Covid-19 (virus Corona)
-
30 Juli 2021
kalau saya pribadi sih, terserah sampean ndak percaya covid 19, asal diam di rumah atau tinggal di gunung terpencil yg tidak ada penghuninya sama sekali.
tetapi kalau anda masih bagian dari masyarakat ya berarti harus ikut aturan masyarakat.
jgn bilang anda pengikut sejati yesus kristus namun tidak percaya pada pemerintah, tidak ada satupun ayat alkitab yg menyebutkan bahwa pemerintah itu jahat, karena qta itu percaya bahwa pemerintah itu siapa pun yg duduk disana adalah karena peesetujuan dan restu yesus kristus.
tidak percaya juga tidak apa2 sih, secara epidemiologi untuk herd imunity cuma di butuhkan 70-80% vaksinasi , kalau anda mau masuk dalam golongan 20-30% , ya silahkan saja, tp perlu di ingat 20-30% itu dianggap sebagai colateral damage 😁
jadi ya terserah , sampai kapan pun tidak akan bisa menyakinkan lalat bahwa bunga itu cantik dan harum😁
kalau manusia tidak bisa meyakinkanmu , biarlah nanti allah yg meyakinkanmu
-
30 Juli 2021
natural herd immunity aka seleksi alam
yg kuat yg bertahan yg lemah tersingkirkan,
cepat itu terjadi ndak sampai 6 bulan juga sudah bisa tercapai, setelah seleksi alam entah berapa org yg tersisa.
vaksin nusantara masih terus dalam pengembangan , keterbatasan sdm dan peralatan membuat lama, dan bahan baku yg 90% masih impor membuat pemerintah belum menjadikan prioritas , karena membeli vaksin masih lebih murah daripada membuat sendiri.
BRYAN286 tulis:
Bukan saya tidak percaya vaksin, memang sih tidak deadly. Saya lebih suka saat ini adalah natural herd imunity. Sebagai rakyat Negara Republik Indonesia saya akan memilih vaksin dari dan buatan Indonesia. Bukan dari Negara lain. Masalahnya sekarang kemana Vaksin asli Indonesia yg sudah dipersiapkan itu? Tenggelam oleh cukong yg lebih menjanjikan uang? Ntahh lah
-
30 Juli 2021
masalah vaksinasi dan penanganan vocid ini , yg buat saya terheran heran dan tercengang cengang dan terkejut kejut adalah, begitu banyak orang yg merasa lebih pintar daripada para ahli vaksin, ahli epidemiologi, ahli kesehatan masyakat, para ekonom sekelas sri mulyani
semua merasa lebih pintar dan hebat, lalu mengelurkan pernyataan pernyataan tentang covid 19 yg tidak sama sekali berdasarkan keilmuannya dan latar belakangnya
sekalinya org dgn waham mau membubarkan IDI langsung percaya, sekalian saja percaya dengan sunda empire itu🤣🤣
maaf kalau ada yg tersinggung, qta yg langsung berhadapan dgn masyarakat, yg melihat dengan mata kepala sendiri, seorang anak kehilangan bapak /ibu/saudaranya , kami yg harus berkata kata "maaf bpk/ibu/kk/adik saat ini ruangan sudah penuh, oksigen saat ini sudah habis, maaf kami sudah berusaha semampunya namun tuhan lebih sayang .
kalau sibuk kenapa sempat buat tulisan panjang2 yah hahahah saya hanya curhat biar tidak gila dan bisa tenang memegang tangan pasien yg menghebuskan nafas terakhirnya
sekali lagi maaf kalau ada yg tersinggung
-
30 Juli 2021
ANGGORO118 tulis:
Waduhhh meresahkan ya kk
Yowis diabaikan aja 😁 semoga yg kirim pesan sm dirimu sadar akan pentingnya vaksin
Amin
-
30 Juli 2021
natural herd immunity aka seleksi alam ; yg kuat yg bertahan yg lemah tersingkirkan ; cepat itu terjadi ndak sampai 6 bulan juga sudah bisa tercapai, setelah seleksi alam entah berapa org yg tersisa.
Membaca sekilas umpan balik dari saudara @BRAM310 👆, yang sengaja, aku kutip diatas
SANGAT NGERI jika ku bayangkan, aku langsung teringat sebuah film fiksi ilmiah jadoel berjudul DOOMSDAY (2008), memang sebagai film secara sisi sinematrografi harus dibuat se dramatis & se heboh nan se bombastis mungkin, agar laku di pasaran lokal maupun jangkau mancanegara
Namun sadari lah !
Tanpa vaksin di dunia realitas kita ini, film itu bakal jadi nyata !!
Sungguh amat ngeri, jika benar terjadi di Tanah Air yang penduduknya terBANYAK KE (4) EMPAT secara global !!!
Plot / alur cerita yang menurutku kunci dari film ini adalah saat sudah dilockdown pun, dalam jangka waktu 2.5 DEKADE virus itu muncul kembali di wilayah di luar "tembok" lockdown.
-
30 Juli 2021
BRAM310 tulis:
kalau saya pribadi sih, terserah sampean ndak percaya covid 19, asal diam di rumah atau tinggal di gunung terpencil yg tidak ada penghuninya sama sekali.
tetapi kalau anda masih bagian dari masyarakat ya berarti harus ikut aturan masyarakat.
jgn bilang anda pengikut sejati yesus kristus namun tidak percaya pada pemerintah, tidak ada satupun ayat alkitab yg menyebutkan bahwa pemerintah itu jahat, karena qta itu percaya bahwa pemerintah itu siapa pun yg duduk disana adalah karena peesetujuan dan restu yesus kristus.
tidak percaya juga tidak apa2 sih, secara epidemiologi untuk herd imunity cuma di butuhkan 70-80% vaksinasi , kalau anda mau masuk dalam golongan 20-30% , ya silahkan saja, tp perlu di ingat 20-30% itu dianggap sebagai colateral damage 😁
jadi ya terserah , sampai kapan pun tidak akan bisa menyakinkan lalat bahwa bunga itu cantik dan harum😁
kalau manusia tidak bisa meyakinkanmu , biarlah nanti allah yg meyakinkanmu
Wkwkkwwkkwk,,,,setuju bgt Pak.
2 paragraf bawah juga gokik bgt. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 lalat itu loh. 😒🤣😒
-
30 Juli 2021
Benar bgt ini.
Wkwkwkwkwkwkwk,,,sabarr pak....
BRAM310 tulis:
masalah vaksinasi dan penanganan vocid ini , yg buat saya terheran heran dan tercengang cengang dan terkejut kejut adalah, begitu banyak orang yg merasa lebih pintar daripada para ahli vaksin, ahli epidemiologi, ahli kesehatan masyakat, para ekonom sekelas sri mulyani
semua merasa lebih pintar dan hebat, lalu mengelurkan pernyataan pernyataan tentang covid 19 yg tidak sama sekali berdasarkan keilmuannya dan latar belakangnya
sekalinya org dgn waham mau membubarkan IDI langsung percaya, sekalian saja percaya dengan sunda empire itu🤣🤣
maaf kalau ada yg tersinggung, qta yg langsung berhadapan dgn masyarakat, yg melihat dengan mata kepala sendiri, seorang anak kehilangan bapak /ibu/saudaranya , kami yg harus berkata kata "maaf bpk/ibu/kk/adik saat ini ruangan sudah penuh, oksigen saat ini sudah habis, maaf kami sudah berusaha semampunya namun tuhan lebih sayang .
kalau sibuk kenapa sempat buat tulisan panjang2 yah hahahah saya hanya curhat biar tidak gila dan bisa tenang memegang tangan pasien yg menghebuskan nafas terakhirnya
sekali lagi maaf kalau ada yg tersinggung
-
30 Juli 2021
TILLIE769 tulis:
Amin
Ngomongin kk dichat sso u/ ga vaksin, kemarin aku liat di berita ada seorang bapak² usia renta dulunya ga mau vaksin dikrnkan ditakut²in orang² kalo efek setelah vaksin ga bagus u/ tubuh.. tapi aku salut dg kegigihan bapak itu akhirnya mau u/ vaksin dr jarak rumahnya ke tpt vaksin yaitu 15 km dg naik sepeda sehingga membuat ke dua kakinya kecapekan, semoga sehat² aja u/ bapak² tsb meski harus menempuh perjalanan yg sangat jauh & membuat ke dua kakinya kelelahan 😁
-
30 Juli 2021
VINA735 tulis:
Klo di zaman now mah, arus informasi udh cepat & mudah mas bro. Tinggal nanya mbah google ae lah... 😄😉
Kmrn kira2 sebulan yg lalu salah satu Kepala Puskesmas dari daerah sana bilang bahwa mereka tdk ada kasus & setelah ditelusuri ternyata mereka taat prokes & mobilitas nya rendah, tp yg menarik adlh mereka patuh pada arahan dari pemimpin mereka krn penanganan pandemi ini sulit krn bnyaknya masyarakat yg susah diatur... youtu.be/39vd4Z0DNfU
Oh gtu oke maksih infonya.
Berarti selain prokes yg ketat, mau diatur dan jangan sembarangan menerima orang luar dan WNA masuk.
Apakah semua elemen pemerintah dari para pejabat pusat sampai daerah sudah menerapkan pencegahan itu semua dengan maksimal dan jadi contoh kepada rakyatnya seperti yg dilakukan masyarakat Baduy? Karena kalau semua elemen masyarakat seperti orang Baduy mampu menerapkan pencegahannya dengan maksimal sudah pasti gk bakal laku itu bisnis vaksin 😂😂😂✌
30 Juli 2021 diubah oleh MEN624
-
30 Juli 2021
Saya dan sebagian besar warga kecamatan ini belum dipanggil oleh pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi. Dan saya pikir itu bukan keharusan, cuma hanya kita dalam pengaruh ekonomi dunia. Kalau dapat ya vaksin, kalo nggak ya gak usah dipaksakan. Saya rasa ini bukan perdebatan ya kan? Wong kita sama2 gak tau zat apa yang dimasukkan kedalam formula tersebut secara detail dan efek jangka panjang yg ditimbulkan. Vaksin terbaik ada mujizat dan siapapun yang mengetuk akan dibukakan pintu.
ANGGORO118 tulis:
Ok jika dirimu lebih memilih vaksin yg dr buatan Indonesia.. lalu jika pemerintah memberikan vaksin AZ & sinovac.. apakah dirimu sudah divaksin dr salah satu vaksin tsb ?
Dari tulisanmu yg aku bold, sorry aku ga bisa kasih jawaban.. jujur aku ga tau dr pd nanti jawabannya ga tepat 😁
-
30 Juli 2021
BRYAN286 tulis:
Saya dan sebagian besar warga kecamatan ini belum dipanggil oleh pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi. Dan saya pikir itu bukan keharusan, cuma hanya kita dalam pengaruh ekonomi dunia. Kalau dapat ya vaksin, kalo nggak ya gak usah dipaksakan. Saya rasa ini bukan perdebatan ya kan? Wong kita sama2 gak tau zat apa yang dimasukkan kedalam formula tersebut secara detail dan efek jangka panjang yg ditimbulkan. Vaksin terbaik ada mujizat dan siapapun yang mengetuk akan dibukakan pintu.
Ok mas bro, kalo aku pribadi sih perlu bgt divaksin krn..
1. meminimalisir penyebaran virus
2. membentuk antibodi
3. melindungi orang² di sekitarku
Dan aku pribadi sangat percaya bahwa kandungan zat yg ada di dlm vaksin tsb akan baik² aja di masa kini maupun masa mendatang
-
30 Juli 2021
1. Tp bagaimana jika seandainya vaksin merupakan mandatory requirement buat sesuatu misalkan sekarang ini saja syarat terbang dari dan ke Pulau Jawa dan Bali dan kemungkinan besar international flights requirements ke suatu negara mewajibkan vaksin 1x dosis bahkan 2x dosis sementara anda ingin travelling ke suatu kota di Pulau Jawa dan Bali dan lagi lagi misalnya calon PH dan ortunya itu ada di Pulau Jawa dan Bali sementara anda belom vaksin bahkan tidak mau vaksin. Tidak menutup kemungkinan pula untuk moda transportasi laut, darat misalnya bus, kereta api, atau bisa pakai mobil pribadi tp di tengah jalan dijegat oleh instansi terkait (authority) atau kali aja nanti di gate garda toll mewajibkan pengemudinya dan penumpangnya screen certificates vaccine. Atau bahkan masuk ke suatu mall, pusat perbelanjaan, restaurant dan cafe. Who knows? You never know.
2. Atau anda sudah bosan dengan pekerjaan anda, dan melamar ke suatu perusahaan X sementara mandatory requirement perusahaan X tersebut dan itu merupakan perusahaan yang anda impi-impikan selama ini untuk bekerja malahan mangharuskan calon karyawannya minimal 1x shoot bahkan 2x shoot.
3. Anda tidak takut menularkan atau tidak takut tertular dengan C-19 waktu sekarang dan jangka panjang? Memang umur vaksin ada rentang waktunya, tp paling tidak sudah ada benteng diri. Minta perlindungan dari Tuhan, yes confirmed sebagai orang percaya pasti berdoa, tp ada jg langkah yg dilakukan atau usaha dari manusia.
BRYAN286 tulis:
Saya dan sebagian besar warga kecamatan ini belum dipanggil oleh pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi. Dan saya pikir itu bukan keharusan, cuma hanya kita dalam pengaruh ekonomi dunia. Kalau dapat ya vaksin, kalo nggak ya gak usah dipaksakan. Saya rasa ini bukan perdebatan ya kan? Wong kita sama2 gak tau zat apa yang dimasukkan kedalam formula tersebut secara detail dan efek jangka panjang yg ditimbulkan. Vaksin terbaik ada mujizat dan siapapun yang mengetuk akan dibukakan pintu.
30 Juli 2021 diubah oleh SAURIA580
-
30 Juli 2021
Sependapat. Walaupun saya bukan nakes namun saya bisa berempati dg kalangan nakes ygsudah kelelahan jiwa dan raga menghadapi pandemi yg berkepanjangan ini belum lagi org2 ngeyelan alias ignore yg seenaknya bermedsos dan menghamburkan kata2 ga percaya vaksinlah, menyalahkan pemerintahlah, atau ngerinya menyatakan itu akal2an oknum di rs dlsb supaya semua penyakit dikovidkan. Sepupu saya seorg dokter paru di medan sdh terkena covid krn tgs sbg dokter mesti menolong pasien2, dmkn pula adiknya seorg drg juga terkena covid. Pantaslah mrk mrasa sperti dijadikan ujung tombak mhadapi pandemi ini. Pdhl seharusnya setiap wrg negara indonesia yg sehat pikirannya yg hrs menyadari mrk scr pribadi adlh ujungtombak utk bersama2 menghentikan pandemi ini.
BRAM310 tulis:
masalah vaksinasi dan penanganan vocid ini , yg buat saya terheran heran dan tercengang cengang dan terkejut kejut adalah, begitu banyak orang yg merasa lebih pintar daripada para ahli vaksin, ahli epidemiologi, ahli kesehatan masyakat, para ekonom sekelas sri mulyani
semua merasa lebih pintar dan hebat, lalu mengelurkan pernyataan pernyataan tentang covid 19 yg tidak sama sekali berdasarkan keilmuannya dan latar belakangnya
sekalinya org dgn waham mau membubarkan IDI langsung percaya, sekalian saja percaya dengan sunda empire itu🤣🤣
maaf kalau ada yg tersinggung, qta yg langsung berhadapan dgn masyarakat, yg melihat dengan mata kepala sendiri, seorang anak kehilangan bapak /ibu/saudaranya , kami yg harus berkata kata "maaf bpk/ibu/kk/adik saat ini ruangan sudah penuh, oksigen saat ini sudah habis, maaf kami sudah berusaha semampunya namun tuhan lebih sayang .
kalau sibuk kenapa sempat buat tulisan panjang2 yah hahahah saya hanya curhat biar tidak gila dan bisa tenang memegang tangan pasien yg menghebuskan nafas terakhirnya
sekali lagi maaf kalau ada yg tersinggung
-
30 Juli 2021
Iya aku juga lihat di fb klo bpk tsb awalnya ragu2 krn ga bs daftar scr onlen.duh jd terharu bgt aq lihatnya.yg kyk gitu yg hra diperbanyak diberitakan.menambah imun.
ANGGORO118 tulis:
Ngomongin kk dichat sso u/ ga vaksin, kemarin aku liat di berita ada seorang bapak² usia renta dulunya ga mau vaksin dikrnkan ditakut²in orang² kalo efek setelah vaksin ga bagus u/ tubuh.. tapi aku salut dg kegigihan bapak itu akhirnya mau u/ vaksin dr jarak rumahnya ke tpt vaksin yaitu 15 km dg naik sepeda sehingga membuat ke dua kakinya kecapekan, semoga sehat² aja u/ bapak² tsb meski harus menempuh perjalanan yg sangat jauh & membuat ke dua kakinya kelelahan 😁
-
30 Juli 2021
Hahahaa lucu mas.. Mas nakes ya? Semangat mas di garda depan!!
Bener juga mas biar Allah yang meyakinkan kita semua, jangan pemahaman kita yang terbatas sebagai manusia disamakan oleh Allah Yang Maha Mengetahui. Hari esok masih misteri apalagi 6 bulan lagi. Pemerintah bukan orang jahat mereka semua baik tergantung untuk siapa baiknya. Semua baik tergantung dimana kita bernaung. Bahkan yang waham IDI dibubarkan bukan semata tanpa dasar. Itupun tergantung kita dari sudut mana melihatnya. Mas Nakes yg budiman, ini pendapat saya yang terbatas. Selebihnya mon maaf salah semua kebenaran hanya milik Tuhan. Peace..
BRAM310 tulis:
kalau saya pribadi sih, terserah sampean ndak percaya covid 19, asal diam di rumah atau tinggal di gunung terpencil yg tidak ada penghuninya sama sekali.
tetapi kalau anda masih bagian dari masyarakat ya berarti harus ikut aturan masyarakat.
jgn bilang anda pengikut sejati yesus kristus namun tidak percaya pada pemerintah, tidak ada satupun ayat alkitab yg menyebutkan bahwa pemerintah itu jahat, karena qta itu percaya bahwa pemerintah itu siapa pun yg duduk disana adalah karena peesetujuan dan restu yesus kristus.
tidak percaya juga tidak apa2 sih, secara epidemiologi untuk herd imunity cuma di butuhkan 70-80% vaksinasi , kalau anda mau masuk dalam golongan 20-30% , ya silahkan saja, tp perlu di ingat 20-30% itu dianggap sebagai colateral damage 😁
jadi ya terserah , sampai kapan pun tidak akan bisa menyakinkan lalat bahwa bunga itu cantik dan harum😁
kalau manusia tidak bisa meyakinkanmu , biarlah nanti allah yg meyakinkanmu
-
30 Juli 2021
Very well mas, sangat baik tiga alasan tersebut
Mantap juga mas percaya banget, sipp mas! Keep spirit...
Untuk saya saja yang masih ragu, semoga Sang Juru Selamat menunjukkan dan menjawab keraguan hati. Amen
ANGGORO118 tulis:
Ok mas bro, kalo aku pribadi sih perlu bgt divaksin krn..
1. meminimalisir penyebaran virus
2. membentuk antibodi
3. melindungi orang² di sekitarku
Dan aku pribadi sangat percaya bahwa kandungan zat yg ada di dlm vaksin tsb akan baik² aja di masa kini maupun masa mendatang
-
30 Juli 2021
Semoga semua sehat,imun terbaik bagi sy tetaplah hny hati yg gembira.menyempatken diri dg olah raga teratur slh satunya.ngga mau sekedar latah dg mengkonsumsi vitamin2 dosis tinggi,tanpa aturan penggunaan yg benar
#stoplatah
30 Juli 2021 diubah oleh CHRISTIAN983
-
30 Juli 2021
BRYAN286 tulis:
Very well mas, sangat baik tiga alasan tersebut
Mantap juga mas percaya banget, sipp mas! Keep spirit...
Untuk saya saja yang masih ragu, semoga Sang Juru Selamat menunjukkan dan menjawab keraguan hati. Amen
Siap mas bro..
Jika masih ragu.. saat teduh & berdoa pasti akan ada jawaban dr Tuhan Yesus 🙏
-
30 Juli 2021
Oh banyak juga ya syarat atau side effect yg ditimbulkan. Apa ini belum di fikirkan oleh si pemberi kerjaan? Merugikan banget dong buat yang gak di vaksin atau yang tidak memilih vaksin. Kasian banget. Semoga Tuhan memberi Rezeki lain bagi mereka ya. Semoga Tuhan peduli kepada seluruh dombanya, termasuk yg tersesat.
SAURIA580 tulis:
1. Tp bagaimana jika seandainya vaksin merupakan mandatory requirement buat sesuatu misalkan sekarang ini saja syarat terbang dari dan ke Pulau Jawa dan Bali dan kemungkinan besar international flights requirements ke suatu negara mewajibkan vaksin 1x dosis bahkan 2x dosis sementara anda ingin travelling ke suatu kota di Pulau Jawa dan Bali dan lagi lagi misalnya calon PH dan ortunya itu ada di Pulau Jawa dan Bali sementara anda belom vaksin bahkan tidak mau vaksin. Tidak menutup kemungkinan pula untuk moda transportasi laut, darat misalnya bus, kereta api, atau bisa pakai mobil pribadi tp di tengah jalan dijegat oleh instansi terkait (authority) atau kali aja nanti di gate garda toll mewajibkan pengemudinya dan penumpangnya screen certificates vaccine. Atau bahkan masuk ke suatu mall, pusat perbelanjaan, restaurant dan cafe. Who knows? You never know.
2. Atau anda sudah bosan dengan pekerjaan anda, dan melamar ke suatu perusahaan X sementara mandatory requirement perusahaan X tersebut dan itu merupakan perusahaan yang anda impi-impikan selama ini untuk bekerja malahan mangharuskan calon karyawannya minimal 1x shoot bahkan 2x shoot.
3. Anda tidak takut menularkan atau tidak takut tertular dengan C-19 waktu sekarang dan jangka panjang? Memang umur vaksin ada rentang waktunya, tp paling tidak sudah ada benteng diri. Minta perlindungan dari Tuhan, yes confirmed sebagai orang percaya pasti berdoa, tp ada jg langkah yg dilakukan atau usaha dari manusia.
-
30 Juli 2021
Kalau manusia tdk bisa meyakinkanmu biarlah Allah yg meyakinkanmu...Hadeh, jgn sampai Allah meyakinkanmu..bisa gawat ntar ignorantmu dibalas dg check out hehehe...
-
30 Juli 2021
Ameenn.. Terimakasih dukungannya mas
ANGGORO118 tulis:
Siap mas bro..
Jika masih ragu.. saat teduh & berdoa pasti akan ada jawaban dr Tuhan Yesus 🙏
-
30 Juli 2021
ANGGORO118 tulis:
Ngomongin kk dichat sso u/ ga vaksin, kemarin aku liat di berita ada seorang bapak² usia renta dulunya ga mau vaksin dikrnkan ditakut²in orang² kalo efek setelah vaksin ga bagus u/ tubuh.. tapi aku salut dg kegigihan bapak itu akhirnya mau u/ vaksin dr jarak rumahnya ke tpt vaksin yaitu 15 km dg naik sepeda sehingga membuat ke dua kakinya kecapekan, semoga sehat² aja u/ bapak² tsb meski harus menempuh perjalanan yg sangat jauh & membuat ke dua kakinya kelelahan 😁
Salut banget sama Bpk tsb juga.
Amin2 Bpk tersebut sehat selalu sampai pandemi ini berakhir.
-
30 Juli 2021
BRYAN286 tulis:
Ameenn.. Terimakasih dukungannya mas
-
30 Juli 2021
Masih bingung dengan Ungkapan "jika manusia tidak bisa meyakinkanmu, biarlah Tuhan Allah yang meyakinkanmu". Ini ungkapan ambigu, apa saya yang kurang sepaham krn keterbatasan. Apa perilaku manusia itu bukan perilaku Tuhan? Atau dari Tuhan? Seolah beda. Apa jika Tuhan langsung yang memperingatkan, kesannya sejahat apa gitu ya. Emang Tuhan jahat? Atau gimana ya. Mari berdiskusi
-
30 Juli 2021
Ya tanyakan lah coba hati nurani anda. Di situ nanti Roh Kudus akan berbicara kepadamu pelan pelan walau dalam kesenyapan. Itupun kalau anda peka.😊
Happy journey without vaksin ya mas. Semoga antibodi anda kuat bahkan sedikitpun tdk menjadi OTG sehingga anda tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, baik ortu, saudara-saudara dan keluarga anda terlebih di lingkungan masyarakat anda.
BRYAN286 tulis:
Masih bingung dengan Ungkapan "jika manusia tidak bisa meyakinkanmu, biarlah Tuhan Allah yang meyakinkanmu". Ini ungkapan ambigu, apa saya yang kurang sepaham krn keterbatasan. Apa perilaku manusia itu bukan perilaku Tuhan? Atau dari Tuhan? Seolah beda. Apa jika Tuhan langsung yang memperingatkan, kesannya sejahat apa gitu ya. Emang Tuhan jahat? Atau gimana ya. Mari berdiskusi