Perjanjian Pranikah / Praneum

ROSE184 tulis:

Yups, bisa dibicarakan dgn pasangan baru nya kelak koh, aku rasa utk kesejahteraan anak2nya pasti bisa dimengerti, semuanya tergantung kesepakatan bersama

Basic saya akunting  dulu saya pernah pegang audit  perusahaan ayam goreng dgn outlet 141 cabang. Di seluruh Indonesia. Omzet 1 M sehari lho. Bisa ngiler gak kalau melihat uang sebesar ini walau ada pembagian yg jelas baik dari pranikah atau wasiat ???

BENNY964 tulis:

Prenup bagus tetapi sulit di jalankan krn kebutuhan anak tiap thn meningkat lho

dan bagusnya lagi suami istri bisa saling support utk anak anak kalau suatu saat suami tidak mencukupi.

cukup kalau dari penghasilan saya diresto lah.

yg saya takutkan hanya jika suatu saat saya meninggal. Apa anak anak kandung saya dpt bagian dan berapa bagiannya dan bgm hitungannya.

karena saya pun ada anak dan mereka juga harus dpt dari hasil keringat saya sbg bpknya.

itu yg menjadi pikiran saya.

karena yg saya cari pendamping itu kejujuran dan kasih sayang. Terbuka dari awal samoai adanya pengikatan pernikahan

Kalau mau tau detail perhitungannya bisa ke notaris ko. Mereka akan kasih patokanny, besarnya brp nanti tertulis, kembali ke pribadi masing2.

Di jaman kapanpun segala sesuatu kalau berhubungan duit baiknya tertulis di awal jadi perjanjian pranikah atau di akhir jadi wasiat. Jadi tidak bisa diganggu gugat dikemudian hari kl ada apa2.

Bener, sbg ortu yg diinginkan adalah kesejahteraan anak sampai bisa berdiri sdr minimal selesai kuliah sesuai keinginan anak. Oya, tunjangan ini juga ada batas waktunya sesuai batas waktu pendidikan, sd 6th, smp 3 th, sma 3 th dan kuliah max 5th, sehingga saat anak mengerti biarpun ada tunjangan pendidikan, mereka tdk bisa lengah sampai tinggal kelas dsb.

TILLIE769 tulis:

Kalau mau tau detail perhitungannya bisa ke notaris ko. Mereka akan kasih patokanny, besarnya brp nanti tertulis, kembali ke pribadi masing2.

Di jaman kapanpun segala sesuatu kalau berhubungan duit baiknya tertulis di awal jadi perjanjian pranikah atau di akhir jadi wasiat. Jadi tidak bisa diganggu gugat dikemudian hari kl ada apa2.

Bener, sbg ortu yg diinginkan adalah kesejahteraan anak sampai bisa berdiri sdr minimal selesai kuliah sesuai keinginan anak. Oya, tunjangan ini juga ada batas waktunya sesuai batas waktu pendidikan, sd 6th, smp 3 th, sma 3 th dan kuliah max 5th, sehingga saat anak mengerti biarpun ada tunjangan pendidikan, mereka tdk bisa lengah sampai tinggal kelas dsb.

saya tidak mempermasalahkan soal tunjangan krn kita sebagai orang tua itu sudah wajib hukumnya membiayai anak anak sampai mereka sudah tidak memerlukan kita lagi.

Saya yg khawatir kalau saya sdh tidak ada apa bisa adil ? Walau dgn surat wasiat ? M3mang semua jerih payah pasti ke anak semua ke anak koq.

Tergantung orangnya sih Koh, Kalo orangnya tamak dan gila harta mau merampas yg bukan miliknya bisa jadi cepat ngiler..,kalo saya sendiri sih gak berani mengambil yg bukan milik saya, semua kembali ke pribadi masing-masing..

Kita sama koh, Aku juga backgroundnya accounting, auditing dan Taxation..😁, saya tipe orang yang Introvert, gak terlalu suka ikut campur urusan orang lain, gak suka juga menggunakan barang yg bukan milik saya,atau barang yg disediakan utk saya gunakan..😁

BENNY964 tulis:

Basic saya akunting  dulu saya pernah pegang audit  perusahaan ayam goreng dgn outlet 141 cabang. Di seluruh Indonesia. Omzet 1 M sehari lho. Bisa ngiler gak kalau melihat uang sebesar ini walau ada pembagian yg jelas baik dari pranikah atau wasiat ???

Halo semuanya…

Sukak bgt nih topiknya dan yg ikut serta menyampaikan pendapat,pengalaman dan pengetahuannya.

Jadi aku nyimak saja buat nambah ilmu dan bantu Up biar gak hilang nih topiknya…

Semoga debatnya tetap dgn kepala dingin dan logis yah,jgn sakit hatian…

Sekian dan terima partner hidup 🙂

ROSE184 tulis:

Tergantung orangnya sih Koh, Kalo orangnya tamak dan gila harta mau merampas yg bukan miliknya bisa jadi cepat ngiler..,kalo saya sendiri sih gak berani mengambil yg bukan milik saya, semua kembali ke pribadi masing-masing..

Kita sama koh, Aku juga backgroundnya accounting, auditing dan Taxation..😁, saya tipe orang yang Introvert, gak terlalu suka ikut campur urusan orang lain, gak suka juga menggunakan barang yg bukan milik saya,atau barang yg disediakan utk saya gunakan..😁

Benarkan istilahnya anak saya jadi anakmu dan anakmu menjadi anak saya kan.

Kalau soal tamak atau tidaknya kqn kita tdk tahu  no body knows Lah

kalau kamu liat dari awal disini ada koq yg tamak

kalau suami meninggal maka setengah warisan suami ke tangan istri dan setengahnya baru dibagi sesuai porsi ke anak anak.

nah saya tanya kalau istri yg meninggal dulu piye ? Dia bilang gak tanya. Baca deh dari awal.

BENNY964 tulis:

saya tidak mempermasalahkan soal tunjangan krn kita sebagai orang tua itu sudah wajib hukumnya membiayai anak anak sampai mereka sudah tidak memerlukan kita lagi.

Saya yg khawatir kalau saya sdh tidak ada apa bisa adil ? Walau dgn surat wasiat ? M3mang semua jerih payah pasti ke anak semua ke anak koq.

Kalau anak sudah dianggap dewasa bisa langsung ke anak.

Kalau masih belum dianggap dewasa, biasa ada legal guardiannya atau diawasi negara. Semua detail ini bisa ditanya ke notaris ko.

MAREL651 tulis:

Halo semuanya…

Sukak bgt nih topiknya dan yg ikut serta menyampaikan pendapat,pengalaman dan pengetahuannya.

Jadi aku nyimak saja buat nambah ilmu dan bantu Up biar gak hilang nih topiknya…

Semoga debatnya tetap dgn kepala dingin dan logis yah,jgn sakit hatian…

Sekian dan terima partner hidup 🙂

Halooo,,,,👋👋

Bukan debat 😆tukar pikiran saja.😁 no heart-filling.😄

Aku setuju kalo istilah itu bisa diterapkan dgn baik, tapi mungkin gak semua orang bisa menerima dan menerapkannya. Aku sudah baca semua kok komentar dan bahkan yang Koko sebutin itu juga, aku melihatnya mgkn mereka udah punya kesepakatan begitu,jadi kita kan gak bisa menilai negatif juga. Sekarang balik ke diri kita masing-masing saja koh, sebaiknya di awal dibicarakan semuanya dengan jelas, dibuat kesepakatan yg terbaik, kalo memang gak bisa setuju dan gak terima iya kita gak usah nikah dgn dia, berarti gak cocok dan bukan orang yg tepat untuk kita. Sama seperti yg aku lakukan sekarang ini, ketika aku melihat dia tdk setuju dgn pembahasan yg ku sampaikan ke dia, aku mulai jaga jarak dan mundur pelan-pelan biar gak terlanjur dan sakit hati..😁 karena aku orangnya lebih suka menjauh duluan sebelum diputusin..😁

BENNY964 tulis:

Benarkan istilahnya anak saya jadi anakmu dan anakmu menjadi anak saya kan.

Kalau soal tamak atau tidaknya kqn kita tdk tahu  no body knows Lah

kalau kamu liat dari awal disini ada koq yg tamak

kalau suami meninggal maka setengah warisan suami ke tangan istri dan setengahnya baru dibagi sesuai porsi ke anak anak.

nah saya tanya kalau istri yg meninggal dulu piye ? Dia bilang gak tanya. Baca deh dari awal.

Iya sebaiknya mungkin bisa ditanyakan ke lembaga yg lebih kompeten/lebih paham detailnya ttg isi perjanjian pranikah nya

TILLIE769 tulis:

Kalau anak sudah dianggap dewasa bisa langsung ke anak.

Kalau masih belum dianggap dewasa, biasa ada legal guardiannya atau diawasi negara. Semua detail ini bisa ditanya ke notaris ko.

Yes! Ini hanya berbagi, sekalian sharing pengalaman, biar bisa menambah wawasan dan mungkin jadi lebih paham kita plus minus nya ttg praneum tsb

TILLIE769 tulis:

Halooo,,,,👋👋

Bukan debat 😆tukar pikiran saja.😁 no heart-filling.😄

UCI245 tulis:

Waktu itu aku gak nanya. mungkin pending sampai bapaknya meninggal baru dibagi ke total jumlah anak. Krn kalau di keluargaku harta semua atas nama bapak, bkn si ibu

Hukum waris sesuai KUHPer harusnya berlaku sama kl suami atau istri meninggal lbh dulu ( cerai mati), jd gak gender biased

CMIIW

ROSE184 tulis:

Iya sebaiknya mungkin bisa ditanyakan ke lembaga yg lebih kompeten/lebih paham detailnya ttg isi perjanjian pranikah nya

Iyah, bikin perjanjian spt ini kepalanya mesti dimasukin ke freezer dl, biar adil. Kl masih keadaan emosi, ambyaaar kt om didi kempot. 😂

VINCENT012 tulis:

Hukum waris sesuai KUHPer harusnya berlaku sama kl suami atau istri meninggal lbh dulu ( cerai mati), jd gak gender biased

CMIIW

Itu mah aturannya dewek wakakakak

Yups.. intinya jangan ngambil keputusan atau apapun itu saat hati dan pikiran sedang kacau atau emosi...😁😁

TILLIE769 tulis:

Iyah, bikin perjanjian spt ini kepalanya mesti dimasukin ke freezer dl, biar adil. Kl masih keadaan emosi, ambyaaar kt om didi kempot. 😂

TILLIE769 tulis:

Iyah, bikin perjanjian spt ini kepalanya mesti dimasukin ke freezer dl, biar adil. Kl masih keadaan emosi, ambyaaar kt om didi kempot. 😂

perjanjian awl biasanya gak berlaku di tengah jalan kehidupan pernikahan biasanya .

TILLIE769 tulis:[/b{

Halooo,,,,👋👋

Bukan debat 😆tukar pikiran saja.😁 no heart-filling.😄

Idem aja aku..

Namanya perjanjian dibuat mengikat bg yg membuatnya sbg uu, mengikat siapa itu? ya suami istri tentunya ~~> tdk sampai ke anak dulu krn hak²nya berbeda istilahnya mungkin ini hanya seputar thread yg dibuat TS sj

jika sebelum perkawinan telah dibuat perjanjian kawin terkait pemisahan harta dasarnya ps 139 KUHPerdata yang mencakup seluruh harta bawaan dan harta perolehan antara suami istri tersebut, maka tidak dikenal istilah harta bersama (harta gono gini). Apabila terjadi perceraian, masing-masing suami/istri tersebut hanya memperoleh harta yang terdaftar atas nama masing-masing.

Apabila terjadi perceraian, maka harta yang dibagi adalah ½ (setengah) dari harta bersama yang didapat selama perkawinan sehingga jika ingin menghitung harta peninggalan maka yang menjadi harta peninggalan adalah ½ (setengah) dari harta bersama + harta bawaan (pribadi) yang didapat sebelum perkawinan. Namun, jika ada Perjanjian Perkawinan, maka tidak akan ada harta bersama (gonogini).

Dalam UU Perkawinan, yang menjadi harta bersama adalah harta benda yang diperoleh selama perkawinan, sedangkan harta yang diperoleh sebelum perkawinan menjadi harta bawaan dari masing-masing suami dan istri. Harta bawaan dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan berada di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

ISMU915 tulis:

Idem aja aku..

Namanya perjanjian dibuat mengikat bg yg membuatnya sbg uu, mengikat siapa itu? ya suami istri tentunya ~~> tdk sampai ke anak dulu krn hak²nya berbeda istilahnya mungkin ini hanya seputar thread yg dibuat TS sj

jika sebelum perkawinan telah dibuat perjanjian kawin terkait pemisahan harta dasarnya ps 139 KUHPerdata yang mencakup seluruh harta bawaan dan harta perolehan antara suami istri tersebut, maka tidak dikenal istilah harta bersama (harta gono gini). Apabila terjadi perceraian, masing-masing suami/istri tersebut hanya memperoleh harta yang terdaftar atas nama masing-masing.

Apabila terjadi perceraian, maka harta yang dibagi adalah ½ (setengah) dari harta bersama yang didapat selama perkawinan sehingga jika ingin menghitung harta peninggalan maka yang menjadi harta peninggalan adalah ½ (setengah) dari harta bersama + harta bawaan (pribadi) yang didapat sebelum perkawinan. Namun, jika ada Perjanjian Perkawinan, maka tidak akan ada harta bersama (gonogini).

Dalam UU Perkawinan, yang menjadi harta bersama adalah harta benda yang diperoleh selama perkawinan, sedangkan harta yang diperoleh sebelum perkawinan menjadi harta bawaan dari masing-masing suami dan istri. Harta bawaan dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan berada di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

Jadi saran pak Ismu nyari yg tidak ada anak dan sudah tidak bisa produksi ? Lalu dibuatkan surat perjanjian pernikahan ? Wakakakak.

Ta bantuin menentuken butir2 perjanjian ya :

Dari pihak perempuan :

Duitmu duitku mas,tp duitku duitku dewe

Utangku utangmu juga mas,tp utangmu utangmu dewe,sebab kamu kepala keluarga

Pihak laki-laki :

(sementara si laki2 msh hny plonga plongo tok)

Utk butir2 selanjutnya ntar sy pikir lg sambil nunggu ide.atw brgkli ada temen2 yg lain yg pny ide utk nambahin.. monggo dipersilahken

Idenya cukup brilian, mantul dan mengena pd sasaran krn banyak sesungguhnya yg spt ini pemahamannya, nti bcr harta bersama ( gonogini ) jatuhnya  bs luput

Persis candamu iki mas Chris aseli aku ora ngapusi, mknya aku mending ora omong ndak dikiro dhisiki sing kagungan kerso •~> sopo kuwi hayo.. ?

Sebab opo? nikah wae blum, dijalani jg blum kok ngrembug babagan koyo ngono saru opo ora?  Yo ora saru knopo ora saru ? laiyo mergo luwih saru uwong ora katokan to!!?

CHRISTIAN983 tulis:

Ta bantuin menentuken butir2 perjanjian ya :

Dari pihak perempuan :

Duitmu duitku mas,tp duitku duitku dewe

Utangku utangmu juga mas,tp utangmu utangmu dewe,sebab kamu kepala keluarga

Pihak laki-laki :

(sementara si laki2 msh hny plonga plongo tok)

Utk butir2 selanjutnya ntar sy pikir lg sambil nunggu ide.atw brgkli ada temen2 yg lain yg pny ide utk nambahin.. monggo dipersilahken

Saya setuju dgn pendapat para komentator disini... Perjanjian pranikah itu untuk jaman skrg ini kayak perlu, Krn skrg ini bnyk orang yg tdk jujur, bnyk yg menyalagunakan kebaikan orang/pasangan... Untuk waspada dan berjaga2 , apalagi kalau kita menikah yg kedua kali membawa anak2, perjanjian pranikah ilnu diperlukan untuk melindungi anak2 kita dari pasangan yg gila harta, dan pasangan yg bnyk  tersangkut utang-piutang.

ANITA089 tulis:

Ini pertanyaan buat cowok doang? Kalo cewek jg diijinkan menjawab, aku ingin menjawab. Mnrt ku sih justru perjanjian pranikah SANGAT PENTING.

Meski saat ini aku engga punya harta/uang, tetap aku akan membuat perjanjian tsb krn siapa tau....siapa tahu beberapa tahun kemudian om2 dan tante2ku yg lumayan mapan akan mewariskanku sebagian kecil uangnya. Juga...siapa tahu dari uang tsb aku akan membangun usaha, misalnya restoran atau butik dan aku menjadi ehm tajir. Bisa jg suatu saat aku dapat warisan dari kakak2 atau adik2ku berupa rumah, mobil, uang dll. Aku harus amankan semuanya itu, yg merupakan hasil kerja keras org lain yg kemudian dipercayakan kpd ku.

Selain itu, perjanjian pranikah menyangkut hutang adalah tanggungjawab masing2 sangatlah penting. Jgn sampai justru tujuan org menikahi kita adalah utk meminta kita melunasi utang2nya dari masa lalu. Sbnrnya tanpa perjanjian pranikah pun utang adalah tanggungjawab org yg berhutang. Bkn tanggungjawab pacar/suami/istrinya sih KECUALI jika pasangan tsb ikut menandatangani surat hutang misal KPR barangkali. Cuma utk MEMPERTEGAS/menjadi REMINDER. hal ini perlu sekali dituangkan dlm perjanjian pranikah tsb.

Maaf...kamu kenal dia di forum ini maksudnya org nya suka menulis / mengomentari masalah2 di forum?

Nah ini salah satunya yg jadi pertimbangan, karena terkadang saat masih pacaran/pdkt an blom tentu semua kita tau, apa si pria berani berkata jujur dia memiliki utang piutang , cicilan dan lain sebagainya, ternyata setelah menikah ketauan deh banyak hal yg tdk kita tau sebelumnya.. jujur karena aku pernah punya pengalaman itu dulu dgn mantan, saat pacaran semuanya terlihat indah,baik2 saja, ternyata banyak hal busuk yg dia tutupin dgn rapat-rapat dgn cara dia memperlakukan ku dgn baik supaya saya masuk dalam perangkap nya, begitu udah dia dapatin baru dia tunjukkan taringnya.. tujuan utama dia menikah dgn gw.., jago banget nutupin kebusukannya selama pacaran 2 tahun lebih...🤦. Untungnya Tuhan bikin aku cepat tersadar dan cepat bertindak sehingga ga sampai semua ludes...dan TUHAN ganti berkali-kali lipat atas semua yang dia rampas dariku..

Mungkin kedepannya akan berusaha membuat perjanjian pranikah setidaknya utk mengamankan asset bawaan sebelum nikah biar gak dicampurin oleh keluarga lainnya dari pihak pasangan.. dulu aku terjebak dgn menjadikan sertifikat rumah ku utk jaminan hutang di Bank oleh mantan, dan pihak keluarga nya juga selalu nguras aku dgn banyak alasan bla..bla.. hingga aku tak punya daya utk menolak..🤦, sejak pengalaman masa lalu itu,aku jadi lebih extra hati2, alias pasang tembok pembatas yg tinggi setiap kali bertemu seseorang yang ingin mengajak serius..

ANNA586 tulis:

Saya setuju dgn pendapat para komentator disini... Perjanjian pranikah itu untuk jaman skrg ini kayak perlu, Krn skrg ini bnyk orang yg tdk jujur, bnyk yg menyalagunakan kebaikan orang/pasangan... Untuk waspada dan berjaga2 , apalagi kalau kita menikah yg kedua kali membawa anak2, perjanjian pranikah ilnu diperlukan untuk melindungi anak2 kita dari pasangan yg gila harta, dan pasangan yg bnyk  tersangkut utang-piutang.

Gimana kalo butir nya dibikin begini;

Duit istri duit pribadi ga boleh diganggu gugat suaminya..

Suami punya kewajiban utk menanggung keluarga, dan selama istri bekerja dan punya penghasilan bisa support finansial keluarga  sekian % (mungkin bisa disebutkan nominal nya).

Utang suami yeah suami yg tanggung, kalo Istri berhutang harusnya atas izin suaminya, janganlah asal ngutang..

Berlaku adil lah jangan terlalu membebankan pasangan mu dgn hutangmu.. jadi menurutku sebaiknya jangan ada hutang bawaan sebelum nikah..biar gak masalah..

Duit suami duit istri juga, tapi bukan berarti suaminya gak punya duit sama sekali alias dompet kosong..😁 kasian juga gak punya duit pegangan, ga punya duit sendiri...tapi jgn banyak2, secukupnya saja, karena katanya konon laki-laki kalo punya duit berlebih  yeah banyak ujung-ujungnya jatuh pada main perempuan...🤦, Jadi lebih baik dia punya duit secukupnya saja..😁

CHRISTIAN983 tulis:

Ta bantuin menentuken butir2 perjanjian ya :

Dari pihak perempuan :

Duitmu duitku mas,tp duitku duitku dewe

Utangku utangmu juga mas,tp utangmu utangmu dewe,sebab kamu kepala keluarga

Pihak laki-laki :

(sementara si laki2 msh hny plonga plongo tok)

Utk butir2 selanjutnya ntar sy pikir lg sambil nunggu ide.atw brgkli ada temen2 yg lain yg pny ide utk nambahin.. monggo dipersilahken

Izin bertanya Pak, kalo misalnya ga ada perjanjian pranikah pemisahan harta bawaan sebelum nikah, dan suatu saat cerai atau pasangan meninggal, apakah pihak keluarga pasangan berhak minta gono-gini?

Kasus temanku yg sekarang terjadi begitu, pihak keluarga suaminya menuntut gono-gini setelah suaminya meninggal, karena mereka tidak punya Surat perjanjian Pranikah, jadi pihak keluarga si pria nganggap ada gono gini yg harus dibagi.

Dalam kasus ini temanku sebelum nikah sudah mapan, sdh punya asset bawaan dan beberapa investasi, menikah dgn pria yang blom mapan saat itu, dan mereka tidak memiliki anak,namun adopsi anak secara resmi dimata hukum, selama menikah harta bersama yg nambah mgkn hanya 10% dan 90% adalah harta bawaan temanku sebelum menikah. Jadi setelah menikah mereka ada bikin usaha baru..dan pihak keluarga si cowok menuntut gono-gini dan menganggap si anak tdk berhak atas warisan dari Bapak angkatnya, karena si anak hanya anak adopsi, kasarnya si anak ini disuruh buang atau kembali kan ke panti...🤦

Sampai skrg masih banding di pengadilan, temanku mau mempertahankan assetnya 90%dan yg 10% diwariskan ke anak adopsi resmi mereka..

Nah, mgkn kalo dulu ada perjanjian pranikah mereka jelaskan di dalamnya gak akan seribet ini fight ke pengadilan terus, sudah lebih mudah menyelesaikan nya. Itu sih yg aku boleh ambil pelajaran dari kasus teman ini..

ISMU915 tulis:

Idem aja aku..

Namanya perjanjian dibuat mengikat bg yg membuatnya sbg uu, mengikat siapa itu? ya suami istri tentunya ~~> tdk sampai ke anak dulu krn hak²nya berbeda istilahnya mungkin ini hanya seputar thread yg dibuat TS sj

jika sebelum perkawinan telah dibuat perjanjian kawin terkait pemisahan harta dasarnya ps 139 KUHPerdata yang mencakup seluruh harta bawaan dan harta perolehan antara suami istri tersebut, maka tidak dikenal istilah harta bersama (harta gono gini). Apabila terjadi perceraian, masing-masing suami/istri tersebut hanya memperoleh harta yang terdaftar atas nama masing-masing.

Apabila terjadi perceraian, maka harta yang dibagi adalah ½ (setengah) dari harta bersama yang didapat selama perkawinan sehingga jika ingin menghitung harta peninggalan maka yang menjadi harta peninggalan adalah ½ (setengah) dari harta bersama + harta bawaan (pribadi) yang didapat sebelum perkawinan. Namun, jika ada Perjanjian Perkawinan, maka tidak akan ada harta bersama (gonogini).

Dalam UU Perkawinan, yang menjadi harta bersama adalah harta benda yang diperoleh selama perkawinan, sedangkan harta yang diperoleh sebelum perkawinan menjadi harta bawaan dari masing-masing suami dan istri. Harta bawaan dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan berada di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

Maaf. Kakak nya spt nya trauma dg pernikahan yg sebelumnya... Mungkin lebih baik ada pulihan trauma terlebih dahulu, semoga ada gembala yg baik di gereja tmp kakaknya mengikatkan diri.

Mestinya, persoalan pernikahan bukan lah hanya ttg uang saja. Katanya ada tiga pilar: financial, sex, dan keintiman.