katanya begitu.... 🙂

Ketidakcocokan itu bukanlah sebuah kesalahan, yang salah itu adalah tidak bisa menerima perbedaan.

Jika ingin mencapai suatu tujuan.

Katanya sih begitu...🙂

Ini maksudnya bagaimana? Tidak cocok karena berbeda? Lalu karena tidak bisa menerima perbedaan (yang membuat tidak cocok tadi) lalu dianggap salah? Jadi kalau kita bisa menerima perbedaan selanjutnya jadi cocok begitu? Bisa tolong tanyakan kepada 'si katanya' itu? Terimakasih

COKIDIPHOS630 tulis:

Ketidakcocokan itu bukanlah sebuah kesalahan, yang salah itu adalah tidak bisa menerima perbedaan.

Jika ingin mencapai suatu tujuan.

Katanya sih begitu...🙂

Kurang paham maksudnya bang

katanya sih begitu..😁

Brarti nggak cocok karena perbedaan ??

*kalimat majemuk setara

Begitu katanya..

RANDY769 tulis:

Brarti nggak cocok karena perbedaan ??

*kalimat majemuk setara

Maksudnya begiini. Pakai contoh saja yg supaya mudah dipahami ya.

Misalkan bakmi GM.

Bagi saya, bakmi GM itu enak banget, lebih enak dari bakmi GK.  Lalu B bilang, bakmi GK itu yg enak, lebih enak dari bakmi GM.

Dari kasus di atas itu, jelas terlihat ada ketidakcocokan, ada perbedaan di selera bakmi. Ketidakcocokan selera itu bukanlah sebuah kesalahan.  Nah, akan menjadi salah ketika ketidakcocokan selera alias perbedaan selera yang ada tersebut, diperdebatkan dan dipaksakan untuk jadi sama. Seolah-olah selera salah satu harus menjadi standard bagi pihak lain. Disitulah letak kesalahannya, yaitu tidak bisa menerima perbedaan yang ada.

Menerima perbedaan bukan berarti kita berubah menjadi sama. Melainkan bisa menerima adanya perbedaan, bahwa perbedaan itu adahal hal yg wajar2 saja ada dan terjadi. Bahasa gaulnya, sepakat untuk tidak bersepakat.

Brarti si A tetap makan bakmi GM dan si B tetap makan bakmi GK tapi di makan di "meja" yang sama

Begitu katanya..

RANDY769 tulis:

Brarti si A tetap makan bakmi GM dan si B tetap makan bakmi GK tapi di makan di "meja" yang sama

Bisa begitu kalau belinya take away ya. Kalau makan ditempat, biasanya suka ada larangan membawa makanan dari luar.

Tapi bisa saja si A dan si B sama2 makan bakmi GM. Atau sebaliknya, mereka berdua sama2 makan bakmi GK. Masing2 masih bisa menikmati walau kadar kenikmatannya berbeda.

Atau, bisa juga cari bakmi lain dalam rangka wisata kuliner.

RANDY769 tulis:

Brarti si A tetap makan bakmi GM dan si B tetap makan bakmi GK tapi di makan di "meja" yang sama

Hidup sekali saja, kalau namanya gak cocok itu jelas semua orang memang tidak cocok satu dengan lainnya. Semua individu berbeda.

Tidak bisa menerima perbedaan juga tidak salah, karena mengasihi diri sendiri.
Yang bilang tidak bisa menerima perbedaan adalah salah adalah orang lain.
Dan kita tidak hidup berdasarkan kata orang lain. You know yourself better than anyone and you deserve a good life.

COKIDIPHOS630 tulis:

Ketidakcocokan itu bukanlah sebuah kesalahan, yang salah itu adalah tidak bisa menerima perbedaan.

Jika ingin mencapai suatu tujuan.

Katanya sih begitu...🙂

Paham bang yg dimksd TS inikan pernyataan dan pertanyaannya apa? dan boleh pesan bakmie siantar gak bang?😁

IRWAN123 tulis:

Maksudnya begiini. Pakai contoh saja yg supaya mudah dipahami ya.

Misalkan bakmi GM.

Bagi saya, bakmi GM itu enak banget, lebih enak dari bakmi GK.  Lalu B bilang, bakmi GK itu yg enak, lebih enak dari bakmi GM.

Dari kasus di atas itu, jelas terlihat ada ketidakcocokan, ada perbedaan di selera bakmi. Ketidakcocokan selera itu bukanlah sebuah kesalahan.  Nah, akan menjadi salah ketika ketidakcocokan selera alias perbedaan selera yang ada tersebut, diperdebatkan dan dipaksakan untuk jadi sama. Seolah-olah selera salah satu harus menjadi standard bagi pihak lain. Disitulah letak kesalahannya, yaitu tidak bisa menerima perbedaan yang ada.

Menerima perbedaan bukan berarti kita berubah menjadi sama. Melainkan bisa menerima adanya perbedaan, bahwa perbedaan itu adahal hal yg wajar2 saja ada dan terjadi. Bahasa gaulnya, sepakat untuk tidak bersepakat.

Kalau terkait masalah 'selera' memang tidak bisa diperdebatkan.

IRWAN123 tulis:

Maksudnya begiini. Pakai contoh saja yg supaya mudah dipahami ya.

Misalkan bakmi GM.

...

Menerima perbedaan bukan berarti kita berubah menjadi sama. Melainkan bisa menerima adanya perbedaan, bahwa perbedaan itu adahal hal yg wajar2 saja ada dan terjadi. Bahasa gaulnya, sepakat untuk tidak bersepakat.

Sista Katharina bisa kasih contoh kasus yang menurut sista bisa diperdebatkan itu? Supaya jelas saja sih. Saya melihatnya, yang ditulis di awal thread ini bisa berlaku ke banyak hal. Tapi mungkin ada yang tak terpikirkan oleh saya.

KATHARINA781 tulis:

Kalau terkait masalah 'selera' memang tidak bisa diperdebatkan.

Bisa berlaku dan diterapkan ke banyak hal sih, setahu saya. Bahkan tafsiran ayat Alkitab pun, sangat mungkin berbeda antara teolog yang satu dengan teolog yang lainnya.  Apa karena tidak ada titik temu kesamaan, lalu dipaksakan terus untuk jadi sama? Pada akhirnya, bisa saja menjadi sepakat untuk tidak bersepakat. Alias tetap berbeda.

Untuk bakmi siantarnya, boleh. Asalkan pesannya dua ya. Buat saya satu.

JOHANNES459 tulis:

Paham bang yg dimksd TS inikan pernyataan dan pertanyaannya apa? dan boleh pesan bakmie siantar gak bang?😁

IRWAN123 tulis:

Bisa begitu kalau belinya take away ya. Kalau makan ditempat, biasanya suka ada larangan membawa makanan dari luar.

Tapi bisa saja si A dan si B sama2 makan bakmi GM. Atau sebaliknya, mereka berdua sama2 makan bakmi GK. Masing2 masih bisa menikmati walau kadar kenikmatannya berbeda.

Atau, bisa juga cari bakmi lain dalam rangka wisata kuliner.

Sip sip om bro 😎👍

akan menjadi sulit diterima kalau yang sangat berbeda itu hal2 nilai inti dari seseorang. artinya tidak bisa dikompromikan.

.

misalnya si A ga bisa terima kalau pasangannya perokok. bagi dia rokok itu tdk selaras dgn nilai inti yg dia anut. tp dia akan bisa kompromikan hal2 yg sifatnya pelengkap. misalnya tidak ganteng /cantik.

😌

*kayaknya gitu sih

#katanyasihbegitu

oh ya TS bikin forum ini mngkn sebagai wadah untuk share sebuah pandangan2 yang merupakan saduran dari orang2?boleh hal lain tdk cuma soal perbezaan??

mungkin

ya 😂

A tidak merokok karena merokok itu blablabla.

B merokok dan tetap merokok walau A sudah kasih pandangannya. Karena bagi B, merokok itu blablabla

A dan B sudah diskusi dan tidak ada kata sepakat soal rokok. Berarti, terima sajalah perbedaan pandangan soal merokok itu. Bahwa A punya pandangan blablabla, dan B punya pandangan blablabal yg berbeda dengan A. Khan mereka berdua ngga bisa paksain juga toh bahwa A nya yg harus berubah ikut B, atau B nya yg harus berubah ikut A. Juga A tidak bijak bilang bahwa B salah krn tidak sepaham dgn pandangannya. Begitu juga B, tdk bijak bilang A salah krn tidak sepaham dgn dirinya.

Kalau soal keputusan menikah atau tidak menikah, lanjut pacaran atau tidak pacaran. Itu sudah urusan yg berbeda. Karena A bisa punya prinsip tertentu soal pasangan. B juga bisa punya prinsip tertentu soal pasangan.

Bila A merasa prinsip tertentu tidak bisa dipenuhi oleh B, dan A memilih tidak jadian. Khan B tidak boleh memaksakan A untuk tetap jadian mengikuti prinsipnya soal pasangan. Begitu juga sebaliknya.

Berikan respek yang baik terhadap perbedaan yg ada. Perbedaan yg ada khan tidak harus membuat jadi bertengkar. Dalam conton kasus tsb, ya pisah saja baik2 secara dewasa. Beres toh. Cari lagi calon pasangan lain yg dirasa sesuai dgn kita. Tak ada paksaan toh orang lain harus sama dengan kita, begitu juga sebaliknya. Tak ada paksaan kita harus jadi sama dengan prinsip hidup orang lain.

Kira2 seperti itu maksud dari pernyataan awal thread ini.

JUNITA694 tulis:

akan menjadi sulit diterima kalau yang sangat berbeda itu hal2 nilai inti dari seseorang. artinya tidak bisa dikompromikan.

.

misalnya si A ga bisa terima kalau pasangannya perokok. bagi dia rokok itu tdk selaras dgn nilai inti yg dia anut. tp dia akan bisa kompromikan hal2 yg sifatnya pelengkap. misalnya tidak ganteng /cantik.

😌

*kayaknya gitu sih

#katanyasihbegitu

Mungkin mksudnya "sepakat utk tidak sepakat" kali y bro? 😁😁

Tp yah mau gmn lg, pengalaman hidup & pengetahuan org kn beda2 & kata "kompromi" itu terkadang lebih mudah diucapkn drpd dipraktek kan...

COKIDIPHOS630 tulis:

Ketidakcocokan itu bukanlah sebuah kesalahan, yang salah itu adalah tidak bisa menerima perbedaan.

Jika ingin mencapai suatu tujuan.

Katanya sih begitu...🙂

JOHANNES459 tulis:

Ya sdh bang makan dulu keburu dingin mie ini soalnya belinya jauh hrs ke siantar dulu bang😁

belinya pasti di pajak HORAS ya bang jo 😁

Segala perdaan itu,,membuatmu jauh dariku.. biarlah sang waktu menjaga cintamu...begitu katanya ari lasso

CHRISTIAN983 tulis:

Segala perdaan itu,,membuatmu jauh dariku.. biarlah sang waktu menjaga cintamu...begitu katanya ari lasso

Nyalakanlaaaah api cintaaaa 🎵🎶

Membakar ragu yang adaaaa 🎼🎼

Kukaaan slaluuu setiaaaa....🎵🎶

Hingga saat tiba 🎵🎶

Mohon maaf, saya hanya mengomentari tentang selera tersebut🙏

IRWAN123 tulis:

Sista Katharina bisa kasih contoh kasus yang menurut sista bisa diperdebatkan itu? Supaya jelas saja sih. Saya melihatnya, yang ditulis di awal thread ini bisa berlaku ke banyak hal. Tapi mungkin ada yang tak terpikirkan oleh saya.

ts ga kasih casenya ya. jd sdikit ngambang mana yg mau dibahas 🙃

.

intinya kalau yang berbeda itu hal2 yg bs dikompromikan mngkn ga bakal masalah.

tp kalau yg berbeda itu hal2 yg inti bgt. mau jungkir balik jg ga bakal bs nyatu atau sepakat 😁gitu kali ya bang.

IRWAN123 tulis:

A tidak merokok karena merokok itu blablabla.

B merokok dan tetap merokok walau A sudah kasih pandangannya. Karena bagi B, merokok itu blablabla

..

Kira2 seperti itu maksud dari pernyataan awal thread ini.

Wanita dan pria saja sdh jelas beda. Nah, tugas kita adalah bagaimana cara menyatukan 2 pribadi yg berbeda bisa hidup rukun dan damai. Saat berbeda pendapat atau pemahaman bukan berarti harus musuhan. Untuk itu perlu ada seninya. Seperti apa itu? aku jg ga tahu, lg mencari tahu.

Maafken kl ga nyambung, karena cuma mw numpang liwat ajahh dimari..😁