Renungan Alkitab
-
25 Agustus 2020
UNTAIAN RENUNGAN HARIAN.
Selasa, 25 Agustus 2020
Mat 23 : 23-26.
" Yang satu harus dilakukan yang lain jangan diabaikan"
Selamat
beraktifitas, jaga kesehatan, Berkah dalem
🌈🇲🇨👏😄👍👩🏼🎨👮🏽♂️
-
26 Agustus 2020
IGNATIUSPL799 tulis:
UNTAIAN RENUNGAN HARIAN.
Selasa, 25 Agustus 2020
Mat 23 : 23-26
" Yang satu harus dilakukan yang lain jangan diabaikan"
Selamat
beraktifitas, jaga kesehatan, Berkah dalem
🌈🇲🇨👏😄👍👩🏼🎨👮🏽♂️
Selamat siang sahabat JK 😊
Bukan soal sdh taat atau belum tp soal kerinduan " bagaimana. Memiliki kerinduan akan Tuhan sehinggal dalam proses perjalanan kehidupan orang percaya dapat menjalaninya sesuai yg Tuhan mau dimana Qt terus belajar taat dan mengajari yg lain tentang Tuhan dan kasihNya.
-
18 September 2020
𝙴𝙳𝙳𝙸𝙴 𝙳𝙰𝙽 𝙱𝚄𝚁𝚄𝙽𝙶 𝙲𝙰𝙼𝙰𝚁
Setiap Jumat petang hampir tanpa henti ketika matahari menyerupai jeruk raksasa dan mulai terbenam di samudra biru, Ed tua datang berjalan-jalan di sepanjang pantai ke dermaga favoritnya. Di tangan kurusnya ada seember udang.
Ed berjalan ke ujung dermaga, dia tampaknya memiliki dunia sendiri. Sinar matahari menjadi perunggu. Semua orang telah pergi kecuali beberapa orang jogging di pantai. Berdiri di ujung dermaga, Ed menyendiri dengan pikiran dan ember udangnya.
Tidak lama dia tidak lagi sendirian. Di langit ribuan titik-titik putih datang bercericip, terbang ke arah tubuh kurus yang berdiri disana di ujung dermaga. Tak lama setelah itu, puluhan burung camar telah menyelimuti dia, sayap mereka berkibar dan mengepak liar
Ed berdiri disana melemparkan udang ke burung-burung yang lapar. Saat dia melakukannya anda dapat mendengarkan dia berkata sambil tersenyum, “Terima kasih. Terima kasih."
Dalam beberapa menit ember itu kosong, tapi Ed tidak pergi. Dia berdiri disana menerawang, seolah berpindah pada waktu dan tempat yang lain. Salah satu burung camar mendarat di atas topinya yang memutih akibat cuaca – topi militer tua yang telah ia kenakan selama bertahun-tahun.
Ketika dia akhirnya berbalik dan mulai berjalan kembali ke pantai, beberapa burung melompat di sepanjang dermaga bersamanya sampai dia mencapai tangga dan kemudian mereka juga terbang menjauh. Dan Ed tua diam-diam berjalan ke ujung pantai dan pulang.
Bagi pengamat ritualnya terlihat sangat aneh atau tidak ada artinya bahkan mungkin tidak masuk akal. Orang tua sering melakukan hal-hal aneh, setidaknya di mata generasi jaman now.
Tapi tu sangat buruk. Mereka belum mengenalnya lebih baik. Nama lengkapnya: Eddie Rickenbacker. Dia adalah pahlawan terkenal di Perang Dunia II. Pada salah satu misi terbangnya melintasi Pasifik, dia dan tujuh awaknya jatuh. Ajaibnya semua selamat. Mereka merangkak keluar dari pesawat dan naik ke pelampung. Kapten Rickenbacker dan krunya mengapung selama berhari-hari di lautan Pasifik yang bergelombang. Mereka melawan matahari, hiu dan juga melawan kelaparan. Pada hari kedelapan ransum mereka habis. Tidak ada makanan, tidak ada air. Mereka berada ratusan mil dari daratan dan tidak ada yang tahu di mana mereka berada. Mereka membutuhkan keajaiban.
Sore itu mereka mengadakan ibadah sederhana dan berdoa memohon keajaiban. Mereka mencoba untuk tidur siang. Eddie bersandar dan menarik topi militer menutupi hidungnya. Waktu berjalan lambat. Yang bisa dia dengar hanyalah hantaman ombak ke rakit mereka.
Tiba-tiba Eddie merasakan sesuatu mendarat di atas topinya; seekor burung camar! Ed tua kemudian merencanakan langkah selanjutnya. Dengan sekejap tangannya berhasil meraih dan meremas leher burung itu. Dia mencabut bulunya, dia dan krunya yang kelaparan membuat makanan — makanan yang sangat sedikit untuk delapan orang. Kemudian mereka menggunakan usus burung untuk umpan. Dengan itu mereka menangkap ikan yang memberi mereka makanan dan lebih banyak umpan… dan siklus itu berlanjut.
Dengan teknik bertahan hidup yang sederhana itu, mereka mampu menahan keganasan laut sampai mereka ditemukan dan diselamatkan (setelah 24 hari!).
Eddie Rickenbacker hidup bertahun-tahun setelah cobaan berat itu, tetapi dia tidak pernah melupakan pengorbanan burung camar yang menyelamatkan nyawa mereka. Dia tidak pernah berhenti berkata, "Terima kasih." Itu sebabnya hampir setiap Jumat malam dia akan berjalan ke ujung dermaga dengan seember penuh udang dan hati yang penuh rasa syukur.
——————-
Eddie Rickenbacker menjadi pembalap mobil, konsultan penerbangan dan eksekutif sebuah maskapai. Rickenbacker berperan dalam akuisisi General Motors di Eastern Air Transport yang berganti nama menjadi Eastern Air Lines. Pada Januari 1934, Rickenbacker menjadi manajer umum Eastern Air Lines dan kemudian menjabat sebagai presiden.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
1 Tesalonika 5:18
-
18 September 2020
𝔹𝕌𝕋𝔸 𝕎𝔸ℝℕ𝔸
Ketika masih kecil aku biasa melihat "magic eyes (mata ajaib)" di koran. Masih ingat? Gambar berwarna di mana anda harus menatapnya cukup lama sampai gambarnya muncul. Masalahnya adalah, aku sangat frustrasi pada mata ajaib itu. Aku tidak pernah bisa melihat gambarnya. Orang-orang akan berkata, "Itu! Lihat? Itu bebek!" Atau "Lihat! Disana! Itu kapal roket." Dan yang bisa aku lihat hanyalah bayangan buram hijau.
Bertahun-tahun kemudian aku mengetahui bahwa aku buta warna. Apa yang kebanyakan orang tidak sadari tentang buta warna adalah tidak adanya warna yang sama bagi kebanyakan orang. Orang yang buta warna hanya melihat warna secara berbeda dari orang lain. Karenanya, mereka tidak pernah bisa melihat mata ajaib karena mereka fokus pada warna yang salah.
Penulis kitab Ibrani menasehati kita agar kita mengarahkan mata kita kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. Tapi kesulitannya adalah kita terfokus kepada masalah kita. Kita terpaku kepada kekuatiran, keraguan, ketidaksempurnaan dan bahkan pada dosa kita. Saat hal-hal ini menangkap dan menahan pandangan kita, maka kita kehilangan pandangan kita kepada Yesus.
Untuk dapat melihat Yesus dalam keburaman hidup, kita harus fokus kepada Nya. Saat kita merenungkan pribadi Nya, kemenangan-Nya, janji Nya bagi kita, kesetian-Nya, dsb, kita mulai melihat Dia dalam segala sesuatu, bahkan dalam masalah yang kita hadapi.
-
24 September 2020
мєℓυραкαη уαηg ∂ι вєℓαкαηg
Ketika duduk di mobil salju yang ditetapkan sambil mendengarkan pengarahan instruktur, aku memperhatikan ada sesuatu yang hilang, mobilku tidak memiliki kaca spion! Ketika melihat kepada siswa yang lain, tak satupun yang terlihat pada mesin mereka. Bahkan satu-satunya mobil salju yang dilengkapi dengan kaca spion samping adalah instrukturnya.
Ketika aku bertanya kepada instruktur tentang alasan untuk ini, dia menjelaskan bahwa pengelola perjalanan tidak menginginkan kita terganggu oleh apapun yang ada di belakang kita, tetapi tetap melihat ke arah pemimpin.
Jangan ijinkan apa yang ada di masa lalu mengganggu anda untuk mengikuti pemimpin anda, Yesus.
... aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Filipi 3:13-14 -
18 Maret 2021
Shalom,
Topik ini ditutup dan dapat dilanjutkan ke topik serupa yang lebih baru: Renungan Alkitab
www.jodohkristen.com/topic/4541/
Tuhan memberkati