Cara Melupakan Sakit Hati dari Sang Mantan
-
28 Januari 2021
Jadi thread ini berdasarkan kisah nyata yg dialami temenku
Sebut saja temenku ini si A, dia pernah mengalami luka hati dg sang mantan yg mengakibatkan trauma berkepanjangan & menimbulkan berbagai masalah.. seperti ;
1. ga fokus saat bekerja / beraktivitas
2. mudah marah / tersinggung
3. sesak nafas, jantung berdebar² kencang
4. ga berani bertemu dg sang mantan sehingga yg tadinya tinggal di kota C tetapi lebih memilih tinggal di kota D untuk menjauh dari sang mantan
Aku pernah kasih saran supaya selalu berdoa, saat teduh & curhat kpd keluarganya / orang yg bisa dipercaya untuk membantu pemulihan hatinya.Akan tetapi dia ga mau cerita kpd keluarganya krn temenku ini sifatnya tertutup, lebih memilih menyimpan sendiri masalahnya itu
Pertanyaannya.. sebaiknya apa yg harus dilakukan agar temenku pulih dari trauma masa lalunya dari sang mantan ?
Untuk Admin JK jika ada kesamaan dg thread² lain di forum.. silahkan dihapus 😁
-
28 Januari 2021
Menurutku perlu konseling ke ahlinya, psikiater. Karena ada mental issue yg kena dan perlu dipulihkan. Bisa jadi ada treatment dibantu obat jika memang diperlukan.
Berdoa, mendekat kepada Tuhan itu penting tetapi karena sudah ada luka maka lukanya perlu diobati.
Tetap dampingi temannya dan support agar dia tidak merasa sendiri.. semoga temannya segera dipulihkan dan optimis lagi utk menjalin hubungan yg baru 🙂
-
28 Januari 2021
Temen km opo dirimu bro 😁
28 Januari 2021 diubah oleh SOZANLIWU435
-
28 Januari 2021
HER166 tulis:
Menurutku perlu konseling ke ahlinya, psikiater. Karena ada mental issue yg kena dan perlu dipulihkan. Bisa jadi ada treatment dibantu obat jika memang diperlukan.
Berdoa, mendekat kepada Tuhan itu penting tetapi karena sudah ada luka maka lukanya perlu diobati.
Tetap dampingi temannya dan support agar dia tidak merasa sendiri.. semoga temannya segera dipulihkan dan optimis lagi utk menjalin hubungan yg baru 🙂
Oke siap kak.. thanks untuk sarannya
-
28 Januari 2021
SOZANLIWU435 tulis:
Temen km opo dirimu bro 😁
Temen deketku.. sedih bro punya temen jadi seperti itu akibat perlakuan mantannya
-
28 Januari 2021
ANGGORO118 tulis:
Temen deketku.. sedih bro punya temen jadi seperti itu akibat perlakuan mantannya
Temen kmu cowo apa cewe?
Kalo cewe suruh kenalan aje sama ane entar tuh pulih traumanye isyaallah bisa 😊🤭
29 Januari 2021 diubah oleh SOZANLIWU435
-
28 Januari 2021
SOZANLIWU435 tulis:
Temen kmu cowo apa cewe?
Kalo cewe suruh kenalan aje sama ane entar tuh pulih traumanye isyallah bisa 😊🤭
temenku cewe
jangankan kenalan sama cowo, sama cewe aja ga mau.. itu tadi krn traumanya udah menembus di relung jiwanya sampe ke ubun² bro
-
28 Januari 2021
Perlu dilihat dulu seberapa berat kesedihannya. Kalo masih ada sahabat yang bisa diajak berbicara itu akan lebih baik, apabila temen mas Anggoro sangat tertutup dengan keluarga. Ketika seseorang mengalami patah hati, secara psikologis akan merasa kecewa, marah bahkan bisa putus asa. Kemudian nanti akan mengalami fase dimana dia menangis bila mengingat mantan dan kenangan, yang perlu dicermati adalah, seberapa lama dia menangis dan bagaimana mengungkapkan kekecewaannya. Jika dengan menangis sedikit lega, tidak apa apa,memang kekecewaan itu harus diungkapkan dan dilampiaskan. Sebagai seorang teman sebaiknya menjadi partner atau pendengar yang baik ketika dia menumpahkan segala uneg unegnya, sesekali dipancing untuk bisa lebih mengungkapkan. Memang perlu waktu untuk mengembalikan semangat seseorang yg patah hati. Karena pada dasarnya dia harus melewati fase kecewa, menangis, marah, dan seiring berjalannya waktu, baru ada fase penerimaan. Kalo menurut aku sih, jika ingin konsultasi ke psikolog dulu, nanti juga akan diberikan treathment dan healing. Jika psikolog sudah menentukan seberapa berat tingkat depresinya baru mereka akan menyarankan ke psikiater. 🙏🙏
-
28 Januari 2021
A ini Pria atau Wanita , lalu mantan ini pria atau wanita, dijelaskan dulu karena tidak disebutkan.
-
29 Januari 2021
Kalo saran saya sih cepat2 carikan psikolog bro😁
ANGGORO118 tulis:
Jadi thread ini berdasarkan kisah nyata yg dialami temenku
Sebut saja temenku ini si A, dia pernah mengalami luka hati dg sang mantan yg mengakibatkan trauma berkepanjangan & menimbulkan berbagai masalah.. seperti ;
1. ga fokus saat bekerja / beraktivitas
2. mudah marah / tersinggung
3. sesak nafas, jantung berdebar² kencang
4. ga berani bertemu dg sang mantan sehingga yg tadinya tinggal di kota C tetapi lebih memilih tinggal di kota D untuk menjauh dari sang mantan
Aku pernah kasih saran supaya selalu berdoa, saat teduh & curhat kpd keluarganya / orang yg bisa dipercaya untuk membantu pemulihan hatinya.Akan tetapi dia ga mau cerita kpd keluarganya krn temenku ini sifatnya tertutup, lebih memilih menyimpan sendiri masalahnya itu
Pertanyaannya.. sebaiknya apa yg harus dilakukan agar temenku pulih dari trauma masa lalunya dari sang mantan ?
Untuk Admin JK jika ada kesamaan dg thread² lain di forum.. silahkan dihapus 😁
-
29 Januari 2021
Wah jangan psikiater mbak karna psikiater utk orang yamg sakit jiwa 😁
HER166 tulis:
Menurutku perlu konseling ke ahlinya, psikiater. Karena ada mental issue yg kena dan perlu dipulihkan. Bisa jadi ada treatment dibantu obat jika memang diperlukan.
Berdoa, mendekat kepada Tuhan itu penting tetapi karena sudah ada luka maka lukanya perlu diobati.
Tetap dampingi temannya dan support agar dia tidak merasa sendiri.. semoga temannya segera dipulihkan dan optimis lagi utk menjalin hubungan yg baru 🙂
-
29 Januari 2021
Dia harus jatuh cinta lagi... 🤗
-
29 Januari 2021
Kalau melihat infonya, sudah sampai ada gangguan fisik, sesak nafas dan jantung berdebar2, sepertinya sudah mengarah ke panic attack ya.
Saya setuju agar kawannya bisa mendapatkan bantuan profesional, dimulai dari psikolog dahulu. Karena sakit hati sepert ini, walaupun seiring waktu rasanya bisa terkikis, namun itu seperti gunung es kalau yang bersangkutan tidak benar-benar berdamai dengan itu. Yang terlihat memang sedikit, jadi rasanya mungkiiiin...masih sakit sedikit kalau ingat. Namun sebenarnya stock sakit hatnya masih menggunung di bawah, yang sewaktu-wakut bila ketemu dengan pencetusnya, itu akan muncul ke permukaan dan biasanya akan menimbulkan reaksi yang ga baik bagi yang bersangkutan. Namun dalam kondisi seperti yang anda sebutkan, mungkin sulit bagi kawan anda untuk mencari bantuan profesional sendiri, saran saya, buka akses ke bantuan ke profesional tersebut, jangan sekedar disarankan.
Kalau kawannya merasa kurang nyaman untuk bertemu dengan psikolog face to face, ada beberapa layanan konsultasi ke psikolog yang bisa dilakukan secara online. Kalau khawatir dengan biayanya, ada satu yayasan yang melakukan konsultasi secara pro bono, namun biasanya ini bagi yang benar-benar tidak mampu. Kalaupun memiih yang ga pro bono, menurut saya -terutama untuk yayasan ini- biayanya sangat-sangat terjangkau.
Kalau punya BPJS kesehatan dan mau memanfaatkan BPJSnya, beberapa puskesmas juga ada yang sudah memiliki poli psikologi. Namun untuk itu harus dicek terlebih dahulu ke puskesmas terdekat dan uga bisa didapat infonya di internet.
Sementara menunggu kawannya mau diajak mendapatkan bantuan profesional, kalau lokasinya dekat dan memungkinkan, bisa didorong dan diajak untuk berolahraga. Karena dengan gerak tubuh dan berkeringat, tubuh menghasilkan hormon endorfin yang bisa membuat seseorang happy jadi mudah2an kawannya ga kepikiran sakit hatinya terus.
Jangan lupa dingatkan untuk makan atau kalau bisa, ajak makan makanan yang sehat. kalau badan dan otaknya dapat nutrisi yang bagus, proses pemulihannya pasti akan lebih cepat. karena untuk fokus, otak juga perlu nutrisi.
Terakhir, yakinkan kawannya bahwa hidupnya terlalu berharga hanya untuk disia-siakan meladeni rasa sakit hati yang diakibatkan oleh orang yang ga layak.
Semoga kawannya segera pulih lagi ya.
-
29 Januari 2021
Nice info nih gan, tunggu apa lagi?
EIRENE336 tulis:
Kalau melihat infonya, sudah sampai ada gangguan fisik, sesak nafas dan jantung berdebar2, sepertinya sudah mengarah ke panic attack ya.
Saya setuju agar kawannya bisa mendapatkan bantuan profesional, dimulai dari psikolog dahulu. Karena sakit hati sepert ini, walaupun seiring waktu rasanya bisa terkikis, namun itu seperti gunung es kalau yang bersangkutan tidak benar-benar berdamai dengan itu. Yang terlihat memang sedikit, jadi rasanya mungkiiiin...masih sakit sedikit kalau ingat. Namun sebenarnya stock sakit hatnya masih menggunung di bawah, yang sewaktu-wakut bila ketemu dengan pencetusnya, itu akan muncul ke permukaan dan biasanya akan menimbulkan reaksi yang ga baik bagi yang bersangkutan. Namun dalam kondisi seperti yang anda sebutkan, mungkin sulit bagi kawan anda untuk mencari bantuan profesional sendiri, saran saya, buka akses ke bantuan ke profesional tersebut, jangan sekedar disarankan.
Kalau kawannya merasa kurang nyaman untuk bertemu dengan psikolog face to face, ada beberapa layanan konsultasi ke psikolog yang bisa dilakukan secara online. Kalau khawatir dengan biayanya, ada satu yayasan yang melakukan konsultasi secara pro bono, namun biasanya ini bagi yang benar-benar tidak mampu. Kalaupun memiih yang ga pro bono, menurut saya -terutama untuk yayasan ini- biayanya sangat-sangat terjangkau.
Kalau punya BPJS kesehatan dan mau memanfaatkan BPJSnya, beberapa puskesmas juga ada yang sudah memiliki poli psikologi. Namun untuk itu harus dicek terlebih dahulu ke puskesmas terdekat dan uga bisa didapat infonya di internet.
Sementara menunggu kawannya mau diajak mendapatkan bantuan profesional, kalau lokasinya dekat dan memungkinkan, bisa didorong dan diajak untuk berolahraga. Karena dengan gerak tubuh dan berkeringat, tubuh menghasilkan hormon endorfin yang bisa membuat seseorang happy jadi mudah2an kawannya ga kepikiran sakit hatinya terus.
Jangan lupa dingatkan untuk makan atau kalau bisa, ajak makan makanan yang sehat. kalau badan dan otaknya dapat nutrisi yang bagus, proses pemulihannya pasti akan lebih cepat. karena untuk fokus, otak juga perlu nutrisi.
Terakhir, yakinkan kawannya bahwa hidupnya terlalu berharga hanya untuk disia-siakan meladeni rasa sakit hati yang diakibatkan oleh orang yang ga layak.
Semoga kawannya segera pulih lagi ya.
-
29 Januari 2021
CHRISTIAN701 tulis:
A ini Pria atau Wanita , lalu mantan ini pria atau wanita, dijelaskan dulu karena tidak disebutkan.
Oke, jadi si A ini Wanita & pastinya sang mantan adalah Pria.. 😁🙂
Btw.. thanks bang untuk tanggapannya 🙂👍
-
29 Januari 2021
BERTA442 tulis:
Perlu dilihat dulu seberapa berat kesedihannya. Kalo masih ada sahabat yang bisa diajak berbicara itu akan lebih baik, apabila temen mas Anggoro sangat tertutup dengan keluarga. Ketika seseorang mengalami patah hati, secara psikologis akan merasa kecewa, marah bahkan bisa putus asa. Kemudian nanti akan mengalami fase dimana dia menangis bila mengingat mantan dan kenangan, yang perlu dicermati adalah, seberapa lama dia menangis dan bagaimana mengungkapkan kekecewaannya. Jika dengan menangis sedikit lega, tidak apa apa,memang kekecewaan itu harus diungkapkan dan dilampiaskan. Sebagai seorang teman sebaiknya menjadi partner atau pendengar yang baik ketika dia menumpahkan segala uneg unegnya, sesekali dipancing untuk bisa lebih mengungkapkan. Memang perlu waktu untuk mengembalikan semangat seseorang yg patah hati. Karena pada dasarnya dia harus melewati fase kecewa, menangis, marah, dan seiring berjalannya waktu, baru ada fase penerimaan. Kalo menurut aku sih, jika ingin konsultasi ke psikolog dulu, nanti juga akan diberikan treathment dan healing. Jika psikolog sudah menentukan seberapa berat tingkat depresinya baru mereka akan menyarankan ke psikiater. 🙏🙏
Nah itu kak.. temenku ini merantau di kota lain & dia ga punya sahabat / temen deket yg bisa diajak berbicara.Kebetulan aku dg dia beda kota.
Jadi selain dia itu tertutup dg keluarganya, dia ada ketakutan jika nanti cerita dg keluarganya maka mantannya akan dipukulin krn sang mantan sebenarnya udah janji sama keluarganya temenku untuk menikahi tetapi janji itu hanya sebuah kepalsuan krn sang mantan pernah mengeluarkan kata² kasar sehingga membuat temenku hatinya hancur, terluka & kecewa bahkan timbul rasa trauma yg berkepanjangan hingga sekarang.
Yup bener ketika sso mengalami patah hati secara psikologis akan ngerasa kecewa, marah & putus asa.Iya fasenya seperti itu jika mengingat kenangan dg sang mantan akan menangis.Iya.. aku pernah bilang ke temenku jika dg menangis membuat sedikit lega.. ya menangislah..
Setuju.. pernah juga memancing supaya temenku lebih untuk mengungkapkan apa yg dia rasakan.. betul.. sso yg mengalami patah hati harus melewati fase kecewa, menangis, marah, & seiring berjalannya waktu, baru ada fase penerimaan.
Oke, coba nanti aku sampekan & jelaskan ke temenku jika ingin konsultasi ke psikolog baiknya bagaimana & seperti apa.
Btw.. thanks ya kak untuk penjelasannya & informasinya. 😁🙂👍
-
29 Januari 2021
Sakit hati obatnya ya hati lg bro,, 😁😁
-
29 Januari 2021
Mas'Broo Lagi Curhat Oppo Lagi Ngeluh iki iyoooo,🙃🙂🤭🤭🤭.
ANGGORO118 tulis:
Jadi thread ini berdasarkan kisah nyata yg dialami temenku
Sebut saja temenku ini si A, dia pernah mengalami luka hati dg sang mantan yg mengakibatkan trauma berkepanjangan & menimbulkan berbagai masalah.. seperti ;
1. ga fokus saat bekerja / beraktivitas
2. mudah marah / tersinggung
3. sesak nafas, jantung berdebar² kencang
4. ga berani bertemu dg sang mantan sehingga yg tadinya tinggal di kota C tetapi lebih memilih tinggal di kota D untuk menjauh dari sang mantan
Aku pernah kasih saran supaya selalu berdoa, saat teduh & curhat kpd keluarganya / orang yg bisa dipercaya untuk membantu pemulihan hatinya.Akan tetapi dia ga mau cerita kpd keluarganya krn temenku ini sifatnya tertutup, lebih memilih menyimpan sendiri masalahnya itu
Pertanyaannya.. sebaiknya apa yg harus dilakukan agar temenku pulih dari trauma masa lalunya dari sang mantan ?
Untuk Admin JK jika ada kesamaan dg thread² lain di forum.. silahkan dihapus 😁
-
29 Januari 2021
CATUR864 tulis:
Mas'Broo Lagi Curhat Oppo Lagi Ngeluh iki iyoooo,🙃🙂🤭🤭🤭.
Maaf ya bang sebelumnya.. menurutku temen² yg udah memberikan pendapat di sini.. aku rasa mereka sudah banyak yg memahami maksud isi topik di threadku ini.. 😁🙂
Selebihnya silakan bang Catur memberikan kesimpulan sendiri.. maksud & tujuan dari topik yg aku buat.. 😁🙂
Btw.. thanks untuk pendapatnya.. maaf kata jika ada kalimat² yg kurang berkenan di hati abang.. 😁🙂
-
29 Januari 2021
HAKIM033 tulis:
Kalo saran saya sih cepat2 carikan psikolog bro😁
Oke, bang thanks dah untuk sarannya 😁👍
-
29 Januari 2021
THERESIA506 tulis:
Dia harus jatuh cinta lagi... 🤗
hehe sabar kak..
sepertinya harus memulihkan hati dulu sebelum untuk jatuh cinta lagi.. menurutku sih seperti itu krn sso yg mengalami patah hati apalagi rasa trauma yg begitu berat jika nanti dipaksakan untuk jatuh cinta & misal.. pacaran dg yg baru maka hubungan ke duanya ga akan bagus krn si cewek masih ada rasa luka & terbayang² kenangan dg masa lalunya & itu harus diselesaikan / dipulihkan terlebih dulu 😁🙂
-
29 Januari 2021
Wah tetanggaku lg curcol, singgah di rmh atuh bw temannya biar diterapi🤣😂
ANGGORO118 tulis:
Jadi thread ini berdasarkan kisah nyata yg dialami temenku
Sebut saja temenku ini si A, dia pernah mengalami luka hati dg sang mantan yg mengakibatkan trauma berkepanjangan & menimbulkan berbagai masalah.. seperti ;
1. ga fokus saat bekerja / beraktivitas
2. mudah marah / tersinggung
3. sesak nafas, jantung berdebar² kencang
4. ga berani bertemu dg sang mantan sehingga yg tadinya tinggal di kota C tetapi lebih memilih tinggal di kota D untuk menjauh dari sang mantan
Aku pernah kasih saran supaya selalu berdoa, saat teduh & curhat kpd keluarganya / orang yg bisa dipercaya untuk membantu pemulihan hatinya.Akan tetapi dia ga mau cerita kpd keluarganya krn temenku ini sifatnya tertutup, lebih memilih menyimpan sendiri masalahnya itu
Pertanyaannya.. sebaiknya apa yg harus dilakukan agar temenku pulih dari trauma masa lalunya dari sang mantan ?
Untuk Admin JK jika ada kesamaan dg thread² lain di forum.. silahkan dihapus 😁
-
29 Januari 2021
TYA052 tulis:
Wah tetanggaku lg curcol, singgah di rmh atuh bw temannya biar diterapi🤣😂
iya nanti aku main ke rumahmu.. sabar yaaa tetanggaku 😅🤭
-
29 Januari 2021
Sing sabar ma teman mu yg blm move on🤣
ANGGORO118 tulis:
iya nanti aku main ke rumahmu.. sabar yaaa tetanggaku 😅🤭
29 Januari 2021 diubah oleh TYA052
-
29 Januari 2021
TYA052 tulis:
Sing sabar ma teman mu yg blm move on
Siappp.. aku mah sabar kok apa lagi menghadapi dirimu 😅🤭