ðMINTA OPINI DONG BUAT TUGAS KULIAH
-
22 Oktober 2020
Teman2 yang baik hati. Minta sumbangan opini nya mengenai "KAITAN REFLEKSI SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN DAN PERAN GEREJA MENGHADAPI SITUASI PANDEMIC SAAT INI"
*Terima kasih
-
22 Oktober 2020
Dibalik Pandemi ini ada Hikmah yang berkaitan dengan sikap Iman kita. Mungkin di dalam Peristiwa ini, Â Tuhan mau tunjukkan keterbatasan kemampuanan manusia (biar kita ga sombong), maka dari itu peran Gereja sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan kita akan Kuasa, Â Kasih Pemeliharaan Tuhan kepada kita dalam segala kondisi dan situasi. Tetap Percaya penuh akan segala RancanganNya pasti yang terbaik untuk kita. Selalu minta dengan percaya akan perlindunganNya, sehingga kita tidak terlalu merasa khawatir yang bisa mengakibatkan penurunan imunitas tubuh kita.
Yang bisa mengatasi yang tak terlihat (virus) hanyalah Yang Maha Kuasa itu sendiri.
Hendaklah kita juga selalu bergantung penuh kepadaNya dan menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam Pemeliharaan Tuhan Yesus.
Mudah2an Pandemi ini segera cepat berlalu sehingga keadaan akan  menjadi normal kembali....Amin..
Salam Damai
Tuhan Memberkati
-
23 Oktober 2020
LYNN948 tulis:
Teman2 yang baik hati. Minta sumbangan opini nya mengenai "KAITAN REFLEKSI SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN DAN PERAN GEREJA MENGHADAPI SITUASI PANDEMIC SAAT INI"
*Terima kasih
Gereja masa kini harus 'tiarap'. Â Setelah kurang lebih 2 milenium domonasi doktrin yang dihasilkan dalam waktu yang tidak pendek dalam peradaban ini, cukup waktu umat Tuhan utk belajar.. Â There has been a missing dimension in current Christianity.. Â
23 Oktober 2020 diubah oleh CRISTIANO501
-
23 Oktober 2020
Terima kasih atas opini nya, saya masukin beberapa part ke dalam makalah saya ya kak ð ð
RONNY542 tulis:
Dibalik Pandemi ini ada Hikmah yang berkaitan dengan sikap Iman kita. Mungkin di dalam Peristiwa ini, Â Tuhan mau tunjukkan keterbatasan kemampuanan manusia (biar kita ga sombong), maka dari itu peran Gereja sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan kita akan Kuasa, Â Kasih Pemeliharaan Tuhan kepada kita dalam segala kondisi dan situasi. Tetap Percaya penuh akan segala RancanganNya pasti yang terbaik untuk kita. Selalu minta dengan percaya akan perlindunganNya, sehingga kita tidak terlalu merasa khawatir yang bisa mengakibatkan penurunan imunitas tubuh kita.
Yang bisa mengatasi yang tak terlihat (virus) hanyalah Yang Maha Kuasa itu sendiri.
Hendaklah kita juga selalu bergantung penuh kepadaNya dan menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam Pemeliharaan Tuhan Yesus.
Mudah2an Pandemi ini segera cepat berlalu sehingga keadaan akan  menjadi normal kembali....Amin..
Salam Damai
Tuhan Memberkati
-
23 Oktober 2020
domonasi itu apa kak? ð€ð apa maksud nya dominasi?
CRISTIANO501 tulis:
Gereja masa kini harus 'tiarap'. Â Setelah kurang lebih 2 milenium domonasi doktrin yang dihasilkan dalam waktu yang tidak pendek dalam peradaban ini, cukup waktu umat Tuhan utk belajar.. Â There has been a missing dimension in current Christianity.. Â
-
23 Oktober 2020
Shalom, saya sih merasa apa yg disebut orang2 Kristen mulai Kehilangan apa yg sebenarnya Tuhan inginkan pada jemaat2Nya, pada pendeta2Nya, baik di Gereja maupun diluar. Kita disuruh lagi menemukan panduan yg paling tepat ketika semua hampir lumpuh, kita disuruh lagi menemukan suara Tuhan daripada suara2 yg mirip2 Beliau padahal bukan.
-
23 Oktober 2020
Maksud ku 'dominasi'. Â Ku pelajari pera teolog baik dari zaman gereja mula2, abad pertengahan, sampai mulainya masa pencerahan terjadi The Age of Reason di wilayah Eropa, masa industrialisasi, masuk ke zaman modern yang bgtu cepat berlalu, sampai ke masa pandemic ini yang sangat berbeda (krn menelorkan zaman baru -- zaman New Normal), Â gereja hanya menghasilkan doktrin2 yang 'terlambat'. Â Teologi juga hrs masuk ke zaman new normal.
LYNN948 tulis:
domonasi itu apa kak? ð€ð apa maksud nya dominasi?
23 Oktober 2020 diubah oleh CRISTIANO501
-
23 Oktober 2020
Aaaaah... itu dia. Â You got the point bro
Cukup lah waktu 2 milenium itu Tuhan beri pada peradaban mc utk belajar.. (faster & faster.. Â we literally don't have enough time! ) Â Kita di paksa harus temukan segera yang hilang itu.. Pagar utama yang menghambat pencarian umat Tuhan adalah 'doktrin'. Â Zaman normal baru ini ku berani berkata bahwa.. doktrine does not lead us any better.. Â Dokrin hanya ampuh menjadikan umat beragama.. tp bukan umat yang ber Tuhan. Umat yang bergereja tp blm tentu mengenal Allah. Â Allah hanya dalam naskah, journal, skripsi, disertasi. yg menghuni 'perpustakaan' imaginatif. Â Dengan semuanya itu merasa telah menjumpai Allah.. Yang terbangaun adalah kerajaan2 org beragama, dimana para 'pelayan' mencari makan, meniti karir, menikmati kekuasaan, memperoleh materi, menikmati popularitas, kemudian berselingkuh dengan roh zaman..
ADIT849 tulis:
Shalom, saya sih merasa apa yg disebut orang2 Kristen mulai Kehilangan apa yg sebenarnya Tuhan inginkan pada jemaat2Nya, pada pendeta2Nya, baik di Gereja maupun diluar. Kita disuruh lagi menemukan panduan yg paling tepat ketika semua hampir lumpuh, kita disuruh lagi menemukan suara Tuhan daripada suara2 yg mirip2 Beliau padahal bukan.
23 Oktober 2020 diubah oleh CRISTIANO501
-
23 Oktober 2020
Selain yg bro uraikan ini, ditambah lagi gereja hanya dijadikan sbg 'sarana' utk berkomunitas dan berorganisasi oleh para jemaat supaya saat anak nikah ada komunitas yg dtg, saat ada yg meninggal ada yg dtg utk melayat dan membuat acara pemakaman....dll..
CRISTIANO501 tulis:
Yang terbangaun adalah kerajaan2 org beragama, dimana para 'pelayan' mencari makan, meniti karir, menikmati kekuasaan, memperoleh materi, menikmati popularitas, kemudian berselingkuh dengan roh zaman..
-
23 Oktober 2020
@Cristiano501
Kita berarti punya kegundahan yg sama dan bisa2 sudah lama Sodara bro. Tapi memang ini just opini dengan konteks Indonesia khususnya di Jawa, dimana saya bergereja.
Bahkan pernah disinggung oleh beberapa pakar malah, waktu saya ikut seminar perdamaian yg diisi juga Pak Bambang Norrsena. Salah satunya Mr. Erick Lincoln dari lembaga "Shalom", beliau bilang keadaan gereja kita yg jumlahnya cukup banyak ini kurang harmonis satu sama lain jadi bagaimana  bisa harmonis dengan orang2 yg mayoritas belum percaya? Katanya.
Jadi ya kalau disambung dengan opini reflektif Sodara bro dan teman2 yg lain, saya jadi merasa baguslah ada covid, supaya Tuhan istirahat sejenak melihat aktifitas ibadah yg kurang pas dari yg mengaku pengikut Beliau, termasuk saya juga. Jelas ada dampak ke spiritual masing2 jemaat, seperti ada jemaat aktif yg masih juga bersikap anomali. Jemaat merasa senang ibadah Minggu diliburkan, seperti siswa SD dapat libur panjang tiba2.
Semoga kita bisa benar2 satu kerajaan :)
-
23 Oktober 2020
Iya.. jemaat dibuat 'kerdil forever.'. Â Itu kontribusi doktrinal yg berujung pada 'kerajaan organisasi gereja'. Â Dari sana lah komunitas itu terbentuk utk tujuan2 sosial para church (kebutuhan sosial menyerupai gereja), dan ini berkembang menjadi kristal oleh doktrin..
ECHY268 tulis:
Selain yg bro uraikan ini, ditambah lagi gereja hanya dijadikan sbg 'sarana' utk berkomunitas dan berorganisasi oleh para jemaat supaya saat anak nikah ada komunitas yg dtg, saat ada yg meninggal ada yg dtg utk melayat dan membuat acara pemakaman....dll..
-
23 Oktober 2020
Iya.. dgn komunikasi global yg di paksa oleh covid, ku jumpai ternyata banyak juga anak2 Tuhan yg tercerai berai di muka bumi ini memiliki kegundahan yang serupa.. Kita bersyukur kita di beri pengertian2 baru, yang mungkin blm pernah terjadi berabad2. Kt di paksa untuk memasuki zaman baru.. setelah di beri wktu yang cukup lama oleh Tuhan utk belajar dalam perjalanan sejarah berabad2.. Beruntunglah mrk yang menerima kairos Tuhan.. we got no time to debate.. it is the time to bow our knees before His throne.. Â Â
ADIT849 tulis:
@Cristiano501
Kita berarti punya kegundahan yg sama dan bisa2 sudah lama Sodara bro. Tapi memang ini just opini dengan konteks Indonesia khususnya di Jawa, dimana saya bergereja.
Bahkan pernah disinggung oleh beberapa pakar malah, waktu saya ikut seminar perdamaian yg diisi juga Pak Bambang Norrsena. Salah satunya Mr. Erick Lincoln dari lembaga "Shalom", beliau bilang keadaan gereja kita yg jumlahnya cukup banyak ini kurang harmonis satu sama lain jadi bagaimana  bisa harmonis dengan orang2 yg mayoritas belum percaya? Katanya.
Jadi ya kalau disambung dengan opini reflektif Sodara bro dan teman2 yg lain, saya jadi merasa baguslah ada covid, supaya Tuhan istirahat sejenak melihat aktifitas ibadah yg kurang pas dari yg mengaku pengikut Beliau, termasuk saya juga. Jelas ada dampak ke spiritual masing2 jemaat, seperti ada jemaat aktif yg masih juga bersikap anomali. Jemaat merasa senang ibadah Minggu diliburkan, seperti siswa SD dapat libur panjang tiba2.
Semoga kita bisa benar2 satu kerajaan :)
23 Oktober 2020 diubah oleh CRISTIANO501
-
24 Oktober 2020
[ya, rasa kehilangan (note), menemukan panduan (note) suara Tuhan daripada suara yg mirip2 Tuhan? (Tahap pencernaan) ð€ð
ADIT849 tulis:
Shalom, saya sih merasa apa yg disebut orang2 Kristen mulai Kehilangan apa yg sebenarnya Tuhan inginkan pada jemaat2Nya, pada pendeta2Nya, baik di Gereja maupun diluar. Kita disuruh lagi menemukan panduan yg paling tepat ketika semua hampir lumpuh, kita disuruh lagi menemukan suara Tuhan daripada suara2 yg mirip2 Beliau padahal bukan.
-
24 Oktober 2020
amazed in awe ð¯ kak Chris kristis dalam penutur an opini nya ð salut ðð» saya sebagai pembaca jd ikut merasakan ð¥ð¥ð¥ ð
CRISTIANO501 tulis:
Aaaaah... itu dia. Â You got the point bro
Cukup lah waktu 2 milenium itu Tuhan beri pada peradaban mc utk belajar.. (faster & faster.. Â we literally don't have enough time! ) Â Kita di paksa harus temukan segera yang hilang itu.. Pagar utama yang menghambat pencarian umat Tuhan adalah 'doktrin'. Â Zaman normal baru ini ku berani berkata bahwa.. doktrine does not lead us any better.. Â Dokrin hanya ampuh menjadikan umat beragama.. tp bukan umat yang ber Tuhan. Umat yang bergereja tp blm tentu mengenal Allah. Â Allah hanya dalam naskah, journal, skripsi, disertasi. yg menghuni 'perpustakaan' imaginatif. Â Dengan semuanya itu merasa telah menjumpai Allah.. Yang terbangaun adalah kerajaan2 org beragama, dimana para 'pelayan' mencari makan, meniti karir, menikmati kekuasaan, memperoleh materi, menikmati popularitas, kemudian berselingkuh dengan roh zaman..
-
24 Oktober 2020
Terima kasih sesepuh2 semua atas percakapan opini nya ðââ, saya jadi ada bahan masukan yg keren u/ makalah saya ð
#Next , sile yg mau lanjutkeun
-
24 Oktober 2020
Topik ini ditanggapi dengan sangat antusias. Secara sederhananya ketika saya membaca tanggapan2 di atas, ada 1 poin yg bisa saya simpulkan utk diterjemahkan. âSo, whatâs next?â Sebenarnya saya tdk ingin comot2 ayat Alkitab tp saya terbersit doa syafaat Abraham utk Sodom.
Di antara hunian manusia yg berperilaku menyimpang, Abraham masih tawar menawar 50-45-40-30-20-10 utk keselamatan orang benar.
Saya yakin di dalam gereja pun masih ada 50-45-30-20-10 orang yg ingin selamat atas kebenaran firman Allah. Â
Saya merefkeksikan diri dari tanggapan2 di atas yg dikorelasikan dengan doa syafaat Abraham, ternyata saya pun jauh dari benar, jauh dari harapan menghendaki orang2 dalam gereja untuk menjadi benar. Kenapa begitu, ya egosentris. Di mana doa saya saja masih ke-aku-an. Sekiranya saya masih belum benar, kiranya 50-45-40-30-20-10 orang benar di dalam gereja masih bisa diselamatkan jika kita mau mendoakannya.
Saya yakin semua yg terjadi adalah hak mutlak Allah. Dia bertindak setiap waktu sekiranya setiap detik ada jiwa yg diselamatkan (menurutku sih gitu).
Apakah saya mendoakan gereja? Apakah saya mendoakan pelayan2nya? Apakah saya mendoakan segala umat?
Ketiga hal tsb refleksi sekaligus PR saya
Berikut bacaan yg bisa dijadikan referensi www.golgothaministry.org/kejad ... 18_16-19_38.htm
-
24 Oktober 2020
" So, what's next?" Â No1, we should be willing to bow our knees in humble before His Throne No2, review the way we are doing teology, we were and are too much dependent on theologians centuries ago (which honestly fits to their time) Â zaman ini bergerak lebih cepat. Kita akan kehabisan waktu... Tuhan sedang berkarya lewat covid ini dgn ajaib (hnya bagi org2 yg benar2 dikasihiNya) Â Â Quo vadis my Church ? Â
VERONIQUE115 tulis:
Topik ini ditanggapi dengan sangat antusias. Secara sederhananya ketika saya membaca tanggapan2 di atas, ada 1 poin yg bisa saya simpulkan utk diterjemahkan. âSo, whatâs next?â Sebenarnya saya tdk ingin comot2 ayat Alkitab tp saya terbersit doa syafaat Abraham utk Sodom.
Di antara hunian manusia yg berperilaku menyimpang, Abraham masih tawar menawar 50-45-40-30-20-10 utk keselamatan orang benar.
Saya yakin di dalam gereja pun masih ada 50-45-30-20-10 orang yg ingin selamat atas kebenaran firman Allah. Â
Saya yakin semua yg terjadi adalah hak mutlak Allah. Dia bertindak setiap waktu sekiranya setiap detik ada jiwa yg diselamatkan (menurutku sih gitu).
Ketiga hal tsb refleksi sekaligus PR saya
Berikut bacaan yg bisa dijadikan referensi www.golgothaministry.org/kejad ... 18_16-19_38.htm
24 Oktober 2020 diubah oleh CRISTIANO501
-
24 Oktober 2020
Kehabisan waktu? Untungnya Tuhan yg Maha Pengampunan tidak hitung2an dengan waktu. Waktu Tuhan pasti yg terbaik.
Di mana gereja? Jasmani dan rohani makhluk yg dibentuk segambar dan serupa dengan Allah bisa menjadi gereja. Krn gereja bukan hanya soal gedung, tapi (persekutuan) umat yg hadir di dalamnya. Membangun gereja dalam komunitas, dalam keluarga, dalam diri sendiri.
Ketika konteksnya adalah refleksi, saya (belajar untuk) melihat ke diri pribadi dulu. Apa yg sudah saya lakukan dan apa yg akan saya lakukan.
Gereja masih hadir, hadir dalam setiap rumah tangga.. menurut saya ð
CRISTIANO501 tulis:
" So, what's next?" Â No1, we should be willing to bow our knees in humble before His Throne No2, review the way we are doing teology, we were and are to much dependent on theologians centuries ago (which honestly fits to their time) Â zaman ini bergerak lebih cepat. Kita akan kehabisan waktu... Tuhan sedang berkarya lewat covid ini dgn ajaib (hnya bagi org2 yg benar2 dikasihiNya) Â Â Quo vadis my Church ? Â
-
24 Oktober 2020
Dimana ada pertanyanan itu ya =>  "Di mana gereja?"  keknya ga ada ya  (make sure to understand the question before having the gun loaded and openning fire )
By His Grace Alone.
VERONIQUE115 tulis:
Kehabisan waktu? Untungnya Tuhan yg Maha Pengampunan tidak hitung2an dengan waktu. Waktu Tuhan pasti yg terbaik.
Di mana gereja? Jasmani dan rohani makhluk yg dibentuk segambar dan serupa dengan Allah bisa menjadi gereja. Krn gereja bukan hanya soal gedung, tapi (persekutuan) umat yg hadir di dalamnya. Membangun gereja dalam komunitas, dalam keluarga, dalam diri sendiri.
25 Oktober 2020 diubah oleh CRISTIANO501
-
24 Oktober 2020
Waktu? YES for sure KITA kehabisan waktu.. BUKAN TUHAN. Â Iya Tuhan tidak pernah bermasalah dengan waktu, krn Dia ETERNAL & OMNIPRECENCE (ferever and ever). Â Manusia bermasalah dengan waktu. krn kita mortal (ada bts usianya).
Ada covid, Tuhan tidak pernah bermasalah, manusia dalam masalah, even gereja dlm 'kesulitan besar'. Â It's clear. Â I got no time to debate. God loves you all.
24 Oktober 2020 diubah oleh CRISTIANO501