Childfree dalam pernikahan
-
10 November 2021
Haii..salam kenal..
Bagaimana pandangan teman -teman mengenai Childfree dalam pernikahan?..
Bukan mengenai baik dan buruk pilihan tersebut..tp lebih ke alasannya memilih childfree atau tidak..
^_^
-
10 November 2021
Maksudnya childfree tanpa anak gitu ya?
UCI623 tulis:
Haii..salam kenal..
Bagaimana pandangan teman -teman mengenai Childfree dalam pernikahan?..
Bukan mengenai baik dan buruk pilihan tersebut..tp lebih ke alasannya memilih childfree atau tidak..
^_^
-
10 November 2021
Sah-sah saja sih sis. Itu kan tergantung kesepakatan antara pihak pria dan wanita yang nantinya mau memasuki rumah tangga atau sudah memasuki rumah tangga.
Makanya jika udah mau tahapan serius ke pernikahan, hal ini juga perlu diseriuskan untuk dibicarakan. Karena termasuk salah satu visi dalam berumah tangga kedepannya.
So far yang saya ketahui alasan orang tidak mau punya anak:
1. Merasa belom siap. Bisa secara mental dan secara ekonomi keuangan
Ini dari kisah colleagues dari beberapa negara di luar Indonesia (settled country pastinya).
Alasan mereka kalau anak itu ribet, kerjaannya hanya nangis, bla...bla...bla. (pas cerita dalam hati bergumam lah loe waktu kecil kan nangis-nangis melulu).
Mereka masih ngejar karir dulu suami dan istri, tp sekembalinya mereka ke negara mereka dan sudah settled dengan kerjaan masing-masing mereka langsung punya anak dan putra putri yang teramat lucu dan menggemaskan (dari photo ya)
2. Kondisi tidak memungkinkan dari pihak pria dan wanita dalam memiliki anak terkait masalah kesuburan. Misalnya wanita : ada kondisi kandungan yang tidak memungkinkan seperti kista dan miom. Dan ini harus dibereskan dulu sebelum memasuki tahapan punya anak. Belom lagi masalah toksoplasma, dll.
3. Kondisi umur
Baik pria dan wanita jika sudah masuk usia 40 tahun ke atas sebenarnya dua-dua nya udah mulai berkurang tingkat kesuburannya (alias potensi memiliki anak sudah berkurang). Secara medis ya berbicara.
Pria walau sampai usia sepuh sekalipun memang masih tetap on di ranjang. Btw sudah pada dewasa semua ya, jadi ini ngomongnya to the point saja. Tapi ingat walau pria masih tetap on (walau kadang udah letoy juga - lah kan yang dijual obat kuat buat pria kan di pasaran supaya tetap stay on di ranjang?), tapi jumlah their sperms untuk berenang menuju sel telur udah mulai berkurang. Misal: 2M sperm berenang ke sel telur wanita, tp semakin menua (40 tahun ke atas) berkurang jadi 1M sperm, itu pun bisa mati di tengah jalan setengahnya.
4. Kondisi status plus usia juga.
Misalnya si pria sudah duda punya anak min 2-3 orang plus usia sudah tidak muda lagi (>=45-70 yo), mereka ada yang sudah mulai enggan untuk mau punya anak lagi. Jadi mereka nikah lagi agar ada temen nya untuk menua bersama, bercerita bersama, things similar like that lah.
5. Alasan lain monggo ya, krn 4 alasan di atas itu yang pernah aku dengar langsung dari orang-orang yang sudah menikah.
UCI623 tulis:
Haii..salam kenal..
Bagaimana pandangan teman -teman mengenai Childfree dalam pernikahan?..
Bukan mengenai baik dan buruk pilihan tersebut..tp lebih ke alasannya memilih childfree atau tidak..
^_^
10 November 2021 diubah oleh SAURIA580
-
10 November 2021
ECHY268 tulis:
Maksudnya childfree tanpa anak gitu ya?
Iyahh...memutuskan menikah tp tidak memiliki anak ^_^
-
10 November 2021
Kalau saya sih lebih memilih memiliki anak. Pengen ngerawat anakku sendiri. Misalkan amit² ya aku dan suamiku tidam subur atau mandul, mungkin ambil jalan adopsi. Tapi kalau ada yg memilih childfree, saya sih fine² saja. Mereka pasti sdh memikirkan hal itu matang². Mereka pasti sdh membicarakannya saat sebelum menikah.
UCI623 tulis:
Haii..salam kenal..
Bagaimana pandangan teman -teman mengenai Childfree dalam pernikahan?..
Bukan mengenai baik dan buruk pilihan tersebut..tp lebih ke alasannya memilih childfree atau tidak..
^_^
-
10 November 2021
SAURIA580 tulis:
Sah-sah saja sih sis. Itu kan tergantung kesepakatan antara pihak pria dan wanita yang nantinya mau memasuki rumah tangga atau sudah memasuki rumah tangga.
Makanya jika udah mau tahapan serius ke pernikahan, hal ini juga perlu diseriuskan untuk dibicarakan. Karena termasuk salah satu visi dalam berumah tangga kedepannya.
So far yang saya ketahui alasan orang tidak mau punya anak:
1. Merasa belom siap. Bisa secara mental dan secara ekonomi keuangan
Ini dari kisah colleagues dari beberapa negara di luar Indonesia (settled country pastinya).
Alasan mereka kalau anak itu ribet, kerjaannya hanya nangis, bla...bla...bla. (pas cerita dalam hati bergumam lah loe waktu kecil kan nangis-nangis melulu).
Mereka masih ngejar karir dulu suami dan istri, tp sekembalinya mereka ke negara mereka dan sudah settled dengan kerjaan masing-masing mereka langsung punya anak dan putra putri yang teramat lucu dan menggemaskan (dari photo ya)
2. Kondisi tidak memungkinkan dari pihak pria dan wanita dalam memiliki anak terkait masalah kesuburan. Misalnya wanita : ada kondisi kandungan yang tidak memungkinkan seperti kista dan miom. Dan ini harus dibereskan dulu sebelum memasuki tahapan punya anak. Belom lagi masalah toksoplasma, dll.
3. Kondisi umur
Baik pria dan wanita jika sudah masuk usia 40 tahun ke atas sebenarnya dua-dua nya udah mulai berkurang tingkat kesuburannya (alias potensi memiliki anak sudah berkurang). Secara medis ya berbicara.
Pria walau sampai usia sepuh sekalipun memang masih tetap on di ranjang. Btw sudah pada dewasa semua ya, jadi ini ngomongnya to the point saja. Tapi ingat walau pria masih tetap on (walau kadang udah letoy juga - lah kan yang dijual obat kuat buat pria kan di pasaran supaya tetap stay on di ranjang?), tapi jumlah their sperms untuk berenang menuju sel telur udah mulai berkurang. Misal: 2M sperm berenang ke sel telur wanita, tp semakin menua (40 tahun ke atas) berkurang jadi 1M sperm, itu pun bisa mati di tengah jalan setengahnya.
4. Kondisi status plus usia juga.
Misalnya si pria sudah duda punya anak min 2-3 orang plus usia sudah tidak muda lagi (>=45-70 yo), mereka ada yang sudah mulai enggan untuk mau punya anak lagi. Jadi mereka nikah lagi agar ada temen nya untuk menua bersama, bercerita bersama, things similar like that lah.
5. Alasan lain monggo ya, krn 4 alasan di atas itu yang pernah aku dengar langsung dari orang-orang yang sudah menikah.
Iyaaahh...beberapa alasanku juga ada diatas..termasuk krn usia..dan pertimbangannya adalah amit2 nanti salah satu dari kami meninggal..anak2 masih terlalu muda..dan siapa yg akan urus..studynya..sehari2..dan financial plan kedepannya..jujur ini jd kepikiran..cuma balik lg klo (biasanya) org nikah akan kena pertanyaan " ngapain nikah klo ga mau punya anak?"..
Trimakasih yah buat tanggapannya ^_^
-
10 November 2021
VARIANI828 tulis:
Kalau saya sih lebih memilih memiliki anak. Pengen ngerawat anakku sendiri. Misalkan amit² ya aku dan suamiku tidam subur atau mandul, mungkin ambil jalan adopsi. Tapi kalau ada yg memilih childfree, saya sih fine² saja. Mereka pasti sdh memikirkan hal itu matang². Mereka pasti sdh membicarakannya saat sebelum menikah.
Iyahhh..betull..komunikasi di awal ya..misal agree ya ayokk dan sebaliknya..
Trimakasih sudah mau berbagi pandangannya ^-^
-
10 November 2021
Living Happily without children, thought ?
Topik dimulai sejak 2 Mei 2016
www.jodohkristen.com/topic/1849/14/
Pernikahan tanpa anak topik dimulai sejak 16 September 2016
www.jodohkristen.com/topic/2269/
Atau yang paling baru di tahun lalu
No Kid.. Apakah Normal ? Atau Abnormal ?
topik dimulai sejak 21 Mei 2020
www.jodohkristen.com/topic/4281/2/
Semoga bisa menjadi referensi opini dari para pendahulu
#mengheningkanCipta #hariPahlawan #cocokMomenologi
-
10 November 2021
Wah... kalau aku sendiri salah satu tujuan pernikahan (nanti kalau sdh ada pasangan yg mau diajak nikah
) itu adalah untuk "memiliki anak sendiri". Seperti kata Firman TUHAN "beranak cucu,bertambah banyak,penuhi bumi". (Kejadian 1:28). Makanya ingin punya anak yang banyak
biarpun tidak sampai "memenuhi bumi"; cukup buat tim kesebaelasan saja :-P
Melihat anak kecil sampai "anak besar" itu seakan membuat hidup lebih hidup. Melihat mereka itu mengingatkan masa kecil dulu,masa dimana hidup seakan tanpa beban. Melihat tingkah laku;kelucuan dan "kenakalan masa kecil" mereka membawa ingatan kembali ke masa kecil yg diisi dengan "kenakalan" yg berbuah kejadian yg akan selalu membuat tersenyum; manjat pohon lalu jatuh dari ketinggian,hanyut terbawa arus sungai,digotong keluar dari lapangan,manjat pohon mangga dengan seragam sekolah atau berbaris dilapangan sambil hormat dengan kaki sebelah diangkat karena lupa kerja PR (bukan lupa sih,memang malas) . Aku ingin "mengulang" kembali masa itu "melalui mereka". (Masa kecil anak desa
)
Lagian untuk "memenuhi bumi" itu kan harus melalui proses "beranak cucu", bukan "penciptaan" seperti Adam.
Mungkin ada yg berpendapat bahwa anak itu cm jadi beban,bagiku itu anugerah
Bgmn dgn kalian -
10 November 2021
menikahkan tidak semata2 untuk memiliki anak,
kalau saya pribadi prefer no child or only adopt a child
menikah hanya untuk mencari kawan sahabat dan teman hidup
egois kah? mungkin juga, karena laki2 biasa nya sih mendahului , usia harapan hidup laki laki lebih pendek
kalau anak sebagai beban , saya rasa sih tidak, lebih memikirkan faktor usia, nanti anak masih sekolah saya sudah lansia😁, takut menelantarkan anak
-
10 November 2021
VEKA741 tulis:
Living Happily without children, thought ?
Topik dimulai sejak 2 Mei 2016
www.jodohkristen.com/topic/1849/14/
Pernikahan tanpa anak topik dimulai sejak 16 September 2016
www.jodohkristen.com/topic/2269/
Atau yang paling baru di tahun lalu
No Kid.. Apakah Normal ? Atau Abnormal ?
topik dimulai sejak 21 Mei 2020
www.jodohkristen.com/topic/4281/2/
Semoga bisa menjadi referensi opini dari para pendahulu
#mengheningkanCipta #hariPahlawan #cocokMomenologi
Huwaaa...nuhun yaa..ternyata pernah dibahas...nnt aku liat2 pandangan2 dr temen..^_^
-
10 November 2021
TOMAANI541 tulis:
Wah... kalau aku sendiri salah satu tujuan pernikahan (nanti kalau sdh ada pasangan yg mau diajak nikah
) itu adalah untuk "memiliki anak sendiri". Seperti kata Firman TUHAN "beranak cucu,bertambah banyak,penuhi bumi". (Kejadian 1:28). Makanya ingin punya anak yang banyak
biarpun tidak sampai "memenuhi bumi"; cukup buat tim kesebaelasan saja :-P
Melihat anak kecil sampai "anak besar" itu seakan membuat hidup lebih hidup. Melihat mereka itu mengingatkan masa kecil dulu,masa dimana hidup seakan tanpa beban. Melihat tingkah laku;kelucuan dan "kenakalan masa kecil" mereka membawa ingatan kembali ke masa kecil yg diisi dengan "kenakalan" yg berbuah kejadian yg akan selalu membuat tersenyum; manjat pohon lalu jatuh dari ketinggian,hanyut terbawa arus sungai,digotong keluar dari lapangan,manjat pohon mangga dengan seragam sekolah atau berbaris dilapangan sambil hormat dengan kaki sebelah diangkat karena lupa kerja PR (bukan lupa sih,memang malas
) . Aku ingin "mengulang" kembali masa itu "melalui mereka". (Masa kecil anak desa
)
Lagian untuk "memenuhi bumi" itu kan harus melalui proses "beranak cucu", bukan "penciptaan" seperti Adam.
Mungkin ada yg berpendapat bahwa anak itu cm jadi beban,bagiku itu anugerah
Bgmn dgn kalian
Agree..sy juga basicnya guru skolah minggu..dr kelas batita - besar..childhood memang menyenangkan..klo saya sendiri lebih ke financial planning..karena urus anak ga cuma lucunya..tp menyediakan fasilitas dan mutu didikan moral dsb..
Thank u buat pencerahannya ya..
-
10 November 2021
BRAM310 tulis:
menikahkan tidak semata2 untuk memiliki anak,
kalau saya pribadi prefer no child or only adopt a child
menikah hanya untuk mencari kawan sahabat dan teman hidup
egois kah? mungkin juga, karena laki2 biasa nya sih mendahului , usia harapan hidup laki laki lebih pendek
kalau anak sebagai beban , saya rasa sih tidak, lebih memikirkan faktor usia, nanti anak masih sekolah saya sudah lansia😁, takut menelantarkan anak
Yups..sy jg dimaki2 waktu bilang ke temen2 dan fam..hahaha..kodrat wanita kan ini ini ini..gitu..(sungguh sy paham masalah reproduksi wanita..ahahaha...)...krn umur juga udh 35..sy pikir nanti cari pasangan hidup ya buat partner hidup..saling membangun..saling support dll..bikin plan buat usia pensiun mandiri dsb..sy sendiri ngerasain dtinggal org tua dr usia 20th..dan ekonomi yg kurang..jd sy ga mau nanti anak2 merasakan hal yg sama..namun skali lg..terjebak dengan stigma..menikah ya punya anak.
Tx udh berbagi pendapat..
-
10 November 2021
Kalau komentar, "ngapain nikah kalau ga mau punya anak" Itu biasa buat yg masih muda2. Kalau sudah berumur, dikomentarinya begini, "buat apa nikah, toh sudah susah punya anak"😁
UCI623 tulis:
Iyaaahh...beberapa alasanku juga ada diatas..termasuk krn usia..dan pertimbangannya adalah amit2 nanti salah satu dari kami meninggal..anak2 masih terlalu muda..dan siapa yg akan urus..studynya..sehari2..dan financial plan kedepannya..jujur ini jd kepikiran..cuma balik lg klo (biasanya) org nikah akan kena pertanyaan " ngapain nikah klo ga mau punya anak?"..
Trimakasih yah buat tanggapannya ^_^
-
10 November 2021
Maaf menyanggah.
Kalau masalah usia siapa dahulu mendahului siapa, ya itu keputusan Tuhan ya. Tiap orang kan beda cara meninggalnya bukan melulu karena usia menua atau sakit-sakitan.
Takut menelantarkan anak disini bagaimana mksdnya? Apakah alasan keuangan dan sisi pendampingan sebagai bapak gitu?
Kalau begitu sih menurut saya:
1. Sedari muda menabunglah untuk masa depan kalian terutama para pria. Bukan untuk diri pribadi kalian tp untuk keluarga kalian kedepan. Well wanita jg perlu menabung sebagai back up. Nah pada saat bertemu dan menikah dengan pasangan kan mulai lah mendiversifikasikan atau menginvestasikan tabungan buat anak-anak nanti semisal sekolah. dll. Wkwkwkk...kok lama-lama bakat gw jadi Financial Advisor atau Financial Planner ya. Bakat terpendam. Perlu diasah nih.
2. Masalah pendampingan. Kalau ini balik lagi jadilah kalian para pria menjadi bapak yang baik dan bener. Bisa memberikan contoh positif bagi anak-anak kalian. Bapak yang bisa mengajarkan kebenaran Firman Tuhan juga kepada anak-anak kalian. Nah tambah lagi kan tugas kalian yang sangat berat sebagai para pria. So if it is in the future, you will be checking out early than your spouse, maka kalian sudah meninggalkan jejak kebaikan dan kebenaran kepada anak-anak kalian yang dapat diingat mereka hingga masa dewasa mereka.
Maafkan sudah panjang X lebar X tinggi.
Back to my WFO's paper and things. Wkwkwk...kemari karena udah bosan liat email, docs, etc.
BRAM310 tulis:
menikahkan tidak semata2 untuk memiliki anak,
kalau saya pribadi prefer no child or only adopt a child
menikah hanya untuk mencari kawan sahabat dan teman hidup
egois kah? mungkin juga, karena laki2 biasa nya sih mendahului , usia harapan hidup laki laki lebih pendek
kalau anak sebagai beban , saya rasa sih tidak, lebih memikirkan faktor usia, nanti anak masih sekolah saya sudah lansia😁, takut menelantarkan anak
-
10 November 2021
iyakk..aku jwb gitu kan kmren tuh..trus dibilang ga percaya Tuhan..namanya ga percaya sm penyertaan Tuhan..disitu aku diem aja jdnya..drpd debat kusir..krn bukan masalah percaya ga percaya..tp lbih seberapa siap..mentally..financial..krn ga smua rumah tgg diberkati org tua(mertua yg utuh)..bisa sewa ART dsb..trus lebih ke umur yups..agree..nnt anak msh muda2..aku udh sepuh..istilahnya juga aku + calonku udh ga dlm kondisi produktif buat membiayai..
KATHARINA781 tulis:
Kalau komentar, "ngapain nikah kalau ga mau punya anak" Itu biasa buat yg masih muda2. Kalau sudah berumur, dikomentarinya begini, "buat apa nikah, toh sudah susah punya anak"😁
UCI623 tulis:
Iyaaahh...beberapa alasanku juga ada diatas..termasuk krn usia..dan pertimbangannya adalah amit2 nanti salah satu dari kami meninggal..anak2 masih terlalu muda..dan siapa yg akan urus..studynya..sehari2..dan financial plan kedepannya..jujur ini jd kepikiran..cuma balik lg klo (biasanya) org nikah akan kena pertanyaan " ngapain nikah klo ga mau punya anak?"..
Trimakasih yah buat tanggapannya ^_^
-
10 November 2021
Hai kak..
Iyakk setuju..aku pikir misal umur 40tahunan nikah..mending fokus buat ngumpulin dana pensiun..bisa jjs berdua..enjoy kmn2..mandiri finansial walau udh pensiun..
^_^
SAURIA580 tulis:
Maaf menyanggah.
Kalau masalah usia siapa dahulu mendahului siapa, ya itu keputusan Tuhan ya. Tiap orang kan beda cara meninggalnya bukan melulu karena usia menua atau sakit-sakitan.
Takut menelantarkan anak disini bagaimana mksdnya? Apakah alasan keuangan dan sisi pendampingan sebagai bapak gitu?
Kalau begitu sih menurut saya:
1. Sedari muda menabunglah untuk masa depan kalian terutama para pria. Bukan untuk diri pribadi kalian tp untuk keluarga kalian kedepan. Well wanita jg perlu menabung sebagai back up. Nah pada saat bertemu dan menikah dengan pasangan kan mulai lah mendiversifikasikan atau menginvestasikan tabungan buat anak-anak nanti semisal sekolah. dll. Wkwkwkk...kok lama-lama bakat gw jadi Financial Advisor atau Financial Planner ya. Bakat terpendam. Perlu diasah nih.
2. Masalah pendampingan. Kalau ini balik lagi jadilah kalian para pria menjadi bapak yang baik dan bener. Bisa memberikan contoh positif bagi anak-anak kalian. Bapak yang bisa mengajarkan kebenaran Firman Tuhan juga kepada anak-anak kalian. Nah tambah lagi kan tugas kalian yang sangat berat sebagai para pria. So if it is in the future, you will be checking out early than your spouse, maka kalian sudah meninggalkan jejak kebaikan dan kebenaran kepada anak-anak kalian yang dapat diingat mereka hingga masa dewasa mereka.
Maafkan sudah panjang X lebar X tinggi.
Back to my WFO's paper and things. Wkwkwk...kemari karena udah bosan liat email, docs, etc.
-
10 November 2021
UCI623 tulis:
Haii..salam kenal..
Bagaimana pandangan teman -teman mengenai Childfree dalam pernikahan?..
Bukan mengenai baik dan buruk pilihan tersebut..tp lebih ke alasannya memilih childfree atau tidak..
^_^
Lebih memilih utk memiliki anak..tapi mau nya 1 atau 2 paling banyak.. alasannya dari dulu saya ingin punya anak segitu doang..lihat mamak saya membesarkan anak nya 6 orang yang usianya tidak jauh jaraknya capek banget..tapi salut nya itu lihat mamak yang 24 jam urus anak, suami dan rumahtangga..saya blm tentu bisa melakukannya..
-
10 November 2021
it's great..nah iyaa..mama ku jg anak 5..yg kakakku kembar..aku bungsu..kebayang capenya ya..setrong2 bgt mama2 zaman dlu..
Semangattt ^_^
ECHA124 tulis:
Lebih memilih utk memiliki anak..tapi mau nya 1 atau 2 paling banyak.. alasannya dari dulu saya ingin punya anak segitu doang..lihat mamak saya membesarkan anak nya 6 orang yang usianya tidak jauh jaraknya capek banget..tapi salut nya itu lihat mamak yang 24 jam urus anak, suami dan rumahtangga..saya blm tentu bisa melakukannya..
-
10 November 2021
Aku cek profil TS masih 35 thn. Masih bisa lah punya anak.
IMO... Pengennya seh punya anak jika diijinkan Tuhan menikah dan memiliki anak yg kulahirkan sendiri even cuma satu anak. Dari kecil aku suka anak kecil. Mgkn orang berpikir ribet bla...bla.... ngurusin anak aplg sdh umur. Itu betul tidak salah. Tapi mnrtku itu harga yg hrs kita bayar. Nanti setelah dia besar asal kita didik dgn baik dan benar, kelak tidak akan pernah menyesal.
Memang tidak ada anak yg sempurna. Tapi bagiku memiliki anak sendiri sungguh membahagiakan.
Di WAG group keluarga, pernah satu ketika ponakanku buat kejutan ultah buat mamanya. Di video itu mereka dan ayahnya bilang, thanks mama sdh mau berlelah-lelah mencari uang utk kami anak2mu dst....
Kalau aku seorang mama dpt ucapan tulus dari seorang anak seperti itu, rasanya lgsg hilang capeknya...😁😁
Lalu, pernah juga ponakanku yg lain saat rame2 makan diluar kebetulan papanya ga ikut. Di WAG pas pamer2 makan githu bareng kel yg lain, papanya becanda : wah, enak banget ya kalian dsana, bungkus ya buat papa sama mama. Pdhl, cuma bercanda. Ehh, ponakanku ini (cowok remaja lho) langsung dia mampir ke tempat biasa favorit mama papanya makan, lgsg dia beliin dari uang jajannya. Papa dan mamanya terharu dan kaget. Pdhl, anak satu2nya. Terlihat cuek tapi ternyata sayang banget ama mama papanya.
Dari sana sdh mulai terlihat, kelak saat ortunya tua pasti tidak akan ditelantarkan karna rasa sayang kpd ortunya sdh terpatri dihatinya.
Iya adopsi anak juga OK seh tapi sepanjang si anak tsb tidak tau dia anak adopsi aman. Tp disisi lain kl ga dikasih tahu takut dosa. Dikasih tahu takutnya ntar dia kecewa dan jadi jahat. Ada seh yg baik even dia tahu, tapi ada juga yg jadi tidak menyayangi ortunya lagi saat dia tahu kl dia anak adopsi. Dilema. Kayak untung2 an.
Kesimpulan : Jika diijinkan menikah dan bisa melahirkan anak sendiri pastinya aku sgt bahagia..Tapi semua kuserahkan kpd kehendak Tuhan, Tuhan yg maha tahu mana yg terbaik untukku. Aku iklas dan legowo karena usiaku juga tidak muda lagi.
UCI623 tulis:
Iyahh...memutuskan menikah tp tidak memiliki anak ^_^
-
10 November 2021
Setuju...
Tapi jika diberi Tuhan anak puji Tuhan kalau tidak juga sdh iklas karna faktor usia. Bertemu pasangan hidup yg bisa jadi teman berbagi dlm segala hal seumur hidup pun aku sdh sgt bersyukur. Tentu teman hidup yg membahagiakan ya...🙂
BRAM310 tulis:
menikahkan tidak semata2 untuk memiliki anak,
kalau saya pribadi prefer no child or only adopt a child
menikah hanya untuk mencari kawan sahabat dan teman hidup
egois kah? mungkin juga, karena laki2 biasa nya sih mendahului , usia harapan hidup laki laki lebih pendek
kalau anak sebagai beban , saya rasa sih tidak, lebih memikirkan faktor usia, nanti anak masih sekolah saya sudah lansia😁, takut menelantarkan anak
-
10 November 2021
Iyahhh..kita semangatt yakkk..biar Tuhan pimpin hati nya..dan hati pasangan nanti..biar apapun yg diputusin..semuanya udah melalui pergumulan bersama..^_^
ECHY268 tulis:
Setuju...
Tapi jika diberi Tuhan anak puji Tuhan kalau tidak juga sdh iklas karna faktor usia. Bertemu pasangan hidup yg bisa jadi teman berbagi dlm segala hal seumur hidup pun aku sdh sgt bersyukur. Tentu teman hidup yg membahagiakan ya...🙂
-
10 November 2021
Amin....
UCI623 tulis:
Iyahhh..kita semangatt yakkk..biar Tuhan pimpin hati nya..dan hati pasangan nanti..biar apapun yg diputusin..semuanya udah melalui pergumulan bersama..^_^
ECHY268 tulis:
Setuju...
Tapi jika diberi Tuhan anak puji Tuhan kalau tidak juga sdh iklas karna faktor usia. Bertemu pasangan hidup yg bisa jadi teman berbagi dlm segala hal seumur hidup pun aku sdh sgt bersyukur. Tentu teman hidup yg membahagiakan ya...🙂
-
10 November 2021
Untuk hal ini menurut saya sih pada saat sudah menikah, sudah dibicarakan jg siapa yang akan ngurus (let say usia anak-anak masih sekolahan ya SD-SMP, SMU saya rasa sudah masuk usia sedikit dewasa). Termasuk berbakat untuk menikah lagi kah? --> Hal ini biasanya terjadi pada seorang suami yang ditinggalkan istrinya selamanya karena meninggal. So far wanita jauh lebih tangguh untuk ngurus anak-anak sendiri. Berperan sebagai ibu sekaligus bapak juga. Kalau tidak mau menikah lagi, apakah suami mau ngurus sendiri? Ada jg memang pria yang tidak mau menikah lagi, so dia urus sendiri dan again berperan ganda.
Untuk financial plan sih semenjak sudah lahir ya sudah disediakan tabungan / education insurance buat dia. Memang ngga cukup jika hingga mahasiswa, at least ntar dia si anak itu ya harus sanggup dan tangguh lah mencari pekerjaan part time. Mahasiswa dan jg part time job.
Dan again sedari dini anak-anak sudah dibiasakan untuk mengelola keuangannya dengan baik. Saya termasuk sangat beruntung dibesarkan oleh mamak dan bapak dengan mengajarkan kedisiplinan dalam pengelolaan keuangan sejak dini. Sakit? Yup terasa menyakitkan, tp at the other time mereka bisa memanjakan saya dengan sangat juga. Kekeke...
Pemikiran orang zaman dulu dan sekarang sudah beda sis, dulu menikah untuk mendapatkan keturunan, kalau sekarang untuk menua bersama, ada teman dan sejenisnya.
Semua balik ke pasangan suami dan istri masing-masing. Jangan sampai satu pengen punya anak, yang laen ngga mau punya anak. Walau awalnya diiyain aja, ntar pas sudah 'bertempur' tidak menggunakan seperangkat cara untuk 'menolak' anak, kebobolan ya ntahlah gimana kedepannya.
So menikah itu ribet kan ya? Jika diliat sih asik-asik aja, tp dalamnya banyak negotiable yang harus dipertimbangkan karena 2 kepala 2 pemikiran dengan tingkat keegoisannya masing-masing.
UCI623 tulis:
Iyaaahh...beberapa alasanku juga ada diatas..termasuk krn usia..dan pertimbangannya adalah amit2 nanti salah satu dari kami meninggal..anak2 masih terlalu muda..dan siapa yg akan urus..studynya..sehari2..dan financial plan kedepannya..jujur ini jd kepikiran..cuma balik lg klo (biasanya) org nikah akan kena pertanyaan " ngapain nikah klo ga mau punya anak?"..
Trimakasih yah buat tanggapannya ^_^
-
10 November 2021
Yup, ada alasan seperti ini juga sih.
Nah untuk seperti ini jg harus bisa menemukan pasangan yang sepemikiran yang sama, suka travelling kah?
Lah kalau kamunya suka travelling, sementara si Y nya ngga doyan cuma suka mengumpulkan, piye?
Nah ribet lagi kan?
Selalu ada if...then...else di balik if...then...else yang laen
UCI623 tulis:
Hai kak..
Iyakk setuju..aku pikir misal umur 40tahunan nikah..mending fokus buat ngumpulin dana pensiun..bisa jjs berdua..enjoy kmn2..mandiri finansial walau udh pensiun..
^_^
SAURIA580 tulis:
Maaf menyanggah.
Kalau masalah usia siapa dahulu mendahului siapa, ya itu keputusan Tuhan ya. Tiap orang kan beda cara meninggalnya bukan melulu karena usia menua atau sakit-sakitan.
Takut menelantarkan anak disini bagaimana mksdnya? Apakah alasan keuangan dan sisi pendampingan sebagai bapak gitu?
Kalau begitu sih menurut saya:
1. Sedari muda menabunglah untuk masa depan kalian terutama para pria. Bukan untuk diri pribadi kalian tp untuk keluarga kalian kedepan. Well wanita jg perlu menabung sebagai back up. Nah pada saat bertemu dan menikah dengan pasangan kan mulai lah mendiversifikasikan atau menginvestasikan tabungan buat anak-anak nanti semisal sekolah. dll. Wkwkwkk...kok lama-lama bakat gw jadi Financial Advisor atau Financial Planner ya. Bakat terpendam. Perlu diasah nih.
2. Masalah pendampingan. Kalau ini balik lagi jadilah kalian para pria menjadi bapak yang baik dan bener. Bisa memberikan contoh positif bagi anak-anak kalian. Bapak yang bisa mengajarkan kebenaran Firman Tuhan juga kepada anak-anak kalian. Nah tambah lagi kan tugas kalian yang sangat berat sebagai para pria. So if it is in the future, you will be checking out early than your spouse, maka kalian sudah meninggalkan jejak kebaikan dan kebenaran kepada anak-anak kalian yang dapat diingat mereka hingga masa dewasa mereka.
Maafkan sudah panjang X lebar X tinggi.
Back to my WFO's paper and things. Wkwkwk...kemari karena udah bosan liat email, docs, etc.