Pernikahan tanpa keturunan
-
12 Desember 2022
Dear para JKer
Ini sebenernya terusan dari topik saya sebelumnya yaitu selain untuk anak, apa tujuan berpasangan. Waktu itu byk yg jawab untuk teman masa tua. Ada yg jawab berpasangan punya 2 tujuan yaitu kesejahteraan suami istri dan kelahiran dan pendidikan anak
Skrg kita mau bahas kebalikannya, yaitu pasangan yg jadian tetapi buat perjanjian sblmnya untuk tidak berketurunan. Tren ini terutama untuk negara2 maju dimana sbnrny org berpasangan hanya untuk berteman dan berhubungan seks tp nga mau ribet untuk ngurus anak... Biasanya ada byk sebab, ada yg krn salah satu pasangan sudah ada anak dr pernikahan sblmnya. Ada jg krn yg cewek, dia wanita karir yg sangat sibuk krn levelnya sudah tinggi (manajer ke atas), jd merasa sudah tak ada energi buat ngawasin dan didik anak lg....
Secara Kristen, apa hal ini diperbolehkan? Kalau juga misal diperbolehkan, memang gmn caranya berhubungan sembari menjaga tidak hamil? π
-
12 Desember 2022
Lelakinya vasektomi sih. Tapi ngga 100% juga ngga bisa hamil.
EDWIN244 tulis:
Dear para JKer
Ini sebenernya terusan dari topik saya sebelumnya yaitu selain untuk anak, apa tujuan berpasangan. Waktu itu byk yg jawab untuk teman masa tua. Ada yg jawab berpasangan punya 2 tujuan yaitu kesejahteraan suami istri dan kelahiran dan pendidikan anak
Skrg kita mau bahas kebalikannya, yaitu pasangan yg jadian tetapi buat perjanjian sblmnya untuk tidak berketurunan. Tren ini terutama untuk negara2 maju dimana sbnrny org berpasangan hanya untuk berteman dan berhubungan seks tp nga mau ribet untuk ngurus anak... Biasanya ada byk sebab, ada yg krn salah satu pasangan sudah ada anak dr pernikahan sblmnya. Ada jg krn yg cewek, dia wanita karir yg sangat sibuk krn levelnya sudah tinggi (manajer ke atas), jd merasa sudah tak ada energi buat ngawasin dan didik anak lg....
Secara Kristen, apa hal ini diperbolehkan? Kalau juga misal diperbolehkan, memang gmn caranya berhubungan sembari menjaga tidak hamil? π
-
12 Desember 2022
Kayanya ga boleh deh ka *tapi aku gatau ayatnya* hehehe, bahkan ada aliran gereja yg ga dibolehin KB dan "buang di luar" jadi pake sistem kalender.
Kalo medis ya KB banyak jenisnya pil, suntik, vasektomi atau tubektomi, eh kalender jga medis aih ππππ #cmiiw
Tp apa yg Tuhan rancang tidak bisa digagalkan oleh manusia, hihi kk ke dua ku diberikan ke mama ku waktu kk pertamaku usianya 6bulan segala cara di coba untuk digugurkan saat itu tp berhasil dilahirkan mama dan menjadi anak yg sangat membela mama πππ
-
12 Desember 2022
Childfree adalah keputusan SADAR untuk tidak mau memiliki anak. Jadi, childfree bukan TIDAK PUNYA ANAK, yang disebabkan oleh STERILITAS atau mandul.
Otonomi moral sudah menjadi persoalan sejak zaman Adam dan Hawa.
Kejatuhan manusia ke dalam dosa berhubungan dengan otonomi moral yang ditawarkan oleh Iblis (manusia menjadi seperti Allah yang membedakan apa yang baik dari apa yang jahat). Sejak saat itu manusia merasa menjadi penentu moralitas.Bagi orang-orang Kristen, standar moralitas adalah firman Allah. Firman Allah adalah kebenaran (Yoh. 17:17).
Dalam Kitab Hukum Gereja (yang dseibut juga Kitab Hukum Kanonik), KELAHIRAN ANAK merupakan salah satu dari 3 tujuan perkawinan menurut Katolik. Sebagai tujuan perkawinan, kelahiran anak merupakan SIFAT KHAS KODRAT PERKAWINAN.Dengan kata lain, jika ada pasangan suami-istri (pasutri) menolak memiliki anak dengan sadar (childfree), berarti mereka juga menolak SIFAT KHAS KODRAT perkawinan itu sendiri.
Karena tujuan perkawinan merupakan UNSUR HAKIKI PERKAWINAN. Jika unsur hakiki itu hilang atau ditiadakan, maka perkawinan itu juga sebenarnya tidak ada atau tidak sah.Oleh karena itu, berdasarkan KHK Kanon 1101 Β§2, jika salah satu atau kedua pasangan menolak memiliki anak dengan kemauan yang sadar, ia (mereka) melangsungkan perkawinan tidak sah.
-
12 Desember 2022
Salah satu pendeta GRII juga mengungkapkan demikian. Yang sebenernya bisa punya anak, tapi memutuskan untuk tidak punya anak (childfree), dia berdosa. Ga tau sih ini ditariknya sejauh mana. Karena cewe hamil di atas umur 40 (bahkan sebelumnya) udah cenderung berbahaya baik untuk si ibu maupun si anak.
-
12 Desember 2022
Terima kasih untuk pencerahannya bro sergy
Apa ini jg berlaku untuk pasangan yg salah satunya sudah mempunyai anak dr pasangannya yg sudah meninggal dunia?
Jujur, karena bagi janda / duda yg sudah kehilangan pasangan hidup masing2 dan sudah punya keturunan (misal 1 punya 2 anak, 1 lg punya 1 anak), menurut bro sergy gimana?
Apa mrk akan berdosa kalau menikah, hanya untuk yg cowo supaya anak ada yg ngasuh, dan yg cewe supaya anaknya ada yg nafkahin? Atau mending mrk nga usah jadian saja
SERGY895 tulis:
Childfree adalah keputusan SADAR untuk tidak mau memiliki anak. Jadi, childfree bukan TIDAK PUNYA ANAK, yang disebabkan oleh STERILITAS atau mandul.
Otonomi moral sudah menjadi persoalan sejak zaman Adam dan Hawa.
...Oleh karena itu, berdasarkan KHK Kanon 1101 Β§2, jika salah satu atau kedua pasangan menolak memiliki anak dengan kemauan yang sadar, ia (mereka) melangsungkan perkawinan tidak sah.
12 Desember 2022 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
12 Desember 2022
LUKAS244 tulis:
Salah satu pendeta GRII juga mengungkapkan demikian. Ga tau sih ini ditariknya sejauh mana.
Maaf permisi dulu sama saudara @ EDWIN244 selaku tuan rumah untuk topik ini
Aku lebih tertarik berikan opini untuk yang satu ini
Yang sebenernya bisa punya anak, tapi memutuskan untuk tidak punya anak (childfree), dia berdosa
Aku mulai dari pernyataan anak itu bukan sekedar TITIPAN tapi juga ANUGRAH bagi orang normal pada umumnya
Kemampuan memiliki anak, mungkin bagi sebagian besar masyarakat kita di Indonesia yang peringkat EMPAT sedunia dalam hal jumlah penduduk hal yang biasa, tidak spesial sama sekali
Namun, meski banyak yang bicara tentang difabel tentang kecacatan fisik yang kasat mata, maka aku pun menganggap TIDAK BISA memiliki anak termasuk jenis TUNA, seperti kita tau ada istilah TUNA NETRA, TUNA DAKSA, dll
Maka jika sebetulnya seorang INDIVIDU normal, telah SAH MENIKAH tapi memutuskan TIDAK PUNYA anak itu seperti mengingkari keNORMALannya serta tentu saja itu berDOSA, karena di berikan walau cuma satu talenta namun tidak di usahakan optimal hingga tetap 1 talenta sampai ajalnya tiba
Karena cewe hamil di atas umur 40 (bahkan sebelumnya) udah cenderung berbahaya baik untuk si ibu maupun si anak.
Terlepas dari statistik medik tentang usia perempuan hamil kepala 4 dan atau mendekati kepala 4, jika BAPA sudah berkehendak maka JADILAH semustahil apapun( merujuk pada kasus Sarai yang hamil di usia sangat senja )
Mukjizat selalu ada melalui setiap jaman apapun, bukan untuk sekedar membuktikan keberadaan Sang MAHA KUASA saja, tetapi juga menguatkan sekaligus berulang kali mengingatkan Umat PilihanNYA agar TETAP memelihara IMAN - PERCAYA hingga kesudahanNYA.
Biarlah segala kemuliaan kembali kepadaNYA saja
Amen.
12 Desember 2022 diubah oleh VEKA741
-
12 Desember 2022
^maksud saya yang mutusin untuk childfree karena usia-nya yang sudah rawan untuk memiliki anak, masih lebih bisa dimaklumi karena itu beralasan. Jadi ga serta merta itu berdosa.
^Pendeta yang saya maksud. Pernyataannya ada di menit 45 sampai ke 46.
-
12 Desember 2022
Wih makasih penjelasannya pak dokππ, sangat menarik sekali pembahasan iniπ
kalo misal pasutri memutuskan punya anak nih tapi pakai calon ibu pengganti atau surrogate mother (kondisinya bisa bermacam alasan, bisa karna si istri g mau badannya melar / juga emang karna kesulitan utk hamil / selalu keguguran. yg sebenarnya bisa menghasilkan keturunan sendiri namun karna keguguran terus akhirnya menggunakan ibu pengganti, Β seperti yg banyak dilakukan aktris Hollywood.
Apakah tindakan ini termasuk tindakan tidak menjalani kodrat perkawinan ?
*Eh iya maaf ya agak menyimpang dari topik pasutri memilih tidak punya anakππ
SERGY895 tulis:
Childfree adalah keputusan SADAR untuk tidak mau memiliki anak. Jadi, childfree bukan TIDAK PUNYA ANAK, yang disebabkan oleh STERILITAS atau mandul.
....Oleh karena itu, berdasarkan KHK Kanon 1101 Β§2, jika salah satu atau kedua pasangan menolak memiliki anak dengan kemauan yang sadar, ia (mereka) melangsungkan perkawinan tidak sah.
12 Desember 2022 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
12 Desember 2022
Aku juga mau minta maaf ke ka edwin, karna jadi menanggapi jawaban ini,
Maaf ka veka, apakah pastry TUNA artinya pastry difabel? πππππ
VEKA741 tulis:
Maaf permisi dulu sama saudara @ EDWIN244 selaku tuan rumah untuk topik ini
Aku lebih tertarik berikan opini untuk yang satu ini
Namun, meski banyak yang bicara tentang difabel tentang kecacatan fisik yang kasat mata, maka aku pun menganggap TIDAK BISA memiliki anak termasuk jenis TUNA, seperti kita tau ada istilah TUNA NETRA, TUNA DAKSA, dll
Terlepas dari statistik medik tentang usia perempuan hamil kepala 4 dan atau mendekati kepala 4, jika BAPA sudah berkehendak maka JADILAH semustahil apapun( merujuk pada kasus Sarai yang hamil di usia sangat senja )
Amen.
-
12 Desember 2022
Maaf, lukas boleh dirangkum tidak ya. Itu dr segi cewek, berasa sudah tidak memungkinkan secara biologis.
Kalau dr segi cowok gmn? Apakah alasan yg valid kl child free krn dia waktu menikah sktr umur 40-45an dan kita tahu kl di indo byk kasus pensiun masih aga muda (55-60)... Bearti kl dia punya anak, hrs nafkahi smp 17-21 tahun (itu jg br anak pertama), itu sudah lwt batas umur pensiun...
Ada prof saya di singapur, dia nikah telat sekali dan dia sudah umur 64 anaknya baru umur 8 tahun... Meski orgnya super jago (lulusan phd stanford) jg kan max pensiun cuma smp 70....itupun kl nga sakit....
LUKAS244 tulis:
^maksud saya yang mutusin untuk childfree karena usia-nya yang sudah rawan untuk memiliki anak, masih lebih bisa dimaklumi karena itu beralasan. Jadi ga serta merta itu berdosa. youtu.be/kSToLusYsXU ^Pendeta yang saya maksud. Pernyataannya ada di menit 45 sampai ke 46.
-
12 Desember 2022
Wah ini pertanyaan yang menarik, sampai2 saya yang biasa silent reader di forum jadi tertarik untuk menjawab.. π
Kalau menurut saya, punya anak itu memang butuh effort luar biasa secara mental, fisik, material, dsb.
Tapi Tuhan berfirman untuk beranakcucu dan penuhi bumi, artinya Tuhan desain pernikahan untuk menghasilkan keturunan. Meskipun punya anak akan sangat effort, tapi ya harus taat sama perintah Tuhan yaa..
Jadi ya berusaha mengikuti kehendak Tuhan, selanjutnya tinggal Tuhan yang memutuskan untuk mempercayakan kita untuk punya anak atau tidak. π
-
12 Desember 2022
Abis dengerin salah satu podcast ttg childfree ini di thirty day of lunch. Cukup membuka pandangan ttg childfree sih
Bisa aja si ga pny anak dgn KB. Suntik KB/Spiral.
Keputusan pny/ga pny anak keputusan bersama sih. Terutama si cewek, krn cewek yg bakalan mengandung selama 9 bln. Setelah itu jg dr sisi tenaga, emosional, dan finansial akan fokus ke anak. Kalau ga siap ya childfree ok. Manusia punya free will kok...
13 Desember 2022 diubah oleh MEIMEI833
-
13 Desember 2022
Shalom, manusia punya kehendak bebas utk memilih dalam berumah tangga utk tdk mempunyai anak, tapi harus punya nilai kejujuran dalam hidup apakah itu kondisi alami, belum lagi faktor budaya, keluarga dan orang sekitar sebagai pertimbangan. Sbg contoh ketika salah satu pasangan ada yang mandul, sebuah keluarga itu berusaha berobat dan pilihan terakhir adalah adopsi anak. Jika ditinjau dari segi Alkitab perjanjian lama Allah memberkati, lalu Allah berfirman beranakcuculah. Jadi itulah natur manusia yang diciptakan Allah. TYM.
-
15 Desember 2022
Diperbolehkan dong. Buktinya engga ada ayat yg melarang childless, meskpun Yesus berkata,"Beranak cuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah bumi dan taklukanlah itu." Itupun Dia ucapkan dahulu kala, di saat bumi masih kosong. Saat ini, di saat bumi sdh penuh bahkan banyak bencana alam yg merenggut banyak jiwa dan resesi di mana2 sampai anak2 kelaparan bahkan hidup ditenda2 dng orgtua mrk aku yakin Yesus lbh setuju jika jumlah anak dibatasi atau childless (ga punya anak sama sekali).
Supaya engga hamil kan ada banyak cara misalnya pakai pil KB, spiral. suntik KB, KB alamiah (melakukan hub hanya saat si wanita sedang tdk dlm masa subur, coitus interuptus (maaf bukan bicara vulgar). Mohon di browsing sendiri artinya, krn kalo dibahas di sini nanti dikomplain dibilang ga sopan. Padahal ilmiah.
EDWIN244 tulis:
Dear para JKer
Ini sebenernya terusan dari topik saya sebelumnya yaitu selain untuk anak, apa tujuan berpasangan. Waktu itu byk yg jawab untuk teman masa tua. Ada yg jawab berpasangan punya 2 tujuan yaitu kesejahteraan suami istri dan kelahiran dan pendidikan anak
Skrg kita mau bahas kebalikannya, yaitu pasangan yg jadian tetapi buat perjanjian sblmnya untuk tidak berketurunan. Tren ini terutama untuk negara2 maju dimana sbnrny org berpasangan hanya untuk berteman dan berhubungan seks tp nga mau ribet untuk ngurus anak... Biasanya ada byk sebab, ada yg krn salah satu pasangan sudah ada anak dr pernikahan sblmnya. Ada jg krn yg cewek, dia wanita karir yg sangat sibuk krn levelnya sudah tinggi (manajer ke atas), jd merasa sudah tak ada energi buat ngawasin dan didik anak lg....
Secara Kristen, apa hal ini diperbolehkan? Kalau juga misal diperbolehkan, memang gmn caranya berhubungan sembari menjaga tidak hamil? π
15 Desember 2022 diubah oleh ANITA089
-
15 Desember 2022
Lha itu dah jadi keputusan yang Tuhan kasih mau gimana lagi.
-
15 Desember 2022
Mnrt ku pilihan childless jg bisa cocok bagi cewek2 yg berusia 35 th ke atas yg memang sdh mulai Β perlu mawas thd masalah2 kehamilan di usia tsb dan cowok2 yg sdh punya dua atau lbh anak dari pernikahan sblm nya. Soalnya scr keuangan jg engga mudah bagi si cowok tuk nambah anak.
15 Desember 2022 diubah oleh ANITA089
-
15 Desember 2022
Pernikahan tanpa keturunan? Buat aku ga apa2 banget yang terpenting udah di komunikasikan antar ke dua belah pihak pasangan.
15 Desember 2022 diubah oleh HANARIN279
-
15 Desember 2022
Pengennya sih sudah mnikah hidup bahagia dan punya anak.. tp klo di usia 40 ke atas blm dpt jodoh trus gmna dong... klo rawan utk punya anak.. ya adopsi anak aj lah ya..
-
15 Desember 2022
Barusan sih nanya teman yg muslim, ktny byk kiai/ustad jg yg larang childless. Bahkan byk jg yg nunda punya anak krn alasan ekonomi jg dosa ktnya
Pernah dgr ktnya sih sblm Konsili kpn gt, grj katolik jg ktnya dilarang kb jg. Aku jg nanya gmn misal kl cowonya suda agak tua, ntar keburu pensiun tp anak blm kelar kuliah. Ktnya kl gt biasa diblg mnrt agama nga ada umur pensiun, jd mustinya harus kerja smp uzur...
Tp kl kerja buat lembaga umum biasa pasti ada umur pensiun lah. Yg tidak ada biasa usaha sendiri atau pendeta. Ya kan nga semua org ada usaha sendiri, wkt kitab suci diturunkan sebagian besar org kan umur 13 bisa lgs kerja sm usaha keluarga sendiri... Jaman skrg mst kuliah smp umur 21 br bisa menghasilkan... Ntah jg gmn kyk gini2an bisa diterapkan tanpa melalui penyesuaian...
ANITA089 tulis:
Diperbolehkan dong. Buktinya engga ada ayat yg melarang childless, meskpun Yesus berkata,"Beranak cuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah bumi dan taklukanlah itu." Itupun Dia ucapkan dahulu kala, di saat bumi masih kosong. Saat ini, di saat bumi sdh penuh bahkan banyak bencana alam yg merenggut banyak jiwa dan resesi di mana2 sampai anak2 kelaparan bahkan hidup ditenda2 dng orgtua mrk aku yakin Yesus lbh setuju jika jumlah anak dibatasi atau childless (ga punya anak sama sekali).
Supaya engga hamil kan ada banyak cara misalnya pakai pil KB, spiral. suntik KB, KB alamiah (melakukan hub hanya saat si wanita sedang tdk dlm masa subur, coitus interuptus (maaf bukan bicara vulgar). Mohon di browsing sendiri artinya, krn kalo dibahas di sini nanti dikomplain dibilang ga sopan. Padahal ilmiah.
-
15 Desember 2022
Menurut saya dari segi cowok juga harusnya ada pertimbangan untuk itu (kalau memang belum tentu bisa menafkahi anak sampai dewasa/mandiri, atau pun tidak bisa memberikan perhatian maksimal ke anak).
Kalau buat saya pribadi: Saya lebih setuju dengan orang yang ga kepingin punya anak, meskipun sebenernya dia bisa punya anak (biar kalaupun dosa, yang dosa dia aja); daripada yang beneran punya anak, tapi masih punya ambisi pribadi sehingga anaknya kurang perhatian.
EDWIN244 tulis:
Maaf, lukas boleh dirangkum tidak ya. Itu dr segi cewek, berasa sudah tidak memungkinkan secara biologis.
Kalau dr segi cowok gmn? Apakah alasan yg valid kl child free krn dia waktu menikah sktr umur 40-45an dan kita tahu kl di indo byk kasus pensiun masih aga muda (55-60)... Bearti kl dia punya anak, hrs nafkahi smp 17-21 tahun (itu jg br anak pertama), itu sudah lwt batas umur pensiun...
Ada prof saya di singapur, dia nikah telat sekali dan dia sudah umur 64 anaknya baru umur 8 tahun... Meski orgnya super jago (lulusan phd stanford) jg kan max pensiun cuma smp 70....itupun kl nga sakit....
-
15 Desember 2022
Ini menarik sebenernya.
Surrogate ini masih dilarang di Indo ya. Jadi kalaupun mau melakukan, harus di luar Indo. Saya belum denger langsung sih pandangan orang kristen untuk hal ini. (*tertarik untuk tau juga)
Untuk metode lainnya, kaya bayi tabung (IVF), ada pendeta yang mengharuskan jemaatnya yang mau ambil prosedur tersebut (IVF - in vitro fertilization; pembuahan di lab), untuk ngejadiin semua telur yang dibuahi di lab. Jadi kalau di lab ngebuat 5 telur yang dibuahi, maka kelima telur tersebut harus dijadikan (ditaruh ke rahim si ibu; ditaruhnya dalam rentang waktu yang berbeda). Mungkin pertimbangannya ketika telur sudah dibuahi, maka sudah ada kehidupan, jadi ga boleh dibuang begitu saja. Ini bakal costly juga.
EDINA743 tulis:
Wih makasih penjelasannya pak dokππ, sangat menarik sekali pembahasan iniπ
kalo misal pasutri memutuskan punya anak nih tapi pakai calon ibu pengganti atau surrogate mother (kondisinya bisa bermacam alasan, bisa karna si istri g mau badannya melar / juga emang karna kesulitan utk hamil / selalu keguguran. yg sebenarnya bisa menghasilkan keturunan sendiri namun karna keguguran terus akhirnya menggunakan ibu pengganti, Β seperti yg banyak dilakukan aktris Hollywood.
Apakah tindakan ini termasuk tindakan tidak menjalani kodrat perkawinan ?
*Eh iya maaf ya agak menyimpang dari topik pasutri memilih tidak punya anakππ
-
15 Desember 2022
Apalagi yang hanya kepengen punya anak tapi ga punya ilmu apa2 tentang ngurus anak, biar hanya dilihat "lengkap"
Seperti yang kebanyakan "cuma kepingin ada" Tapi "ga punya persiapan"
HIH ngeri π€¦ββοΈ
LUKAS244 tulis:
Menurut saya dari segi cowok juga harusnya ada pertimbangan untuk itu (kalau memang belum tentu bisa menafkahi anak sampai dewasa/mandiri, atau pun tidak bisa memberikan perhatian maksimal ke anak).
Kalau buat saya pribadi: Saya lebih setuju dengan orang yang ga kepingin punya anak, meskipun sebenernya dia bisa punya anak (biar kalaupun dosa, yang dosa dia aja); daripada yang beneran punya anak, tapi masih punya ambisi pribadi sehingga anaknya kurang perhatian.
15 Desember 2022 diubah oleh HANARIN279
-
15 Desember 2022
Wah, aku jadi kurang paham nih. Childless dianggap berdosa, namun bukankah justru lbh berdosa jika punya anak namun disia2kan, ditelantarkan? Jika blm siap scr ekonomi, jangan2 si istri terpaksa hrs bekerja. Bukankah malah anak yg kedua orgtuanya bekerja malah akan terlantar scr kejiwaan dan menjadi beban nenek/kakek yg menjaganya jika ga ada pembantu?
Kerja sampe uzur? kok terkesan menyiksa Β batin dan raga sendiri ya di saat hrs nya sdh bs santai tetap harus banting tulang.
EDWIN244 tulis:
Barusan sih nanya teman yg muslim, ktny byk kiai/ustad jg yg larang childless. Bahkan byk jg yg nunda punya anak krn alasan ekonomi jg dosa ktnya
Pernah dgr ktnya sih sblm Konsili kpn gt, grj katolik jg ktnya dilarang kb jg. Aku jg nanya gmn misal kl cowonya suda agak tua, ntar keburu pensiun tp anak blm kelar kuliah. Ktnya kl gt biasa diblg mnrt agama nga ada umur pensiun, jd mustinya harus kerja smp uzur...
Tp kl kerja buat lembaga umum biasa pasti ada umur pensiun lah. Yg tidak ada biasa usaha sendiri atau pendeta. Ya kan nga semua org ada usaha sendiri, wkt kitab suci diturunkan sebagian besar org kan umur 13 bisa lgs kerja sm usaha keluarga sendiri... Jaman skrg mst kuliah smp umur 21 br bisa menghasilkan... Ntah jg gmn kyk gini2an bisa diterapkan tanpa melalui penyesuaian...
-
15 Desember 2022
Pen punya anak kembar 10π
cildfree biasanya kerna ada alasan tertentu