Pertukaran dalam hubungan cowok cewek
-
14 Agustus 2023
Maksud saya apakah Saudari mendapatkan informasi yang lebih dari unggahan TS di forum yang mengindikasikan TS harus ke psikiater? Apalagi Saudari sudah menuliskan pemberian obat2an, apakah dr semua yang ditulisnya ada indikasi TS mengalami gangguan? Hanya karena TS memiliki sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan orang lain?
YANTI342 tulis:
Maaf ada batasan yg boleh di bahas di forum & pribadi..🙏🙏🙏
Kalau Edwin yg nanya pun saya hanya bersedia membahasnya saat japri dgnya saja..
-
14 Agustus 2023
Iya, saya setuju dengan ini
LUKAS244 tulis:
Sama, saya juga kurang setuju. 😅
Tapi jadi ngerti juga dulu sama keberatannya seseorang, waktu saya suggest salah satu member untuk cek ke psikiater (*member yang re-aktif akun kembali setelah dibanned sebelumnya).
BTT, untuk case yang ini dan hubungannya sama TS, menurut saya terserah bagaimana cara seseorang nge-"jual" dirinya untuk mendapatkan pasangan, toh hasil akhirnya ditanggung oleh orang itu sendiri.
Umur TS mid-30. Masih ada waktu 10-20 tahun untuk pembuktian. Kalaupun gagal untuk dapat pasangan yang diinginkan, posisinya ya sama toh kaya member2 di sini yang juga masih single di usia 40an & 50an. ✌️
Saya setuju yang si Ozan pernah bilang dulu. Sesama supir bus dilarang saling mendahului. 😃
Masih sama2 jomblo/single, ga perlu ngerasa lebih superior.
-
14 Agustus 2023
Ini kenapa ada statement setelah nikah istri yg bayar biaya travel, makan byar masingmasing? Waduuhh...sy langsung pusing kl Tau ada suami yg terkesan"IRIT BANGET" bgini..#putarbalik..grakk#
-
14 Agustus 2023
KATHARINA781 tulis:
Maksud saya apakah Saudari mendapatkan informasi yang lebih dari unggahan TS di forum yang mengindikasikan TS harus ke psikiater? Apalagi Saudari sudah menuliskan pemberian obat2an, apakah dr semua yang ditulisnya ada indikasi TS mengalami gangguan? Hanya karena TS memiliki sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan orang lain?
YANTI342 tulis:
Maaf ada batasan yg boleh di bahas di forum & pribadi..🙏🙏🙏
Kalau Edwin yg nanya pun saya hanya bersedia membahasnya saat japri dgnya saja..
😎
-
14 Agustus 2023
misal kejadian sperti itu lumpuh di evaluasi secara keseluruhan dan misalnya juga evaluasinya pait2nya jelek dan alhasil emang udah ga bisa ngapa2in langkah apa yang TS ambil?
mengingat ada semboyan “till death do us part”
EDWIN244 tulis:
bahkan kl satunya lumpuh pun, selama hidup sudah bersama2 dan ditemani apa2 bareng kan. Kita evaluasi hidup pasangan kita secara keseluruhannya
-
14 Agustus 2023
Sekedar klarifikasi, mksd saya 'evaluasi' di sini adalah bkn untuk menentukan apa mau lanjut hubungan atau cerai... Mksd saya selama kita hidup dgn PH sblm dia sakit2an dr muda kan pasti melalui banyak hal. Dan saya sih cukup yakin kl sudah lama gitu byk waktu2 manis yang bisa dikenang...
Evaluasi brg kl untuk menentukan apa yg bisa kita ubah, apa yg kita tinggalkan dari sifat2 kita. Kalau saya tahu ada opini2, gaya hidup, dan org2 tertentu yg nga cocok dgn PH, saya akan berusaha untuk berhubungan dgn PH tanpa hal2 tersebut...
Memang benar kl PH itu harus seumur hidup, sampai kita mati... anda2 kok bisa berasumsi krn sy blg tukar2an berarti saya bkl menceraikan istri kl dlm keadaan sakit.... Org saya sampai habis ada 300-400jt cash, rawat istri saya smp meninggal 1 tahun lebih nga kerja, duit di bank sampai hampir nol, sampai harus gadai cincin nikah segala, yang saya yakin 99 persen org sini nga pernah ngalamin
HANARIN279 tulis:
misal kejadian sperti itu lumpuh di evaluasi secara keseluruhan dan misalnya juga evaluasinya pait2nya jelek dan alhasil emang udah ga bisa ngapa2in langkah apa yang TS ambil?
mengingat ada semboyan “till death do us part”
-
14 Agustus 2023
Ucing pala Ebi jadinya 😆😆😆
RIKA891 tulis:
Ini kenapa ada statement setelah nikah istri yg bayar biaya travel, makan byar masingmasing? Waduuhh...sy langsung pusing kl Tau ada suami yg terkesan"IRIT BANGET" bgini..#putarbalik..grakk#
-
14 Agustus 2023
gw ga berasumsi sperti itu (diceraikan), krna statment diatas blum dijelasin atau mungkin udha tapi gw ga ngeh makanya gw nanya "lagi" sprti ini
"langkah apa/pertukaran apa yang TS harapkan jika pasangan pait2nya jadi lumpuh"
EDWIN244 tulis:
Evaluasi brg kl untuk menentukan apa yg bisa kita ubah, apa yg kita tinggalkan dari sifat2 kita. Kalau saya tahu ada opini2, gaya hidup, dan org2 tertentu yg nga cocok dgn PH, saya akan berusaha untuk berhubungan dgn PH tanpa hal2 tersebut...
Memang benar kl PH itu harus seumur hidup, sampai kita mati... anda2 kok bisa berasumsi krn sy blg tukar2an berarti saya bkl menceraikan istri kl dlm keadaan sakit.... Org saya sampai habis ada 300-400jt cash, rawat istri saya smp meninggal 1 tahun lebih nga kerja, duit di bank sampai hampir nol, sampai harus gadai cincin nikah segala, yang saya yakin 99 persen org sini nga pernah ngalamin
-
14 Agustus 2023
Statment Yang ini loh bang TS
krna dibawah jawabnya cuma "anggap saya sekejam itu"
ANTON848 tulis:
Widih di evaluasi~ Mantap~ tiap hari pasangan di itung2 tukar2an nya~ trus kalau nanti ada yg lumpuh & di nilai evaluasi nya jelek, tinggal rejoin JK dengan status cerai hidup~
-
14 Agustus 2023
Ya barangkali sama seperti mama saya gitu, dia kan stgh lumpuh skrg. Tetap harus dibiayain, diajak ngmg, dan diajak jalan2. Memang sudah jalannya Tuhan, kita nga bisa milih mau lahir di keluarga seperti apa kan.
Kalau si anton itu sih cuma pengen ngajak ribut, saya malas nanggapin dia. Apapun yg dia tanya nga akan sy balas mulai skrg
HANARIN279 tulis:
gw ga berasumsi sperti itu (diceraikan), krna statment diatas blum dijelasin atau mungkin udha tapi gw ga ngeh makanya gw nanya "lagi" sprti ini
"langkah apa/pertukaran apa yang TS harapkan jika pasangan pait2nya jadi lumpuh"
-
14 Agustus 2023
BTT, baru ngeh ini minta dikomenin.
IMO, saya tetep mikir daya jual cowo itu di-gimana dia bisa provide (*jatuhnya finansial), kecuali cowonya ini punya status/fame/jabatan yang bisa memberi kemudahan atau kebanggaan untuk calon istrinya kelak.
Kontribusi pengetahuan, topik pembicaraan, hobi, itu nilai plus, tapi bukan nilai jual utama.
Ada anak menurut saya jatuhnya bukan nilai positif, justru cenderung negatif. Karena mungkin ada ortu yang ga setuju kalau anaknya nikah dengan duda, apalagi ada anak. Point saya, ada anak justru memperkecil market TS.
Dan menurut saya, orang yang nikah dengan duda atau janda yang bawa anak, jatuhnya pernikahan tersebut tidak childless lagi. Jadi lagi2 marketnya kesaring, nyari pasangan yang mutusin untuk childless karena emang ga mau melahirkan aja, bukan karena ga mau pusing ngurusin anak. Karena kalau tipe yang kedua, otomatis akan repulsive sama kondisi TS yang bawa anak.
Saran saya untuk TS: (i) coba cari usaha sampingan yang bisa generate uang lebih. Karena ada tanggungan ortu sama anak yang mau ga mau harus dilakukan. Ini hal yang mulia, tapi justru bukan nilai jual ketika cari pasangan. (ii) cari pasangan di ruang lingkup yang bener2 bisa appreciate kompentensi/keahliannya TS.
Ini pendapat pribadi saya saja. Menurut saya rada aneh kalau orang yang memiliki anak (duda/janda) tapi dirinya tidak bisa menerima kalau pasangannya memiliki anak juga (duda/janda). Dan tidak berkeinginan untuk memiliki keturunan lagi. Serta berharap dirinya tidak menafkahi pasangan tsb. Terasanya 'Berat Sebelah Banget'.
EDWIN244 tulis:
..... cut
Kalau dr pihak cowok nga bisa keluar uang terlalu banyak karena masalah pribadi (seperti saya misalnya), saya kontribusi pengetahuan dan topik pembicaraan (tren2 dunia seperti digital currency, ChatGPT, dll), hobi (main gitar, main game), dan kasih anak saya main2 sama calon.
Mustinya dlm kasus saya, calon yg keluar uang untuk rumah tinggal berdua sih. Krn saya skrg sudah harus bayarin untuk rumah keluarga saya dan biaya perawatannya lmyn mahal dlm sebulan
Jadi buat para JKer, bisa memberikan pendapat mengenai hal ini?
-
14 Agustus 2023
Pernikahan spt artis raff1 & n4gita kalau nggak ada bisnis yg berjalan mgkn goyah juga. (Fair)
Pernikahan n1a & ard1e bakrie mgkn lebih baik memiliki istri cantik spek bidadari drpd nantinya tergoda perenpuan lain krn suami udh punya semuanya toh. (Fair)
Lalu pernikahan macam koh edwin ini pernah bc di qu0ra mirip konsepnya, dan yaa ujung2nya utk kebutuhan biologis dg status sah dan keduanya setuju child free.
Solusinya teruslah mencari barangkali ada (yg kuat batin dan mentalnya).
EDWIN244 tulis:
Sedikit pemikiran yg kepikiran pagi ini. Jadi sbnrnya menurut saya, berdasar sejarah hubungan cowok cewek dlm pernikahan yg tradisional, hubungannya bekerja dalam hal prinsipal karena ada keseimbangan dan pertukaran
...Jadi buat para JKer, bisa memberikan pendapat mengenai hal ini?
14 Agustus 2023 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
14 Agustus 2023
Nah Ini yg gak fair
LUKAS244 tulis:
BTT, baru ngeh ini minta dikomenin.
Kontribusi pengetahuan, topik pembicaraan, hobi, itu nilai plus, tapi bukan nilai jual utama.
Ini pendapat pribadi saya saja. Menurut saya rada aneh kalau orang yang memiliki anak (duda/janda) tapi dirinya tidak bisa menerima kalau pasangannya memiliki anak juga (duda/janda). Dan tidak berkeinginan untuk memiliki keturunan lagi. Serta berharap dirinya tidak menafkahi pasangan tsb. Terasanya 'Berat Sebelah Banget'.
-
14 Agustus 2023
HANARIN279 tulis:
gw ga berasumsi sperti itu (diceraikan), krna statment diatas blum dijelasin atau mungkin udha tapi gw ga ngeh makanya gw nanya "lagi" sprti ini
"langkah apa/pertukaran apa yang TS harapkan jika pasangan pait2nya jadi lumpuh"
Kalau lumpuh ? Dampingi sampai maut memisahkan sesuai dengan ikrar pernikahan di Gereja.
-
14 Agustus 2023
ANGEL291 tulis:
Nah Ini yg gak fair
wakakak ibu tiri lebih kejam dari ibukota. Hahaha
-
14 Agustus 2023
Ini dua2nya childless sebelum pernikahan, atau ada yang bawa anak? Kalau dua2nya tidak bawa anak sebelumnya, maka ga apple to apple sama kasusnya TS.
Saya penasaran sama TS, kalau posisinya dibalik, apakah TS bersedia? Misalkan saat ini tidak ada tanggungan apa2 (ortu & anak), terus ada janda dengan anak 1, punya kualifikasi seperti TS. Tidak bisa memberi sumbangsih materi karena ada tanggungan ortu & anak; dan tidak berkeinginan untuk memiliki anak kembali. Berharap TS yang membiayai jika ada keinginan cicil rumah, dan sumbangsih si janda ada di bahan obrolan, pengetahuan, & hobi. Apa TS bersedia untuk berpasangan dengan janda anak 1 tsb?
ANGEL291 tulis:
.........
Lalu pernikahan macam koh edwin ini pernah bc di qu0ra mirip konsepnya, dan yaa ujung2nya utk kebutuhan biologis dg status sah dan keduanya setuju child free.
........
14 Agustus 2023 diubah oleh LUKAS244
-
14 Agustus 2023
Ya kalau dia bisa menanggung dr keluarga lama dia, dan pengetahuan dia cukup menarik dan sesuai dengan minat2 saya, dan tampang cukup ada, saya bersedia kok....
Kalau saya sudah usia aga lanjut, brg kl keinginan untuk punya anak jg sudah berkurang (asumsi saya, brg kl saya sudah berumur 45an, mk saya cukup bisa menerima)
LUKAS244 tulis:
Ini dua2nya childless sebelum pernikahan, atau ada yang bawa anak? Kalau dua2nya tidak bawa anak sebelumnya, maka ga apple to apple sama kasusnya TS.
Saya penasaran sama TS, kalau posisinya dibalik, apakah TS bersedia? Misalkan saat ini tidak ada tanggungan apa2 (ortu & anak), terus ada janda dengan anak 1, punya kualifikasi seperti TS. Tidak bisa memberi sumbangsih materi karena ada tanggungan ortu & anak; dan tidak berkeinginan untuk memiliki anak kembali. Berharap TS yang membiayai jika ada keinginan cicil rumah, dan sumbangsih si janda ada di bahan obrolan, pengetahuan, & hobi. Apa TS bersedia untuk berpasangan dengan janda anak 1 tsb?
14 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244
-
14 Agustus 2023
BENNY964 tulis:
wakakak ibu tiri lebih kejam dari ibukota. Hahaha
Itu mah zaman arie anggxxxx.. Skrg mah zaman persaingan ekonomi 😂😂 yg bisa di padu padan dgn PH masing 2
14 Agustus 2023 diubah oleh JENNY366
-
14 Agustus 2023
Sepakat bgt sama pendapatnya. Kalo baca dari statemant awal TS, berat bgt ya persyaratan si calon pasangannya. Cuma mikir apakah ada perempuan yg mau seperti itu, justru keluar uang untuk rumah, uang makan dll bayar sendiri, malah ada ‘beban’ anak dari calon suami. Kalo baca dari respon-respon yg ada, kayaknya nggak ya. Tapi semoga menemukan sih. Kalo ada salut banget sama wanita itu.
LUKAS244 tulis:
BTT, baru ngeh ini minta dikomenin.
IMO, saya tetep mikir daya jual cowo itu di-gimana dia bisa provide (*jatuhnya finansial), kecuali cowonya ini punya status/fame/jabatan yang bisa memberi kemudahan atau kebanggaan untuk calon istrinya kelak.
Kontribusi pengetahuan, topik pembicaraan, hobi, itu nilai plus, tapi bukan nilai jual utama.
Ada anak menurut saya jatuhnya bukan nilai positif, justru cenderung negatif. Karena mungkin ada ortu yang ga setuju kalau anaknya nikah dengan duda, apalagi ada anak. Point saya, ada anak justru memperkecil market TS.
Dan menurut saya, orang yang nikah dengan duda atau janda yang bawa anak, jatuhnya pernikahan tersebut tidak childless lagi. Jadi lagi2 marketnya kesaring, nyari pasangan yang mutusin untuk childless karena emang ga mau melahirkan aja, bukan karena ga mau pusing ngurusin anak. Karena kalau tipe yang kedua, otomatis akan repulsive sama kondisi TS yang bawa anak.
Saran saya untuk TS: (i) coba cari usaha sampingan yang bisa generate uang lebih. Karena ada tanggungan ortu sama anak yang mau ga mau harus dilakukan. Ini hal yang mulia, tapi justru bukan nilai jual ketika cari pasangan. (ii) cari pasangan di ruang lingkup yang bener2 bisa appreciate kompentensi/keahliannya TS.
Ini pendapat pribadi saya saja. Menurut saya rada aneh kalau orang yang memiliki anak (duda/janda) tapi dirinya tidak bisa menerima kalau pasangannya memiliki anak juga (duda/janda). Dan tidak berkeinginan untuk memiliki keturunan lagi. Serta berharap dirinya tidak menafkahi pasangan tsb. Terasanya 'Berat Sebelah Banget'.
Gak fair lagi sih nanya ini ke TS, jawabannya akan bias, soalnya dia di kondisi yg tidak sebaliknya itu.
LUKAS244 tulis:
…..
Saya penasaran sama TS, kalau posisinya dibalik, apakah TS bersedia? Misalkan saat ini tidak ada tanggungan apa2 (ortu & anak), terus ada janda dengan anak 1, punya kualifikasi seperti TS. Tidak bisa memberi sumbangsih materi karena ada tanggungan ortu & anak; dan tidak berkeinginan untuk memiliki anak kembali. Berharap TS yang membiayai jika ada keinginan cicil rumah, dan sumbangsih si janda ada di bahan obrolan, pengetahuan, & hobi. Apa TS bersedia untuk berpasangan dengan janda anak 1 tsb?
-
14 Agustus 2023
Hahaaha jadi ingat film Warkop
BENNY964 tulis:
wakakak ibu tiri lebih kejam dari ibukota. Hahaha
-
14 Agustus 2023
RINA361 tulis:
Sepakat bgt sama pendapatnya. Kalo baca dari statemant awal TS, berat bgt ya persyaratan si calon pasangannya. Cuma mikir apakah ada perempuan yg mau seperti itu, justru keluar uang untuk rumah, uang makan dll bayar sendiri, malah ada ‘beban’ anak dari calon suami. Kalo baca dari respon-respon yg ada, kayaknya nggak ya. Tapi semoga menemukan sih. Kalo ada salut banget sama wanita itu.
Gak fair lagi sih nanya ini ke TS, jawabannya akan bias, soalnya dia di kondisi yg tidak sebaliknya itu.
Cakep bangettt Rin..dari respon bro Edwin Bias bangettt..pasti ada aja jawaban si wanita saat pdkt kalo ditanya utk harapan bro Edwin mengenai PHny..pasti jawaban si wanita tsb Gaklah yg ada sama sama bersyukur gak sejalan😄.
-
14 Agustus 2023
ANGEL291 tulis:
Hahaaha jadi ingat film Warkop
Jaman sekarang kalimat ibu tiri sdh diperhalus jadi ibu sambung.. Dengarnya udah adem banget di telinga 😉
-
14 Agustus 2023
Saya sudah modif statementnya, saya blg kalau nga mau DP rumah ya sewa saja, saya bisa tanggung biaya makan calon dan tagihan listrik
Bagaimana kalau saya blg kl ortu saya ada rumah yg kamarnya banyak dan saya anak tunggal? Sbnrnya bisa saja diakali sewain bikin kos2an, cuma saat ini agar ribet ngurusnya karena ortu saya lg sibuk ngasuh anak saya.
Aku sedikit bete sih diblg pokoknya cowok dinilai dari brp duit yang dihasilkan, saya sendiri pikir banyak kerjaan yg cukup penting tapi cuannya nga banyak. Misalnya jadi ASN, dosen, pendeta, dokter, atau IRT. Banyak peran2 itu malahan lebih penting daripada yg cuannya banyak. Nga ada aplikasi GO-JEK, traveloka, atau ovo nga bikin hidup jd kiamat dari pada nga ada pendeta, dokter atau IRT meski programmernya bisa dapat ratusan juta sebulan...
RINA361 tulis:
Sepakat bgt sama pendapatnya. Kalo baca dari statemant awal TS, berat bgt ya persyaratan si calon pasangannya. Cuma mikir apakah ada perempuan yg mau seperti itu, justru keluar uang untuk rumah, uang makan dll bayar sendiri, malah ada ‘beban’ anak dari calon suami. Kalo baca dari respon-respon yg ada, kayaknya nggak ya. Tapi semoga menemukan sih. Kalo ada salut banget sama wanita itu.
Gak fair lagi sih nanya ini ke TS, jawabannya akan bias, soalnya dia di kondisi yg tidak sebaliknya itu.
14 Agustus 2023 diubah oleh EDWIN244
-
14 Agustus 2023
Tapi kalau begitu keberatannya dimana dengan kondisi yang sekarang, kalau ketemu janda yang bawa anak, dan anaknya ditanggung sama janda itu sendiri? 🤔
EDWIN244 tulis:
Ya kalau dia bisa menanggung dr keluarga lama dia, dan pengetahuan dia cukup menarik dan sesuai dengan minat2 saya, dan tampang cukup ada, saya bersedia kok....
-
14 Agustus 2023
Oh iya kalau yg sy baca mereka tdk bawa2 anak.
Konsepnya sama betul dg si TS, BUT masing2 punya pendapatan yg nggak perlu di "tanggung" alias bisa berdiri sendiri.
Si ceweknya kondisi spt si TS, si cowok kondisi kebutuhan biologis + ga perlu pusing nafkahi. Mrka hanya butuh tempat bersandar satu sama lain aja, cuman dg konsep anti mainstream begini😅 kesamaan lain dg si TS dr segi usia.
LUKAS244 tulis:
Ini dua2nya childless sebelum pernikahan, atau ada yang bawa anak? Kalau dua2nya tidak bawa anak sebelumnya, maka ga apple to apple sama kasusnya TS.
Saya penasaran sama TS, kalau posisinya dibalik, apakah TS bersedia? Misalkan saat ini tidak ada tanggungan apa2 (ortu & anak), terus ada janda dengan anak 1, punya kualifikasi seperti TS. Tidak bisa memberi sumbangsih materi karena ada tanggungan ortu & anak; dan tidak berkeinginan untuk memiliki anak kembali. Berharap TS yang membiayai jika ada keinginan cicil rumah, dan sumbangsih si janda ada di bahan obrolan, pengetahuan, & hobi. Apa TS bersedia untuk berpasangan dengan janda anak 1 tsb?