Sebuah Hipotesis : Bagaimana jika (khusus wanita)

Mas Daniel ini sepertinya suka bahasa wartawan/reporter ya ngetroll biar menarik netizen buat berkomentar 🤭✌

Di atas pertanyaan nya masih abu² antara menikah ato baru pacaran.

Klo aq nangkepnya sih masih pacaran ya klo diliat dari bahasa nya.

Klo soal bercerai ato bertahan kayae udh byk thread nya mas Dan.

Udah 3 thread klo ga salah, mungkin admin nya kelolosan..

Dan disana udh byk solusi dr yg menyarankan bertahan ato sebaliknya. ✌

Soalnya ini penting buat kita.

Khawatir boleh saja, tetapi jangan berkelebihan. Apalagi untuk sesuatu yang belum di tangan.
Dijalani saja dengan santai dan semua akan berproses.

Happy hunting your future wife

DANIEL510 tulis:

Soalnya ini penting buat kita.

😂😂😂🤣🤣🤣😅

PAGI985 tulis:

Kalau jaman saya sekolah dulu mas dan.. hipotesis adalah jawaban sementara yg harus dibuktikan dengan penelitian.. jadi bukan sebuah pengandaian..

jadi cerita nya kalau mas dan pingin membuat sebuah tesis.. atau karya ilmiyah.. lha baru boleh pake hipotesis.

Saya kasih contoh ya.. hipotesis: faktor pria tidak selingkuh dan tidak KDRT berpengaruh terhadap sikap wanita untuk melakukan selingkuh dan KDRT pada sebuah hubungan pernikahan.

Sebenarnya mau ikut menjawab, tp tryata kuisioner dan angket nya hanya untuk wanita..

Sebenarnya ga pingin komen juga, tp judulnya bikin mata berkedut kedut dan jari pingin ngetik..

yowis mas dan,lanjutkan

Daniel... terima kasih buka kolom ngakak ini.

Memang benar perempuan juga bisa ga setia, Dan. Mangkanya hati2 sebelum memutuskan untuk menikah.

Dah itu ajah...

Antisipasi kan boleh saja. Kan bisa saja satu pihak komitmen, tapi pihak satunya (karena sesuatu hal) akhirnya berhenti komitmen dan melakukan perselingkuhan.

Bukannya itu adalah sebuah pelanggaran berat.

ini kasusnya blm nikah kan. ya putus aja.

daripada maksa di hub toxic. endingnya ketebak.

anggap aja lagi apes kena investasi bodong 🤭😂

DANIEL510 tulis:

Pertanyaan ini untuk para JK-ers wanita. Bagaimana jika seandainya seorang Pria sudah menunjukkan komitmennya, dalam artian sudah meanfkahi, sudah berbuat baik, sudah habis-habisan demi pasangannya, bahkan berkomitmen jangka panjang untuk tidak selingkuh dan KDRT, tapi ternyata perempuan pasangannya justru yang melakukan kedua hal itu. Dengan alasan yang dibuat-buat, dan tampak masuk akal, akhirnya hubungan keduanya menjadi renggang. Bagaimana sikap yang harus diambil laki-laki itu, apakah harus terus melanjutkan komitmennya atau stop sampai disitu saja.

Dan bagaimana menurutmu tentang wanita seperti itu. Monggo pendapatnya.

JUNITA694 tulis:

ini kasusnya blm nikah kan. ya putus aja.

daripada maksa di hub toxic. endingnya ketebak.

anggap aja lagi apes kena investasi bodong 🤭😂

Bukan mbak, justru ini SETELAH NIKAH. Dimana Laki-lakinya tipe setia, tapi ternyata yang perempuan menjadi tukang selingkuh. Ini bisa terjadi lho. Makanya perlu diantisipasi sejak dini.

oh dah nikah...

menurutku sih, ttp dilanjut

krna klo dah nikah, janjinya bukan ke org itu aja. tp sama Tuhan. mengasihi org yg sulit dikasihi, dlm kasus ini istrinya. itulah yg bakal jd PR dia sepanjang hidup.

kalo ga kuat lg, lambaikan tangan ke kamera.

minta penguatan dari Bos besar a.k.a Tuhan.

makanya, selagi blm nikah, wkt pacarannya dipakai utk SALING MENGENAL.

bukan haha hihi aja.

pasti ada tanda2 redflag.

NAMUNNN

ttp diabaikan krna saking bucin.

yaolo.. smoga umat disini terhindar dari pasangan redflag 🙏

aminnnn

DANIEL510 tulis:

Bukan mbak, justru ini SETELAH NIKAH. Dimana Laki-lakinya tipe setia, tapi ternyata yang perempuan menjadi tukang selingkuh. Ini bisa terjadi lho. Makanya perlu diantisipasi sejak dini.

Senangnya aku baca ini bah...

SeTUJU

JUNITA694 tulis:

oh dah nikah...

menurutku sih, ttp dilanjut

krna klo dah nikah, janjinya bukan ke org itu aja. tp sama Tuhan. mengasihi org yg sulit dikasihi, dlm kasus ini istrinya. itulah yg bakal jd PR dia sepanjang hidup.

kalo ga kuat lg, lambaikan tangan ke kamera.

minta penguatan dari Bos besar a.k.a Tuhan.

makanya, selagi blm nikah, wkt pacarannya dipakai utk SALING MENGENAL.

bukan haha hihi aja.

pasti ada tanda2 redflag.

NAMUNNN

ttp diabaikan krna saking bucin.

yaolo.. smoga umat disini terhindar dari pasangan redflag 🙏

aminnnn

Duh ttg selingkuh lagi

(gw no komen)

DANIEL510 tulis:

Bukan mbak, justru ini SETELAH NIKAH. Dimana Laki-lakinya tipe setia, tapi ternyata yang perempuan menjadi tukang selingkuh. Ini bisa terjadi lho. Makanya perlu diantisipasi sejak dini.

ytta  😁

ga blh gt ya mas morning. 🤭

KAKNONA645 tulis:

😂😂😂🤣🤣🤣😅

PAGI985 tulis:

Kalau jaman saya sekolah dulu mas dan.. hipotesis adalah jawaban sementara yg harus dibuktikan dengan penelitian.. jadi bukan sebuah pengandaian..

jadi cerita nya kalau mas dan pingin membuat sebuah tesis.. atau karya ilmiyah.. lha baru boleh pake hipotesis.

Saya kasih contoh ya.. hipotesis: faktor pria tidak selingkuh dan tidak KDRT berpengaruh terhadap sikap wanita untuk melakukan selingkuh dan KDRT pada sebuah hubungan pernikahan.

Sebenarnya mau ikut menjawab, tp tryata kuisioner dan angket nya hanya untuk wanita..

Sebenarnya ga pingin komen juga, tp judulnya bikin mata berkedut kedut dan jari pingin ngetik..

yowis mas dan,lanjutkan

Masalah istilah aja diributkan. Yang penting itu esensi pertanyaannya.

Btw dia satu kota sama saya, tapi mungkin rumahnya di Kabupaten.

Akhirnya terkuak..🙏

DANIEL510 tulis:

Masalah istilah aja diributkan. Yang penting itu esensi pertanyaannya.

Btw dia satu kota sama saya, tapi mungkin rumahnya di Kabupaten.

HANARIN279 tulis:

Duh ttg selingkuh lagi

(gw no komen)

Duh semoga Mbak Hana gak trauma ya.

Ga trauma cuma, hanya disini tuh seperti nya banyak yg relate untuk bertahan di hubungan yang menurut aku udah toxic jadi yaudah  silahkan dah

Smua benar atas pemikiran masing2

DANIEL510 tulis:

Duh semoga Mbak Hana gak trauma ya.

Sebenarnya kita semua kan gak berharap seperti itu kan ya, tapi seandainya terjadi, kita harus bagaimana.

Berapa tahun menikah? Hubungan itu ga bisa dinilai hanya dari komitmen aja, bahkan ketika suami merasa sudah berusaha mati2an kalau rasa itu udah hilang ya bisa jd perselingkuhan. Mungkin kebaikan yg dilakukan pria masih dirasa kurang atau malah bukan itu yg diinginkan istri. ( Tulisan ini bukan untuk membela perbuatan istri ya )

DANIEL510 tulis:

Antisipasi kan boleh saja. Kan bisa saja satu pihak komitmen, tapi pihak satunya (karena sesuatu hal) akhirnya berhenti komitmen dan melakukan perselingkuhan.

Bukannya itu adalah sebuah pelanggaran berat.

GABBY983 tulis:

Berapa tahun menikah? Hubungan itu ga bisa dinilai hanya dari komitmen aja, bahkan ketika suami merasa sudah berusaha mati2an kalau rasa itu udah hilang ya bisa jd perselingkuhan. Mungkin kebaikan yg dilakukan pria masih dirasa kurang atau malah bukan itu yg diinginkan istri. ( Tulisan ini bukan untuk membela perbuatan istri ya )

Oke kita buat misalkan 5 tahun menikah bagaimana. Seandainya si Suami sudah berbuat yang terbaik. Diperlakukan seperti ratu, dibiayai apa keperluannya, pokoknya dipenuhi lahir-batin.

Tapi mungkin lho ya, mungkin karena bosan, akhirnya pengen mencoba tantangan baru. Pengen coba-coba istilahnya.

Ya sama seperti istilah "kamu terlalu baik buatku" Tapi versi sudah menikah bertahun-tahun.

aku ada jawaban buat topik ini lebih ke pengalaman temen kantor yang pernah ngalamin

Tapi krna ujung2 nya tentang "selingkuh" lagi better aku skip, smoga statment para JKer keren disini bisa mas Daniel ambil inti sarinya yes...

adiooos

DANIEL510 tulis:

Sebenarnya kita semua kan gak berharap seperti itu kan ya, tapi seandainya terjadi, kita harus bagaimana.

Rata-rata belum memuaskan saya. Karena mereka belum jujur dengan diri sendiri.

REGINA262 tulis:

Kayak di drakor ceritanya..

Tapi jika Pria itu baik, dia akan tetap mengalah karena sudah berkomitmen. Setiap perahu rumah tangga tergantung dari nahkodanya.

Apakah itu artinya mengalah dan membiarkan perselingkuhan ?

MEI525 tulis:

Khawatir boleh saja, tetapi jangan berkelebihan. Apalagi untuk sesuatu yang belum di tangan.
Dijalani saja dengan santai dan semua akan berproses.

Happy hunting your future wife

Antisipasi lebih baik daripada mengobati.

Ya minta jasa pihak ketiga untuk jadi penengah (ntah itu pendeta, ortu, teman dekat, dsb), kl misal mandek mending pisah rumah sementara sembari terus2an cari solusi damai sembari do'ain...

Sepertinya gini2an aga subjektif tergantung kasus dan karakter org2nya

EDWIN244 tulis:

Ya minta jasa pihak ketiga untuk jadi penengah (ntah itu pendeta, ortu, teman dekat, dsb), kl misal mandek mending pisah rumah sementara sembari terus2an cari solusi damai sembari do'ain...

Sepertinya gini2an aga subjektif tergantung kasus dan karakter org2nya

Lebih baik mencegah daripada mengobati.