Ketika hidupmu adalah sebuah kegagalan di mata orang tuamu
-
26 Februari 2021
Apa tanggapan saudara, jika semisal harapan orang tua anda para pengguna JK tidak sesuai ekspektasinya. Oleh sebab karena hal itu, orang tua anda mulai memandang anda sebelah mata dan mulai menyerah akan harapan hidupnya.
26 Februari 2021 diubah oleh HENDRA877
-
26 Februari 2021
HENDRA877 tulis:
Apa tanggapan saudara, jika semisal harapan orang tua anda para pengguna JK tidak sesuai ekspektasinya. Oleh sebab karena hal itu orang tua anda mulai memandang anda sebelah mata dan mulai menyerah akan harapan hidupnya.
Kita sebagai anak perlu instropeksi diri mengapa kita dipandang sebelah mata oleh ortu....kalo harapan ortu kita yg terlalu high kita juga perlu jelaskan anak itu punya kemampuan yg berbeda2...yang perlu juga didukung utk sukses kedepan nya
-
26 Februari 2021
Lha ini topiknya kog pas banget yg sy alami. cuman bedanya ortu aku tetep support sih.mereka bilang gini pd waktu itu.."ora opo2 Le(sebutan ortu pd anak laki2 jawa),kl hr ini kamu terjun bebas.sing penting tetep semangat spy bisa bangun lg seperti kemaren2.pelajari kesalahan2mu,ojo lupa berdoa yo Le,,anakku cah bagus.muaah sayang dr bapak n ibumu sbg penyemangat usahamu"
-
26 Februari 2021
Itulah mengapa saya menjadikan cita2 ortu saya sebagai cita2 saya😃 dan saya berusaha memenuhi cita2 itu. Meskipun awalnya, saya punya keinginan yg berbeda. Dan dalam perjalanan ternyata masih ada yg ortu inginkan terkait cita2 tersebut, saya berusaha 1x memenuhinya, sayangnya tidak berhasil, dan saat saya tidak berhasil, mereka ternyata bisa memahami. Yah, setidaknya saya sudah pernah mencoba.
26 Februari 2021 diubah oleh KATHARINA781
-
26 Februari 2021
HENDRA877 tulis:
Apa tanggapan saudara, jika semisal harapan orang tua anda para pengguna JK tidak sesuai ekspektasinya. Oleh sebab karena hal itu, orang tua anda mulai memandang anda sebelah mata dan mulai menyerah akan harapan hidupnya.
Maksudnya bagaimana ? Tidak sesuai ekspektasi karena apa ? Tidak sesuai ekspektasi karena terkena bencana alam ?
-
26 Februari 2021
Anggap aja saudara di kuliahin susah2, tapi karier saudara tidak pernah sukses
DEDI280 tulis:
Maksudnya bagaimana ? Tidak sesuai ekspektasi karena apa ? Tidak sesuai ekspektasi karena terkena bencana alam ?
-
26 Februari 2021
Tuntutan budaya Indonesia emang suka ga adil, sih, terutama utk anak sulung. Anak sulung dianggap panutan dan harus berhasil. Jika anak sulung itu laki, dia harus mapan. Jika perempuan, harus bs dapat jodoh yg hmm lumayan mapan, pernikahannya harus langgeng dan bs memberikan cucu pd ortu. Jika tdk, ortu pasti kecewa berat. Aku jg anak sulung yg cerai, tanpa anak pula.
Anyway, kita bisa apa? Jika kita masih bisa merubah kenyataan tsb ya bagus namun adakalanya kenyataan itu ga bisa diubah (misalnya dlm hal aku). Andaikan aku hrs membuat ortu bangga dng mencari pria mapan misalnya, umurku sdh terlalu tua. Atau bagi pria yg bangkrut lalu disepelekan ortu, kalian bs apa? Nasi sdh menjadi bubur.
Kita hanya bs mencintai diri kita sendiri dan berfokus pd kelebihan2 kita. Kita engga bs merubah pandangan negatif ortu ttg diri kita,...selain berdiam diri di hadapan Tuhan (mksd saya sebaiknya kita jgn banyak bicara di rumahlah jika kita merasa tdk dihargai) sampai ada org lain yg menyadarkan mrk.
26 Februari 2021 diubah oleh ANITA089
-
26 Februari 2021
Memangny ortu ny harapannya apa? anakny jd PNS ? jd direktur? atw gmn?
U/ meraih kesuksesan butuh proses dan waktu... udah bilang ajah gitu ke ortunya 🙃
HENDRA877 tulis:
Apa tanggapan saudara, jika semisal harapan orang tua anda para pengguna JK tidak sesuai ekspektasinya. Oleh sebab karena hal itu, orang tua anda mulai memandang anda sebelah mata dan mulai menyerah akan harapan hidupnya.
-
26 Februari 2021
Kebanyakan orang salah menafsirkan mana hak dan kewajiban ortu, mana hak dan kewajiban anak. Anak tidak ada yg minta untuk dilahirkan ke dunia, maka sudah sewajibnya ortu membesarkan, mendidik, mengurus, memenuhi segala sandang pangan papan (dll) anak selama belum dewasa atau mandiri. Dan bukan kewajiban anak tetapi hak anak untuk membanggakan, mengurus ortu (dll). Tapi saya sangat yakin, jika ortu sudah memberikan yg terbaik untuk anak (tanpa pamrih), anak akan tumbuh menjadi pribadi yg baik, dan akan berusaha membanggakan, membahagiakan ortu.
26 Februari 2021 diubah oleh FREDY837
-
26 Februari 2021
Sabar, tahan diri dari amarah ke ortu walaupun mungkin ortu membandingkan dirimu dgn saudara2mu/orang lain, yakini, usahakan, buktikan kalo kamu pun bisa walau jalannya mungkin berliku & lama.
Ibarat pepatah mengatakan "mungkin belum ketemu jodohnya aja (dalam bidang usaha)"
Ortu saya mungkin bukan ortu yg baik, krn mereka membanding2kan pencapaian anaknya yg satu dgn yg lain. Ini terjadi pada kakak tengah saya. Mereka ragu kakak saya bisa punya masa depan yg baik jika melihat kelakuannya sehari2.
Tp dengan niat u/ berubah, semua bisa. Mungkin ayat ini bisa jd pendukung : Kejadian 27:40 (ini tentang Esau)
Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
Kalo kokoh saya bisa berubah, pasti orang lain jg bisa berubah
-
26 Februari 2021
Hidupku ini seperti mengejar waktu, waktu untuk menjaga agar daun terakhir tidak gugur. Apabila daun terakhir itu jatuh, apa gunanya berusaha keras sampai sukses. Jika orang yg ingin kita tunjukan hasil kesuksesan kita, tidak dapat melihatnya dan memberikan senyum bahagia.
YANAH637 tulis:
Sabar, tahan diri dari amarah ke ortu walaupun mungkin ortu membandingkan dirimu dgn saudara2mu/orang lain, yakini, usahakan, buktikan kalo kamu pun bisa walau jalannya mungkin berliku & lama.
Ibarat pepatah mengatakan "mungkin belum ketemu jodohnya aja (dalam bidang usaha)"
Ortu saya mungkin bukan ortu yg baik, krn mereka membanding2kan pencapaian anaknya yg satu dgn yg lain. Ini terjadi pada kakak tengah saya. Mereka ragu kakak saya bisa punya masa depan yg baik jika melihat kelakuannya sehari2.
Tp dengan niat u/ berubah, semua bisa. Mungkin ayat ini bisa jd pendukung : Kejadian 27:40 (ini tentang Esau)
Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
Kalo kokoh saya bisa berubah, pasti orang lain jg bisa berubah
26 Februari 2021 diubah oleh HENDRA877
-
26 Februari 2021
Hidup tidak berhenti walau orang yg mau kita tunjukin itu sudah berhenti melihat kita.
Kita masih punya masa depan,
Amsal 23:18
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Kalo kita sekarang sukses, yg enak itu nanti adalah pasanganmu & anak2mu.
Merekalah yg akan jd penghiburanmu. Merekalah yg akan bangga padamu nanti, ganti orang yg tidak bisa melihatmu itu.
HENDRA877 tulis:
Hidupku ini seperti mengejar waktu, waktu untuk menjaga agar daun terakhir tidak gugur. Apabila daun terakhir itu jatuh, apa gunanya berusaha keras sampai sukses, Jika orang yg ingin kita tunjukan hasil kesuksesan kita, tidak dapat melihatnya dan memberikan senyum bahagia.
-
27 Februari 2021
HENDRA877 tulis:
Apa tanggapan saudara, jika semisal harapan orang tua anda para pengguna JK tidak sesuai ekspektasinya. Oleh sebab karena hal itu, orang tua anda mulai memandang anda sebelah mata dan mulai menyerah akan harapan hidupnya.
Banyak faktor sih harapan orangtua pasti besar Dan tinggi tapi kemampuan Kita mewujudkan itu yang nga bisa sesuai harapan Dan ekspektasi mereka jadilah yang semaksimal yg bisa .
Suatu Hari mereka akan Tau Kita jugaa berjuang untuk yg terbaik bukan hanya buat mereka saja tetapi yg te baik buat diri Kita sendiri .
Mungkin dipikiran ortu nya terlalu tinggi jadi kekecewaan yg didapatkan klo sudah seperti ini didoakan saja krn ortu adalah perpajangan Tangan Tuhan sebisa mungkin jgn sampe dilawan kasih pengertian sebaik mungkin .
Doa melampaui semua akal Dan pikiran manusia doa ibarat air yang memberi keluasan dahaga manusia .
Saya yakin banyak keluarga Kristen yg seperti ini yang ortunya merasa anaknya property keluarga (milik keluarga ) bukan titipan Tuhan yang suatu Hari kelak Akan membina keluarga sendiri jadi berbeda perlakuan Dan harapan dari Dan ke keluarganya
-
27 Februari 2021
Almarhum ayahku itu budha
Ibuku itu islam
Saya sendiri itu kristen
Jadi gw bkn keluarga kristen, dikarenakan mayoritas keluarga bapakku masih beragama budha, sedangkan mayoritas keluarga ibuku hampir beragama islam.
HENDRI326 tulis:
Banyak faktor sih harapan orangtua pasti besar Dan tinggi tapi kemampuan Kita mewujudkan itu yang nga bisa sesuai harapan Dan ekspektasi mereka jadilah yang semaksimal yg bisa .
Suatu Hari mereka akan Tau Kita jugaa berjuang untuk yg terbaik bukan hanya buat mereka saja tetapi yg te baik buat diri Kita sendiri .
Mungkin dipikiran ortu nya terlalu tinggi jadi kekecewaan yg didapatkan klo sudah seperti ini didoakan saja krn ortu adalah perpajangan Tangan Tuhan sebisa mungkin jgn sampe dilawan kasih pengertian sebaik mungkin .
Doa melampaui semua akal Dan pikiran manusia doa ibarat air yang memberi keluasan dahaga manusia .
Saya yakin banyak keluarga Kristen yg seperti ini yang ortunya merasa anaknya property keluarga (milik keluarga ) bukan titipan Tuhan yang suatu Hari kelak Akan membina keluarga sendiri jadi berbeda perlakuan Dan harapan dari Dan ke keluarganya
27 Februari 2021 diubah oleh HENDRA877
-
27 Februari 2021
Hidupku adalah kegagalan bagi semua orang yang kenal saya termasuk diriku sendiri..
Namun itu bukan kesalahan siapapun
Hanya itu harus dijalani hari ini
Menyesal gk ada guna
Menangis air mata kering
Berusaha tetap tenang dan berdoa
Itulah hari hari ku
-
27 Februari 2021
HENDRA877 tulis:
Anggap aja saudara di kuliahin susah2, tapi karier saudara tidak pernah sukses
Karier yang anda anggap sukses itu karier seperti apa ? Contoh karier ingin menjadi pns, jika ingin karier sukses maka banyak waktu yang akan dikorbankan hanya untuk belajar latihan soal setiap hari agar lulus seleksi bekerja di pemerintahan sebagai pns, waktu untuk ibadah harus dikorbankan, waktu dengan keluarga harus dikorbankan, waktu bergaul dengan teman teman juga harus di korbankan, waktu untuk pacaran juga harus dikorbankan, bahkan waktu luang untuk bersantai juga harus dikorbankan. Jadi manajemen waktu harus diperbaiki jika ingin karier anda sukses
-
27 Februari 2021
Sama dong. Saya jg dilahirkan dgn orang tua yg beda agama. Papa budha (keluarga besarnya budha semua), mama muslim (keluarga besarnya muslim semua).
Yg pertama x ke gereja adalah saya. Saat itu usia saya 8 th. Tetangga ada yg ngasih info kalo di gerejanya ada perayaan paskah sekolah minggu. Itulah pertama x nya saya dtg ke gereja, sendirian, krn emang gereja gak gitu jauh dari rumah. Sejak saat itu saya jatuh cinta ke gereja (walau blm terlalu kenal siapa Tuhan Yesus).
Minggu berikutnya saya rutin ibadah, lagi2 sendirian. Pelan2 saya ajak kokoh saya yg tengah u/ ibadah, dia mau. Akhirnya saya berdua kokoh ke gereja.
Gak lama saya kena DBD, telat ditangani krn awalnya di kira cuma sakit biasa yg minum obat penurun panas biasa bisa sembuh, akhirnya krn sudah bbrpa hari gak ada perubahan baru di bawa ke dokter. Setelah di tensi darah baru muncul bintik2 di tangan khas penyakit DBD. Saya di rujuk ke RS. Suatu malam saya sudah tidak sadarkan diri krn memang terlalu telat penanganannya. Saat itu di bangsal RS kebanyakan kena penyakit yg sama mungkin seperti lagi wabah.
Tiap hari selalu ada yg nangis krn bnyk yg meninggal.
Mama dalam ketakutannya melihat saya kritis, lalu berdoa ke Tuhan yg belum dia kenal namanya. Dia berdoa seperti ini "Tuhan, tolong sembuhkan anak saya, kalo anak saya sembuh saya mau ke gereja". Mujizat terjadi, saya sadar dan berhasil melewati masa2 kritis.
Lalu hari berikutnya saya di besuk dan didoakan oleh guru2 sekolah minggu. Mama melihat kepedulian mereka jd semakin semangat buat ke gereja.
1 minggu saya di RS. Dan setelah pulang kerumah, minggu berikutnya mama beneran ke gereja.
Lalu kokoh saya yg pertama jg ke gereja krn dia disekolahkan di sekolah kristen.
Kalo papa saya yg paling susah. Tiap diajak malah balik marah. Dia bilang kalo mau ibadah yah ibadah aja sendiri jgn ajak2 papa.
Tapi kami gak lelah berdoa walaupun itu sampai bertahun2.
Dan Tuhan itu emang terlalu kreatif. CaraNya tidak terselami. Sekitar 8 th lalu, papa jatuh dari pohon mangga dan tulang selangkanya remuk yg menyebabkan dia harus operasi penggantian tulang secara permanen. Dia gak bisa jalan selama 1 tahun. Saya & mama setia merawat, orang2 gereja jg banyak yg besuk & mendoakan. Di masa2 kelamnya dia akhirnya menyadari betapa Tuhan baik dan tidak tinggalkan dia. Lalu dia berjanji pada Tuhan kelak dia bisa jalan lagi dia mau ke gereja. Puji Tuhan akhirnya dia bisa jalan kembali dan sampai sekarang rajin ibadah. Maaf ceritanya panjang. Intinya, kamu itu gak sendiri. Memang bener di alkitab ada tertulis 2-3 orang berkumpul berdoa Tuhan hadir, tapi andai kamu cuma sendirian pun jd berdua toh krn ada Tuhan yg nemenin. Intinya semangat aja ikut Tuhan. Emang gak selalu mulus. Kata siapa hidup saya iring Tuhan mulus, penolakan dari keluarga besar, penghinaan, udh kenyang di terima. Tapi Tuhan setia dan gak akan tinggalin kita
HENDRA877 tulis:
Almarhum ayahku itu budha
Ibuku itu islam
Saya sendiri itu kristen
Jadi gw bkn keluarga kristen, dikarenakan mayoritas keluarga bapakku masih beragama budha, sedangkan mayoritas keluarga ibuku hampir beragama islam.
-
27 Februari 2021
HENDRA877 tulis:
Apa tanggapan saudara, jika semisal harapan orang tua anda para pengguna JK tidak sesuai ekspektasinya. Oleh sebab karena hal itu, orang tua anda mulai memandang anda sebelah mata dan mulai menyerah akan harapan hidupnya.
Bersabar dan bersyukur, semua butuh proses, fokus pd diri sendiri jgn fokus pd perendahan. Masih banyak di luar sana yg bernasib kurang baik dan mendapatkan tekanan akibat ekspektasi yg berlebihan dari ortu.
-
27 Februari 2021
Kesaksian sist Yanah luar biasa banget...ajaran Tuhan Yesus utk saling mengasihi sesama..mba Yanah sangah teguh dengan iman percaya kepada Yesus..salam kenal mba..
YANAH637 tulis:
Sama dong. Saya jg dilahirkan dgn orang tua yg beda agama. Papa budha (keluarga besarnya budha semua), mama muslim (keluarga besarnya muslim semua).
Yg pertama x ke gereja adalah saya. Saat itu usia saya 8 th. Tetangga ada yg ngasih info kalo di gerejanya ada perayaan paskah sekolah minggu. Itulah pertama x nya saya dtg ke gereja, sendirian, krn emang gereja gak gitu jauh dari rumah. Sejak saat itu saya jatuh cinta ke gereja (walau blm terlalu kenal siapa Tuhan Yesus).
Minggu berikutnya saya rutin ibadah, lagi2 sendirian. Pelan2 saya ajak kokoh saya yg tengah u/ ibadah, dia mau. Akhirnya saya berdua kokoh ke gereja.
Gak lama saya kena DBD, telat ditangani krn awalnya di kira cuma sakit biasa yg minum obat penurun panas biasa bisa sembuh, akhirnya krn sudah bbrpa hari gak ada perubahan baru di bawa ke dokter. Setelah di tensi darah baru muncul bintik2 di tangan khas penyakit DBD. Saya di rujuk ke RS. Suatu malam saya sudah tidak sadarkan diri krn memang terlalu telat penanganannya. Saat itu di bangsal RS kebanyakan kena penyakit yg sama mungkin seperti lagi wabah.
Tiap hari selalu ada yg nangis krn bnyk yg meninggal.
Mama dalam ketakutannya melihat saya kritis, lalu berdoa ke Tuhan yg belum dia kenal namanya. Dia berdoa seperti ini "Tuhan, tolong sembuhkan anak saya, kalo anak saya sembuh saya mau ke gereja". Mujizat terjadi, saya sadar dan berhasil melewati masa2 kritis.
Lalu hari berikutnya saya di besuk dan didoakan oleh guru2 sekolah minggu. Mama melihat kepedulian mereka jd semakin semangat buat ke gereja.
1 minggu saya di RS. Dan setelah pulang kerumah, minggu berikutnya mama beneran ke gereja.
Lalu kokoh saya yg pertama jg ke gereja krn dia disekolahkan di sekolah kristen.
Kalo papa saya yg paling susah. Tiap diajak malah balik marah. Dia bilang kalo mau ibadah yah ibadah aja sendiri jgn ajak2 papa.
Tapi kami gak lelah berdoa walaupun itu sampai bertahun2.
Dan Tuhan itu emang terlalu kreatif. CaraNya tidak terselami. Sekitar 8 th lalu, papa jatuh dari pohon mangga dan tulang selangkanya remuk yg menyebabkan dia harus operasi penggantian tulang secara permanen. Dia gak bisa jalan selama 1 tahun. Saya & mama setia merawat, orang2 gereja jg banyak yg besuk & mendoakan. Di masa2 kelamnya dia akhirnya menyadari betapa Tuhan baik dan tidak tinggalkan dia. Lalu dia berjanji pada Tuhan kelak dia bisa jalan lagi dia mau ke gereja. Puji Tuhan akhirnya dia bisa jalan kembali dan sampai sekarang rajin ibadah. Maaf ceritanya panjang. Intinya, kamu itu gak sendiri. Memang bener di alkitab ada tertulis 2-3 orang berkumpul berdoa Tuhan hadir, tapi andai kamu cuma sendirian pun jd berdua toh krn ada Tuhan yg nemenin. Intinya semangat aja ikut Tuhan. Emang gak selalu mulus. Kata siapa hidup saya iring Tuhan mulus, penolakan dari keluarga besar, penghinaan, udh kenyang di terima. Tapi Tuhan setia dan gak akan tinggalin kita
-
27 Februari 2021
Salam kenal jg yah sis🙇♂️.
Namanya ikut Tuhan yah sis kdng ada pasang surutnya.
Kdng saya jg lemah, tp Tuhan selalu baik, ada aja caranya nunjukin keberadaanNya. Jd ingat sekitar 2 bulan lalu saya lg di kondisi iman yg kurang oke, seperti biasa saya berangkat ngantor, tumben jalanan agak sedikit macet, lalu ada momen saya nengok ke arah kiri jalan, di situ ada gerobak tukang rongsok, orangnya gak ada cuma ada gerobaknya, yg saya kaget adalah tulisan di badan gerobaknya
"Bagi Tuhan tak ada yg mustahil, bagi Tuhan tak ada yg tak mungkin".
Seketika saya tersentak.
Saya kembali dikuatkan.
Walau mungkin kenyataan hidup kurang berpihak tapi masih ada Tuhan.
Senin-jumat saya lewat di jalan yg sama selama beberapa tahun, baru 1x itu aja melihatnya
ECHA124 tulis:
Kesaksian sist Yanah luar biasa banget...ajaran Tuhan Yesus utk saling mengasihi sesama..mba Yanah sangah teguh dengan iman percaya kepada Yesus..salam kenal mba..
-
27 Februari 2021
YANAH637 tulis:
Sama dong. Saya jg dilahirkan dgn orang tua yg beda agama. Papa budha (keluarga besarnya budha semua), mama muslim (keluarga besarnya muslim semua).
Yg pertama x ke gereja adalah saya. Saat itu usia saya 8 th. Tetangga ada yg ngasih info kalo di gerejanya ada perayaan paskah sekolah minggu. Itulah pertama x nya saya dtg ke gereja, sendirian, krn emang gereja gak gitu jauh dari rumah. Sejak saat itu saya jatuh cinta ke gereja (walau blm terlalu kenal siapa Tuhan Yesus).
Minggu berikutnya saya rutin ibadah, lagi2 sendirian. Pelan2 saya ajak kokoh saya yg tengah u/ ibadah, dia mau. Akhirnya saya berdua kokoh ke gereja.
Gak lama saya kena DBD, telat ditangani krn awalnya di kira cuma sakit biasa yg minum obat penurun panas biasa bisa sembuh, akhirnya krn sudah bbrpa hari gak ada perubahan baru di bawa ke dokter. Setelah di tensi darah baru muncul bintik2 di tangan khas penyakit DBD. Saya di rujuk ke RS. Suatu malam saya sudah tidak sadarkan diri krn memang terlalu telat penanganannya. Saat itu di bangsal RS kebanyakan kena penyakit yg sama mungkin seperti lagi wabah.
Tiap hari selalu ada yg nangis krn bnyk yg meninggal.
Mama dalam ketakutannya melihat saya kritis, lalu berdoa ke Tuhan yg belum dia kenal namanya. Dia berdoa seperti ini "Tuhan, tolong sembuhkan anak saya, kalo anak saya sembuh saya mau ke gereja". Mujizat terjadi, saya sadar dan berhasil melewati masa2 kritis.
Lalu hari berikutnya saya di besuk dan didoakan oleh guru2 sekolah minggu. Mama melihat kepedulian mereka jd semakin semangat buat ke gereja.
1 minggu saya di RS. Dan setelah pulang kerumah, minggu berikutnya mama beneran ke gereja.
Lalu kokoh saya yg pertama jg ke gereja krn dia disekolahkan di sekolah kristen.
Kalo papa saya yg paling susah. Tiap diajak malah balik marah. Dia bilang kalo mau ibadah yah ibadah aja sendiri jgn ajak2 papa.
Tapi kami gak lelah berdoa walaupun itu sampai bertahun2.
Dan Tuhan itu emang terlalu kreatif. CaraNya tidak terselami. Sekitar 8 th lalu, papa jatuh dari pohon mangga dan tulang selangkanya remuk yg menyebabkan dia harus operasi penggantian tulang secara permanen. Dia gak bisa jalan selama 1 tahun. Saya & mama setia merawat, orang2 gereja jg banyak yg besuk & mendoakan. Di masa2 kelamnya dia akhirnya menyadari betapa Tuhan baik dan tidak tinggalkan dia. Lalu dia berjanji pada Tuhan kelak dia bisa jalan lagi dia mau ke gereja. Puji Tuhan akhirnya dia bisa jalan kembali dan sampai sekarang rajin ibadah. Maaf ceritanya panjang. Intinya, kamu itu gak sendiri. Memang bener di alkitab ada tertulis 2-3 orang berkumpul berdoa Tuhan hadir, tapi andai kamu cuma sendirian pun jd berdua toh krn ada Tuhan yg nemenin. Intinya semangat aja ikut Tuhan. Emang gak selalu mulus. Kata siapa hidup saya iring Tuhan mulus, penolakan dari keluarga besar, penghinaan, udh kenyang di terima. Tapi Tuhan setia dan gak akan tinggalin kita
what a wonderfull stories... semoga menginspirasi ya...bahwa ada berkat terselubung dari setiap persoalan yang dihadapi ya semacam blessing in disguisse, asal kita membuka mata hati kita untuk melihat secara positip pengalaman hidup kita, biar getir sekalipun. Dia akan merubah air mata duka menjadi mata air sukacita.
-
27 Februari 2021
YANAH637 tulis:
Sama dong. Saya jg dilahirkan dgn orang tua yg beda agama. Papa budha (keluarga besarnya budha semua), mama muslim (keluarga besarnya muslim semua).
Yg pertama x ke gereja adalah saya. Saat itu usia saya 8 th. Tetangga ada yg ngasih info kalo di gerejanya ada perayaan paskah sekolah minggu. Itulah pertama x nya saya dtg ke gereja, sendirian, krn emang gereja gak gitu jauh dari rumah. Sejak saat itu saya jatuh cinta ke gereja (walau blm terlalu kenal siapa Tuhan Yesus).
Minggu berikutnya saya rutin ibadah, lagi2 sendirian. Pelan2 saya ajak kokoh saya yg tengah u/ ibadah, dia mau. Akhirnya saya berdua kokoh ke gereja.
Gak lama saya kena DBD, telat ditangani krn awalnya di kira cuma sakit biasa yg minum obat penurun panas biasa bisa sembuh, akhirnya krn sudah bbrpa hari gak ada perubahan baru di bawa ke dokter. Setelah di tensi darah baru muncul bintik2 di tangan khas penyakit DBD. Saya di rujuk ke RS. Suatu malam saya sudah tidak sadarkan diri krn memang terlalu telat penanganannya. Saat itu di bangsal RS kebanyakan kena penyakit yg sama mungkin seperti lagi wabah.
Tiap hari selalu ada yg nangis krn bnyk yg meninggal.
Mama dalam ketakutannya melihat saya kritis, lalu berdoa ke Tuhan yg belum dia kenal namanya. Dia berdoa seperti ini "Tuhan, tolong sembuhkan anak saya, kalo anak saya sembuh saya mau ke gereja". Mujizat terjadi, saya sadar dan berhasil melewati masa2 kritis.
Lalu hari berikutnya saya di besuk dan didoakan oleh guru2 sekolah minggu. Mama melihat kepedulian mereka jd semakin semangat buat ke gereja.
1 minggu saya di RS. Dan setelah pulang kerumah, minggu berikutnya mama beneran ke gereja.
Lalu kokoh saya yg pertama jg ke gereja krn dia disekolahkan di sekolah kristen.
Kalo papa saya yg paling susah. Tiap diajak malah balik marah. Dia bilang kalo mau ibadah yah ibadah aja sendiri jgn ajak2 papa.
Tapi kami gak lelah berdoa walaupun itu sampai bertahun2.
Dan Tuhan itu emang terlalu kreatif. CaraNya tidak terselami. Sekitar 8 th lalu, papa jatuh dari pohon mangga dan tulang selangkanya remuk yg menyebabkan dia harus operasi penggantian tulang secara permanen. Dia gak bisa jalan selama 1 tahun. Saya & mama setia merawat, orang2 gereja jg banyak yg besuk & mendoakan. Di masa2 kelamnya dia akhirnya menyadari betapa Tuhan baik dan tidak tinggalkan dia. Lalu dia berjanji pada Tuhan kelak dia bisa jalan lagi dia mau ke gereja. Puji Tuhan akhirnya dia bisa jalan kembali dan sampai sekarang rajin ibadah. Maaf ceritanya panjang. Intinya, kamu itu gak sendiri. Memang bener di alkitab ada tertulis 2-3 orang berkumpul berdoa Tuhan hadir, tapi andai kamu cuma sendirian pun jd berdua toh krn ada Tuhan yg nemenin. Intinya semangat aja ikut Tuhan. Emang gak selalu mulus. Kata siapa hidup saya iring Tuhan mulus, penolakan dari keluarga besar, penghinaan, udh kenyang di terima. Tapi Tuhan setia dan gak akan tinggalin kita
Wow luar biasa sis ceritanya, ini bantu aku memotivasi diri.
Di keluargaku sisa Bapak yang masih belum mengikut Kristus.
-
27 Februari 2021
Trimakasih sharing imannya Yanah. Ajaib Tuhan dg caraNya memanggil sis Yanah utk tergerak kepadaNya. Kan msh anak2 bgt itu, ga ada org yg menuntun utk mengenal Yesus. Duh jd berkaca2 mataku bacanya.benar2 jd penguatan bagi kita2 yg baca kisahnya.
YANAH637 tulis:
Sama dong. Saya jg dilahirkan dgn orang tua yg beda agama. Papa budha (keluarga besarnya budha semua), mama muslim (keluarga besarnya muslim semua).
Yg pertama x ke gereja adalah saya. Saat itu usia saya 8 th. Tetangga ada yg ngasih info kalo di gerejanya ada perayaan paskah sekolah minggu. Itulah pertama x nya saya dtg ke gereja, sendirian, krn emang gereja gak gitu jauh dari rumah. Sejak saat itu saya jatuh cinta ke gereja (walau blm terlalu kenal siapa Tuhan Yesus).
Minggu berikutnya saya rutin ibadah, lagi2 sendirian. Pelan2 saya ajak kokoh saya yg tengah u/ ibadah, dia mau. Akhirnya saya berdua kokoh ke gereja.
Gak lama saya kena DBD, telat ditangani krn awalnya di kira cuma sakit biasa yg minum obat penurun panas biasa bisa sembuh, akhirnya krn sudah bbrpa hari gak ada perubahan baru di bawa ke dokter. Setelah di tensi darah baru muncul bintik2 di tangan khas penyakit DBD. Saya di rujuk ke RS. Suatu malam saya sudah tidak sadarkan diri krn memang terlalu telat penanganannya. Saat itu di bangsal RS kebanyakan kena penyakit yg sama mungkin seperti lagi wabah.
Tiap hari selalu ada yg nangis krn bnyk yg meninggal.
Mama dalam ketakutannya melihat saya kritis, lalu berdoa ke Tuhan yg belum dia kenal namanya. Dia berdoa seperti ini "Tuhan, tolong sembuhkan anak saya, kalo anak saya sembuh saya mau ke gereja". Mujizat terjadi, saya sadar dan berhasil melewati masa2 kritis.
Lalu hari berikutnya saya di besuk dan didoakan oleh guru2 sekolah minggu. Mama melihat kepedulian mereka jd semakin semangat buat ke gereja.
1 minggu saya di RS. Dan setelah pulang kerumah, minggu berikutnya mama beneran ke gereja.
Lalu kokoh saya yg pertama jg ke gereja krn dia disekolahkan di sekolah kristen.
Kalo papa saya yg paling susah. Tiap diajak malah balik marah. Dia bilang kalo mau ibadah yah ibadah aja sendiri jgn ajak2 papa.
Tapi kami gak lelah berdoa walaupun itu sampai bertahun2.
Dan Tuhan itu emang terlalu kreatif. CaraNya tidak terselami. Sekitar 8 th lalu, papa jatuh dari pohon mangga dan tulang selangkanya remuk yg menyebabkan dia harus operasi penggantian tulang secara permanen. Dia gak bisa jalan selama 1 tahun. Saya & mama setia merawat, orang2 gereja jg banyak yg besuk & mendoakan. Di masa2 kelamnya dia akhirnya menyadari betapa Tuhan baik dan tidak tinggalkan dia. Lalu dia berjanji pada Tuhan kelak dia bisa jalan lagi dia mau ke gereja. Puji Tuhan akhirnya dia bisa jalan kembali dan sampai sekarang rajin ibadah. Maaf ceritanya panjang. Intinya, kamu itu gak sendiri. Memang bener di alkitab ada tertulis 2-3 orang berkumpul berdoa Tuhan hadir, tapi andai kamu cuma sendirian pun jd berdua toh krn ada Tuhan yg nemenin. Intinya semangat aja ikut Tuhan. Emang gak selalu mulus. Kata siapa hidup saya iring Tuhan mulus, penolakan dari keluarga besar, penghinaan, udh kenyang di terima. Tapi Tuhan setia dan gak akan tinggalin kita
-
27 Februari 2021
Kegagalan itu hal biasa dlm hidup ini,,setiap org pasti punya satu masalah dan masa lalu..(atiek cb)
27 Februari 2021 diubah oleh CHRISTIAN983
-
27 Februari 2021
Belum terlambat untuk memperbaiki pandangan ortu mu.
DO SOMETHING NOW.