BLESSING IN DISGUISE
-
25 Januari 2021
HERI771 tulis:
minggu ini, Thailand menetapkan tanaman sambiloto untuk pengobatan Covid-19. Sambiloto yg mungkin banyak di Indonesia, kiranya bisa membuka suatu peluang, bahkan bisa dipakai untuk kita sndiri mungkin sebagai apotik hidup dirumah, tidak ada salahnya.
Terimakasih atas infonya 🙏, tanaman ini banyak tumbuh di daerah saya. Karena saya memiliki alergi terhadap ac kotor, asap rokok dan cuaca yang ektrim perubahannya, sering batuk batuk yg lumayan lama. Dan dokter bilang tidak ada obatnya, padahal batuknya menyiksa banget. Jadi saya biasakan untuk konsumsi minuman rempah dari cengkeh, sere, jahe ditambah jeruk nipis. Terlebih lagi saat pandemi ini saya resah juga, mengingat yang diserang adalah paru paru.... Saya musti ekstra dalam menjaga imun tubuh. Sedangkan saya selain seorang freelancer juga ada beberapa kegiatan sosial, salah satu diantaranya sebagai relawan/ volunteer di salah satu instansi pemerintah, yang notabene kami bergerak sesuai hati nurani sebagai satgas perlindungan perempuan dan anak yang sewaktu wajtu siap terjun ke lapangan atau lingkungan yang darurat, dimana perempuan dan anak- anak bahkan laki laki pun butuh pertolongan, pendampingan atas kasus yang menimpa, seperti kekerasan dalam rumah tangga, juga sering saya temui kekerasan seksual yang banyak menguras energi, baik tenaga, pikiran maupun psikologi. Semua itu harus membuat saya tetap kuat dan sehat. Kadang faktor geografis yang membuat capek dan imun jadi lemah. Terlebih lagi masa pandemi ini permasalahan keluarga juga ikut berkembang. Sekarang tiap hari saya mesti minum vitamin dan minuman rempah pembersih paru. Saya coba googling untuk daun sambiloto ini.. Semoga bermanfaat untuk kesehatan saya juga. Matur sembah nuwun atas infonya.. 🙏🙏
-
25 Januari 2021
Saya jadi ngerasa lucu baca tulisan mas/bro Deropu ini. Soalnya saya malah kebalikan dari mas/bro Deropu..soal yang olahraga.
Menarik juga ya kalau dipikir2 Corona ini bikin kebiasaan orang jadi terbalik-balik. Yang dulu ngga pernah atau jarang sekali olahraga, skrg jadi rajin olahraga.
Kalau saya masuk ke kelompok yg sebaliknya, saya sangat suka olahraga. Ngga cuma weekend, tapi weekdays juga, paling ngga 3x seminggu (kalau hari kerja lari pagi/jogging barang 30-40 menit sebelum mandi). Plus olahraga2 lainnya kaya renang, yoga, pilates, kadang zumba. Belum lagi latihan bareng sama temen2 komunitas lari. Kdang weekend suka ngetrail ke Sentul.Sekarang semenjak Coronces dtg menyerang, semuanya berubah, sudah hampir setahun saya dirumah aja, termasuk kerja. Saya susah olahraga krn susah ngelakuinnya dgn pake masker. Berenang juga ngga bisa. Akhirnya cuma bisa "Dugem", a.k.a duduk gemuk wkwkwkk Paling banter cuma bisa yoga dikamar dri youtube channel, itupun beda rasanya. Coronces memang bahaya nih..
Terlalu suka olahraga ternyata kurang baik jg ya, begitu stop, badan rasanya aneh.DEROPU257 tulis:
Yg paling simpel & paling banyak terlihat di masyarakat Indonesia / disekiling kita ya orang 'dipaksa' untuk memerhatikan kesehatan diri sendiri & sekitar. Rajin olahraga, rajin minum jamu, minum vitamin, rajin baca2 info kesehatan.
Dalam hal diluar ksehatan, ada jg yg 'dipaksa' mencari penghasilan tambahan / memulai usaha baru yg sebelum ny tak terpikirkan. Belajar investasi saham, reksadana, belajar desain grafis, dll.
Saya pribadi melakukan hal2 tsb, stlh 8th tdk pernah bersepeda, akhir nya beli sepeda lg, mulai gowes lagi. Yg sblm ny tdk prnh minum jamu, akhir ny minum walo hanya 1 gelas dlm seminggu 😁.
-
25 Januari 2021
siapp, mas bro 👌
GLORIUSNOV760 tulis:
matursuwun mas heri infonya 🙏 sangat membantu 👍
-
25 Januari 2021
.. gubrakk , blessing nya double 😌
SHMILY818 tulis:
Jiahh..hahaa aku cuma kagum sis. Kagum sama cowok yg pintar dan dewasa pemikirannya. Klo kadang baca di Forum, ada beberapa orang (baik cewek maupun cowok) yg kalau kasih pendapat di forum yg berbeda-beda, sedikit banyak kita jadi tau aja pola pikirnya. Begituu 😊
-
25 Januari 2021
senang bisa membantu sepanjang itu bisa bermanfaat mba 👍👍
BERTA442 tulis:
Terimakasih atas infonya 🙏, tanaman ini banyak tumbuh di daerah saya. Karena saya memiliki alergi terhadap ac kotor, asap rokok dan cuaca yang ektrim perubahannya, sering batuk batuk yg lumayan lama.
....
Semoga bermanfaat untuk kesehatan saya juga. Matur sembah nuwun atas infonya.. 🙏🙏
25 Januari 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
25 Januari 2021
Ingin merantau lagi tapi orang tua yg begitu takut dengan covid 19 ini melarang sedangkan di daerah susah cari kerja. Ok fine aku sabar kan menunggu setahun hari demi hari dirumah banyak tekanan. Aku percaya covid ada dan penularannya cepat . Tapi dunia ini harus berjalan bukan ? Jalani protokol kesehatan dan kuatkan imun selagi tujuannya adalah baik dalam nama Tuhan Yesus kita baik dan itu hanya pendapat saya di mulut 😭 tak mampu menyampaikan . Orang tua saya sangat posesif.
-
25 Januari 2021
Saya hanya bercerita. Hanya ingin didengarkan. Tlg jangan kritik ya guys karena memang aku pun blm mampu utarakan pendapatku ke orang lain
-
25 Januari 2021
TARI018 tulis:
Saya hanya bercerita. Hanya ingin didengarkan. Tlg jangan kritik ya guys karena memang aku pun blm mampu utarakan pendapatku ke orang lain
Tetap semangattttt mbak... Ambil sisi positifnya bersyukur masih bisa dekat orang tua, bisa peluk peluk dan bisa dengar keluh kesah dan nasehat orang tua. Kalo kedua orang tua sudah pulang ke surga itu kehilangan banget loh.... Aku dah ngerasain..😊
-
25 Januari 2021
TARI018 tulis:
Saya hanya bercerita. Hanya ingin didengarkan. Tlg jangan kritik ya guys karena memang aku pun blm mampu utarakan pendapatku ke orang lain
Sebenarnya ortu nga Ada salahnya tapi sebagai kaum muda Kita yang wajib kasih mereka informasi Dan cerita keinginan Kita untuk maju setidaknya bisa mendapatkan penghasilan pilihan yg lain menciptakan lapangan ppekerjaan bagi diri sendiri melalui hobby dan kesenangan Kita akan suatu Hal .
-
25 Januari 2021
Ada sist... Justru karna ada pembatasan itu, kasihan staff yg rumahnya jauh. Mereka lbh beresiko. Jd aku atur sedemikian rupa biar aman. Kl aku dekat dari tempat tinggal ke kantor. Emang dari dl aku setting begitu.
Drpd boring di rumah, aku lbh suka ke ktr.
SHMILY818 tulis:
Emangnya dikantor kak Echy ngga ada pembatasan orang? Kantorku sejak PPKM Jawa Bali diberlakukan, maksimal org dikantor hanya boleh 5. Jadi cepet2an info ke HR sebelum kuota penuh. Misal besok mau kekantor, sebaiknya brp hari sebelumnya info ke HR biar dimasukkan namanya. Pernah kejadian, temen Sales dtg kekantor, krn dia ngga info sbelumnya sama HR dan kuota org dikantor sdh full, dia ditolak ngga boleh masuk kantor. 😅 Pdahal perjalanan rumah dia kekantor 1,5 jam
-
26 Januari 2021
Seorang Guru saya pernah memberi nasihat begini," Anak, di daerah kita ini kalau punya hajatan nikah atau sambut baru dan ingin meminimalisir anggaran maka sewa saja gedung, jangan coba coba membuat hajatan di rumah sendiri. Jika mau dilangsungkan di rumah sendiri perhitungkanlah juga anggaran selama 7 hari sebelum hari H dan 7 hari setelah hari H."
Andai Guru itu masih hidup, akankah dia berterima kasih pada covid yang secara tidak langsung mewujudkan penghematan sebuah hajatan?
-
27 Januari 2021
Happy Wednesday morning and have a high spirit, good people!
Semoga kita sehat-sehat selalu dan tetap semangat dlm beraktifitas, berkarya apapun itu yang dilakukan.
Cuma mau share aja, dr pengamatan saya di sekeliling saya dan sekaligus saya peroleh dr informannya langsung lewat pembicaraan singkat.
Ada 2 orang bapak yang awalnya itu bekerja di suatu perusahaan sebagai staff. Namun pandemic covid19 ini akhirnya menghentikan langkah 2 bapak itu untuk bekerja dan berkarya di perusahaan tsb.
1. Seorang bapak, akhirnya memutuskan untuk menjadi pedagang sayur, bumbu-bumbu dapur, ikan dan lain-lainnya. Kebetulan dia mempunyai mobil pribadi kalau ngga salah tipe toyota kijang krista/rangga yang terkenal saat masanya. Bagian tengah dan belakang mobilnya diubah menjadi tempat bahan² tersebut. Dia bersama 2 orang anak laki²nya (kebetulan kembar) berjualan dari satu rumah ke rumah. Pun istrinya akhirnya ikut membantu dengan cara berjualan di rumah. Si ibu pun ikutan kena dampak, dikarenakan usaha jahitan si ibu sepi pengunjung, karena orang² sudah jarang untuk mengadakan pesta atau menjahitkan bajunya dikarenakan situasi keuangan menipis.
2. Seorang bapak yang akhirnya menjadi seorang tukang bangunan. Mungkin di awalnya dia tidak tahu ternyata ada bakat tersembunyi dari dirinya yang dapat diasah terus menerus demi untuk bertahan membiayai kehidupan beliau dan anak istrinya. Hasilnya bagus dan tidak kalah dengan tukang² bangunan kebanyakan.
So jadi saya berpikir, ada hikmah dibalik setiap peristiwa sekalipun itu menurut kita buruk. Potensi tersembunyi akhirnya 'dipaksa' untuk keluar.
Semoga sharing ini bermanfaat. Bagi teman teman yang terkena dampak pandemic ini, tetap semangat, jangan putus asa. Selalu ada jawaban dari tiap masalah asalkan mau berusaha dan tetap mengandalkan Tuhan.
27 Januari 2021 diubah oleh SAURIA580
-
27 Januari 2021
Pandemic yg dimulai sejak maret 2020 or maybe sblm maret 2020 malah ya, aku makin mengenal Tuhanku Yesus Kristus. Dia benar2 ajaib dan mengasihiku org berdosa ini. Hingga saat ini aku masih ada dan diberi kesempatan utk memperbaiki diri menjadi pribadi yg lbh berkenan kpdNya.
Even aku msh jatuh bangun, ku tahu DIA sllu menopangku.
Jika sampai pandemic ini berakhir aku msh ada dan sehat, ini merupakan suatu kesaksian besar dlm hidupku tuk ku wariskan kelak kpd generasi muda di masa mendatang.
-
27 Januari 2021
mungkin covid bukan mewujudkan, tapi situasi atau hikmah dari covid ini setidaknya bisa membuat paradigma baru, pengalaman baru bahwa hajatan dikemudian hari bisa dilakukan secara online, anggaran bisa diredam 😅 bisnis pernikahan online hehehehe.. , hebat sekali ya, bisa hajatan 2 minggu.. apa nga keder, bulan madunya kapan... 😀
RIZAL353 tulis:
Seorang Guru saya pernah memberi nasihat begini," Anak, di daerah kita ini kalau punya hajatan nikah atau sambut baru dan ingin meminimalisir anggaran maka sewa saja gedung, jangan coba coba membuat hajatan di rumah sendiri. Jika mau dilangsungkan di rumah sendiri perhitungkanlah juga anggaran selama 7 hari sebelum hari H dan 7 hari setelah hari H."
Andai Guru itu masih hidup, akankah dia berterima kasih pada covid yang secara tidak langsung mewujudkan penghematan sebuah hajatan?
-
27 Januari 2021
Yang pasti punya anaknya ngga download dari internet mas. Bahahaha...
HERI771 tulis:
mungkin covid bukan mewujudkan, tapi situasi atau hikmah dari covid ini setidaknya bisa membuat paradigma baru, pengalaman baru bahwa hajatan dikemudian hari bisa dilakukan secara online, anggaran bisa diredam 😅 bisnis pernikahan online hehehehe.. , hebat sekali ya, bisa hajatan 2 minggu.. apa nga keder, bulan madunya kapan... 😀
-
27 Januari 2021
HERI771 tulis:
mungkin covid bukan mewujudkan, tapi situasi atau hikmah dari covid ini setidaknya bisa membuat paradigma baru, pengalaman baru bahwa hajatan dikemudian hari bisa dilakukan secara online, anggaran bisa diredam 😅 bisnis pernikahan online hehehehe.. , hebat sekali ya, bisa hajatan 2 minggu.. apa nga keder, bulan madunya kapan... 😀
🙏🙏🙏
-
27 Januari 2021
Seorang teman saya ( seorang Pastor) berbagi cerita tentang dirinya yang + covid,
-
27 Januari 2021
Blessing in disguise:
Jadi lebih
Selfcare, lebih rajin bebersih, menjaga kesehatan tubuh, pikiran (gak mau overthinking akan sesuatu yg menjengkelkan atau gak bisa diubah), kejiwaan (abaikan kejadian/orang yang membawa aura negatif dan alihkan dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan hati: nyanyi/dengerin lagu favorit, games, belajar bercocok tanam bumbu dapur)
Positive thinking, gak mau kebanyakan dengar atau menyebarkan berita negatif terkait C-19, nyari ide dan merencanakan kegiatan sosial dan
Lebih woles menjalani hidup. Gak ngoyo klo ada keinginan yg belum bisa tercapai, misal rencana keluar pulau yg terpaksa diundur karena pandemi, duitnya dikumpulin buat pelan2 renovasi rumah. Lebih nrimo klo keinginan kadang harus dikalahkan dengan kebutuhan. Hehe
-
27 Januari 2021
🙏 🙏 🙏
RIZAL353 tulis:
Seorang teman saya ( seorang Pastor) berbagi cerita tentang dirinya yang + covid, youtu.be/nOohtRm_5DA
-
28 Januari 2021
pagi,
menjadikan sy tanam berbagai obat herbal apotik hidup, yg mana diluar mungkin tergerus diganti /diseling tanaman hias seharga jutaaan, boleh juga tuh buat yg lain bila berminat, bisa ditanam pekarangan rumah, selain hias, verbal, atau keduanya.
Hikmahnya menumbuhkan kembali apotik hidup, membuka mata kita akan philosophy kehidupan dgn adanya situasi saat ini, dan jika misalnya dirumah ada 2 jenis tanaman, hias dan verbal, lalu jika sesorang mengalami terganggu kesehatannya, misalnya hal penyakit yg umum saja seperti flu, batuk, diare dll. dimana saat ini sebagian orang sulit membedakan dgn covid ini hingga diperlukan suatu tes, mana diantara 2 jenis tanaman yg bermanfaat buat dirinya. kepentingan dan tujuan orang berbeda beda, tanaman mahal bernilai jutaaan atau tanaman sederhana namun ada memberi dampak penyembuhan, kesehatan.
Lain lagi cerita ini, seorang kaya luar biasa, bernego dengan kuasa Tuhan, hingga suatu saat tak terduga, dia dipanggil malaikat maut, dan ybs berusaha bernegosiasi.
inspirasi
-
28 Januari 2021
HERI771 tulis:
pagi,
menjadikan sy tanam berbagai obat herbal apotik hidup, yg mana diluar mungkin tergerus diganti /diseling tanaman hias seharga jutaaan, boleh juga tuh buat yg lain bila berminat, bisa ditanam pekarangan rumah, selain hias, verbal, atau keduanya.
Hikmahnya menumbuhkan kembali apotik hidup, membuka mata kita akan philosophy kehidupan dgn adanya situasi saat ini, dan jika misalnya dirumah ada 2 jenis tanaman, hias dan verbal, lalu jika sesorang mengalami terganggu kesehatannya, misalnya hal penyakit yg umum saja seperti flu, batuk, diare dll. dimana saat ini sebagian orang sulit membedakan dgn covid ini hingga diperlukan suatu tes, mana diantara 2 jenis tanaman yg bermanfaat buat dirinya. kepentingan dan tujuan orang berbeda beda, tanaman mahal bernilai jutaaan atau tanaman sederhana namun ada memberi dampak penyembuhan, kesehatan.
Lain lagi cerita ini, seorang kaya luar biasa, bernego dengan kuasa Tuhan, hingga suatu saat tak terduga, dia dipanggil malaikat maut, dan ybs berusaha bernegosiasi. youtu.be/0cjf_FrBn4k inspirasi
👍👍👍
-
28 Januari 2021
Pekerjaannya dilapangan cukup menantang mba Bertha, tingkat resiko daya tahan tubuh memang musti dijaga, terlebih dalam situasi saat ini. Saya tertarik dengan rempah rempah yg disebutkan ini cengkeh, jahe, sere dan jeruk nipis, boleh tau resepnya ini? seperti takarannya mungkin, menurut pengalaman mba Bertha. eh.. trims mba.
Saya baru saja ketemu seseorsng A ngobrol lama.. yahh mantan presdir slaah satu bank disurabaya, dia cerita familynya kena covid level parah, salah satu kakak perempuan dari jerman sudah mengeluarkan dana hampir 500 juta untuk pengobatan ybs, kemampuan ilmu pengetahuan ilmiahnya tidak percaya soal herbal, setelah ditunjukan adanya obat ini yg disemprot ke tisue lalu hirup dlaam dalam, atau digabung dgn masker, sayapun tadi sudah mencobanya, ternyata ada bau ramuan sere, katanya ini campuran berbagai jenis rempah, dimana nanti tujuan akhir untuk membersihkan paru, mengeluarkan cairan, Goalnya kakaknya ini.. tingkat penurunan penyakitnya menurun dari level tertinggi parah, bahkan sudah banyak selang terpasang dan diinfus segala macam. efeknya perlahan menurun dan sembuh, bagi saya itu luar biasa.
A ini selalu bawa obat inj setiap pergi, katanya buat prepare jaga jaga, bukan untuk yg sudah kena positip saja.
BERTA442 tulis:
Terimakasih atas infonya 🙏, tanaman ini banyak tumbuh di daerah saya. Karena saya memiliki alergi terhadap ac kotor, asap rokok dan cuaca yang ektrim perubahannya, sering batuk batuk yg lumayan lama. Dan dokter bilang tidak ada obatnya, padahal batuknya menyiksa banget. Jadi saya biasakan untuk konsumsi minuman rempah dari cengkeh, sere, jahe ditambah jeruk nipis. Terlebih lagi saat pandemi ini saya resah juga, mengingat yang diserang adalah paru paru.... Saya musti ekstra dalam menjaga imun tubuh. Sedangkan saya selain seorang freelancer juga ada beberapa kegiatan sosial, salah satu diantaranya sebagai relawan/ volunteer di salah satu instansi pemerintah, yang notabene kami bergerak sesuai hati nurani sebagai satgas perlindungan perempuan dan anak yang sewaktu wajtu siap terjun ke lapangan atau lingkungan yang darurat, dimana perempuan dan anak- anak bahkan laki laki pun butuh pertolongan, pendampingan atas kasus yang menimpa, seperti kekerasan dalam rumah tangga, juga sering saya temui kekerasan seksual yang banyak menguras energi, baik tenaga, pikiran maupun psikologi. Semua itu harus membuat saya tetap kuat dan sehat. Kadang faktor geografis yang membuat capek dan imun jadi lemah. Terlebih lagi masa pandemi ini permasalahan keluarga juga ikut berkembang. Sekarang tiap hari saya mesti minum vitamin dan minuman rempah pembersih paru. Saya coba googling untuk daun sambiloto ini.. Semoga bermanfaat untuk kesehatan saya juga. Matur sembah nuwun atas infonya.. 🙏🙏
28 Januari 2021 diubah oleh HERI771
-
28 Januari 2021
Eh campuran jahe, serai itu maksudnya jamu empon² kah? Nanya ke Mbak Bertha dan Mas Heri. Saya pernah awal pandemic selama sebulan bikin jamu empon² racikan sendiri. Campurannya kunyit, jahe merah, temulawak, serai, kayu manis, asam jawa, gula merah. Tapi ngga lanjut lagi after sebulan. Repot banget bikinnya.😥
Dan yang disemprot hirup dalam² atau campur ecallyptus juga bagus untuk mencegah covid. Temen saya yang bekerja di rumah sakit bilang baik untuk mencegah, mengobati. Skeptis sih saya soalnya kayak belum ada riset ilmiah gitu sih.
HERI771 tulis:
Pekerjaannya dilapangan cukup menantang mba Bertha, tingkat resiko daya tahan tubuh memang musti dijaga, terlebih dalam situasi saat ini. Saya tertarik dengan rempah rempah yg disebutkan ini cengkeh, jahe, sere dan jeruk nipis, boleh tau resepnya ini? seperti takarannya mungkin, menurut pengalaman mba Bertha. eh.. trims mba.
Saya baru saja ketemu seseorsng A ngobrol lama.. yahh mantan presdir slaah satu bank disurabaya, dia cerita familynya kena covid level parah, salah satu kakak perempuan dari jerman sudah mengeluarkan dana hampir 500 juta untuk pengobatan ybs, kemampuan ilmu pengetahuan ilmiahnya tidak percaya soal herbal, setelah ditunjukan adanya obat ini yg disemprot ke tisue lalu hirup dlaam dalam, atau digabung dgn masker, sayapun tadi sudah mencobanya, ternyata ada bau ramuan sere, katanya ini campuran berbagai jenis rempah, dimana nanti tujuan akhir untuk membersihkan paru, mengeluarkan cairan, Goalnya kakaknya ini.. tingkat penurunan penyakitnya menurun dari level tertinggi parah, bahkan sudah banyak selang terpasang dan diinfus segala macam. efeknya perlahan menurun dan sembuh, bagi saya itu luar biasa.
A ini selalu bawa obat inj setiap pergi, katanya buat prepare jaga jaga, bukan untuk yg sudah kena positip saja.
28 Januari 2021 diubah oleh SAURIA580
-
29 Januari 2021
pagi mba Ria, minyak Gardia,.. tadi saya dinfokan dia pake ini, pagi ini saya cek si online, ya harga kisaran 175 rb 55ml. Apa iya bisa membantu menyembuhkan corona, terlepas benar atau tidaknya, sy berpikir positip sja, karena sy melihat akan kemampuan financialnya dapat membeli obat obatan mahal atau biaya yg memakan tidak sedikit cukup besar, bisa dapat 1 rumah dihitung hitung. Tapi, dia dengan santainya sambil bercanda, ".. iya udah keluar banyak duit, baru pake ini.." ya tidak boleh diminum karena ada kandungan minyak tea tree, dan hanya bisa dihirup, pakai tisue dalam dlaam. Mudah mudahan ini kita tidak termakan slogan iklan, tapi kita berpikir positip bahwa apapun yy namanya opsi boleh dipertimbangkan, dan semakin banyak informasi menambah wawasan kita juga.
Dia mengatakan udah dilakukan swab beberpa kali dan diberikan obat obat pendukung, hingga akhirnya mereka coba ini, dan perlahan berangsur turun membaik, hingga pada akhirnya di putuskan negatip.
Bagaimana pada akhirnya, mereka percaya bahwa herbal lah yg membantu membuat suatu mujizat, walau obat obatan herbal ini hanyalah media saja, tetap semua itu atas Kuasa Tuhan.
Siapa tau diantara kita, mngkin ada sebagai nakes, atau yg bersingungan bisa bantu memberikan pencerahan.
Mengenai jamu empon empon, sepertinya saya ingat dulu kalau tidak salah yah, atau sama yg dimaksud mba Ria, tradisi kata orang tua kita untuk membantu stamina untuk ibu pasca kehamilan. Nah, boleh tuh yg sudah pernah dan mengetahui hal ini, khusus nya wanita dulu yg sudah pernah melahirkan. Saya cek pagi ini, memang hits juga, jamu yg membantu stamina daya tahan tubuh dlm situasi covid ini, karena saya lihat bahan bahannya kurang lebih sama, bahan bahan yg mudah didapatkan, tapi untuk membuatnya butuh kesabaran hahahah... murah meriah ada manfaatnya. 😅😃
SAURIA580 tulis:
Eh campuran jahe, serai itu maksudnya jamu empon² kah? Nanya ke Mbak Bertha dan Mas Heri. Saya pernah awal pandemic selama sebulan bikin jamu empon² racikan sendiri. Campurannya kunyit, jahe merah, temulawak, serai, kayu manis, asam jawa, gula merah. Tapi ngga lanjut lagi after sebulan. Repot banget bikinnya.😥
Dan yang disemprot hirup dalam² atau campur ecallyptus juga bagus untuk mencegah covid. Temen saya yang bekerja di rumah sakit bilang baik untuk mencegah, mengobati. Skeptis sih saya soalnya kayak belum ada riset ilmiah gitu sih.
-
29 Januari 2021
HERI771 tulis:
Pekerjaannya dilapangan cukup menantang mba Bertha, tingkat resiko daya tahan tubuh memang musti dijaga, terlebih dalam situasi saat ini. Saya tertarik dengan rempah rempah yg disebutkan ini cengkeh, jahe, sere dan jeruk nipis, boleh tau resepnya ini? seperti takarannya mungkin, menurut pengalaman mba Bertha. eh.. trims mba.
Saya baru saja ketemu seseorsng A ngobrol lama.. yahh mantan presdir slaah satu bank disurabaya, dia cerita familynya kena covid level parah, salah satu kakak perempuan dari jerman sudah mengeluarkan dana hampir 500 juta untuk pengobatan ybs, kemampuan ilmu pengetahuan ilmiahnya tidak percaya soal herbal, setelah ditunjukan adanya obat ini yg disemprot ke tisue lalu hirup dlaam dalam, atau digabung dgn masker, sayapun tadi sudah mencobanya, ternyata ada bau ramuan sere, katanya ini campuran berbagai jenis rempah, dimana nanti tujuan akhir untuk membersihkan paru, mengeluarkan cairan, Goalnya kakaknya ini.. tingkat penurunan penyakitnya menurun dari level tertinggi parah, bahkan sudah banyak selang terpasang dan diinfus segala macam. efeknya perlahan menurun dan sembuh, bagi saya itu luar biasa.
A ini selalu bawa obat inj setiap pergi, katanya buat prepare jaga jaga, bukan untuk yg sudah kena positip saja.
Boleh saya share disini buat semuanya..
Berawal dulu ketika saya jadi teller ternyata saya sering batuk kalo habis kerja, biasalah ngitung duit banyak virudnya. Dokter menyarankan saya untuk menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun, minimal handsanitizer harus selalu ada. Jika saya lupa pake masker, dokter menyarankan hidung saya diolesi minyak kayu putih untuk membunuh virus yang akan masuk lewat hidung. Dan itu selalu saya lakukan manjur juga.
Nah waktu saya pindah kerja, jadi akunting di salah satu hotel, berangkat pagi pulang malam setiap hari, ternyata saya alergi ac, karena ac hotel dingin banget dan akhirnya sering batuk demam. Kata dokter sih alergi saya ini karena keturunan. Ketika di check paru paru bersih. Tapi batukya bikin ngap. Dan dokter bilang bukan termasuk asam jadi tidak boleh dikasih obat asma. Nah dokter menyarankan agar saya mengkonsumsi ramuan, dan itu sangat mudah di dapat, di pasar tradisional pasti ada.
Kalo saya sih takarannya nggak mesti saklek. Yang penting rasa bahan bahan rempah itu akan terasa jika kita minum.
Bahan : Jahe 3 buah ( seruas jari ), sere 5 buah, cengkeh 10-13 butir. Airnya 2 gelas (500ml). Jangan lupa jahe dikupas dan digeprek, sere boleh diiris atau cukup digeprek. Masak bahan tsb sampai mendidih. Habis itu siap untuk diminum.
Manfaat cengkeh disini sebagai antiseptik alami. Jadi jangan lupa buat kumur2 juga. Karena virus ditenggorokan itu susah dijangkau.
Terus ada tips lagi nih.. Pas hujan hujan atau cuaca dingin gitu, biasanya aku kasih perasan jeruk nipis dan aku kasih sedikit gula batu yang herbal. Itu sudah menjadi minuman favorit saya sambil ditemani cemilan cemilan.. Bahkan saat saya kerja atau ke mall pasti bawa termos kecil yg bisa dimasukkan tas... Apalagi pas pandemi ini wajib... 😁
Kalo saya capek badan mandinya juga pakai rebusan sere, enak banget rasanya. Bisa tidur pulas... 😁