Cari Pasangan dulu atau Financial ok dulu?
-
6 November 2021
Dalam membangun keluarga mungkin dibutuhkan financial atau biasa ada celetukan "ada uang ada cinta " atau "makan tuh cinta tanpa uang". Tetapi ada juga orang yang menyebut kesuksesan atau rejeki baru datang ketika ada anak atau biasa disebut rejeki si anak
kalau menurut anda manakah yang anda setuju dan beri alasannya kenapa memilih nomor tersebut:
1 Financial ok dulu baru cari pasangan
2. Cari pasangan baru Financial ok
Terima kasih yang sudah kasih jawaban. GBU
-
6 November 2021
Maunya alternatif #3 berbarengan cari pasangan sembari tingkatan "nilai ekonomis" diri
Lebih condong ke #1 dulu deh, masa pandemi, masa serba susah begini memang kewajiban membenahi sisi keuangan agar neraca pribadiku seimbang dulu.
-
6 November 2021
Sekarang financial ok itu gimana dulu bro? Harus punya asset (bergerak dan tidak bergerak) berapa dulu, brapa duit di tabungan loe, berapa lot saham loe😂, so on so forth. Kekeke....
Tp kalau logika, ya financial dulu baru cari pasangan.
Mau pacaran alias kencan aja butuh duit kan? Kadang si pria bayarin and at the other time si wanita yang bayarin kencan. Unless si pria yang selalu bayarin.
Mau nikah juga butuh duit semisal sinamot (red.mahar Batak), si wanita juga pasti mengeluarkan sejumput duit kan dari asset yang dimiliki ngga selalu mengandalkan uang sinamot buat bayar kebaya, perhiasan, dll. Ini common dulu ya unless dapat laki yang tajir melintir ngga habis habis tp ada case lain, perhitungan juga. Bahahaha..🤣🤣
Jadi menurut saya financial dulu and it applied to both gender sih male and female.
Tp ada juga yang menganut paham cari pasangan dulu baru financial mengikuti, sah sah aja. Menikah dulu baru rejeki mengikuti. Itu kalau menganut kalau pernikahan memang wajib karena menjalankan ibadah.
Tp the most important thing is siapin mental diri pribadi. Marriage life is welcoming you to the real real real journey of life. Itu kalau kata temen² yang sudah nikah.😊
HENDRA734 tulis:
Dalam membangun keluarga mungkin dibutuhkan financial atau biasa ada celetukan "ada uang ada cinta " atau "makan tuh cinta tanpa uang". Tetapi ada juga orang yang menyebut kesuksesan atau rejeki baru datang ketika ada anak atau biasa disebut rejeki si anak
kalau menurut anda manakah yang anda setuju dan beri alasannya kenapa memilih nomor tersebut:
1 Financial ok dulu baru cari pasangan
2. Cari pasangan baru Financial ok
Terima kasih yang sudah kasih jawaban. GBU
6 November 2021 diubah oleh SAURIA580
-
6 November 2021
terima kasih sebelumnya atas jawaban anda. yang sangat luar biasa.
Kalau ditanya financial ok seperti apa tergantung dari pribadi masing masing sebab ukuran financial ok setiap orang berbeda tingkat kepuasanya.
-
6 November 2021
Yang pasti buat pria harus bisa menghidupi keluarga loe nanti kedepan, ada anak orang yang harus dibiayain plus keturunan keturunanmu mengikuti. Ingat tanggung jawab pria adalah sebagai kepala keluarga, imam dan bread winner. Bread winner disini di kala kalian masing sanggup, masih diberi akal dan badan yang sehat.
Buat wanita juga tetap harus punya your own financial juga yang saling back up. Ini kalau bicara sama temen² wanita yang sudah menikah. Karena kabarnya para pria itu punya 2 kecendrungan, kalau ngga dipanggil dan diambil Tuhan, yah diambil oleh wanita lain alias pelakor. 😂😂
HENDRA734 tulis:
terima kasih sebelumnya atas jawaban anda. yang sangat luar biasa.
Kalau ditanya financial ok seperti apa tergantung dari pribadi masing masing sebab ukuran financial ok setiap orang berbeda tingkat kepuasanya.
-
6 November 2021
financial ok dlu
-
6 November 2021
Ini pertanyaan yang kurang lebih mirip seperti duluan mana ayam sama telur, karena masing2 orang pasti punya pandangan yang beda2.
Kalau ditanya sama yang masih muda pasti jawabannya pasangan dulu, tapi kalau ditanya dengan yang sudah cukup berumur pasti bilangnya kalau bisa financial dulu. Tidak ada salah dengan keduanya, yang harus dipertanyakan adalah apakah anda sudah siap memiliki pasangan atau belum, bila sudah siap apakah anda bisa mempertanggungjawabkan kehidupan berkeluarga nantinya. Berkat, rejeki, hidup dan mati bukan kita yang tentukan, tetapi selama kita menjalankannya dengan sungguh2 pasti akan datang tepat pada waktunya berkat dan jodoh.
Disclaimer on nich kalau buat saya maunya sama2 membangun karena kita akan menjadi lebih menghargai apa yang telah kita usahakan bersama2 dengan pasangan daripada sudah memiliki financial yang baik baru pasangan. Financial itu tidak ada skalanya di mata manusia, apa itu sukses atau tidak sukses atau biasa saja tergantung bagaimana anda bersyukur atas segalanya yang anda peroleh.
-
6 November 2021
👍👍👍
YULIUS731 tulis:
Ini pertanyaan yang kurang lebih mirip seperti duluan mana ayam sama telur, karena masing2 orang pasti punya pandangan yang beda2.
Kalau ditanya sama yang masih muda pasti jawabannya pasangan dulu, tapi kalau ditanya dengan yang sudah cukup berumur pasti bilangnya kalau bisa financial dulu. Tidak ada salah dengan keduanya, yang harus dipertanyakan adalah apakah anda sudah siap memiliki pasangan atau belum, bila sudah siap apakah anda bisa mempertanggungjawabkan kehidupan berkeluarga nantinya. Berkat, rejeki, hidup dan mati bukan kita yang tentukan, tetapi selama kita menjalankannya dengan sungguh2 pasti akan datang tepat pada waktunya berkat dan jodoh.
Disclaimer on nich kalau buat saya maunya sama2 membangun karena kita akan menjadi lebih menghargai apa yang telah kita usahakan bersama2 dengan pasangan daripada sudah memiliki financial yang baik baru pasangan. Financial itu tidak ada skalanya di mata manusia, apa itu sukses atau tidak sukses atau biasa saja tergantung bagaimana anda bersyukur atas segalanya yang anda peroleh.
-
6 November 2021
Apa dgn asset bisa menjamin lehidupan rumah tangga kelak ? Saya sebelom menikah mapan 17 thn sesudah menikah bangkrut. Sekarang merintis usaha kuliner. Tapi istri minggat bgm tuh ?
Dalam pernikahan ada janji yg di ucapkan yaitu sehidup semati dan dalam suka maupun duka sampai mau memisahkan.
tul ????
6 November 2021 diubah oleh BENNY964
-
6 November 2021
👍👍
YULIUS731 tulis:
Ini pertanyaan yang kurang lebih mirip seperti duluan mana ayam sama telur, karena masing2 orang pasti punya pandangan yang beda2.
Kalau ditanya sama yang masih muda pasti jawabannya pasangan dulu, tapi kalau ditanya dengan yang sudah cukup berumur pasti bilangnya kalau bisa financial dulu. Tidak ada salah dengan keduanya, yang harus dipertanyakan adalah apakah anda sudah siap memiliki pasangan atau belum, bila sudah siap apakah anda bisa mempertanggungjawabkan kehidupan berkeluarga nantinya. Berkat, rejeki, hidup dan mati bukan kita yang tentukan, tetapi selama kita menjalankannya dengan sungguh2 pasti akan datang tepat pada waktunya berkat dan jodoh.
Disclaimer on nich kalau buat saya maunya sama2 membangun karena kita akan menjadi lebih menghargai apa yang telah kita usahakan bersama2 dengan pasangan daripada sudah memiliki financial yang baik baru pasangan. Financial itu tidak ada skalanya di mata manusia, apa itu sukses atau tidak sukses atau biasa saja tergantung bagaimana anda bersyukur atas segalanya yang anda peroleh.
-
6 November 2021
Ada juga wanita yang masih mau menemani kok selama masa perjuangan dari O kembali. Ngga semua wanita juga bro throw you away from her life indeed.
Masalahnya si lakik mau bener²an serius juga kah ditemani sama si wanita berjuang kembali dari 0?
Ya kali aja si lakik hanya menjadikan si wanita atau istrinya untuk 'sapi perah' atau 'kerbau pembajak sawah' sementara pria atau suaminya lenggang kangkung alias leyeh² saja.
Selalu ada
If ....
Then...
Else...
Dari
If...
Then...
Else...
Wkwkwk...remind me of jaman dulu saat ngoding syntax of computer programming.
BENNY964 tulis:
Okay sekarang financial cukup dan menikah berjalan 17 thn seperti saya tiba tiba bangkrut bgm ?
Dalam pernikahan ada janji yg di ucapkan yaitu sehidup semati dan dalam suka maupun duka sampai mau memisahkan.
tul ????
-
6 November 2021
YULIUS731 tulis:
Ini pertanyaan yang kurang lebih mirip seperti duluan mana ayam sama telur, karena masing2 orang pasti punya pandangan yang beda2.
Kalau ditanya sama yang masih muda pasti jawabannya pasangan dulu, tapi kalau ditanya dengan yang sudah cukup berumur pasti bilangnya kalau bisa financial dulu. Tidak ada salah dengan keduanya, yang harus dipertanyakan adalah apakah anda sudah siap memiliki pasangan atau belum, bila sudah siap apakah anda bisa mempertanggungjawabkan kehidupan berkeluarga nantinya. Berkat, rejeki, hidup dan mati bukan kita yang tentukan, tetapi selama kita menjalankannya dengan sungguh2 pasti akan datang tepat pada waktunya berkat dan jodoh.
Disclaimer on nich kalau buat saya maunya sama2 membangun karena kita akan menjadi lebih menghargai apa yang telah kita usahakan bersama2 dengan pasangan daripada sudah memiliki financial yang baik baru pasangan. Financial itu tidak ada skalanya di mata manusia, apa itu sukses atau tidak sukses atau biasa saja tergantung bagaimana anda bersyukur atas segalanya yang anda peroleh.
👍🏻👍🏻👍🏻
-
6 November 2021
YULIUS731 tulis:
Disclaimer on nich kalau buat saya maunya sama2 membangun karena kita akan menjadi lebih menghargai apa yang telah kita usahakan bersama2 dengan pasangan daripada sudah memiliki financial yang baik baru pasangan. Financial itu tidak ada skalanya di mata manusia, apa itu sukses atau tidak sukses atau biasa saja tergantung bagaimana anda bersyukur atas segalanya yang anda peroleh.
Menurut saya ada betulnya juga sekarang saya sendiri juga binggung mendefinisikan financial ok itu seperti apa ukurannya luas sampai ada istilah diatas langit ada langit. dan tidak ada jaminan financial akan ok selamanya sebab tidak ada yang tahu.
mendefinisikan financial ok saja tidak tahu terus disuruh tunggu sampai financial ok dan umur berjalan terus. ini seperti orang belajar berenang supaya bisa berenang tapi takut masuk kolam karena takut tenggelam abis tenggelam terus mati dsb... dan akhirnya apakah orang tersebut akhirnya bisa berenang?.
ini menurut pandangan saya coba mungkin ada pandangan lain yang lebih extreem
6 November 2021 diubah oleh HENDRA734
-
6 November 2021
Dari ke 2 pertanyaan tsb agak sulit dijawab jika hrs pilih salah satu. Alasannya hidup itu ribet bro...
Kl pilih no.1, lha byk yg sdh OK financial, lha kok sulit ktemu jodoh. Sebaliknya pilih no.2, cari pasangan dl baru fokus financial, lha org mw nikah itu pan butuh uang? Setelah menikah butuh tempat tinggal, sandang dan pangan. Blm lagi zaman now ini semua serba pake duit.
Palingan nih IMHO ya...
Sesuaikan usia. Saat usia muda, msh kuat dan tahan banting carilah uang dgn bekerja keras. Jika memungkinkan upgrade diri semaksimal mgkn. Dgn catatan, kesehatan jg hrs diperhatikan. Jgn sampai karna terlalu bekerja keras lupa menjaga kesehatan. Takutnya nanti setelah usia di atas 40 an malah sakit2 an.
Nah, jika memungkinkan bersamaan dgn itu bisa mulai menjalin relationship dgn lawan jenis. Berelationship khan tidak lgsg menikah. Kecuali menjalin hubungan dg org yg usianya sdh urgent tuk menikah. Jika msh muda jalinlah hubungan dgn yg sepantaran kita. Kebetulan aku penganut pemikiran jika boleh punya PH yg jarak usia tdk jauh dgnku.
Banyak kok yg pacaran di atas 5 thn bahkan ada 10 thn. Lbh asyik dan seru lagi kalau ke 2 pasangan sama2 kerja. Andaikan si cowo sdh usia 28 an atau 30 thn an dan punya pekerjaan tetap even blm mapan sekali gpp menikah. Berjuang bersama-sama membangun rumah tangga dengan penuh kasih sayang itu lebih berharga lho..
Dulu sdh byk aku menulis di forum ini contoh2 keluarga yg menikah dari nol bisa berhasil kok rumah tangganya.
Mereka menikah di usia 28 wanita, pria 30 thn. Yh tdnya saat pacaran naik angkot. Setelah menikah dan mau berjuang bersama, mereka bisa punya beberapa rumah, mobil, anak2nya bisa sekolah di sekolah yg bagus.
HENDRA734 tulis:
Dalam membangun keluarga mungkin dibutuhkan financial atau biasa ada celetukan "ada uang ada cinta " atau "makan tuh cinta tanpa uang". Tetapi ada juga orang yang menyebut kesuksesan atau rejeki baru datang ketika ada anak atau biasa disebut rejeki si anak
kalau menurut anda manakah yang anda setuju dan beri alasannya kenapa memilih nomor tersebut:
1 Financial ok dulu baru cari pasangan
2. Cari pasangan baru Financial ok
Terima kasih yang sudah kasih jawaban. GBU
-
6 November 2021
Justru dgn berjuang bersama ini ya Bro kita bisa melihat karakter dan kepribadian asli pasangan. Saat menghadapi kesulitan hidup tetapi tetap setia dan saling support akan membuat ikatan pernikahan makin kuat. Rasa cinta dan kasih sayang makin teguh karna sdh teruji.
Bagiku justru menikah dg pria yg sdh punya semuanya jadi agak menakutkan. Takutnya dlm hati dia, lo mau ke gue karna duit gue khan, lha feedbacknya lo hrs layani (dlm artian yg luas ya..) gue sebaik-baiknya donk. Lo, hrs nurut dan manut ke gue. Sa keluarga diapun akn memandang rendah aku.
Beda, kl berjuang bersama utk bisa punya ini itu. Rasanya aku punya nilai/harga diri karna aku punya effort di rumah tanggaku.
YULIUS731 tulis:
Disclaimer on nich kalau buat saya maunya sama2 membangun karena kita akan menjadi lebih menghargai apa yang telah kita usahakan bersama2 dengan pasangan daripada sudah memiliki financial yang baik baru pasangan. Financial itu tidak ada skalanya di mata manusia, apa itu sukses atau tidak sukses atau biasa saja tergantung bagaimana anda bersyukur atas segalanya yang anda peroleh.
6 November 2021 diubah oleh ECHY268
-
6 November 2021
HENDRA734 tulis:
Tetapi ada juga orang yang menyebut kesuksesan atau rejeki baru datang ketika ada anak atau biasa disebut rejeki si anak
kalau menurut anda manakah yang anda setuju dan beri alasannya kenapa memilih nomor tersebut:
1 Financial ok dulu baru cari pasangan
2. Cari pasangan baru Financial ok
Terima kasih yang sudah kasih jawaban. GBU
Harusnya paralel sih, IMO, persiapkan lah materi sebanyak2nya, sambil juga usaha max cari jodoh, and bgtu bertemu dng seseorang yg bener2 dirasa pas ( dpt kemistrinya), jng buang2 waktu lagi lsg diseriusin buat nikah, krn IMO mencari seseorang yg bener2 klop (soulmate kinda thing) itu lbh sulit drpd cari duit.
Aspek finansial itu penting bgt dlm satu pernikahan, tp tanpa ada kemistri, pernikahan itu akan berjalan spt mesin, kering walaupun scr finansial berlebih, just IMO again
-
6 November 2021
Serba salah sih
Orang tua pasti tanya pacar kamu dah kerja ? Kerja dimana ? Jabatannya apa ?
Terus tanya lagi orang tuanya kerja atau dagang ?, orsng mana ?
kyak saya dulu 17 thn ekonomi ambruk istri minta cerai
Yg jelas pahami sikap pasangan mu ketahui lah jati dirinya .
keliatan koq apa males ?
Apa pantang menyerah ?
, kreatif ?
Pemikirannya jauh kedepan ?
Nah model begini jangan dilepas sob jarang soalnya
-
6 November 2021
Wajar sih ortu bertanya seperti itu Ko.
Kalau saya mengkondisikan diri saya sebagai orang tua, tentu saya tidak mau melepas putri saya ke pria yang salah. Exactly, indeed!.
Thus, yah sebagai pria buktikanlah kalau anda bisa memperjuangkan putri dari orang tua tersebut, tunjukkan tanggung jawab mu. Bukan buat koko saja sih, but other guys as well. Orang tua biasanya punya sensitifitas tinggi meliat apakah calon pasangan putri atau putra yang diperkenalkan itu baik, bener atau ngga.
BENNY964 tulis:
Serba salah sih
Orang tua pasti tanya pacar kamu dah kerja ? Kerja dimana ? Jabatannya apa ?
Terus tanya lagi orang tuanya kerja atau dagang ?, orsng mana ?
kyak saya dulu 17 thn ekonomi ambruk istri minta cerai
Yg jelas pahami sikap pasangan mu ketahui lah jati dirinya .
keliatan koq apa males ?
Apa pantang menyerah ?
, kreatif ?
Pemikirannya jauh kedepan ?
Nah model begini jangan dilepas sob jarang soalnya
6 November 2021 diubah oleh SAURIA580
-
6 November 2021
👍👍👍
YULIUS731 tulis:
Ini pertanyaan yang kurang lebih mirip seperti duluan mana ayam sama telur, karena masing2 orang pasti punya pandangan yang beda2.
Kalau ditanya sama yang masih muda pasti jawabannya pasangan dulu, tapi kalau ditanya dengan yang sudah cukup berumur pasti bilangnya kalau bisa financial dulu. Tidak ada salah dengan keduanya, yang harus dipertanyakan adalah apakah anda sudah siap memiliki pasangan atau belum, bila sudah siap apakah anda bisa mempertanggungjawabkan kehidupan berkeluarga nantinya. Berkat, rejeki, hidup dan mati bukan kita yang tentukan, tetapi selama kita menjalankannya dengan sungguh2 pasti akan datang tepat pada waktunya berkat dan jodoh.
Disclaimer on nich kalau buat saya maunya sama2 membangun karena kita akan menjadi lebih menghargai apa yang telah kita usahakan bersama2 dengan pasangan daripada sudah memiliki financial yang baik baru pasangan. Financial itu tidak ada skalanya di mata manusia, apa itu sukses atau tidak sukses atau biasa saja tergantung bagaimana anda bersyukur atas segalanya yang anda peroleh.
-
6 November 2021
Bukan ada uang ada cinta, biar ndak ada uang bisa jatuh cinta, tapi memutuskan menikah ya..dipikir2 lagi, bisa ndak nikah kalau cuma cinta😁.
Saya termasuk yang tak percaya ada anak, ada rejeki. Apakah pasangan2 yg tak punya anak tak ada rejekinya? Tidak juga khan? Atau tak perlu usaha, nanti kalau ada anak, rejeki bakal datang sendiri nanti. (Jatuh dari langit barangkali) rejeki ya harus diusahakan.
Saya pilih yang pertama. Saya punya penghasilan sendiri yang cukup untuk hidup saya, baru cari pasangan (kalau ketemu😁)
HENDRA734 tulis:
Dalam membangun keluarga mungkin dibutuhkan financial atau biasa ada celetukan "ada uang ada cinta " atau "makan tuh cinta tanpa uang". Tetapi ada juga orang yang menyebut kesuksesan atau rejeki baru datang ketika ada anak atau biasa disebut rejeki si anak
kalau menurut anda manakah yang anda setuju dan beri alasannya kenapa memilih nomor tersebut:
1 Financial ok dulu baru cari pasangan
2. Cari pasangan baru Financial ok
Terima kasih yang sudah kasih jawaban. GBU
-
6 November 2021
nyari pasangan yang udah bisa bertanggung jawab atas hidupnya, baik secara financial ataupun aspek lain.
karna ukuran "financial ok" itu kan gada habisnya kalo dibahas sama orang2 yg belum tentu sama tujuan hidupnya dengan kita 😅
kalau sso udh bs tanggung jawab dengan hidupnya, ama kluarganya kelak akan demikian juga.
kalau TS sendiri gimana?
HENDRA734 tulis:
Dalam membangun keluarga mungkin dibutuhkan financial atau biasa ada celetukan "ada uang ada cinta " atau "makan tuh cinta tanpa uang". Tetapi ada juga orang yang menyebut kesuksesan atau rejeki baru datang ketika ada anak atau biasa disebut rejeki si anak
kalau menurut anda manakah yang anda setuju dan beri alasannya kenapa memilih nomor tersebut:
1 Financial ok dulu baru cari pasangan
2. Cari pasangan baru Financial ok
Terima kasih yang sudah kasih jawaban. GBU
-
6 November 2021
Penyebab pisah khan bisa jadi banyak faktor. Orang luar mana bisa menjawab pertanyaan ; "bagaimana tuh?".
BENNY964 tulis:
Apa dgn asset bisa menjamin lehidupan rumah tangga kelak ? Saya sebelom menikah mapan 17 thn sesudah menikah bangkrut. Sekarang merintis usaha kuliner. Tapi istri minggat bgm tuh ?
Dalam pernikahan ada janji yg di ucapkan yaitu sehidup semati dan dalam suka maupun duka sampai mau memisahkan.
tul ????
-
6 November 2021
Susah krn tidak ada yg tahu masa depan sis yg penting kenali watak calon aja . Saya di cerai dengan alasan rejeki seret masuk akal gak tuh ???
Gelar S1 dan ada CPA, CA, MM,
Setifikat universitas LN ada 58 apa yg bisa di bilang ???
Dari posisi tinggi strategic planner menerapkan langkah perusahaan utk 1 - 5 thn kedepan. Melawan kompetitor. Sampai menjadi driver ojol gojek lho.
profesi yg pernah saya tekuni.
akunting
montir motor
montir mobil
kelistrikan
tk kayu
trader forex
Gojek
koki
Istri saya masih tidsk terima gelo kan perjuangan gue
-
6 November 2021
Istrimu cantikkah brother...
Biasanya kl wanita merasa memiliki kelebihan dan msh laku diluar sana, memang berani nuntut cerai...😁
Aku anggap alasan istri gugat cerai murni karena materi ya. Artinya tdk ada kdrt, suami pemarah, malas dan berbagai sifat yg tidak baik lainnya.
Saat muda dulu harusnya bisa di deteksi sifat2 materialistis ini. Jika di keluarganya sgt memuja materi dan tidak takut Tuhan hal seperti ini bisa terjadi kayak treat sebelah ada uang abang disayang ga ada uang abang ditendang😁
Kl pria ada uang cari bini kudu muda dan cantik. Ada yg baik kl sdh agak tua dan krg cantik ane tendang...😁😁
Peace yo... cuma mw bercanda😂
BENNY964 tulis:
Serba salah sih
Orang tua pasti tanya pacar kamu dah kerja ? Kerja dimana ? Jabatannya apa ?
Terus tanya lagi orang tuanya kerja atau dagang ?, orsng mana ?
kyak saya dulu 17 thn ekonomi ambruk istri minta cerai
Yg jelas pahami sikap pasangan mu ketahui lah jati dirinya .
keliatan koq apa males ?
Apa pantang menyerah ?
, kreatif ?
Pemikirannya jauh kedepan ?
Nah model begini jangan dilepas sob jarang soalnya
-
6 November 2021
Nikah karena kecelakaan mobil jadi harus tanggung jawab sis