Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Menyikapi Pernikahan Tanpa Berkat Keturunan

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 25 dari 44    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • LILA242

    25 November 2023

    Jika dalam rumah tangga kalian sudah lama tetapi tidak diberikan berkat keturunan,

    Bagaimana kalian menyikapinya?

  • 25 November 2023

    Beriman dan berpengharapan dapatkan keturunan 🙏

  • 26 November 2023

    Jangan berputus asa dan tetaplah berpegang teguh pd janji Tuhan😊

  • SHINE403

    26 November 2023

    menurut saya pernikahan adalah komitmen 2 pribadi (laki-laki dan perempuan dewasa)untuk hidup bersama, harta adalah hasil usaha bersama dan anak adalah bonus dari Tuhan (bonus karna dlm pernikhn ada yg dikarunai anak dan ada yg tidak.)

    dan apa bila dlm pernikhn belum /tdk dikarunia anak maka tetaplah pada tujuan pernikahan itu yaitu komitmen untuk tetap hidup bersama.

  • 27 November 2023

    Beda2 sih setiap pasangan, sis. Mantan bosku menerima kondisi istrinya yg ga bs memberikan keturunan, dan mereka angkat 1 anak dari panti asuhan. Ada jg tmn gereja tanteku yg setelah 12 tahun nikah istrinya tak kunjung hamil si laki2 ini berpaling ke wanita lain dan punya anak dng wanita tsb.

    Andai aku sdh lama menikah dan ga bs hamil, aku serahkan semuanya pd suamiku. Silakan dia bertahan dng ku namun jgn lah diam2 punya anak dari wanita lain. Namun jika dia ingin punya anak jg, aku pun akan mengiklaskan dia menceraikanku dan menikah dng wanita lain. Dialah yg hrs ceraikan aku, krn aku ingin terima beresnya aja (tinggal ambil akte cerainya di kantor catatan sipil). Aku ga mau repot2 menggugatnya, bolak balik pengadilan.

    27 November 2023 diubah oleh ANITA089

  • 27 November 2023

    Sepertinya harus dibicarakan di awal sebelum pernikahan, karena bagaimanapun harus tetap visi misi nya mesti klop kalo memilih utk hdp bersama., salah satunya masalah keturunan (mau punya brp atau bgmn bl tdk diberi kturunan dll), kalo dari awal pemikiran, keinginan dan cara pandang tentang masalah keturunan berbeda antara laki dn si prmpuannya , lebih baik hubungan tdk usah dilanjutkan, krn akn jd bom waktu di kemudian hari.

  • ISMU915

    27 November 2023

    Sebenarnya soal anak dimanapun itu entah dia sbg anak kandung atau bukan anak kandung semua kan titipan Tuhan, jadi jgn egois aja klu kita nikah mmg sdh berumur scr medis susah untuk bisa punya keturunan/ anak ya sbaiknya adopsi, angkat anak dr sdr, dr panti atau tdk  sama sekali tergantung keinginan msg² psg, klu msh ngotot yakin bisa punya keturunan sendiri dan hanya ingin merawat darah dagingnya sendiri ya dilanjutkan saja keyakinannya tsb toh dua² nya semuanya sama² jd titipan Tuhan yg hrs dijaga, dibesarkan dsb..

    LILA242 tulis:

    Jika dalam rumah tangga kalian sudah lama tetapi tidak diberikan berkat keturunan,

    Bagaimana kalian menyikapinya?

  • 27 November 2023

    Anak itu Bonus dari Tuhan.. jika sudah berusaha baik secara medis, pila hidup sehat ataupun herbal tetap tidak diberi momongan ya tetap kembali Visi misi berumah tangga itu apa. Kalau hanya sekedar punya anak, ya ngapain perlu menikah. Jika tujuan menikah itu untuk kemuliaan Tuhan ya punya anak dan atau ga punya anak akan tetap bertahan dalam rumah tangga tersebut

    LILA242 tulis:

    Jika dalam rumah tangga kalian sudah lama tetapi tidak diberikan berkat keturunan,

    Bagaimana kalian menyikapinya?

  • 27 November 2023

    ESTER947 tulis:

    ...... Kalau hanya sekedar punya anak, ya ngapain perlu menikah. ......

    Ini sama halnya kaya yang komen, kalau hanya sekedar untuk hubungan seks, tidak perlu menikah. 🙄

    Nyatanya kita tinggal di budaya Timur. Punya anak pasti melibatkan seks (*kecuali pakai teknologi); & seks untuk adat/budaya Timur, adanya setelah menikah.

    Jadi punya anak (biologis) & menikah menurut saya satu kesatuan.

    Lain halnya kalau sebelum menikah, sudah ada ketetapan hati untuk tidak ingin memiliki anak. Ini lain soal.

  • 27 November 2023

    SHINE403 tulis:

    menurut saya pernikahan adalah komitmen 2 pribadi (laki-laki dan perempuan dewasa)untuk hidup bersama, harta adalah hasil usaha bersama dan anak adalah bonus dari Tuhan (bonus karna dlm pernikhn ada yg dikarunai anak dan ada yg tidak.)

    dan apa bila dlm pernikhn belum /tdk dikarunia anak maka tetaplah pada tujuan pernikahan itu yaitu komitmen untuk tetap hidup bersama.

    Setuju sis

    Anak itu bonus dari Tuhan

    Ujung² nya saya menyadari bahwa 4 anak yg saya lahirkan d dunia ini akhirnya hanya menyusahkan mereka

    Knp saya katakan demikian Krn alm suami saya meninggal d saat anak 1 saya cowok berumur 20 tahun yg kecil umur 13 tahun.

    Mereka harus berjuang cari pekerjaan dll

    Jadi kesimpulannya saya lahirkan anak² ini hanya untuk menyusahkan mereka d dunia ini

    Teman² mohon pencerahannya

    Apakah pola pikir saya ini salah?

    Sis shine saya setuju banget Krn pernikahan adalah komitmen untuk tetap hidup bersama🙏

  • 27 November 2023

    Tambahan dari saya.

    Saya percaya bahwa apa yg Tuhan buat Baik adanya🙏

  • SHINE403

    27 November 2023

    saya sangat mengerti keadaan ibu, dalam situasi itu sangt tidak mudah.

    ayah saya meninggal dunia dan meninggalkan mama saya dengan 7 orang anak. yang semunaya masih membutuhkan tanggung jawab ayah. mama saya sempat drop krna merasa tidak sanggup membiayai kami. tapi akhirnya mama saya menyadari klu Tuhan yg memanggil  ayah saya dengan meninggalkan mama dan 7 anak mama Tuhan yang akn bertanggung jawab memelihara kami semua. sejak itu mama saya bangkit lagi bekerja semampunya dan selebihnya mama saya berima pd Tuhan. puji Tuhan kami semua terpelihara.

    anak adalah milik pusaka Tuhan, bila Tuhan kasih cobaan maka percaya Tuhan yg akn memampukkn ibu untuk melewati semua bersama anak-anak.

    CISCA940 tulis:

    Setuju sis

    Anak itu bonus dari Tuhan

    Ujung² nya saya menyadari bahwa 4 anak yg saya lahirkan d dunia ini akhirnya hanya menyusahkan mereka

    Knp saya katakan demikian Krn alm suami saya meninggal d saat anak 1 saya cowok berumur 20 tahun yg kecil umur 13 tahun.

    Mereka harus berjuang cari pekerjaan dll

    Jadi kesimpulannya saya lahirkan anak² ini hanya untuk menyusahkan mereka d dunia ini

    Teman² mohon pencerahannya

    Apakah pola pikir saya ini salah?

    Sis shine saya setuju banget Krn pernikahan adalah komitmen untuk tetap hidup bersama🙏

  • 27 November 2023

    SHINE403 tulis:

    saya sangat mengerti keadaan ibu, dalam situasi itu sangt tidak mudah.

    ayah saya meninggal dunia dan meninggalkan mama saya dengan 7 orang anak. yang semunaya masih membutuhkan tanggung jawab ayah. mama saya sempat drop krna merasa tidak sanggup membiayai kami. tapi akhirnya mama saya menyadari klu Tuhan yg memanggil  ayah saya dengan meninggalkan mama dan 7 anak mama Tuhan yang akn bertanggung jawab memelihara kami semua. sejak itu mama saya bangkit lagi bekerja semampunya dan selebihnya mama saya berima pd Tuhan. puji Tuhan kami semua terpelihara.

    anak adalah milik pusaka Tuhan, bila Tuhan kasih cobaan maka percaya Tuhan yg akn memampukkn ibu untuk melewati semua bersama anak-anak.

    Terimakasih sis shine GBU

  • 27 November 2023

    Kalau hanya sekedar ingin punya anak, anak di Panti asuhan banyak yang bisa diadopsi, bahkan yang dari bayi pun ada. Jadi ruang lingkup tentang anak ini diperluas dulu. Jadi menikah itu bukan skedar seks dan punya anak. Coba liat berapa banyak rumah tangga yang retak karena tujuan menikahnya hanya sekedar punya anak. So, sebelum menikah yang perlu ditanyakan sudah siapkah menerima segala konsekuensi yang timbul dalam pernikahan termasuk bisa atau tidak bisa punya anak dan melibatkan Tuhan dalam kehidupan rumah tangga.dan perlu diingat saat anak sudab dewasa, mereka bukanlah baby sitter ataupun atm bagi orangtuanya, dia punya kehidupan sendiri dan yang menemani kita sampai tutup mata adalah pasangan.

    Jadi konteks pernikahannya itu dulu yang diubah diperluas dulu cakrawala berpikirnya gitu sih menurutku

    LUKAS244 tulis:

    Ini sama halnya kaya yang komen, kalau hanya sekedar untuk hubungan seks, tidak perlu menikah. 🙄

    Nyatanya kita tinggal di budaya Timur. Punya anak pasti melibatkan seks (*kecuali pakai teknologi); & seks untuk adat/budaya Timur, adanya setelah menikah.

    Jadi punya anak (biologis) & menikah menurut saya satu kesatuan.

    Lain halnya kalau sebelum menikah, sudah ada ketetapan hati untuk tidak ingin memiliki anak. Ini lain soal.

  • 6 Desember

    menikah tanpa keturunan sejarah jasmanih sah-sah saja. esensi dari pernikahan bukan untuk punya anak.

  • LILY457

    6 Desember

    Saya pribadi tidak masalah bila dalam pernikahan tidak dikaruniai anak, bila memang ingin punya anak bisa adopsi, dan sebaiknya mengenai hal tersebut dibicarakan sebelum pernikahan dan ada kesepakatan dari kedua belah pihak.

    Keputusan untuk menjadi orang tua ( punya anak  ) butuh komitment dan tanggung jawab yang besar bukan hanya untuk membesarkan anak tersebut secara fisik tapi lebih ke mental dan karakter anak tersebut nanti setelah dewasa.

    Jadi menurut saya, keputusan untuk menikah dan keputusan untuk memiliki anak adalah dua hal yang berbeda.

    Karena kita juga bisa memiliki anak dengan cara adopsi ( walaupun tidak menikah  ).

  • 12 Desember

    MOHON MAAF SEBESAR2NYA, TAPI BUDAYA DI TIMUR TERUTAMA DI INDONESIA KHUSUSNYA MASIH KOLOT.

    MAAF SEKALI LAGI BAGI KALIAN YANG BERPIKIR BAHWA MARRIAGE = HAVING KIDS, saya cuma punya 1 kalimat. "SHAME ON YOU AND I PITY YOUR NARROW MINDED THOUGHTS"

    apa kalo menikah tujuannya hanya untuk punya keturunan? sebegitu hopeless kah kamu sampai kalo ga ada keturunan kaya merasa the end of the world?

    Tidak bisakah marriage itu dianggap sebagai sarana untuk berbagi kasih, berbagi tolong menolong dengan partner hidupmu yang sudah Tuhan tunjukkan untukmu?

    marriage is about love, about sharing your happiness and pain with your partner, about helping each other ketika menjalani hidup yang sulit ini, about sacrificing what you want and put your partner's needs first ahead of yours, about making yourself a better person every day for your partner, being a team, learn about each other and respect each other, tetap setia berdua sampai Tuhan memanggil masing2 kembali ke hadapanNya.

    saya sering mendengar argumentasi yang sering dipakai dalam Kitab kejadian 1:28 dimana Allah menyuruh manusia untuk beranak cucu dan bertambah banyak. Bagi kalian yang seperti ini coba dilihat dulu konteksnya apa? pada zaman itu memang bumi masih belom banyak manusianya dan umat Tuhan pada saat itu memang membutuhkan keturunan untuk survive di bumi

    coba lihat sekarang, masih bisa bilang bumi kekurangan manusia? kayanya overpopulated deh yaaaa. global warming karena apa? lebih banyak mana, orang baik dan orang jahat zaman sekarang? apakah kedamaian dunia tampak sekarang ataukah peperangan yang makin sering terjadi?

    Lalu kalo mau nuduh yang kawin tapi ga mau/ga bisa punya anak = egois dan berdosa karena menentang perintah Tuhan. berarti rasul2 Tuhan Yesus di alkitab yang ga punya anak dosa yah? Begitu juga dengan para Romo Katolik dan Suster2?

    Sekali lagi bagi yang punya pikiran marrage = having kids. Cobalah buka mata sebentar, buka wawasan. Jangan Cupit pikiran. Kasihan deh loe

    Maaf kalo ada yang tersinggung oleh kata2 keras saya, tapi suka tidak suka, cobalah renungkan apa yang saya bilang and tell me I'm wrong.

    Terima Kasih

    [Dari admin:

    Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa. Harap sampaikan pandangan Anda mengenai suatu topik dalam bahasa yang lebih bersahabat. Terima kasih :-)]

    14 Desember diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ANGGI867

    12 Desember

    Nothing wrong with your opinion Pak Alwin.

    Ini bisa jadi pembelajaran buat Kakak2/Abang2/Temen2 yg lain kalau nanggepinnya dengan rendah hati tentunya yaa 😊🙏🏽.

    Yang pasti menurut saya, bukankah BERKAT YANG SEJATI itu adalah YESUS sendiri tanpa ada embel2 lain?

    Yuk bisaaa yuuuuk, selamat beraktifitas ya semuanyaaa

    ALWIN480 tulis:

    MOHON MAAF SEBESAR2NYA, TAPI BUDAYA DI TIMUR TERUTAMA DI INDONESIA KHUSUSNYA MASIH KOLOT.

    ...

    Maaf kalo ada yang tersinggung oleh kata2 keras saya, tapi suka tidak suka, cobalah renungkan apa yang saya bilang and tell me I'm wrong.

    Terima Kasih

    14 Desember diubah oleh JODOHKRISTEN

  • EDWIN244

    12 Desember

    Saya pernah posting topik yg cukup mirip seperti ini jg:

    www.jodohkristen.com/topic/4841/

    Intinya sih walau banyak yg dikemukakan sepertinya intinya selain punya anak, mau punya teman masa tua. Meski kl pendapat saya pribadi, teman masa tua bisa dicari di luar konteks pernikahan. Kalau anda2 yg punya sohib / sodara yg cukup dekat, mrk bisa jadi tmn masa tua.

    Mgkn pada protes, lah sohib/ sodara kita ada keluarga mrk masing2 kok. Kl mrk uda tua, anak2 mrk uda pada ada hidup sendiri, mrk pasti ujung2 butuh teman curhat/main jg kok.... Jd mnrt saya, kl ada byk sohib yg sprt nga harus nikah jg nga pa2...

    Ya brg kl untuk memenuhi kebutuhan biologis lah, tp awas2 aja lah cewek byk yg kehilangan minat atau energi kl sudah ada umur / punya anak....

    12 Desember diubah oleh EDWIN244

  • 12 Desember

    Ini kalau menurut saya, sebagian besar, insecure-nya cewe jika tidak bisa punya anak (terlepas yang impoten-nya siapa, bebannya hampir selalu jatuh di cewe) dan insecure-nya cowo kalau tidak bisa menafkahi dengan layak.

    Waktu bilang konsekuensi pernikahan terkait tidak bisa punya anak, apa termasuk di dalamnya juga jika sang cowo tidak bisa atau gagal menafkahi dengan layak? Yang bercerai karena tidak bisa memiliki keturunan memang banyak, tapi yang bercerai karena masalah ekonomi juga sama banyaknya. Jadi fair dong. :-)


    Topik lain terkait childfree: www.jodohkristen.com/topic/4855/

    ESTER947 tulis:

    Kalau hanya sekedar ingin punya anak, anak di Panti asuhan banyak yang bisa diadopsi, bahkan yang dari bayi pun ada. Jadi ruang lingkup tentang anak ini diperluas dulu. Jadi menikah itu bukan skedar seks dan punya anak. Coba liat berapa banyak rumah tangga yang retak karena tujuan menikahnya hanya sekedar punya anak. So, sebelum menikah yang perlu ditanyakan sudah siapkah menerima segala konsekuensi yang timbul dalam pernikahan termasuk bisa atau tidak bisa punya anak dan melibatkan Tuhan dalam kehidupan rumah tangga.dan perlu diingat saat anak sudab dewasa, mereka bukanlah baby sitter ataupun atm bagi orangtuanya, dia punya kehidupan sendiri dan yang menemani kita sampai tutup mata adalah pasangan.

    Jadi konteks pernikahannya itu dulu yang diubah diperluas dulu cakrawala berpikirnya gitu sih menurutku

  • 12 Desember

    Tetap beriman dan berusaha terus, ada banyak cara, teknologi kedokteran sdh makin maju.

    Mungkin disini ada yg tau Josua Iwan Wahyudi yg menunggu anak selama 14 tahun.

    Tp jika sampai menua tdk punya anak juga ya terima saja, hiduplah bahagia menua bersama pasangan.

    Salah satu deep talk bersama pasangan selama pacaran membicarakan mau punya anak atau ndak, jika mau berapa anak?

    LILA242 tulis:

    Jika dalam rumah tangga kalian sudah lama tetapi tidak diberikan berkat keturunan,

    Bagaimana kalian menyikapinya?

  • YONDRI188

    14 Desember

    keturunan itu bonus dari hidup yang di beri Tuhan. intinya tidak ada yang mustahil, semuanya mungkin. Abraham saja percaya dan dia diberi kekuatan untuk mendapat keturunan. ingat saja." carilah dahulu Kerajaan surga dan kebenaranNYA maka segala sesuatu akan ditambahkan kepadamu.

  • 14 Desember

    Adopsi aja. Byk anak2 terlantar yg butuh kasih sayang di panti asuhan

  • 14 Desember

    Setuju...

    ALWIN480 tulis:

    MOHON MAAF SEBESAR2NYA, TAPI BUDAYA DI TIMUR TERUTAMA DI INDONESIA KHUSUSNYA MASIH KOLOT.

    MAAF SEKALI LAGI BAGI KALIAN YANG BERPIKIR BAHWA MARRIAGE = HAVING KIDS, saya cuma punya 1 kalimat. "SHAME ON YOU AND I PITY YOUR NARROW MINDED THOUGHTS"

    apa kalo menikah tujuannya hanya untuk punya keturunan? sebegitu hopeless kah kamu sampai kalo ga ada keturunan kaya merasa the end of the world?

    Tidak bisakah marriage itu dianggap sebagai sarana untuk berbagi kasih, berbagi tolong menolong dengan partner hidupmu yang sudah Tuhan tunjukkan untukmu?

    marriage is about love, about sharing your happiness and pain with your partner, about helping each other ketika menjalani hidup yang sulit ini, about sacrificing what you want and put your partner's needs first ahead of yours, about making yourself a better person every day for your partner, being a team, learn about each other and respect each other, tetap setia berdua sampai Tuhan memanggil masing2 kembali ke hadapanNya.

    saya sering mendengar argumentasi yang sering dipakai dalam Kitab kejadian 1:28 dimana Allah menyuruh manusia untuk beranak cucu dan bertambah banyak. Bagi kalian yang seperti ini coba dilihat dulu konteksnya apa? pada zaman itu memang bumi masih belom banyak manusianya dan umat Tuhan pada saat itu memang membutuhkan keturunan untuk survive di bumi

    coba lihat sekarang, masih bisa bilang bumi kekurangan manusia? kayanya overpopulated deh yaaaa. global warming karena apa? lebih banyak mana, orang baik dan orang jahat zaman sekarang? apakah kedamaian dunia tampak sekarang ataukah peperangan yang makin sering terjadi?

    Lalu kalo mau nuduh yang kawin tapi ga mau/ga bisa punya anak = egois dan berdosa karena menentang perintah Tuhan. berarti rasul2 Tuhan Yesus di alkitab yang ga punya anak dosa yah? Begitu juga dengan para Romo Katolik dan Suster2?

    Sekali lagi bagi yang punya pikiran marrage = having kids. Cobalah buka mata sebentar, buka wawasan. Jangan Cupit pikiran. Kasihan deh loe

    Maaf kalo ada yang tersinggung oleh kata2 keras saya, tapi suka tidak suka, cobalah renungkan apa yang saya bilang and tell me I'm wrong.

    Terima Kasih

    [Dari admin:

    Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa. Harap sampaikan pandangan Anda mengenai suatu topik dalam bahasa yang lebih bersahabat. Terima kasih :-)]

  • RIEZA210

    31 Januari

    Tetap bersyukur aja karena apa pun yang Tuhan Yesus kasih semua ada waktu nya dan rencana Tuhan lebih indah  di luar pikiran manusia 😇😇🙏

    LILA242 tulis:

    Jika dalam rumah tangga kalian sudah lama tetapi tidak diberikan berkat keturunan,

    Bagaimana kalian menyikapinya?

1 – 25 dari 44    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Kirim tanggapan