Foto diri / Gambaran Diri
-
7 Januari 2022
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
-
7 Januari 2022
Kalo aku sih yes dengan wajahku 😁
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
...Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
7 Januari 2022 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
7 Januari 2022
Kalo diri sendiri aja ga bisa diterima, gimana mau nerima orang lain? Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri...😉
-
7 Januari 2022
Karena kita juga termasuk makhluk visual, ya wajar kalo (cenderung) menilai dari look. Setelah seringnya komunikasi, barulah kita mengerti isi kepalanya dan hal itu juga yg bisa menjadi daya tarik.
Kadang-kadang saya ga suka dengan potret diri, misalnya iihhh alisnya naik sebelah, iihhh pesek, ihhh endut, ihhh item, iiihh jerawatan. Yaaa tapi itu hanya sekedar "iihhh" belaka. Kenapa jadi belaka? Krn kemudian, nyatanya, saya merawat tubuh saya dengan olahraga, facial treatment, mengurangi mengkonsumsi yg berlemak, dll. Tak cukup sampai di situ aja, saya juga beli sneakers baru, baju baru, jalan-jalan, nonton, kuliner, nyanyi-nyanyi sendiri, istirahat yang cukup, yang artinya saya berusaha menyehatkan, menyegarkan jiwa/ batin/ mental/ apalah itu namanya selain fisik. Apakah hal-hal menyenangkan tsb dilakukan tanpa kesadaran? Tentu dengan penuh kesadaran krn sampe mengeluarkan materi, hehehe... Nahhh..., artinya saya masih mencintai diri saya sendiri sehingga dengan penuh kesadaran merawat diri (fisik dan mental).
Ada usaha untuk diri sendir. Kita bekerja di tempat yang kita dambakan juga termasuk salah satu betapa kita mencintai diri kita krn YESSS ini pilihanku.JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
...Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
7 Januari 2022 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
7 Januari 2022
Toossss ya koko bro.🙌
I have been there, sangat membenci diri saya bahkan pernah terlintas untuk mengakhiri hidup waktu itu, karena kondisi rare condition saya (related to genetic condition), dan a dan b dan c itu nama nama alfabeth. Hehehe....biar joke bntr ya.😀😁😂
Tapi sekarang saya udah belajar mencintai diri saya, menerima diri saya. Krn apa? Karena kutahu Bapa lebih dahulu mencintai saya. Belajar memahami kondisi yang diberikan oleh Tuhan untuk apa? Yaitu supaya ketergantungan sama Tuhan.
Belajar mencintai diri saya seperti apa? Ya mulai dari sadar diri kalau Bapa tidak pernah meninggalkan saya sedikitpun walau dengan rare condition saya sekalipun, dikasi kerjaan dan rejeki yang baik yg mungkin orang normal sekalipun belum tentu memilikinya, dikasi kesehatan (masih tetap hidup, bernafas, dilindungi dari bahaya apapun termasuk Covid19 padahal cukup intens menggunakan massive transportation, punya keluarga yang mencintai saya baik dari bapak dan mamak, dll).
Terkait rundungan, cacian dan hinaan dari kecil menurut saya ya belajar mengampuni, memaafkan, dan you know what nanti di suatu masa orang tersebut berubah 180° kok dari dulunya jadi mengasihi kita. Ciyussss...😁😀
Well manusia baik pria dan wanita pasti meliat fisik pada awalnya, dan seperti yang dikatakan sis Veronique di atas "Setelah seringnya komunikasi, barulah kita mengerti isi kepalanya dan hal itu juga yg bisa menjadi daya tarik." Kalau dari saya tambahannya isi hatinya terdalam. Cieeee...😊 Intinya sih ya cukup bersahabat dengan yang hatinya tulus ingin bersahabat sama kamu. Bisa merasakan kan yg demikian?
Kerinduan terdalam saat ini hanyalah seperti yg dibawah ini:
No sadness, no illness, no rejection.
Begitulah kira². Ah susah kali awak menjelaskan dengan bahasa yg baku. Semoga ngerti lah ya kemampuan bahasa ku sangat minim.
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
7 Januari 2022 diubah oleh SAURIA580
-
7 Januari 2022
Aku akan memprioritaskan kamu, sungguh 😆
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
-
7 Januari 2022
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
Hanya masukan dan saran dari saya yg sering praktekin ke diri saya sendiri;
1. Awal sangat awal kenali diri kita sdr. Biasa saya tulis di jurnal apa kekurangan dan kelebihan diri saya sdr. Terutama kesalahan2 saya.
2. Ampuni satu per satu kekurangan dan kesalahan diri saya sdr. Kalau saya hobi tulis satu per satu dikertas putih lalu dengan ketulusan hati saya katakan dan dibakar. Spt jaman retreat dulu.
3. Menerima dgn kesungguhan hati semua kekurangan dan kesalahan diri sy sdr dr no. 2.
4. Belajar mencintai diri saya sdr hari demi hari.
Oya, proses di atas akan berulang terus selama kita hidup.
-
7 Januari 2022
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
I trust me I have been there too 😊
Pemulihan diri yang saya lakukan adalah berhenti untuk membandingkan diri sendiri dgn orang lain. Terima diri sendiri apa adanya. Maklum sejak kecil saya terbiasa mendengar dari keluarga sendiri, diri saya dibanding2kan.. misal kok mama nya kulit nya putih anak kulitnya hitam, ato kok abang2 tinggi adek nya pendek, dsb... percaya ato gak tanpa disadari itu menjadi penolakan diri sendiri krn "telinga" kita terbiasa mendengar hal2 tsb apalgi klo hal2 itu di dengar dari keluarga dekat yaa... entah itu dri om tante dsb krn kebetulan saya orang batak. Jadi acara kumpul2 keluarga itu pasti selalu ada di setiap bulan yaa.. jadi agak malass ketemu sodara2 jadinya kala itu 😂😂😂
Jadi skrg ini saya lebih mencintai diri saya sendiri. Jadi klo ada teman, ato sodara yang suka berkata membandingkan saya dgn yg lain.. saya akan berkata kan "klo gw beda ma keluarga trus knpa loe yg ribet komen ?!" And the conversation THE END 😂😂😂
Ato pu klo ada temen bilang kok kuku jari tangan u gitu seeh... gk kya gw ? Lalu saya akan jawab kan gw bukan loe 😎 krn saya punya temen yg selalu membandingkan dirinya dgn saya 😁😁 mungkin maksud dan tujuan mau menunjukan dirinya lebih cantik dari saya ... sedangkan respon saya hanya datar2 ajah... krn dlm hati saya berkata "emang klo loe lebih cantik dari gw... masalah buat gw ?!" 🤣🤣🤣
Demikian sharing dari saya ko.. 😊
7 Januari 2022 diubah oleh ANNA115
-
7 Januari 2022
VENA255 tulis:
Kalo diri sendiri aja ga bisa diterima, gimana mau nerima orang lain? Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri...😉
wah klo ini justru kebalik, ideal nya kan begitu, Coba tanya dah ma orang2 yg tertolak, jika mencintai bisa sampai ke tulang2 melebihi ke diri nya sendiri pastinya, secara dia membenci dirinya sendiri, hehe, no offense y, peace 😁
7 Januari 2022 diubah oleh JULJUL112
-
7 Januari 2022
LINA843 tulis:
Kalo aku sih yes dengan wajahku 😁
nice, km anugerah terindah dr Dia, soo keep it, never listen from every one to make you down and never hate our self 🥰
7 Januari 2022 diubah oleh JULJUL112
-
7 Januari 2022
Nice share kak, cerita yg menginspirasi, mungkin bagi sebagian orang yg good looking, kita di nyinyir, lebay loo or what ever, but bg kita itu merupakan tekanan yg besar, semangat y, ganbbate, ciayo.
JULJUL112 tulis:
wah klo ini justru kebalik, ideal nya kan begitu, Coba tanya dah ma orang2 yg tertolak, jika mencintai bisa sampai ke tulang2 melebihi ke diri nya sendiri pastinya, secara dia membenci dirinya sendiri, hehe, no offense y, peace 😁
-
7 Januari 2022
Terima kasih kak tuk advice nya, sangat membantu tuk support nya.
TILLIE769 tulis:
Hanya masukan dan saran dari saya yg sering praktekin ke diri saya sendiri;
1. Awal sangat awal kenali diri kita sdr. Biasa saya tulis di jurnal apa kekurangan dan kelebihan diri saya sdr. Terutama kesalahan2 saya.
2. Ampuni satu per satu kekurangan dan kesalahan diri saya sdr. Kalau saya hobi tulis satu per satu dikertas putih lalu dengan ketulusan hati saya katakan dan dibakar. Spt jaman retreat dulu.
3. Menerima dgn kesungguhan hati semua kekurangan dan kesalahan diri sy sdr dr no. 2.
4. Belajar mencintai diri saya sdr hari demi hari.
Oya, proses di atas akan berulang terus selama kita hidup.
-
7 Januari 2022
MEI847 tulis:
Aku akan memprioritaskan kamu, sungguh 😆
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
-
7 Januari 2022
Nah keren ini cici, btw disaat km sudah mengapuni diri sendiri, menerima dan percy, pasti ad saat nya orang2 sekitar mu menyakiti km lagi, apakah itu akan berdampak terhadap mental km kembali ? even just small think in your little heart ? btw thanks for your share, saya sangat menghargai nya.
SAURIA580 tulis:
Toossss ya koko bro.🙌
I have been there, sangat membenci diri saya bahkan pernah terlintas untuk mengakhiri hidup waktu itu, karena kondisi rare condition saya (related to genetic condition), dan a dan b dan c itu nama nama alfabeth. Hehehe....biar joke bntr ya.😀😁😂
Tapi sekarang saya udah belajar mencintai diri saya, menerima diri saya. Krn apa? Karena kutahu Bapa lebih dahulu mencintai saya. Belajar memahami kondisi yang diberikan oleh Tuhan untuk apa? Yaitu supaya ketergantungan sama Tuhan.
Belajar mencintai diri saya seperti apa? Ya mulai dari sadar diri kalau Bapa tidak pernah meninggalkan saya sedikitpun walau dengan rare condition saya sekalipun, dikasi kerjaan dan rejeki yang baik yg mungkin orang normal sekalipun belum tentu memilikinya, dikasi kesehatan (masih tetap hidup, bernafas, dilindungi dari bahaya apapun termasuk Covid19 padahal cukup intens menggunakan massive transportation, punya keluarga yang mencintai saya baik dari bapak dan mamak, dll).
Terkait rundungan, cacian dan hinaan dari kecil menurut saya ya belajar mengampuni, memaafkan, dan you know what nanti di suatu masa orang tersebut berubah 180° kok dari dulunya jadi mengasihi kita. Ciyussss...😁😀
Well manusia baik pria dan wanita pasti meliat fisik pada awalnya, dan seperti yang dikatakan sis Veronique di atas "Setelah seringnya komunikasi, barulah kita mengerti isi kepalanya dan hal itu juga yg bisa menjadi daya tarik." Kalau dari saya tambahannya isi hatinya terdalam. Cieeee...😊 Intinya sih ya cukup bersahabat dengan yang hatinya tulus ingin bersahabat sama kamu. Bisa merasakan kan yg demikian?
Kerinduan terdalam saat ini hanyalah seperti yg dibawah ini: cdn.imgpaste.net/2022/01/08/Kfmmzw.jpg No sadness, no illness, no rejection.
Begitulah kira². Ah susah kali awak menjelaskan dengan bahasa yg baku. Semoga ngerti lah ya kemampuan bahasa ku sangat minim.
-
7 Januari 2022
Kita ciptaan Tuhan, masa iya benci sama ciptaan Tuhan. Kebencian, sakit hati atau trauma bisa dikalah kan kok. Tidak ada yg mustahil jika bersama dengan Tuhan. Kasihi lah sesama mu seperti dirimu sendiri. Gimana bisa kasihi org lain kalau sama diri sendiri aja benci.
Itu sih menurut saya
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.
-
7 Januari 2022
Saya akan mencoba dan berusaha me reply satu per satu tanggapan2 and respon dr kalian cause sy merasa di support dan menambah teman, jdan terima kasih semua nya tuk mampir ke thread sederhana ini.
-
7 Januari 2022
Saya pernah diposisi Kakak. Klo bs attach foto lama saya....Saya lampirkan disini....Saya jg pernah mengalami hinaan, bully, ga dianggap, diunderestimate ka...bahkan sampai skrg kok. Kalo saya berusaha cuek walaupun susah....berusaha belajar mencintai diri sendiri...Salah satunya ya merawat diri sendiri
-
8 Januari 2022
Pasti lah ya ada namanya juga msh belajar dan terus belajar mengampuni dan memaafkan. Bahkan kan dibilang di Alkitab sampai 7 kali 70 kali alias tak terhingga. Dan mengampuni hal yg paling sulit tp pas itu dilepaskan plong dah.
Apalagi itu orang orang terdekat dan sekitar lebih sakit. Tp ya itu besi menajamkan besi, dan manusia menajamkan manusia.
Tapi I would not let them menghancurkan mental saya sehingga badan saya sakit jg.
JULJUL112 tulis:
Nah keren ini cici, btw disaat km sudah mengapuni diri sendiri, menerima dan percy, pasti ad saat nya orang2 sekitar mu menyakiti km lagi, apakah itu akan berdampak terhadap mental km kembali ? even just small think in your little heart ? btw thanks for your share, saya sangat menghargai nya.
-
8 Januari 2022
Tidak kok, kakak nice looking, jgn attach foto lama nya, itu akan membuat kenangan lama kakak teringat kembali, Btw cew lebih mudah ad make up dll, klo cow, make up nanti kaya oppa2 korea wkwk. opsi nya Oplas kali y sy hehe.
VIRA624 tulis:
Saya pernah diposisi Kakak. Klo bs attach foto lama saya....Saya lampirkan disini....Saya jg pernah mengalami hinaan, bully, ga dianggap, diunderestimate ka...bahkan sampai skrg kok. Kalo saya berusaha cuek walaupun susah....berusaha belajar mencintai diri sendiri...Salah satunya ya merawat diri sendiri
-
8 Januari 2022
Ideal nya begitu, tp tidak mudah, sudah 20 tahunan kali ad trauma, bahkan sampai ad niatan buat komunitas orang2 yg tertolak di FB or Tele Group, tp ad teman yg advice bilang jangan, sama aj orang sakit berkumpul, kecuali u nya d sehat mental nya tuk supoort yg sakit klo ngk bisa bahaya, wkwk.
SAURIA580 tulis:
Pasti lah ya ada namanya juga msh belajar dan terus belajar mengampuni dan memaafkan. Bahkan kan dibilang di Alkitab sampai 7 kali 70 kali alias tak terhingga. Dan mengampuni hal yg paling sulit tp pas itu dilepaskan plong dah.
Apalagi itu orang orang terdekat dan sekitar lebih sakit. Tp ya itu besi menajamkan besi, dan manusia menajamkan manusia.
Tapi I would not let them menghancurkan mental saya sehingga badan saya sakit jg.
-
8 Januari 2022
Setuju. Karena ngga tau jg kan beneren mantan orang pesakitan yg benar benar belajar ingin sembuh dan sembuh atau malahan makin 'menyayat' dan melukai balik jk blm sembuh.
JULJUL112 tulis:
Ideal nya begitu, tp tidak mudah, sudah 20 tahunan kali ad trauma, bahkan sampai ad niatan buat komunitas orang2 yg tertolak di FB or Tele Group, tp ad teman yg advice bilang jangan, sama aj orang sakit berkumpul, kecuali u nya d sehat mental nya tuk supoort yg sakit klo ngk bisa bahaya, wkwk.
-
8 Januari 2022
Ternyata kak, orang cantik jg ga enak. Kaya film Malena....dibenci cw2 dan emak2 krn kecantikannya dianggap menggoda pacar/suami org lain....sori referensiku film 🤭
JULJUL112 tulis:
Tidak kok, kakak nice looking, jgn attach foto lama nya, itu akan membuat kenangan lama kakak teringat kembali, Btw cew lebih mudah ad make up dll, klo cow, make up nanti kaya oppa2 korea wkwk. opsi nya Oplas kali y sy hehe.
-
8 Januari 2022
Kalo bukan kita yg mencintai diri kita sendiri, siapa lagi? 😁
JULJUL112 tulis:
nice, km anugerah terindah dr Dia, soo keep it, never listen from every one to make you down and never hate our self 🥰
-
8 Januari 2022
Damang dainang i. 😋
LINA843 tulis:
Kalo bukan kita yg mencintai diri kita sendiri, siapa lagi? 😁
-
8 Januari 2022
hai ko salam kenal.
dari cerita yg ditulis ini sprtinya kamu belum kelar ya trauma masa lalunya. klo merasa blm bisa menerima diri, ada baiknya untuk konsul ke yg ahli. supaya tuntas ampe ke akar2nya.
tp klo dilihat dari profil koko skrg udh pajang foto kan.
😁
semoga ketemu ya yg sesuai dihatinya.
klo cara ku utk selflove ya kek perbanyak me time.
skincare walopun ga mulus2 amat 😂
jaman skrg banyak kok cowo2 ke dokter kulit/klinik kecantikan.
oh ya keknya hal yg wajar sih klo nyari jodoh sesuai kriterianya. gpp bgt malah. cumannn jan ampe gegara mau dapet spek Nabi, kitanya ga upgrade diri pulak.
kan jadi meleset
😆🤌
yodahlah, 2022 tahunnya glow up ko.
semangat 👍🏾👍🏾
JULJUL112 tulis:
Adakah disini yang seperti saya ? Membenci wajah sendiri bahkan sampai tidak suka melihat Cermin, di foto, dan segala hal yang merekam wajah saya sendiri ?
Meski saya Kristen dan di doktrin mengenai gambaran diri, pemulihan, dll. Hal itu tidaklah mempengaruhi saya.
Hal ini disebabkan karena trauma saya sering tertolak, dibully, tidak di prioritaskan dalam segala hal yang menyangkut fisik.
Menurut pengalaman saya meski seorang Kristen taat sekalipun, tetaplah kita manusia, memandang fisk, merupakan naluri dasar / animal insting dibawah alam sadar kita untuk memilih pasangan dengan fisik yang baik agar memperoleh keturunan yang unggul meski kita sebagai manusia/ homo sapiens adalah mahluk berakal, perasaan, beradab, dan realistis.
Ironis nya bahkan saya sendiri memilih2 pasangan di foto JK tanpa menyadari bahwa saya tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang fisik.
Bagaimana menurut kalian ? boleh share dan berbagi cerita atau memberi masukan disini apa adanya apalagi berupa support, Sy lebih menyukai komentar yang realistis dibanding idealis, tapi apapun itu saya terima baik teguran, masukan, kepedulian, asalkan jangan dikasihani ya, saya tidak menyukai hal itu karena lebih baik dikasihi, hehe.
Terima kasih untuk yang membaca dan komentar di bawah ini.