Genesis. Myth or Truth. Should we take it literally?
-
8 September 2020
Dari puluhan tahun silam, ketika saya memutuskan untuk lebih serius belajar tentang Kekristenan dan Alkitab, saya sangat heran ketika menemukan fakta bahwa mayoritas orang-orang "tak beragama" dan "tak berkitab suci" lebih sering menyerang Alkitab ketimbang kitab suci agama-agama lain.
Di luar negeri, terutama sekali di dalam negeri.
Apakah karena Kristen adalah agama mayoritas di dunia ???
Atau karena mereka tidak berani menyerang kitab suci agama-agama lain dengan konsekuensi yang... uhuk-uhuk.
Betewe, Ini adalah pengalaman pribadi saya, jadi bukan berdasarkan survei atau data yang valid.
-
10 September 2020
ARS154 tulis:
1. Anda minta saya percaya utk sesuatu yg ngga bisa anda buktikan? C'mon, bro.Apakah bro bisa membuktikan Tuhan secara ilmiah? Kalau bisa, silahkan jelaskan dan buktikan kepada para atheist 😊
ARS154 tulis:
Sesuatu itu bisa dilihat karena ada cahaya. Ngga ada cahaya, ya ngga bisa terlihat lah. Itu sudah rumus dasar alam yg ngga bisa anda ganggu gugat.Saya tidak membahas mengenai cara kita melihat objek. Saya percaya bahwa kita bisa melihat objek karena ada cahaya. Yang saya tidak percaya adalah usia suatu objek ditentukan berdasarkan lama pantulan cahaya.
Sekali lagi, disini kita bahas mengenai cara menentukan USIA objek, bukan cara melihat objek.
Silahkan baca ulang penjelasan saya dan pelajari juga Einstein–Rosen bridge. Ini bukan fantasi saya, tapi ini adalah berdasarkan pemikiran “bapak” dari ilmu pengetahuan.
Tapi, taruhlah misalnya bro tidak percaya sama Einsten, lupakan saja soal itu. Bukankah ilmu pengetahuan bisa "melihat" galaksi yg jauh jaraknya itu SAAT INI. Iya, saat ini alias pada masa sekarang.
Kalau mau pakai "konsistensi logika" maka seharusnya kalau mau pakai kecepatan cahaya sebagai penentu usia objek, seharusnya kita baru bisa melihat objek itu milyaran tahun yg akan datang, bukan saat ini.
ARS154 tulis:
Jangan2 anda tipe yg percaya bahwa bumi ini datar, bahwa unta yg sebesar itu bisa masuk lubang jarum yg sekecil itu.Saya percaya bumi ini bulat karena fakta itu tidak bisa disangkal lagi dan sangat mudah dibuktikan kebenarannya.
Unta masuk lubang jarum? Saat ini tidak bisa. Tapi mungkin saja bisa suatu saat jika penelitian tentang antimatter berkembang. Sekali lagi, saat ini tidak bisa, tapi suatu saat mungkin saja.
Dasar ilmiah: antimatter dan Higs Boson yang sering disebut "God" particle.
Disini lagi-lagi bro membatasi ilmu pengetahuan. Bro berulangkali mengatakan “percayailah ilmu pengetahuan” tapi lupa kalau ilmu pengetahuan itu terus berkembang dan tidak jarang berubah. Teori baru yang lebih valid menggantikan teori yang lama.
Banyak teknologi yang saat ini kita gunakan dimulai dari “fantasi” dari para penemu. Orang 2000 tahun yang lalu pasti akan mengatakan “mustahil” jika dikatakan kita bisa bicara dengan orang lain beda negara lewat video call.
Di Matematika Pun, 1 Ditambah 1 Tidak Selalu Sama dengan 2. Ini ilmu pengetahuan.
ARS154 tulis:
Bagi saya, anda yg salah menafsir isi Alkitab. Dunia tak bergantung pada cara anda menafsir alkitab.Dunia bergantung dengan cara kita menafsirkan Alkitab. Karena apa yang kita mengerti (tafsirkan) itulah yang akan kita ajarkan ke anak-anak dan generasi penerus. Dan generasi penerus ini adalah orang-orang yang akan “menjalankan” dunia nanti. Apakah mereka akan semakin membuat dunia rusak atau tidak, itu dimulai dengan cara kita menafsirkan Alkitab.
Pelajari lagi tentang pemikiran-pemikiran Kristen yang merubah dunia.
Tapi kalau yang dimaksud adalah “bumi tetap berputar dan hukum alam tetap berlaku walau saya salah tafsir Alkitab” Maka itu jawabnya bukan tergantung saya atau bro atau manusia manapun, tapi itu tergantung topangan tangan Tuhan.
Hukum alam bisa berubah kalau Tuhan berkehendak.
ARS154 tulis:
Tiga orang teolog bergelar Phd, bila diberikan satu ayat di alkibat, bisa saja mereka bertiga memiliki tiga tafsiran yang berbeda.Lalu, kita diharuskan memilih yang mana yang dianggap dari Tuhan. Atau malah ketiga tafsiran tiga teolog tsb ternyata semuanya sesungguhnya tidak seperti yg dimaksudkan oleh Tuhan yg sesungguhnya? Tak ada yg tahu, bukan?
Kita bisa tahu karena kita bisa uji. Tafsiran Alkitab bisa kita anggap sebagai kebenaran jika tafsirannya itu tidak bertentangan dengan ayat-ayat Alkitab lainnya. Justru disinilah kita harus gunakan akal dan pikiran kita untuk mempelajari Alkitab.
ARS154 tulis:
Lebih senang dengan realita yg jelas2 sajalah. Lebih percaya ilmu pengetahuan ketimbang fantasi.
--
Saya tipe yg mengandalkan konsisten logika dalam melihat dan mempelajari sesuatu.Hati-hati jangan sampai percaya dengan ilmu pengetahuan yang ternyata di masa depan terbukti salah.
Konsisten logika boleh saja, tapi jangan jadi terlalu konsisten dengan satu teori (yang belum bisa dipastikan 100% kebenarannya) dan mengatakan teori lainnya salah.
Bukankah bro juga sama? Memilih teori yang “anti main stream” yaitu bahwa manusia diciptakan bukannya hasil evolusi? Bukankah peristiwa kebangkitan Yesus juga bertentangan dengan hukum alam?
Anyway, kalau saya tengok di awal thread, tampaknya bro ARS banyak dipengaruhi oleh buku “Disini Kutemukan" oleh Prof. S. Wismoady Wahono, Ph.D. Saya pernah baca buku itu dan tampaknya bro mempercayai buku itu sehingga wajar jika memiliki kerangka pemikiran seperti sekarang.
Walaupun buku itu ditulis secara sistematis, tapi ada teori dan gagasan yang tidak sesuai dengan Alkitab. Setidaknya ada tiga teori yang dikemukakan oleh Prof. Wismoady yang kalau kita bandingkan dengan pendapat dari professor serta pakar PL dan PB yang lain, tidak sesuai dengan isi dan kebenaran Alkitab (yang saya ingat cuma tiga, tapi jumlahnya lebih sebenarnya).
Kalau bro ARS mau tau teori mana saja yang dimaksud, nanti saya jelaskan. Dan ini juga menjawab ulang pertanyaan bro “tafsiran mana yang perlu dipercaya?” Jawabnya, tafsiran yang tidak bertentangan dengan keseluruhan isi Alkitab.
Saran saya, jangan terlalu mudah percaya dengan satu pemikiran saja. Perluas wawasan, lebih banyak lagi baca buku dan jurnal ilmu pengetahuan. Seperti yang bro selalu ulang-ulang katakan, gunakan akal dan pikiran.
Sangat disayangkan kalau bro berhenti belajar Alkitab. Karena hukum kasihilah Tuhan dan sesama itu tidak hanya diajarkan di Alkitab saja, tapi di semua agama lain juga diajarkan. Semua agama mengajarkan kebaikan, tapi tidak semua agama adalah benar.
Ada tujuannya Tuhan memberi kita Alkitab setebal itu. Kita belajar Alkitab agar kita tidak menyembah Tuhan yang salah.
Disaat kita berhenti belajar, disaat itulah kita mati.
ARS154 tulis:
Sori ya Bro. Kita berbeda ngga apa2 toh? :)Sama sekali tidak masalah bro 😊 Beda pendapat itu biasa. Hanya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan lah yang akan membuktikan usia bumi itu jutaan atau hanya ribuan tahun saja. Dan manapun yang benar, itu tidak ada pengaruhnya dengan keabsahan Alkitab.
Karena Alkitab bukanlah jurnal ilmiah, tapi Alkitab adalah cerita tentang Tuhan.
Saran saya, jangan kunci “keyakinan” berdasarkan ilmu pengetahuan yang ada saat ini, karena ilmu pengetahuan dalam 2000 tahun ini banyak sekali perubahan. Dari yang dulu semua orang percaya bumi datar, sekarang terbukti bumi itu bulat.
Cuma Alkitab yang tidak berubah selama-lamanya 😊
-
7 Oktober 2020
Wah seru nih,dilanjut dong soalnya sangat jarang org Kristen yg menyelidiki alkitab ,sy jd bertambah pengetahuan