10 Tulah dI MESIR ? Selain ANAK SULUNG MATI

Hai JK Tizen  ,Menurut teman2 ,peristiwa 10 Tulah di Mesir,yang Dahsyat selain ANAK SULUNG MATI ,apa saja ? Pilih Salah satu ya bro n sist

terima kasih,Tuhan Yesus memberkati

[Dari admin: Shalom. Hal apakah yang ingin anda diskusikan dalam topik ini?

Silakan kunjungi (kembali) Ketentuan dan Penjelasan tentang Forum (www.jodohkristen.com/topic/1/) mengenai bagaimana membuat topik untuk Forum.

Demikian informasi dari kami. Terima kasih. Tuhan memberkati.]

kalau menurut saya Tulah Air menjadi Darah....repot kita gak bisa minum,nyuci,masak ,air jadi darah...hadeeeeh.....

terima kasih,admin..saya hanya diskusi..kalau tidak bermanfaat...dikunci topik ini,maaf atas ketidak tahuan saya....terima  kasih admin,Tuhan Yesus memberkati...

ADI973 tulis:

Hai JK Tizen  ,Menurut teman2 ,peristiwa 10 Tulah di Mesir,yang Dahsyat selain ANAK SULUNG MATI ,apa saja ? Pilih Salah satu ya bro n sist

terima kasih,Tuhan Yesus memberkati

[Dari admin: Shalom. Hal apakah yang ingin anda diskusikan dalam topik ini?

Silakan kunjungi (kembali) Ketentuan dan Penjelasan tentang Forum (www.jodohkristen.com/topic/1/) mengenai bagaimana membuat topik untuk Forum.

Demikian informasi dari kami. Terima kasih. Tuhan memberkati.]

Saya pernah membaca literatur tentang kajian dan pandangan sains terhadap ke-10 tulah yang terjadi dalam Perjanjian Lama.

Ke-10 tulah tersebut coba dinalarkan melalui fenomena-fenomena alam yang bisa saja terjadi pada saat itu atau bahkan setelahnya.

Keluaran 12:29-33
Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.

Akan tetapi, atas tulah ke-10, tulah yang menyebabkan semua anak sulung di negeri Mesir, tanpa terkecuali, mati mendadak dan bukan cuma itu, semua anak binatang yang sulung pun juga mati mendadak dalam waktu satu malam, sungguh-sungguh telah membingungkan para ahli.

Berbagai hipotesis ilmiah yang dikeluarkan agaknya tidak dapat serta merta menjelaskan fenomena tersebut, bahkan malah menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang menganulir hipotesis tersebut.


Beberapa penjelasan yang coba dikemukakan oleh para ahli adalah :

- Ketika muncul wabah dan kegelapan, makanan yg tersisa saat itu ikut tercemar. Orang-orang pun mengungsi dan ketika mereka kembali, mereka hanya memakan makanan yg tersisa. Karena anak sulung mendapat prioritas pertama untuk makan, mereka pun menjadi sakit dan meninggal lebih dahulu

- Ketika terjadi letusan gunung, asapnya pun mencapai pemukiman Mesir. Dan jika memperkirakan kultur orang Mesir, mereka yg sulung tidur di lantai/tempat rendah, sementara anggota keluarga lain tidur di tempat yg lebih tinggi, sehingga mereka yg sulung terinfeksi terlebih dahulu oleh debu-debu vulkanis. Gas beracun seperti belerang sendiri massa jenisnya lebih rendah dari udara sehingga gas itu hanya menjalar di lantai

- Orang-orang Israel sendiri sudah diberitahu oleh Musa bahwa usai tulah ini, mereka akan diusir oleh bangsa Mesir. Maka, mereka bersiap-siap dan menandai pintu rumah mereka dengan darah domba. Mereka juga hanya diperbolehkan makan roti tanpa ragi yg dibuat sendiri. Karena mereka sudah bersiaga dan memakan makanan yang bahannya tersedia sejak sebelum wabah inilah, mereka tidak ikut meninggal.

Belum cukup sampai di situ, persoalah selanjutnya adalah bagaimana pula menjelaskan kematian seluruh anak sulung hewan pada waktu yang bersamaan ???

Sebenarnya kebingungan para ahli tersebut senada dengan kegemparan yang dialami Firaun pada waktu itu. Setelah bertahan dari tulah ke-1 sampai ke-9 dan selalu mencoba melogikan apa yang telah terjadi, pikirannya tidak dapat lagi menerima total damage dari tulah ke-10.

Kematian anak sulung adalah tulah yang paling mempermalukan dewa-dewa Mesir.

Para penguasa Mesir menyebut diri mereka sebagai dewa, putra-putra Ra atau Amon-Ra. Konon, Ra, atau Amon-Ra, melakukan hubungan dengan sang ratu. Jadi, putra yang dilahirkan dianggap sebagai jelmaan dewa dan dibaktikan kepada Ra, atau Amon-Ra, di kuilnya. Oleh karena itu, kematian anak sulung Firaun sebenarnya sama dengan kematian seorang dewa. Itu saja sudah merupakan pukulan hebat atas agama Mesir dan semua dewanya tampak sama sekali tidak berdaya karena tidak sanggup menyelamatkan anak sulung orang Mesir dari kematian: