Pernah kan ngetawain diri sendiri?
-
5 Agustus 2020
Baru aja terjadi
Biasanya sebelum tidur, saya ngusahain aplikasikan bbrp night skin care. Nahhh.., last step itu biasanya sleeping mask. Pas ngoles2in si last step itu, saya mengendus-endus aroma skin care yg harum dan biasanya kecium di pagi hari. Ngecek ulang dong tubenya, mau baca aroma apa sih ini ya kok seger... Ehhh.., ternyata tulisannya sun protection π€£π€£.
Dengan gercep ngebersihin wajah dan ngulang lagi dari step awal dengan micellar water..
Yg seharusnya last step makek sleeping mask, ehhh malah ngoles sun protection π€£π€£π€£
-
5 Agustus 2020
Saya sering sis ngetawain diri sndri, misal cari kacamata, pdhl saya sdh saya pake
Cari Hp, Hp ditangan sndri, trus suka lupa naro atm dan file2 penting
Dan ternyata file2 itu ada di rak tempat biasa
#pikunku sdh datang, pdhl saya rajin baca dan olah raga. Ahh mungkin paktor U jg kali ya
VERONIQUE115 tulis:
Baru aja terjadi
Biasanya sebelum tidur, saya ngusahain aplikasikan bbrp night skin care. Nahhh.., last step itu biasanya sleeping mask. Pas ngoles2in si last step itu, saya mengendus-endus aroma skin care yg harum dan biasanya kecium di pagi hari. Ngecek ulang dong tubenya, mau baca aroma apa sih ini ya kok seger... Ehhh.., ternyata tulisannya sun protection π€£π€£.
Dengan gercep ngebersihin wajah dan ngulang lagi dari step awal dengan micellar water..
Yg seharusnya last step makek sleeping mask, ehhh malah ngoles sun protection π€£π€£π€£
5 Agustus 2020 diubah oleh MARDI377
-
6 Agustus 2020
Sering terutama masa lalu...
-
6 Agustus 2020
Ya pernah...karena ternyata solusinya tdk serumit yg d bayangkan sebelum permasalahan muncul...
-
6 Agustus 2020
Pernah pas lg selfie,,ketawa garing sih
-
6 Agustus 2020
Pernah. Β
-
6 Agustus 2020
Pernah....Mau masuk cluster...satpam bilang belok ke kanan gue malah kekiri akhirnya bingung sendiri ke rumah tujuan π
-
6 Agustus 2020
Alkisah, 8 tahun lalu diundang ke pernikahan sahabat dekat sekampung, namun resepsi diadakan di Surabaya, minta tolong sama kawan seperjuangan yang tinggal di Kota pahlawan, biar ngga nyasar, sekaligus ajak si kawan agar juga ada teman ngobrol pas di acara "jadi ratu raja sehari" sahabat se daerah itu.
Singkat cerita, sampai dilokasi resepsi gedungnya berlantai dua, dengan rasa percaya diri yang tinggi, main masuk ke lantai satu di sambut oleh petugas buku tamu Wedding Organizer yang selenggarakan resepsi, tulis dibuku, serahkan amplop sesuai tulisan tertera di Surat Undangan tidak menerima barang dalam bentuk apapun, dikasi souvenir, diarahkan pagar ayu ke bangku yang masih tersedia dan akhirnya duduk nyaman ngobrol sama si kawan Surabaya, sambil sesekali lihat video pre wedding kedua mempelai, tapi kok terasa ada yang janggal ya ?
Beberapa menit berselang, coba lihat souvenir macam apa yang dibagikan, namun alangkah kagetnya, ketika melirik tajam sambil baca dalam hati di kartu yang tertulis nama ke2 mempelai, ASTAGA yang tertera bukan nama sahabatku !
Ini jelas suatu "bencana" yang tidak kami ber2 duga dan inginkan di momen sekali seumur hidup bagi si kawan, tak ku sangka ada 2 resepsi berbeda dihari itu yang menggunakan lantai satu dan dua dijam yang sama pula, sedangkan resepsi tujuanku yaitu si sahabat yang punya hajat dilantai dua !!
Wajah memelas, ku alamatkan pada petugas buku tamu, setelah menjelaskan singkat, padat dan jelas bahwa kami salah mengisi serta menghadiri resepsi, seharusnya di lantai atas malah kami nyasar dilantai bawah, untung mereka mau mengerti dan berempati atas kekhilafan, keangkuhan + kebodohan konyol yang telah ku buat, dengan sigap amplop segera diketemukan oleh petugas dan ku kembalikan buah tangan yang sempat jatuh ke tangan yang salah, ya tanganku yang salah tepatnya.
Resepsi meriah + pancaran sepasang wajah kebahagiaan dari sahabatku bersama mempelai perempuan, itu sudah lebih dari cukup untuk obati rasa ingin mengubur diriku sendiri dalam resah, gundah gulana, malu bercampur haru atas kebahagiaan yang telah dan kelak bakal ditempuh sahabat ku bersama belahan jiwanya.
Sekian dan maaf tidak terima barang dalam bentuk apapun atau dalam bahasa formal khas tulisan "sakti" undangan pernikahan jaman now tanpa mengurangi rasa hormat, mohon untuk tidak memberikan bingkisan kado atau karangan bunga catatan tambahan : di masa pandemi ini, alangkah nikmatnya jika berupa transfer perbankan pada nomor rekening sekian sekian, jalur platform fintek seperti : saldo gkopay, opo yang bukan semarpun(akawan), linkGAJAH atau bahkan koin soping
-
6 Agustus 2020
VEKA741 tulis:
Alkisah, 8 tahun lalu diundang ke pernikahan sahabat dekat sekampung, namun resepsi diadakan di Surabaya, minta tolong sama kawan seperjuangan yang tinggal di Kota pahlawan, biar ngga nyasar, sekaligus ajak si kawan agar juga ada teman ngobrol pas di acara "jadi ratu raja sehari" sahabat se daerah itu.
Singkat cerita, sampai dilokasi resepsi gedungnya berlantai dua, dengan rasa percaya diri yang tinggi, main masuk ke lantai satu di sambut oleh petugas buku tamu Wedding Organizer yang selenggarakan resepsi, tulis dibuku, serahkan amplop sesuai tulisan tertera di Surat Undangan tidak menerima barang dalam bentuk apapun, dikasi souvenir, diarahkan pagar ayu ke bangku yang masih tersedia dan akhirnya duduk nyaman ngobrol sama si kawan Surabaya, sambil sesekali lihat video pre wedding kedua mempelai, tapi kok terasa ada yang janggal ya ?
Beberapa menit berselang, coba lihat souvenir macam apa yang dibagikan, namun alangkah kagetnya, ketika melirik tajam sambil baca dalam hati di kartu yang tertulis nama ke2 mempelai, ASTAGA yang tertera bukan nama sahabatku !
Ini jelas suatu "bencana" yang tidak kami ber2 duga dan inginkan di momen sekali seumur hidup bagi si kawan, tak ku sangka ada 2 resepsi berbeda dihari itu yang menggunakan lantai satu dan dua dijam yang sama pula, sedangkan resepsi tujuanku yaitu si sahabat yang punya hajat dilantai dua !!
Wajah memelas, ku alamatkan pada petugas buku tamu, setelah menjelaskan singkat, padat dan jelas bahwa kami salah mengisi serta menghadiri resepsi, seharusnya di lantai atas malah kami nyasar dilantai bawah, untung mereka mau mengerti dan berempati atas kekhilafan, keangkuhan + kebodohan konyol yang telah ku buat, dengan sigap amplop segera diketemukan oleh petugas dan ku kembalikan buah tangan yang sempat jatuh ke tangan yang salah, ya tanganku yang salah tepatnya.
Resepsi meriah + pancaran sepasang wajah kebahagiaan dari sahabatku bersama mempelai perempuan, itu sudah lebih dari cukup untuk obati rasa ingin mengubur diriku sendiri dalam resah, gundah gulana, malu bercampur haru atas kebahagiaan yang telah dan kelak bakal ditempuh sahabat ku bersama belahan jiwanya.
Sekian dan maaf tidak terima barang dalam bentuk apapun atau dalam bahasa formal khas tulisan "sakti" undangan pernikahan jaman now tanpa mengurangi rasa hormat, mohon untuk tidak memberikan bingkisan kado atau karangan bunga catatan tambahan : di masa pandemi ini, alangkah nikmatnya jika berupa transfer perbankan pada nomor rekening sekian sekian, jalur platform fintek seperti : saldo gkopay, opo yang bukan semarpun(akawan), linkGAJAH atau bahkan koin soping
Kaya baca cerpen bro πβ
-
6 Agustus 2020
enakan ngetawain diri sendiri daripada ngetawain diri orang laen
6 Agustus 2020 diubah oleh SOZANOLO075
-
6 Agustus 2020
SOZANOLO075 tulis:
enakan ngetawain diri sendiri daripada ngetawain diri orang laen
Gokil dong bro a.k.a Gila
-
6 Agustus 2020
kadang yg bikin tambah lucu tu kalo kita minta bantuan orang lain utk nyari hahaha
MARDI377 tulis:
Saya sering sis ngetawain diri sndri, misal cari kacamata, pdhl saya sdh saya pake
Cari Hp, Hp ditangan sndri, trus suka lupa naro atm dan file2 penting
Dan ternyata file2 itu ada di rak tempat biasa
#pikunku sdh datang, pdhl saya rajin baca dan olah raga. Ahh mungkin paktor U jg kali ya
6 Agustus 2020 diubah oleh VERONIQUE115
-
6 Agustus 2020
Masa lalu ini cuma meme atau beneran ada kisahnya?
PRINCE811 tulis:
Sering terutama masa lalu...
6 Agustus 2020 diubah oleh VERONIQUE115
-
6 Agustus 2020
Aduh mas.., baca komenmu aja udah menambah kerumitanku hahahah
IMAN982 tulis:
Ya pernah...karena ternyata solusinya tdk serumit yg d bayangkan sebelum permasalahan muncul...
-
6 Agustus 2020
Lohhh.. selfie kan cuma ada wajah kita sendiri. Emang ngebayangin apa sih? hahaha Β
CHRISTIAN983 tulis:
Pernah pas lg selfie,,ketawa garing sih
-
6 Agustus 2020
Krn apa Pak?
IRWAN123 tulis:
Pernah. Β
-
6 Agustus 2020
Nanti kalo udah punya isteri, jangan salah masuk kamar yah hahaha
RANDY769 tulis:
Pernah....Mau masuk cluster...satpam bilang belok ke kanan gue malah kekiri akhirnya bingung sendiri ke rumah tujuan π
-
6 Agustus 2020
sssstttt...aku malah sebaliknya.. (rahasia ya...)
SOZANOLO075 tulis:
enakan ngetawain diri sendiri daripada ngetawain diri orang laen
-
6 Agustus 2020
VERONIQUE115 tulis:
Aduh mas.., baca komenmu aja udah menambah kerumitanku hahahah
lho d bawa selow aja sis Vero...hidup emg sudah rumit apalagi d era covid ini lhoπβ
-
6 Agustus 2020
Sekilas ngeliat komenmu rasanya males ngebacanya kalo sepanjang ini... Tapiiiii ternyata di tiap paragraf ada kelucuannya masing2... Belum lagi saya berimajinasi reka adegan hahahha
VEKA741 tulis:
Alkisah, 8 tahun lalu diundang ke pernikahan sahabat dekat sekampung, namun resepsi diadakan di Surabaya, minta tolong sama kawan seperjuangan yang tinggal di Kota pahlawan, biar ngga nyasar, sekaligus ajak si kawan agar juga ada teman ngobrol pas di acara "jadi ratu raja sehari" sahabat se daerah itu.
Singkat cerita, sampai dilokasi resepsi gedungnya berlantai dua, dengan rasa percaya diri yang tinggi, main masuk ke lantai satu di sambut oleh petugas buku tamu Wedding Organizer yang selenggarakan resepsi, tulis dibuku, serahkan amplop sesuai tulisan tertera di Surat Undangan tidak menerima barang dalam bentuk apapun, dikasi souvenir, diarahkan pagar ayu ke bangku yang masih tersedia dan akhirnya duduk nyaman ngobrol sama si kawan Surabaya, sambil sesekali lihat video pre wedding kedua mempelai, tapi kok terasa ada yang janggal ya ?
Beberapa menit berselang, coba lihat souvenir macam apa yang dibagikan, namun alangkah kagetnya, ketika melirik tajam sambil baca dalam hati di kartu yang tertulis nama ke2 mempelai, ASTAGA yang tertera bukan nama sahabatku !
Ini jelas suatu "bencana" yang tidak kami ber2 duga dan inginkan di momen sekali seumur hidup bagi si kawan, tak ku sangka ada 2 resepsi berbeda dihari itu yang menggunakan lantai satu dan dua dijam yang sama pula, sedangkan resepsi tujuanku yaitu si sahabat yang punya hajat dilantai dua !!
Wajah memelas, ku alamatkan pada petugas buku tamu, setelah menjelaskan singkat, padat dan jelas bahwa kami salah mengisi serta menghadiri resepsi, seharusnya di lantai atas malah kami nyasar dilantai bawah, untung mereka mau mengerti dan berempati atas kekhilafan, keangkuhan + kebodohan konyol yang telah ku buat, dengan sigap amplop segera diketemukan oleh petugas dan ku kembalikan buah tangan yang sempat jatuh ke tangan yang salah, ya tanganku yang salah tepatnya.
Resepsi meriah + pancaran sepasang wajah kebahagiaan dari sahabatku bersama mempelai perempuan, itu sudah lebih dari cukup untuk obati rasa ingin mengubur diriku sendiri dalam resah, gundah gulana, malu bercampur haru atas kebahagiaan yang telah dan kelak bakal ditempuh sahabat ku bersama belahan jiwanya.
Sekian dan maaf tidak terima barang dalam bentuk apapun atau dalam bahasa formal khas tulisan "sakti" undangan pernikahan jaman now tanpa mengurangi rasa hormat, mohon untuk tidak memberikan bingkisan kado atau karangan bunga catatan tambahan : di masa pandemi ini, alangkah nikmatnya jika berupa transfer perbankan pada nomor rekening sekian sekian, jalur platform fintek seperti : saldo gkopay, opo yang bukan semarpun(akawan), linkGAJAH atau bahkan koin soping
-
6 Agustus 2020
π€£π€£π€....
VEKA741 tulis:
Alkisah, 8 tahun lalu diundang ke pernikahan sahabat dekat sekampung, namun resepsi diadakan di Surabaya, minta tolong sama kawan seperjuangan yang tinggal di Kota pahlawan, biar ngga nyasar, sekaligus ajak si kawan agar juga ada teman ngobrol pas di acara "jadi ratu raja sehari" sahabat se daerah itu.
Singkat cerita, sampai dilokasi resepsi gedungnya berlantai dua, dengan rasa percaya diri yang tinggi, main masuk ke lantai satu di sambut oleh petugas buku tamu Wedding Organizer yang selenggarakan resepsi, tulis dibuku, serahkan amplop sesuai tulisan tertera di Surat Undangan tidak menerima barang dalam bentuk apapun, dikasi souvenir, diarahkan pagar ayu ke bangku yang masih tersedia dan akhirnya duduk nyaman ngobrol sama si kawan Surabaya, sambil sesekali lihat video pre wedding kedua mempelai, tapi kok terasa ada yang janggal ya ?
Beberapa menit berselang, coba lihat souvenir macam apa yang dibagikan, namun alangkah kagetnya, ketika melirik tajam sambil baca dalam hati di kartu yang tertulis nama ke2 mempelai, ASTAGA yang tertera bukan nama sahabatku !
Ini jelas suatu "bencana" yang tidak kami ber2 duga dan inginkan di momen sekali seumur hidup bagi si kawan, tak ku sangka ada 2 resepsi berbeda dihari itu yang menggunakan lantai satu dan dua dijam yang sama pula, sedangkan resepsi tujuanku yaitu si sahabat yang punya hajat dilantai dua !!
Wajah memelas, ku alamatkan pada petugas buku tamu, setelah menjelaskan singkat, padat dan jelas bahwa kami salah mengisi serta menghadiri resepsi, seharusnya di lantai atas malah kami nyasar dilantai bawah, untung mereka mau mengerti dan berempati atas kekhilafan, keangkuhan + kebodohan konyol yang telah ku buat, dengan sigap amplop segera diketemukan oleh petugas dan ku kembalikan buah tangan yang sempat jatuh ke tangan yang salah, ya tanganku yang salah tepatnya.
Resepsi meriah + pancaran sepasang wajah kebahagiaan dari sahabatku bersama mempelai perempuan, itu sudah lebih dari cukup untuk obati rasa ingin mengubur diriku sendiri dalam resah, gundah gulana, malu bercampur haru atas kebahagiaan yang telah dan kelak bakal ditempuh sahabat ku bersama belahan jiwanya.
Sekian dan maaf tidak terima barang dalam bentuk apapun atau dalam bahasa formal khas tulisan "sakti" undangan pernikahan jaman now tanpa mengurangi rasa hormat, mohon untuk tidak memberikan bingkisan kado atau karangan bunga catatan tambahan : di masa pandemi ini, alangkah nikmatnya jika berupa transfer perbankan pada nomor rekening sekian sekian, jalur platform fintek seperti : saldo gkopay, opo yang bukan semarpun(akawan), linkGAJAH atau bahkan koin soping
-
6 Agustus 2020
Pernah.
Ceritanya abis lockdown gara-gara coronces.
Tepatnya awal juni lalu. Hari pertama msk kerja, kerjaan byk bgt. Semua minta buru-buru. Mana staff yg biasa andalan kagak masuk. Sudah pusing buat Β konsep perjanjian ini itu. Harus upgrade keanggotaan bla..bla.. segala lagi Β dan hrs upload byk dokumen dgn size maksimal 2 MB.
πππ
Pas, ku lihat dokumennya ada 10 MB bahkan ratusan MB, panik lah aku karena dah capek. Urusan begitu dah lama ga ku pegang, biasanya tinggal nyuruh. Ini orangnya gak masuk gegara PSBB.
Nah, ku compress lah itu file satu persatu. Dah ada sekitar satu jam an. Dah capekkk bgt.
Pas ku perhatikan lagi dgn teliti disebelah file yg mau ku compress ternyata KB bukan MB...
πππ
Akhirnya aku, jd geli sendiri. Trus dari tadi gue pusing utk hal yg ga penting...
Dalam hati bilang, lain kali kl sdh capek mending istirahat dulu. Makan snack kek, minum kek spy pandangan segar.. Kok bisa ya di awal tadi aku lihat sizenya MB pdhl itu KB semua pantasan aja ada yg 20 KB, 100 KB...
-
6 Agustus 2020
VERONIQUE115 tulis:
Nanti kalo udah punya isteri, jangan salah masuk kamar yah hahaha
Lah klo salah kamar trus jadi punya PH gimana dong ? π²
-
6 Agustus 2020
Karena menyadari diri ini terasa tua sekali ketika ada yg memanggil dgn sebutan Pak....wkwkwkwk.....
Sori ya Ver....becanda....
VERONIQUE115 tulis:
Krn apa Pak?
-
6 Agustus 2020
Iya sis aku juga pernah gitu tapi liat angka nol di duit hahahaha
ECHY268 tulis:
Pernah.
Ceritanya abis lockdown gara-gara coronces.
Tepatnya awal juni lalu. Hari pertama msk kerja, kerjaan byk bgt. Semua minta buru-buru. Mana staff yg biasa andalan kagak masuk. Sudah pusing buat Β konsep perjanjian ini itu. Harus upgrade keanggotaan bla..bla.. segala lagi Β dan hrs upload byk dokumen dgn size maksimal 2 MB.
πππ
Pas, ku lihat dokumennya ada 10 MB bahkan ratusan MB, panik lah aku karena dah capek. Urusan begitu dah lama ga ku pegang, biasanya tinggal nyuruh. Ini orangnya gak masuk gegara PSBB.
Nah, ku compress lah itu file satu persatu. Dah ada sekitar satu jam an. Dah capekkk bgt.
Pas ku perhatikan lagi dgn teliti disebelah file yg mau ku compress ternyata KB bukan MB...
πππ
Akhirnya aku, jd geli sendiri. Trus dari tadi gue pusing utk hal yg ga penting...
Dalam hati bilang, lain kali kl sdh capek mending istirahat dulu. Makan snack kek, minum kek spy pandangan segar.. Kok bisa ya di awal tadi aku lihat sizenya MB pdhl itu KB semua pantasan aja ada yg 20 KB, 100 KB...