Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pertukaran dalam hubungan cowok cewek

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 25 dari 173    Ke halaman:  1  2  3 ... 7  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • EDWIN244

    9 Agustus 2023

    Sedikit pemikiran yg kepikiran pagi ini. Jadi sbnrnya menurut saya, berdasar sejarah hubungan cowok cewek dlm pernikahan yg tradisional, hubungannya bekerja dalam hal prinsipal karena ada keseimbangan dan pertukaran

    Cowok bekerja mencari nafkah untuk seluruh keluarga (jadi keluar duit buat rumah, pesta nikah, dan pendidikan anak) , tapi ceweknya keluar tenaga, keahlian, dan tampang (masak, berbenah, berhubungan dan ngurus anak)

    Jaman skrg cewek kerja kantoran, dan gajinya hampir sama dan bahkan byk yg lebih tinggi dr cowoknya. Dan byk cewek2 ini ngarepin nga keluar tenaga, keahlian, atau duit (ngarepin cowoknya setor duit seperti biasa, dan bantuin ngurus rumah tangga atau bayarin ART), dan dia hanya setor tampang saja (jd model artis seperti Nia ramadhani yg semuanya ditunjang sama bakri)

    Kalau sebuah hubungan satu pihak merasa hanya yg berkorban saja jadi mengakibatkan kepahitan. Jadi mnrt saya sih meski norma sosial  blg cowok yg mencari nafkah (dan secara umum, saya setuju) tp dr pihak ceweknya harus ada pengorbanan jg.

    Dan itu pertukaran untuk hubungan tradisional di mana cowok ceweknya sama2 single. Kl misal ada salah satu yg cerai hidup atau mati, beda lg urusannya.

    Kalau dr pihak cowok nga bisa keluar uang terlalu banyak karena masalah pribadi (seperti saya misalnya), saya kontribusi pengetahuan dan topik pembicaraan (tren2 dunia seperti digital currency, ChatGPT, dll), hobi (main gitar, main game), dan kasih anak saya main2 sama calon.

    Mustinya dlm kasus saya, calon yg keluar uang untuk rumah tinggal berdua sih. Krn saya skrg sudah harus bayarin untuk rumah keluarga saya dan biaya perawatannya lmyn mahal dlm sebulan

    Jadi buat para JKer, bisa memberikan pendapat mengenai hal ini?

    9 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244

  • 9 Agustus 2023

    Ko Edwin, gimana kalau begini?

    Misal gaji cewe 30 juta, gaji cowo 20 juta.  Maka budget rumah tangga sebesar 30/50*100% = 60% dibayar oleh cewe, 40% sisanya dibayar oleh cowo.

    Jadi di sini poin-nya adalah proportionality, bukan equality.

    Kalau hal-hal yang intangible (tenaga/keahlian/tampang) mesti dibahas tersendiri case per case saya pikir.

  • EDWIN244

    9 Agustus 2023

    Iya sih, di grj sepupu saya yg saya pernah cerita itu diajarin gitu pas konseling pranikah. Jadi bisa jadi ceweknya harus bayar lebih banyak dr cowoknya. Dan biasa pada nga mau yg seperti itu

    JAMES757 tulis:

    Ko Edwin, gimana kalau begini?

    Misal gaji cewe 30 juta, gaji cowo 20 juta.  Maka budget rumah tangga sebesar 30/50*100% = 60% dibayar oleh cewe, 40% sisanya dibayar oleh cowo.

    Jadi di sini poin-nya adalah proportionality, bukan equality.

    Kalau hal-hal yang intangible (tenaga/keahlian/tampang) mesti dibahas tersendiri case per case saya pikir.

    9 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244

  • 9 Agustus 2023

    Pertanyaan ini cuma buat yg msh single (krn blm ada anak) ya? Janda TANPA anak boleh ikutan ga, (krn kondisinya kan sama dng yg single alias tanpa anak kan)?

    Kebetulan sih aku yg janda cerai tanpa anak sdh ingin hidup santai aja. Sdh engga ingin ngoyo kerja sprti 20 th an yg lalu ketika masih mengejar karir. Kalo pun saya berumahtangga lagi dan bekerja, paling kerjanya dari rumah misal buka warung kecil (jualan kopi, snack, softex) yg dimodalin suami. Yg mau taruh kue2 silakan. Aku akan kerja dari rumah sekedar agar ada variasi dlm kehidupan, namun pencari nafkahnya tetaplah suami. Itu aku loh ya.

    9 Agustus 2023 diubah oleh ANITA089

  • EDWIN244

    9 Agustus 2023

    Bearti sis anita hampir sama seperti cewek pada umumnya lah, bkl setor keahlian (masak) dan tenaga (berbenah), tp nga bisa setor anak (krn nga mau)

    Cowoknya setor uang buat usaha, rumah, makan. Ini sbnrnya hampir sama seperti tradisional hanya lebih discale down saja.

    ANITA089 tulis:

    Pertanyaan ini cuma buat yg msh single (krn blm ada anak) ya? Janda TANPA anak boleh ikutan ga, (krn kondisinya kan sama dng yg single alias tanpa anak kan)?

    Kebetulan sih aku yg janda cerai tanpa anak sdh ingin hidup santai aja. Sdh engga ingin ngoyo kerja sprti 20 th an yg lalu ketika masih mengejar karir. Kalo pun saya berumahtangga lagi dan bekerja, paling kerjanya dari rumah misal buka warung kecil (jualan kopi, snack, softex) yg dimodalin suami. Yg mau taruh kue2 silakan. Aku akan kerja dari rumah sekedar agar ada variasi dlm kehidupan, namun pencari nafkahnya tetaplah suami. Itu aku loh ya.

    9 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244

  • 9 Agustus 2023

    Bkn krn ga mau pnya anak, tetapi krn sdh ga bs. Kalo usiaku masih 20-30 th an aku ingin punya 1 anak, namun aku ingin aku dan suami benar2 memberikan waktu berkualitas bagi si anak. Hadeuh, kalo punya lbh dari 1 anak itu bs susah loh bagi kedua orgtuanya tuk berbagi perhatian dan kasih sayang scr adil. Kemungkinan....kemungkinan loh salah 1 anak akan merasa disepelekan krn sdr kandungnya yg lain memang perlu perhatian ekstra misalnya krn sakit2an atau ada masalah kejiwaan.

    EDWIN244 tulis:

    Bearti sis anita hampir sama seperti cewek pada umumnya lah, bkl setor keahlian (masak) dan tenaga (berbenah), tp nga bisa setor anak (krn nga mau)

    Cowoknya setor uang buat usaha, rumah, makan. Ini sbnrnya hampir sama seperti tradisional hanya lebih discale down saja.

  • EDWIN244

    9 Agustus 2023

    Bisa punya 2 anak, cuma jaraknya harus 5-6 tahun. Jd setelah satu sudah sklh SD, sudah bisa ganti baju, makan, mandi sendiri baru punya anak ke 2.

    Yg pertama jd sudah asik sm tmn sklh, perhatiannya bisa fokus ke anak ke 2

    ANITA089 tulis:

    Bkn krn ga mau pnya anak, tetapi krn sdh ga bs. Kalo usiaku masih 20-30 th an aku ingin punya 1 anak, namun aku ingin aku dan suami benar2 memberikan waktu berkualitas bagi si anak. Hadeuh, kalo punya lbh dari 1 anak itu bs susah loh bagi kedua orgtuanya tuk berbagi perhatian dan kasih sayang scr adil. Kemungkinan....kemungkinan loh salah 1 anak akan merasa disepelekan krn sdr kandungnya yg lain memang perlu perhatian ekstra misalnya krn sakit2an atau ada masalah kejiwaan.

  • JENNY366

    9 Agustus 2023

    Pesan bagus yg pernah saya terima ditengah sukses dan kesibukanmu, ingatlah pasanganmu lah yang akan selalu hadir menemani  saat sakit, tua dan sekarat

    Jadi yach komitmen kita berdua saat awal untuk membina rumah tangga satu sama lainnya saling menopang contoh kasus kalo si wanita penghasilan lebih tinggi dr suami yach saling pengertian demikian sebaliknya krn hidup ini take n give serta simbiosis mutualisme

    Nah kalo aku sih simple aj nda terlalu risau sing ptg kitanya sdh punya pegangan untuk bgm tetap survive menjalani kehidupan bersama pasangan kita🤗

    Oh iya sdh byk sih sekarang pria yg pegang peranan dalam pengurusan rumah tangga "anak" Krn zaman skrg agak ngeri2 sedap cari ART jadi si Pria akan melakukan pekerjaannya di malam hari buka usaha spt ngegrab or ada sembari jaga anak buka usaha

    9 Agustus 2023 diubah oleh JENNY366

  • EDWIN244

    9 Agustus 2023

    Saya termasuk yg lmyn jago dlm urusan RT sih (ngurus anak saya), karena istri sudah nga ada, ortu sikon kesehatan krg bagus, jd cukup terlibat dlm kegiatan keseharian anak dan kontrol kesehatan. Untungnya, kerjaan jd dosen nga terlalu sibuk jg

    Soal gaji, selain gender jg tergantung dari kesenioran, lembaga pengaji (swasta asing lebih besar dr pemerintah lokal dan nonprofit, tp kerjaannya lebih sibuk), dan jenis keahlian (biasa IT, dokter, pengacara, finance lebih gede) . Tp sayangnya byk cewek yg masih asumsi kl gaji rendah krn cowoknya nga jago kerja -.-

    JENNY366 tulis:

    Pesan bagus yg pernah saya terima ditengah sukses dan kesibukanmu, ingatlah pasanganmu lah yang akan selalu hadir menemani  saat sakit, tua dan sekarat

    Jadi yach komitmen kita berdua saat awal untuk membina rumah tangga satu sama lainnya saling menopang contoh kasus kalo si wanita penghasilan lebih tinggi dr suami yach saling pengertian demikian sebaliknya krn hidup ini take n give serta simbiosis mutualisme

    Nah kalo aku sih simple aj nda terlalu risau sing ptg kitanya sdh punya pegangan untuk bgm tetap survive menjalani kehidupan bersama pasangan kita🤗

    Oh iya sdh byk sih sekarang pria yg pegang peranan dalam pengurusan rumah tangga "anak" Krn zaman skrg agak ngeri2 sedap cari ART jadi si Pria akan melakukan pekerjaannya di malam hari buka usaha spt ngegrab or ada sembari jaga anak buka usaha

    9 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244

  • JENNY366

    9 Agustus 2023

    EDWIN244 tulis:

    Saya termasuk yg lmyn jago dlm urusan RT sih (ngurus anak saya), karena istri sudah nga ada, ortu sikon kesehatan krg bagus, jd cukup terlibat dlm kegiatan keseharian anak dan kontrol kesehatan. Untungnya, kerjaan jd dosen nga terlalu sibuk jg

    Mantap

    Soal gaji, selain gender jg tergantung dari kesenioran, lembaga pengaji (swasta asing lebih besar dr pemerintah lokal dan nonprofit, tp kerjaannya lebih sibuk), dan jenis keahlian (biasa IT, dokter, pengacara, finance lebih gede) . Tp sayangnya byk cewek yg masih asumsi kl gaji rendah krn cowoknya nga jago kerja -.-

    Ah itu persepsi kamu kali win.. Wong kamu aku liat kriteria calon PH terlalu tinggi agak ngeri2 sedap juga sih🤔 bersyukurlah kalo ada yg menerima dan kamu juga hrs terima konsekuensinya menjadi istri dan ibu sambung buat anak kamu 🙏

  • ULLIL035

    9 Agustus 2023

    EDWIN244 tulis:

    Jadi buat para JKer, bisa memberikan pendapat mengenai hal ini?

    Kk di kasih pendapat jga mental sih ka 🤧🤤🙏🙏🙏

    Mon maaf thread kk intinya sama, yg ksh pov bnyk tp blm ada yg seperti pak dosen mau 😭😭😭😭😭😭😭

    Saya ga bsa jawab mon maap lgi Kayanya kemampuan saya kurang untuk bsa memberikan pendapat seperti yg kk mau, karna pola pikir kita bumi dan langit di tengahnya hanya ada ruang hampa terasa diriku tanpa dirimu # mohon maaf itu lagu ari laso, yaaak terimakasih yg sudah baca sampai akhir 😁😁😁😁🙏🙏🙏

  • JENNY366

    9 Agustus 2023

    ULLIL035 tulis:

    Kk di kasih pendapat jga mental sih ka 🤧🤤🙏🙏🙏

    Mon maaf thread kk intinya sama, yg ksh pov bnyk tp blm ada yg seperti pak dosen mau 😭😭😭😭😭😭😭

    Saya ga bsa jawab mon maap lgi Kayanya kemampuan saya kurang untuk bsa memberikan pendapat seperti yg kk mau, karna pola pikir kita bumi dan langit di tengahnya hanya ada ruang hampa terasa diriku tanpa dirimu # mohon maaf itu lagu ari laso, yaaak terimakasih yg sudah baca sampai akhir 😁😁😁😁🙏🙏🙏

    Jgn ikut galau.. Krn ybs mencari setipe.com aka streetsmart. Makannya ungkapan hatinya blm ada terketemukakan😂 ngejelimet lidahku saking aku pintar jadi blinger deh😉

    Ups maksudnya bukan aku..

  • 9 Agustus 2023

    Itu kalau pasangan Saudara bersedia. Masak iya, rumah tempat tinggal bersama hanya pihak istri yang menanggung, dengan alasan suami harus menanggung keluarganya. Kesannya jadi berat sebelah. Bukankah seperti Saudara katakan berat sebelah bisa jadi kepahitan? Ya asal pihak calon istri bersedia. Hidup sendiri senang2, masak iya nikah malah menanggung biaya hidup suami dan anak. Makin susah dong hidupnya setelah nikah tapi balik lagi, semoga ada yg ikhlas namanya cinta bisa menutup otak seseorang buat berpikir khan?

    EDWIN244 tulis:

    Kalau sebuah hubungan satu pihak merasa hanya yg berkorban saja jadi mengakibatkan kepahitan. Jadi mnrt saya sih meski norma sosial  blg cowok yg mencari nafkah (dan secara umum, saya setuju) tp dr pihak ceweknya harus ada pengorbanan jg.

    Dan itu pertukaran untuk hubungan tradisional di mana cowok ceweknya sama2 single. Kl misal ada salah satu yg cerai hidup atau mati, beda lg urusannya.

    Kalau dr pihak cowok nga bisa keluar uang terlalu banyak karena masalah pribadi (seperti saya misalnya), saya kontribusi pengetahuan dan topik pembicaraan (tren2 dunia seperti digital currency, ChatGPT, dll), hobi (main gitar, main game), dan kasih anak saya main2 sama calon.

    Mustinya dlm kasus saya, calon yg keluar uang untuk rumah tinggal berdua sih. Krn saya skrg sudah harus bayarin untuk rumah keluarga saya dan biaya perawatannya lmyn mahal dlm sebulan

    Jadi buat para JKer, bisa memberikan pendapat mengenai hal ini?

  • LAMBANG892

    9 Agustus 2023

    Ko edwin..

    Kalo nikah, merawat ortu, merawat anak, gabisa pake ide itungan ky gitu koo..

    Memang mgkn koko edwin pernah ngadepi langsung atau punya pengalaman lgs bhw ada org yg mikirnya (ngitungnya) smp gitu..

    Tp mbok ya diri sendiri jgn ikut menerapkan itungan macem gitu..

    Santuy koo

  • EDWIN244

    9 Agustus 2023

    Calon nga harus tanggung biaya hidup saya kok, saya support uang makan sendiri, uang senang2 sendiri, dan biaya pendidikan anak saya jg bisa dari saya. Calon hanya bayar tagihan rumah bersama dan uang kl mau travel ke mana2

    Kalau misal nga sanggup buat rumah mending sewa saja, jaman skrg kan kerjaan sering pindah2, jd lebih fleksibel.

    Anda tipikal pikirannya, selalu mikir dari segi finansial rugi. Tp dr segi komunitas untung kan? Bisa main sama anak saya, bisa tau macam2 pengetahuan, bisa ada teman melakukan hobi bareng.

    KATHARINA781 tulis:

    Itu kalau pasangan Saudara bersedia. Masak iya, rumah tempat tinggal bersama hanya pihak istri yang menanggung, dengan alasan suami harus menanggung keluarganya. Kesannya jadi berat sebelah. Bukankah seperti Saudara katakan berat sebelah bisa jadi kepahitan? Ya asal pihak calon istri bersedia. Hidup sendiri senang2, masak iya nikah malah menanggung biaya hidup suami dan anak. Makin susah dong hidupnya setelah nikah tapi balik lagi, semoga ada yg ikhlas namanya cinta bisa menutup otak seseorang buat berpikir khan?

    EDWIN244 tulis:

    Kalau sebuah hubungan satu pihak merasa hanya yg berkorban saja jadi mengakibatkan kepahitan. Jadi mnrt saya sih meski norma sosial  blg cowok yg mencari nafkah (dan secara umum, saya setuju) tp dr pihak ceweknya harus ada pengorbanan jg.

    Dan itu pertukaran untuk hubungan tradisional di mana cowok ceweknya sama2 single. Kl misal ada salah satu yg cerai hidup atau mati, beda lg urusannya.

    Kalau dr pihak cowok nga bisa keluar uang terlalu banyak karena masalah pribadi (seperti saya misalnya), saya kontribusi pengetahuan dan topik pembicaraan (tren2 dunia seperti digital currency, ChatGPT, dll), hobi (main gitar, main game), dan kasih anak saya main2 sama calon.

    Mustinya dlm kasus saya, calon yg keluar uang untuk rumah tinggal berdua sih. Krn saya skrg sudah harus bayarin untuk rumah keluarga saya dan biaya perawatannya lmyn mahal dlm sebulan

    Jadi buat para JKer, bisa memberikan pendapat mengenai hal ini?

    9 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244

  • 10 Agustus 2023

    Pada dasarnya sih terserah masing2 pasangan aja. Ada pasangan yg ceweknya bersedia bayar semua tagihan rumah (cicilan/KPR), meski hmmm kayaknya sih ga banyak.

    Edwin sendiri rencananya mau membiayai apa saja bagi istri? Makanannya kah? Pakainnya? SKincare nya?

    EDWIN244 tulis:

    Calon nga harus tanggung biaya hidup saya kok, saya support uang makan sendiri, uang senang2 sendiri, dan biaya pendidikan anak saya jg bisa dari saya. Calon hanya bayar tagihan rumah bersama dan uang kl mau travel ke mana2

    Kalau misal nga sanggup buat rumah mending sewa saja, jaman skrg kan kerjaan sering pindah2, jd lebih fleksibel.

    Anda tipikal pikirannya, selalu mikir dari segi finansial rugi. Tp dr segi komunitas untung kan? Bisa main sama anak saya, bisa tau macam2 pengetahuan, bisa ada teman melakukan hobi bareng.

    10 Agustus 2023 diubah oleh ANITA089

  • EDWIN244

    10 Agustus 2023

    Ya paling perintilan kecil2 kyk makan2 pas weekend, member gym, salon, skincare.... makan ya bayar masing2...

    ANITA089 tulis:

    Pada dasarnya sih terserah masing2 pasangan aja. Ada pasangan yg ceweknya bersedia bayar semua tagihan rumah (cicilan/KPR), meski hmmm kayaknya sih ga banyak.

    Edwin sendiri rencananya mau membiayai apa saja bagi istri? Makanannya kah? Pakainnya? SKincare nya?

    10 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244

  • 10 Agustus 2023

    Bukannya saudara yang hobi berhitung? Kalau saya sih, sendiri bisa senang2,  masak setelah nikah jadi susah. Belum nikah saja, bacanya ribet benar hitung-hitungnya

    EDWIN244 tulis:

    Calon nga harus tanggung biaya hidup saya kok, saya support uang makan sendiri, uang senang2 sendiri, dan biaya pendidikan anak saya jg bisa dari saya. Calon hanya bayar tagihan rumah bersama dan uang kl mau travel ke mana2

    Kalau misal nga sanggup buat rumah mending sewa saja, jaman skrg kan kerjaan sering pindah2, jd lebih fleksibel.

    Anda tipikal pikirannya, selalu mikir dari segi finansial rugi. Tp dr segi komunitas untung kan? Bisa main sama anak saya, bisa tau macam2 pengetahuan, bisa ada teman melakukan hobi bareng.

  • EDWIN244

    10 Agustus 2023

    Memang nikah itu kan bukan cuma buat senang2, kl saya jg buat teman curhat, main dan beribadah. Kalau sampeyan berasa bisa sendiri nga masalah kok. Saya jg bisa sendiri, ortu saya dua2 masih lengkap, dan sehat, dan sudah ada anak. Bagi saya nikah jg optional

    Kalau berasa diskusi topik2 pengetahuan umum secara mendalam nga menarik, ya nga masalah. 99 persen org jg brgkl nga tertarik dlm hal seperti itu. Makan2, travel dan belanja saja

    KATHARINA781 tulis:

    Bukannya saudara yang hobi berhitung? Kalau saya sih, sendiri bisa senang2,  masak setelah nikah jadi susah. Belum nikah saja, bacanya ribet benar hitung-hitungnya

    EDWIN244 tulis:

    Calon nga harus tanggung biaya hidup saya kok, saya support uang makan sendiri, uang senang2 sendiri, dan biaya pendidikan anak saya jg bisa dari saya. Calon hanya bayar tagihan rumah bersama dan uang kl mau travel ke mana2

    Kalau misal nga sanggup buat rumah mending sewa saja, jaman skrg kan kerjaan sering pindah2, jd lebih fleksibel.

    Anda tipikal pikirannya, selalu mikir dari segi finansial rugi. Tp dr segi komunitas untung kan? Bisa main sama anak saya, bisa tau macam2 pengetahuan, bisa ada teman melakukan hobi bareng.

  • 10 Agustus 2023

    maksudnya bayar masing2 itu sudah suami istri?

    EDWIN244 tulis:

    Ya paling perintilan kecil2 kyk makan2 pas weekend, member gym, salon, skincare.... makan ya bayar masing2...

  • EDWIN244

    10 Agustus 2023

    Iya, nga mau kan?

    KATHARINA781 tulis:

    maksudnya bayar masing2 itu sudah suami istri?

    EDWIN244 tulis:

    Ya paling perintilan kecil2 kyk makan2 pas weekend, member gym, salon, skincare.... makan ya bayar masing2...

  • 10 Agustus 2023

    Gimana ya koh ngomongnya..

    Mungkin gini.. oke koh e seandainya dapat istri yg sesuai (mau bayar printilan masing²). Dan tidak bayarin yg bukan jadi tanggung jawabnya, kyk biayai mertua, anak dari alm istri.

    Nah.. misalkan ini dlm menjalani biduk rumah tangga si istri jatuh sakit.. jadi ga bisa kerja dll.. lantas siapa yg merawat koh? Apa ortu nya dia? Sukur kalo ortunya masih idup, kalau dia yatim piatu.. ga punya siapa² apa tega Sbg suami menelantarkan istri nya yg sakit?

    Lebih jauh lagi ya.. misalkan anda besok meninggal, sementara anda masih punya tanggung jawab membiayai anak kandung dan ortu.. trus siapa yg ganti merawat mereka? Kalau bukan istri anda.. sukur kalau istrinya masih punya simpati empati, kalau ngga gimana? Berhubung krn di awal koh e pilih istri yg sama karakter nya (split biaya printilan masing²) apa ga amsiong berantakan itu anak mau makan apa, orang tua ga ada yg ngerawat.. mau mati atau gmana bodo amat.. si istri boleh dong balik kehidupan sebelum nikah.. gitu kan yg koh e mau??😅 😅🙏

    Jadi, menikah itu menurut saya ini ya koh.. bukan masalah split printilan, masalah ini tanggung jawab siapa, yg bayar rumah, makan, travel siapa dll..

    Tapi masalah bagaimana pasangan jadi satu daging dalam Kristus.. sesuai yg di tulis di Alkitab, bukan lagi dua tp satu.. dst...

    Jadi, bilamana si istri sakit, otomatis suami ikut merasakan sakit... Bilamana suami meninggal, istri yg jadi kepala rumah tangga secara otomatis.. biayai anak suami (meskipun bkn anak kandung, ngerawat mertua.. dll) mengambil penuh tanggung jawab alm suami.

    Itu kalau saya ya koh 😪

    Kalau koh e berpendirian ga bisa gitu ya monggo.. 😅

    Yg jadi Pertanyaan saya.. apakah (maaf bukan bermaksud menyinggung 🙏) dengan alm istri dulu koh e juga melakukan ini (split biaya² masing²..)? Dan apakah dgn metode tsb its work (berjalan) lancar?

    Kalau lancar, brarti emang bisa diterapkan dlm kehidupan berumah tangga ya koh..

    KATHARINA781 tulis:

    maksudnya bayar masing2 itu sudah suami istri?

    EDWIN244 tulis:

    Ya paling perintilan kecil2 kyk makan2 pas weekend, member gym, salon, skincare.... makan ya bayar masing2...

  • 10 Agustus 2023

    Tak ada masalah kalau pegang penghasilan masing2, nanti kalau belanja juga gantian2😅. Macam anak kost2an.

    EDWIN244 tulis:

    Iya, nga mau kan?

  • 10 Agustus 2023

    Setauku anak tiri dan mertua bukanlah tanggungjawab istri utk membiayai, baik dalam masa pernikahan ataupun jika si suami meninggal. Ibu tiri hanya berkewajiban menyayangi dan membimbing anak tiri. Jadi tdk ada kewajiban finansial sama sekali. Juga, setelah si ayah kandung meninggal ya anak tsb silakan dirawat dan DIBIAYAI oleh keluarga alm ayahnya misal kakeknya atau kk/adik dari alm ayah kandungnya.. Si ibu tiri boleh sih merawat mertua dlm arti mengantarnya ke dokter, menyuapi. Namun biaya berobat mertua adalah tanggungjwab si mertua sendiri. Jika mrk tdk mampu, mrk menjadi tanggungjawab anak2 KANDUNGnya.

    PAGI985 tulis:

    Gimana ya koh ngomongnya..

    Mungkin gini.. oke koh e seandainya dapat istri yg sesuai (mau bayar printilan masing²). Dan tidak bayarin yg bukan jadi tanggung jawabnya, kyk biayai mertua, anak dari alm istri.

    Nah.. misalkan ini dlm menjalani biduk rumah tangga si istri jatuh sakit.. jadi ga bisa kerja dll.. lantas siapa yg merawat koh? Apa ortu nya dia? Sukur kalo ortunya masih idup, kalau dia yatim piatu.. ga punya siapa² apa tega Sbg suami menelantarkan istri nya yg sakit?

    Lebih jauh lagi ya.. misalkan anda besok meninggal, sementara anda masih punya tanggung jawab membiayai anak kandung dan ortu.. trus siapa yg ganti merawat mereka? Kalau bukan istri anda.. sukur kalau istrinya masih punya simpati empati, kalau ngga gimana? Berhubung krn di awal koh e pilih istri yg sama karakter nya (split biaya printilan masing²) apa ga amsiong berantakan itu anak mau makan apa, orang tua ga ada yg ngerawat.. mau mati atau gmana bodo amat.. si istri boleh dong balik kehidupan sebelum nikah.. gitu kan yg koh e mau??😅 😅🙏

    Jadi, menikah itu menurut saya ini ya koh.. bukan masalah split printilan, masalah ini tanggung jawab siapa, yg bayar rumah, makan, travel siapa dll..

    Tapi masalah bagaimana pasangan jadi satu daging dalam Kristus.. sesuai yg di tulis di Alkitab, bukan lagi dua tp satu.. dst...

    Jadi, bilamana si istri sakit, otomatis suami ikut merasakan sakit... Bilamana suami meninggal, istri yg jadi kepala rumah tangga secara otomatis.. biayai anak suami (meskipun bkn anak kandung, ngerawat mertua.. dll) mengambil penuh tanggung jawab alm suami.

    Itu kalau saya ya koh 😪

    Kalau koh e berpendirian ga bisa gitu ya monggo.. 😅

    Yg jadi Pertanyaan saya.. apakah (maaf bukan bermaksud menyinggung 🙏) dengan alm istri dulu koh e juga melakukan ini (split biaya² masing²..)? Dan apakah dgn metode tsb its work (berjalan) lancar?

    Kalau lancar, brarti emang bisa diterapkan dlm kehidupan berumah tangga ya koh..

    10 Agustus 2023 diubah oleh ANITA089

  • 10 Agustus 2023

    Aq tdk berusaha menghakimi cuman sharing aja:-)
    Arti perkawinan katolik adalah perjanjian (foedus) antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup.

    Tujuannya apa?
    Perkawinan mempunyai tiga tujuan yaitu: kesejahteraan suami-isteri, kelahiran anak, dan pendidikan anak.
    Tujuan utama bisa karena keadaan tertentu bukan lagi pada prokreasi atau kelahiran anak

    Janji pernikahan ...yg sdh pernah tentu ingat kan
    “Saya mengambil engkau menjadi istri/suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

    Pada kasus diatas ke2 nya punya penghasilan....kalau krn sesuatu hal yg tdk diinginkan salah satu tdk bisa punya penghasilan lagi....bgmn jalan keluarnya???

1 – 25 dari 173    Ke halaman:  1  2  3 ... 7  Selanjutnya Kirim tanggapan