Tampan tapi toxic masculinity, atau biasa saja tapi baik hati.

BENNY964 tulis:

Dia kagak mau soalnya  prianya sedikit oleng.

wakakakak

oleng nya di spooring dulu biar bisa lurus 😁

wis sama sampean bae lah gelem pora ?

Bercanda sis.

EZTY822 tulis:

lah, ga jadi 😂✌

Selain itu dilihat juga prosentase kecocokannya juga kan pak.

BENNY964 tulis:

Yang pertama di lihat wajah lah tanpa di pungkiri itu. Dengan waktu berjalan baru keliatan sifatnya lah. Kalau pertanyaannya itu otomatis pilih no 2 lah sob.

Saya gak pernah lihat persentase pak. Hajar hajar aja yg lirik ke profile kasih senyum.

Yg penting diajak ngobrol nyambung aja. cantik bagi saya belakangan soal gak mau gagal ke 2 x.

Perempuan biasanya nyari yg berasa nyaman pak de jadi besar hati donk jangan dikasih kendor. Liat yang cakep dikit hajar senyum dulu.

DANIEL510 tulis:

Selain itu dilihat juga prosentase kecocokannya juga kan pak.

Itu juga bisa.

jadi berbesar hati pak mumpung ada aplikasi Jodoh Kristen. jangan sungkan.

Saya tidak berduit juga koq  pekerjaan saya hanya tukang Ojek Online dan buka Usaha restoran.

Saya gak peduli dia berduit atau tidak karena saya tidak mau mengambil harta dia pak ada yg suka hayo gak suka ya saya tinggal.

DANIEL510 tulis:

Itu juga bisa.

Aku sih pilih no 2 kalau emang ada cowo sebaik itu.

Tpi kenyataannya, yg tampangnya biasa aja, bnyk jga kok yg ga pnya karakter baik 😌

Yg point ke 2 itu tak lemah gemulai khan?

kata siapa cuma cewe doang yg liat wajah?

🤣

🎣🎣🎣

jd pen nyanyi lol

"Meski cowok bilang gadis ideal

Yang punya kepribadian baik

Penampilan itu menguntungkan

Selalu hanya gadis cantik saja

Yang 'kan dipilih menjadi nomor satu

Please, please, please, oh, baby! Lihatlah diriku"""

😂

DANIEL510 tulis:

Karena kelemahan kaum hawa kadang begitu. Melihat wajah dulu, baru karakternya. Terkadang hal itu sangat bias, dan menjebak kita kedepannya. Dan sering terjadi, ketika di situs ini pun kadang orang dalam menjawab surat, yang dilihat adalah wajahnya dulu.

NAH INI

🤭

CSYA590 tulis:

Aku sih pilih no 2 kalau emang ada cowo sebaik itu.

Tpi kenyataannya, yg tampangnya biasa aja, bnyk jga kok yg ga pnya karakter baik 😌

Ga abis2nya ngomongin fisik/ kriteria, ga abis2nya juga mengeneralisasi..
"kebanyakan", "rata-rata", de el el..
Sebanyak-banyaknya aja berkomunikasi, berusaha.. Maju terus pantang mundur, pasti aja akan nemu yg sesuai.
#ga usah ditanggapi balik ya guys.., pleaseee pakek banget

Iya juga sih. Tapi pernahkah kalian kirim surat, tapi gak dibalas, karena wajah kita kurang tampan/cantik. 😐😐😐😐😐

BENNY964 tulis:

jadi berbesar hati pak mumpung ada aplikasi Jodoh Kristen. jangan sungkan.

Saya tidak berduit juga koq  pekerjaan saya hanya tukang Ojek Online dan buka Usaha restoran.

Saya gak peduli dia berduit atau tidak karena saya tidak mau mengambil harta dia pak ada yg suka hayo gak suka ya saya tinggal.

Saya biasanya akses lewat website pak.

😂😂

JUNITA694 tulis:

tampan

kita jinakin lol

(canda ya bang)

.

😂😂😂

karna cowo biasa2pun blm tentu sifatnya sempurna, kali aja lagi berpura pura baik (realitis aja psti ada sifat kurang)

🤣

.

krna katanya kan lebih baik disakitin cowo tampan dari pada cowo kureng 🤭

dobel sakitnya wak...

DANIEL510 tulis:

Saya biasanya akses lewat website pak.

Kan bpk sudah ngintip profile saya kan

Masih gantengan bpk dsri saya kan .

santai aja pak hajar terus mumpung ada aplikasi jk

Halo abang ijin ikutan sharing atau dianggap sotoy yah, hahaha

“Toxic” itu sendiri mnurutku ada kadarnya dan setiap org pun punya ketahanan yg berbeda2 dgn sikap “Toxic” pasangannya. Buatku pribadi klau menurutku itu Toxic buatku apapun bentuknya yah,gak usah deket2 lah.

Balik ke pilihan dari pertanyaannya yah,klo aku pribadi lebih memilih “Karakter” seseorg dibandingkan hanya sisi “Fisik” nya…Tpi balik lg soal Fisik jg tiap org punya prefernsi berbeda,kdg mnurutku seseorg “Tampan” tpi mnurut yg lain kurang tampan.

Sekian dan tetima partner hidup… 😊

DANIEL510 tulis:

Buat kalian para jomblowati, jika disuruh memilih. mana yang kalian pilih. Antara Pria tampan tapi masih kekanak-kanakan dan ternyata mempunyai sindrom "Toxic Masculinity" yang menganggap dirinya dan gender nya yang paling benar, abusive, merendahkan wanita, menstereotipe pekerjaan tertentu menurut jenis kelamin, merasa selalu benar, tidak mau terima masukan, dll. TAPI DIA TAMPAN LHO. Dijamin menderita seumur hidup.

Atau pria kalem, yang baik hati, tidak punya toxic masculinity, semua pekerjaan sama saja, tidak membedakan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, tapi wajahnya rata-rata (atau dulu pernah tampan).

Apa pilihan anda.

Waduh gimana ya? engga dua2nya tuh. Aku justru kurang suka yg ganteng, kalem. Aku sukanya yg mukanya garang, kata2nya tegas tetapi jg yg ga toxic lah.

Apakah topik ini merujuk ke diri Anda? Krn di topik lain Anda pernah menyebut diri pernah 'cute' kalau tak salah, sebelum pakai kaca mata (kalau tak salah lagi).

Kalau yg dulu pernah tampan, sekarang orangnya sudah tak tampan? Ketampanan menyusut rupanya😁. Iya, memang tak ada memang yg abadi. Semua yg menyangkut tubuh akan termakan usia.tapi harus diakui ada memang orang 'paketlengkap' .dan setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing2. Tak selalu berkumpul jeleknya seperti yang Anda buat menjadi 2 kelompok itu.

DANIEL510 tulis:

Buat kalian para jomblowati, jika disuruh memilih. mana yang kalian pilih. Antara Pria tampan tapi masih kekanak-kanakan dan ternyata mempunyai sindrom "Toxic Masculinity" yang menganggap dirinya dan gender nya yang paling benar, abusive, merendahkan wanita, menstereotipe pekerjaan tertentu menurut jenis kelamin, merasa selalu benar, tidak mau terima masukan, dll. TAPI DIA TAMPAN LHO. Dijamin menderita seumur hidup.

Atau pria kalem, yang baik hati, tidak punya toxic masculinity, semua pekerjaan sama saja, tidak membedakan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, tapi wajahnya rata-rata (atau dulu pernah tampan).

Apa pilihan anda.

Semangat bang, kl udah tahu org nya spt itu memang lebih baik kl Tuhan jauhkan dr kita. Tuhan kasih yg lebih baik buat org yg hatinya baik. Ketimbang udah maried baru tahu aslinya, malah jadi masalah, ngenes hidupmu bang. Berjuanglah buat org yg mau menerima kita dan keluarga kita apa adanya.

Disini kita saling menguatkan.

DANIEL510 tulis:

Buat kalian para jomblowati, jika disuruh memilih. mana yang kalian pilih. Antara Pria tampan tapi masih kekanak-kanakan dan ternyata mempunyai sindrom "Toxic Masculinity" yang menganggap dirinya dan gender nya yang paling benar, abusive, merendahkan wanita, menstereotipe pekerjaan tertentu menurut jenis kelamin, merasa selalu benar, tidak mau terima masukan, dll. TAPI DIA TAMPAN LHO. Dijamin menderita seumur hidup.

Atau pria kalem, yang baik hati, tidak punya toxic masculinity, semua pekerjaan sama saja, tidak membedakan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, tapi wajahnya rata-rata (atau dulu pernah tampan).

Apa pilihan anda.

DANIEL510 tulis:

Buat kalian para jomblowati, jika disuruh memilih. mana yang kalian pilih. Antara Pria tampan tapi masih kekanak-kanakan dan ternyata mempunyai sindrom "Toxic Masculinity" yang menganggap dirinya dan gender nya yang paling benar, abusive, merendahkan wanita, menstereotipe pekerjaan tertentu menurut jenis kelamin, merasa selalu benar, tidak mau terima masukan, dll. TAPI DIA TAMPAN LHO. Dijamin menderita seumur hidup.

Atau pria kalem, yang baik hati, tidak punya toxic masculinity, semua pekerjaan sama saja, tidak membedakan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, tapi wajahnya rata-rata (atau dulu pernah tampan).

Apa pilihan anda.

The concept of toxic masculinity is used in academic and media discussions of masculinity to refer to certain cultural norms that are associated with harm to society and men themselves. Traditional stereotypes of men as socially dominant, along with related traits such as misogyny and homophobia, can be considered "toxic" due in part to their promotion of violence, including sexual assault and domestic violence. The socialization of boys in patriarchal societies often normalizes violence, such as in the saying "boys will be boys" about bullying and aggression.

Konsep maskulinitas beracun digunakan dalam diskusi akademis dan media tentang maskulinitas untuk merujuk pada norma-norma budaya tertentu yang dikaitkan dengan bahaya bagi masyarakat dan laki-laki itu sendiri. Stereotip tradisional laki-laki sebagai dominan secara sosial, bersama dengan sifat-sifat terkait seperti misogini dan homofobia, dapat dianggap "beracun" sebagian karena mereka mempromosikan kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Sosialisasi anak laki-laki dalam masyarakat patriarki seringkali menormalkan kekerasan, seperti pepatah “anak laki-laki akan menjadi anak laki-laki” tentang bullying dan agresi.

Just be your self bro.

itu sudah karunia yg Tuhan berikan kepadamu. Semua yg di ciptakannya itu baik.

Tampan, stylis, baik hati

Pernah gk dibalas tpi ya uuudah biasa ajaa, lgian tidak ada sopnya klau ada yg kirim surat maka wajib dibalas 🤭😂🤣✌

Tapi gk tau juga sih alasannya gk dibalas apa karena kurang tamvan mempesona, atau ntah kurang tebal dompetnya atau ntah apalah apalah 🤷

DANIEL510 tulis:

Iya juga sih. Tapi pernahkah kalian kirim surat, tapi gak dibalas, karena wajah kita kurang tampan/cantik. 😐😐😐😐😐

Wkwkwkkw..... Gondok ya bro daniel ga dibales?

Kamu di Belitung. Emang si cewek lokasinya di mana? Andai jauh (di seberang lautan) cewek suka kurang berminat krn ga ingin pindah jauh. Apalagi kalo udah dllarang orgtuanya atau takut jauh dari orgtuanya.  

Atau mungkin dia tipe cewek cerewet, suka berbantah dll yg kamu tulis sbg cewek yg kamu ga suka.

MEN624 tulis:

Pernah gk dibalas tpi ya uuudah biasa ajaa, lgian tidak ada sopnya klau ada yg kirim surat maka wajib dibalas 🤭😂🤣✌

Tapi gk tau juga sih alasannya gk dibalas apa karena kurang tamvan mempesona, atau ntah kurang tebal dompetnya atau ntah apalah apalah 🤷