .
ESTER301 tulis:
Hai sis Erni..
Kalo menurut saya( karena saya perempuan) pasangan yg punya pekerjaan/penghasilan tetap sih itu penting sekali dan salah satu pertimbangan utama dalam memilih pasangan. Dan itu bukan materialistis, tapi realistis. Hidup berumahtangga selain butuh cinta, juga butuh uang..
Nah tapi untuk kriteria pasangan yg "mapan" ini berbeda tiap orang..
ada yg merasa asal pasangannya sudah jadi karyawan tetap dengan gaji yg cukup sudah termasuk mapan.
Tapi ada juga yg mengharuskan pasangannya punya mobil dan rumah baru bisa dibilang mapan..
-
21 Januari 2020
mantul.... Salam kenal ya
FANDY756 tulis:
Sebenarnya mapan lebih penting daripada pekerjaan tetap. Orang yg punya pekerjaan tetap belum tentu mapan, begitu pula sebaliknya.
...So, untuk sebuah hubungan dalam hal kemapanan, karakter kedua pihak sangat penting. Bila ingin pasangan mapan, maka persiapkan karaktermu untuk mendukungnya. Jangan hanya karna keegoisan untuk hidup lebih nyaman aja. Itulah materialistis.
^^
22 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 Januari 2020
Hahaha... Β Samo bae lah kita.. aku pun terharu atas koment dan masuk" temen" semuanya...
YREN945 tulis:
Menyimak bae sajalahππ
-
21 Januari 2020
Hahaha... Β Samo bae lah kita.. aku pun terharu atas koment dan masuk" temen" semuanya
YREN945 tulis:
Menyimak bae sajalahππ
-
21 Januari 2020
Terimakasih masukannya..
Salam kenal
ANITA089 tulis:
Ya, pada dasarnya penting meskipun mnrt aku sih cewek perlu fleksibel jg. Jadi, meski penting utk punya suami mapan ya kalo saat ini dia blm semapan yg kamu mau ga ada salahnya meneruskan hubungan, bahkan menikah.
...
Wanita tsb TIDAK MATERIALISTIS, melainkan REALISTIS. Jadi ga usah kuatir. Hanya saja, ya kalo sampai si wanita menginginkan suami yg lbh dari sekedar mapan, yaitu tajir melintir, yaa barulah Β itu disebut matre.
22 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 Januari 2020
Setujuuu πππ
FANDY756 tulis:
Sebenarnya mapan lebih penting daripada pekerjaan tetap. Orang yg punya pekerjaan tetap belum tentu mapan, begitu pula sebaliknya.
...So, untuk sebuah hubungan dalam hal kemapanan, karakter kedua pihak sangat penting. Bila ingin pasangan mapan, maka persiapkan karaktermu untuk mendukungnya. Jangan hanya karna keegoisan untuk hidup lebih nyaman aja. Itulah materialistis.
^^
22 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 Januari 2020
Menurut temen" semuanya apakah pentingnya dalam memilih pasangan yang sudah mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu penting??
Penting, karena seperti sebuah pernyataan : kita tidak bisa memilih pada keluarga mana kita dilahirkan ke dunia
Nah . . Inilah kesempatan kita buat pilih pilih, saat akan membangun sebuah keluarga dengan pasangan hidup yang kita pilih sendiri
Dan jika seorang wanita menginginkan mendapatkan calon suami yang mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu terlalu materialistis??
Sah sah saja, toh jaman dahulu saat permulaan kehidupan manusia, nona Hawa pun tidak bakal mau diambil Istri oleh saudara Adam jika si lelaki pertama di muka bumi adalah seorang pengangguran
Dan selanjutnya makin berkembang teknologi, macam pekerjaan mulai berevolusi dari semula hanya petani dan pemburu serta nelayan
Nah . . Masalah pun timbul, karena pilihan dan keputusan yang di buat untuk berkeluarga di pengaruhi oleh jenis profesi yang telah dijalani si lelaki
Ada yang beranggapan orang kantoran jaman sekarang merupakan profesi yang paling aman, tak ayal karena gaji tetap sebagai kelebihannya,
Tak sedikit pula memilih pria berprofesi pengusaha dijadikan suami kelak, karena penghasilan jauh lebih besar daripada pekerja kantoran
Cuma yang perlu diingat semua yang kita dapat hingga hari ini, itu pemberianNYA, jadi memang harus usahakan agar dapat pekerjaan, khususnya bagi kaum hawa pekerjaan calon lelakimu kelak itu anugerah, se kotor apapun tempat kerja, contoh : montir yang biasa bergaul akrab dengan oli dan asap knalpot kendaraan bermotor tetap itu anugerah, yang namanya anugerah itupun tidak bisa milih lho sama seperti poin diatas yang kita tidak bisa memilih terlahir di keluarga mana
Boleh saja menyemangati kaum Adam yang sudah terjalin hubungan khusus diantara kalian, tapi bijaklah karena ada batas tipis antara menyemangati dan mentargetkan dalam hal pekerjaan dengan nilai valuasi lebih tinggi dari profesi sebelumnya.
-
21 Januari 2020
Kalau buat saya, tidak penting dia mapan tetapi minimal punya penghasilan yang mampu buat menghidupi dirinya sendiri biar saat nikah, dia tidak menjadi tanggungan saya, Krn saya juga punya penghasilan sendiri dan tidak akan membebani dia. Ada hal penting yang lain dan itu bukan ttg soal mapan. Bila ada wanita yg menginginkan pasangan hidup yg mapan dan punya pekerjaan tetap buat saya itu harapan dia, sah2 saja, materialistis atau tidak saya tidak berhak menilai nya. Biarkan saja orang lain dengan harapannya toh tidak mengganggu saya juga.
ERNI156 tulis:
Menurut temen" semuanya apakah pentingnya dalam memilih pasangan yang sudah mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu penting?? Dan jika seorang wanita menginginkan mendapatkan calon suami yang mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu terlalu materialistis??
-
22 Januari 2020
ERNI156 tulis:
Menurut temen" semuanya apakah pentingnya dalam memilih pasangan yang sudah mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu penting?? Dan jika seorang wanita menginginkan mendapatkan calon suami yang mapan dan memiliki pekerjaan tetap itu terlalu materialistis??
Mapan terbagi banyak,. Mapan apa nya nih.?
Dan soal penilaian Mapan itu juga merupakan penilaian Relatif.
Hati-hati dengan penilaian yang Relatif. Karena setiap orang bisa berbeda penilaian yang relatif.
Dan soal gaji tetap menurutku itu tidak ada hubungan dengan kemapaman seseorang.
Karena umumnya orang yang statis dalam perusahaan adalah tipekal orang kurang berani bersaing dalam hal skill atau kemampuan.
Sementara tipekal orang yang berani bersaing adalah tipekal pemburu dollar sejati, dan tentunya orang seperti ini memilki income yang jauh lebih baik dari pada tipekal karyawan yang statis dalam satu perusahaan (mementingkan status karyawan tetap). Mereka yang berani bersaing Β juga mampu bersaing mengejar posisi jabatan yang lebih baik.
Simplenya, coba lihat tipekal pekerja di negara yang maju, semakin maju negara nya, maka semakin tinggi tingkat tipekal pekerja yang tidak mementingkan status karyawan tetap, artinya mereka siap berpindah pindah purusahaan yang terpenting yaitu gaji yang lebih tinggi, mereka tidak takut dengan status kontrak karena mereka yakin banyak perusahaan yang membutuhkan skill dan kemampuannya ditambah lagi mereka memilki jaringan relasi yang baik terhadap level direktur maupun manager.
Jadi, sebaiknya tak penting status karyawan tetap, yang terpenting adalah mapan dalam segi mental wawasan kemampuan.
-
22 Januari 2020
Klo gw sih,
Pekerjaan tetap gak penting2 amat
Mapan jg gak penting2 amat
Yg penting, penghasilan 2 digit rupiah tiap bulannya,
bisa jalan2,
nyari duit kapan aja,
bisa olahraga,
dan hidup tanpa beban tuntutan sosialita
Dan Yg terPenting, Gak ada Hutang, No Cicilan ataupun Barang2 Keinginan
-
22 Januari 2020
Terimakasih......
ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»
salqm.kenal Tuhan memberkati
VEKA741 tulis:
Penting, karena seperti sebuah pernyataan : kita tidak bisa memilih pada keluarga mana kita dilahirkan ke dunia
...
Boleh saja menyemangati kaum Adam yang sudah terjalin hubungan khusus diantara kalian, tapi bijaklah karena ada batas tipis antara menyemangati dan mentargetkan dalam hal pekerjaan dengan nilai valuasi lebih tinggi dari profesi sebelumnya.
22 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
22 Januari 2020
ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»ππ»
Mantulll.......
NANDO488 tulis:
Mapan terbagi banyak,. Mapan apa nya nih.?
Dan soal penilaian Mapan itu juga merupakan penilaian Relatif
...
Jadi, sebaiknya tak penting status karyawan tetap, yang terpenting adalah mapan dalam segi mental wawasan kemampuan.
22 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
22 Januari 2020
Wkwkwkwkwkwkekw........
Bisa aja.....
RIDHO359 tulis:
Klo gw sih,
Pekerjaan tetap gak penting2 amat
Mapan jg gak penting2 amat
Yg penting, penghasilan 2 digit rupiah tiap bulannya,
bisa jalan2,
nyari duit kapan aja,
bisa olahraga,
dan hidup tanpa beban tuntutan sosialita
Dan Yg terPenting, Gak ada Hutang, No Cicilan ataupun Barang2 Keinginan
-
22 Januari 2020
π
RIDHO359 tulis:
Klo gw sih,
Pekerjaan tetap gak penting2 amat
Mapan jg gak penting2 amat
Yg penting, penghasilan 2 digit rupiah tiap bulannya,
bisa jalan2,
nyari duit kapan aja,
bisa olahraga,
dan hidup tanpa beban tuntutan sosialita
Dan Yg terPenting, Gak ada Hutang, No Cicilan ataupun Barang2 Keinginan
-
22 Januari 2020
Lebih baik pas-pasan saja, ga usah berlebihan.
Pas mau mkn pny uang
Pas mau beli rmh ada dana
Pas mau jln2 ke LN ada budget
-
23 Januari 2020
ERNI156 tulis:
penting?? Dan materialistis??
penting atau tidak nya kembali ke masing 2 individu menyikapinya. dan begitupula matreliastis apanya dan bagaimana bisa ke arah sana.
-
23 Januari 2020
Milih pasangan ya hrs mapan kerja, jiwa raga lah. Emang habis nikah...mo makan "cinta" saja... sebelum nikah harus punya planing donk. Mau tinggal dimana, biaya bulanan brp, visi masa depan apa...g ucuk2 asal mo nikah modal burung. ...weshhhh...perut lapar, ngutang di warung....ogahhh... zaman sekarang apa2, serba duit...mau buang air sj hrs sedia uang... jadiiii menurut saya nikah itu hrs mikir panjang, kiri kanan, muka belakang, atas bawah... jangan begitu nikah 3 bln udah cerai, dikit2 cerai. Emang mainan...bicara, motto sih firman Tuhan tapi waktu lihat status...cerai...nyakkkk. Tuhan hny KTP sajakah.... Tuhan itu hidup, bukan Tuhan yg mati. Minta Tuhan menjaga rumah tangga, perekonomian, masadepan... Pasti ketemu. G susah...Rut punya pergumulan yg panjang sampai akhirnya bertemu Boas...Sy percaya Tuhan pasti kirim org yg tepat buat setiap orang . yg pasti harus berdoa dan dengar2an suara Tuhan. Bukan suara daging, Krn "lapar" , g asal tembak. Krn hasilnya pasti sesuai dengan kesabaran kita. Indah pada waktunya. Intinya Tuhan tdk akan memberi ular saat kita minta roti. Dia akan menyediakan tepat pd waktunya. Amin saudara2ku. Semoga semua cepat dapat jodoh yg tepat, berkenan di hadapan Tuhan... Gbu
-
23 Januari 2020
Modal burung? Ini maksudnya seperti apa? Mungkin sebaiknya memilih kata2 lain yang lebih pantas untuk menggambarkan maksud anda. Tapi menurut saya modal menjalani pernikahan ya sebaiknya Β berdua, bukan hanya dr pihak pria saja.
YOHANA095 tulis:
Milih pasangan ya hrs mapan kerja, jiwa raga lah. Emang habis nikah...mo makan "cinta" saja... sebelum nikah harus punya planing donk. Mau tinggal dimana, biaya bulanan brp, visi masa depan apa...g ucuk2 asal mo nikah modal burung. ...weshhhh...perut lapar, ngutang di warung....ogahhh... zaman sekarang apa2, serba duit...mau buang air sj hrs sedia uang... jadiiii menurut saya nikah itu hrs mikir panjang, kiri kanan, muka belakang, atas bawah... jangan begitu nikah 3 bln udah cerai, dikit2 cerai. Emang mainan...bicara, motto sih firman Tuhan tapi waktu lihat status...cerai...nyakkkk. Tuhan hny KTP sajakah.... Tuhan itu hidup, bukan Tuhan yg mati. Minta Tuhan menjaga rumah tangga, perekonomian, masadepan... Pasti ketemu. G susah...Rut punya pergumulan yg panjang sampai akhirnya bertemu Boas...Sy percaya Tuhan pasti kirim org yg tepat buat setiap orang . yg pasti harus berdoa dan dengar2an suara Tuhan. Bukan suara daging, Krn "lapar" , g asal tembak. Krn hasilnya pasti sesuai dengan kesabaran kita. Indah pada waktunya. Intinya Tuhan tdk akan memberi ular saat kita minta roti. Dia akan menyediakan tepat pd waktunya. Amin saudara2ku. Semoga semua cepat dapat jodoh yg tepat, berkenan di hadapan Tuhan... Gbu
-
23 Januari 2020
better kalo kita mengharapkan sesuatu yg layak,maka layakkan lah dlu diri kita
kalo merasa blm layak,jgn mimpi dapat yg layak.,kecuali emg mo nebeng sih,lain cerita.
dan menjalani pernikahan saya setuju,dijalankan 2 pihak,bkn hanya laki2 atau wanitanya sajaKATHARINA781 tulis:
Modal burung? Ini maksudnya seperti apa? Mungkin sebaiknya memilih kata2 lain yang lebih pantas untuk menggambarkan maksud anda. Tapi menurut saya modal menjalani pernikahan ya sebaiknya Β berdua, bukan hanya dr pihak pria saja.
YOHANA095 tulis:
Milih pasangan ya hrs mapan kerja, jiwa raga lah. Emang habis nikah...mo makan "cinta" saja... sebelum nikah harus punya planing donk. Mau tinggal dimana, biaya bulanan brp, visi masa depan apa...g ucuk2 asal mo nikah modal burung. ...weshhhh...perut lapar, ngutang di warung....ogahhh... zaman sekarang apa2, serba duit...mau buang air sj hrs sedia uang... jadiiii menurut saya nikah itu hrs mikir panjang, kiri kanan, muka belakang, atas bawah... jangan begitu nikah 3 bln udah cerai, dikit2 cerai. Emang mainan...bicara, motto sih firman Tuhan tapi waktu lihat status...cerai...nyakkkk. Tuhan hny KTP sajakah.... Tuhan itu hidup, bukan Tuhan yg mati. Minta Tuhan menjaga rumah tangga, perekonomian, masadepan... Pasti ketemu. G susah...Rut punya pergumulan yg panjang sampai akhirnya bertemu Boas...Sy percaya Tuhan pasti kirim org yg tepat buat setiap orang . yg pasti harus berdoa dan dengar2an suara Tuhan. Bukan suara daging, Krn "lapar" , g asal tembak. Krn hasilnya pasti sesuai dengan kesabaran kita. Indah pada waktunya. Intinya Tuhan tdk akan memberi ular saat kita minta roti. Dia akan menyediakan tepat pd waktunya. Amin saudara2ku. Semoga semua cepat dapat jodoh yg tepat, berkenan di hadapan Tuhan... Gbu