Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

OPINI YANG MEMBUAT ANDA DITENTANG SANA SINI/MAYORITAS ORANG

ForumCampur-campur

1 – 25 dari 45    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 5 Maret

    So, imagine you're on a battlefield and you're all alone, bertempur melawan gerombolan musuh yang mengepungmu. seberapapun kamu berusaha melawan, tidak ada gunanya karena kamu benar2 kalah jumlah dari mereka, totally outnumbered.

    Opini apa yang kalian punya yg menurut kalian benar, tapi mayoritas org disagree & mengharuskan kalian pertahankan seperti situasi diatas karena kalian kalah suara dalam jumlah?

    Kalo saya pribadi, adalah ketika saya beropini bahwa terkadang perceraian itu bisa dibenarkan, yes even in Christianity WHEN THE RIGHT CIRCUMSTANCES OCCUR.

    Dan yang ke2 adalah ketika saya bilang bahwa perkawinan TIDAK SELAMANYA always about having kids

    Di negara Indonesia kita tercinta ini, 2 topik pendapat saya ini masih terbilang taboo dan saya sering dihakimi orang sebagai orang aneh, munafik, sok tau, sesat dll ketika saya berpendapat demikian.

    So what about the rest of you? Any opinions yang kalian kira benar tapi ditentang sana sini?

    Share yoiur thoughts. Thank you in Advance untuk yang sudah mau share.

    Cheers, salam sehat semua. GBU :-)

  • 5 Maret

    Opini saya, perceraian boleh terjadi sih. Setuju dgn pendapat ko alwin. Mungkin saya bkln dibilang "wah itu ngga bnr", "tidak sesuai alkitab", "kamu baca alkitab atau tdk" dsb. Pertama, sebagai wanita sering terjadi permasalahan kdrt. Iya kali msh mau bertahan dlm lingkungan seperti itu. Org yg punya temperamen seperti itu sulit untuk berubah. Kalau bertahan terus, nyawa bisa hilang. "Lho, kalau tau dia begitu knp masih mau menikah dengannya?" Jawaban ini bisa saya jwb. Si lelaki ini bisa saja menyembunyikan sifat aslinya. Terutama terhadap lawan jenis. Ingin selalu terlihat baik, jd lawan jenis bs tertipu. Ketahuannya pas sudah menikah. Perselingkuhan juga yang membuat saya setuju adanya perceraian. Saya manusia biasa. Saya punya hati. Saya tidak sanggup apabila ikatan pernikahan yang suci, adanya perselingkuhan. Kalau masalah anak, keduanya tdk masalah harusnya gpp sih.

    5 Maret diubah oleh VARIANI828

  • SABARMARAH489

    6 Maret

    Menurutku sih, pendapatku berlaku hanya untukku, tidak untuk dipaksakan pada orang lain.

    Tdk perlu saya bersitegang dengan orang lain yang pendapatnya berbeda.

    Mengenai perceraian, saya termasuk 1 diantara duda cerai mati. 16 tahun pernikahan.

    Narasi saya sekedar berbagi pengalaman, dan tidak bemaksud menggurui siapapun.

    Dulu, 1½ tahun awal pernikahan, rumahtangga saya beberapa kali 'hampir cerai'.

    Beberapa kali kami saling terlibat KDRT.

    Kami pernah pukul pukulan sampe pada bonyok muka, maklum istri saya juga strong, pukulannya juga mirip mike tyson. Hehe🤭🤭

    Dia pernah juga lari kerumah mertua, sampe panas 2 keluarga besar karna ulh kami.

    Saya juga pernah minggat jauh sampai ke provinsi tetangga selama 2 bulan.

    Tapi apapun masalah rumah tangga kami, akhirnya kami selalu kembali bersama. Dan setiap kali 1 masalah selesai, kami jauh lebih harmonis dari sebelumnya.

    Kenapa?  Jawabnya sederhana, kami SALING MENCINTAI dan KOMITMEN  mempertahankan keluarga.

    Kami sepakat, bahwa pertengkaran hanya untuk saling memahami pribadi pasangan.

    Itu sih yang bisa saya katakan saat ini, inspirasi dari pengalaman pribadi. Trimakasih.

    6 Maret diubah oleh SENDOK908

  • 6 Maret

    Puji Tuhan ada pasangan yg sanggup bertahan sampai Tuhan sendiri yg pisahkan ( pasangan meninggal ).

    Saya dari keluarga yg rumit sangat setuju jika perceraian terjadi. Karena pengalaman sy sebagai anak ,cukup tertekan dalam keluarga yg tetap utuh tp konflik tiap hari.

  • VIRUSKASIH805

    7 Maret

    Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

    Paulus, rasul Kristus Yesus

  • 7 Maret

    Pendapat pribadi Q gini sih...

    Emang sih di Alkitab ga boleh cere, klopun cere ga bs nikah lg, hukum nya zinah.

    Tp Yesus sendiri pasang badan buat pezinah yg mau di rajam warga.

    Trus Paulus di Korintus bilang hendaklah nikah drpd hangus oleh hawa nafsu.

    Aq ga ngerti ini berlaku buat yg jomblo aja ato yg janda duda

    Alkitab itu ada makna tersirat dan tersurat ya, dan kita ga akan bisa menyelami itu.

    Di Alkitab ada perintah, jangan mengucapkan saksi dusta tp banyak yg ucap saksi dusta tanpa bersalah.

    Jgn menghakimi, jgn mencuri, tp masih banyak yg melakukan.

    Klo misal kita terpaksa ga boleh nikah lg tp kata Paulus td jika kita tergerus hawa nafsu gmn?

    Sama² disebut zinah smua.

    Apakah ada jaminan kita ga tergerus hawa nafsu sampe maut menjemput? Pdhl udh pernah merasakan punya pasangan

    Klo di 10 hukum Taurat, mengingini orang aja termasuk zinah. Melihat dgn nafsu jg iya.

    Klo aq jadi abang nya gini sih..

    Klo aq masih butuh pendamping tentu nya aq akan doa dulu minta petunjuk Tuhan dan berusaha mencari.

    Sblm nya akan berdamai dgn masa lalu dan minta maaf ma Tuhan.

    Tuhan kita itu baik koq ☺

  • 8 Maret

    terima kasih bagi yang sudah input opini disini. Tapi sepertinya ada sedikit misunderstanding di forum yang saya buat.

    Saya menyebut 2 topik perceraian dan marriage is not always about kids, itu adalah hanya sebagai contoh dari saya

    Saya bukannya meminta yang masuk di forum ini untuk mengomentari contoh topik saya. Saya ingin tau topik apa lagi dari orang lain yang seperti di heading forum saya.

    Misalkan kawin beda suku itu gapa2 tapi ditentang sana sini atau yang mau bilang bahwa zaman sekarang punya anak banyak itu bukan rezeki tapi beban tapi malah ditentang juga oleh sekelilingnya, dll

    Tidak harus tentang perkawinan dan most definitely jangan merespon contoh yang dari saya

    MOHON SHARE PENGALAMAN PRIBADI MASING2 DAN BUKANNYA MENGOMENTARI CONTOH TOPIK SAYA

    Terima Kasih

  • ANTON848

    8 Maret

    Oh, mungkin bisa request admin judul topik nya di ganti.. Mungkin "opini yang membuatmu ditentang sana-sini"

    Back to topic,

    Mungkin 1 opini saya yg bakal d tentang adalah : "surga itu di telapak kaki ibu", tapi realitanya bagi beberapa orang, ada ibu yang menginjak anaknya hingga merasakan neraka.. Ketika anak ini mencoba melawan, dia dibilang anak durhaka..

  • 8 Maret

    Bener ini. Judul thread nya misleading.

    ANTON848 tulis:

    Oh, mungkin bisa request admin judul topik nya di ganti.. Mungkin "opini yang membuatmu ditentang sana-sini"

    .....

  • 8 Maret

    Opini saya:

    1. Cerai kalo alasannya masih alkitabiah (zinah & ditelantarkan), ya boleh saja. Kawin lagi pun sama kriteria nya, cuma ada tambahan jika pasangan meninggal. Jadi ada 3 kondisi yang memungkinkan.

    2. Kalau bisa punya anak, tapi memutuskan tidak punya anak (childfree), saya pikir kelak akan diminta pertanggungjawabannya waktu dipanggil sama yang di atas. Tapi berlaku juga hal yang sama: jika punya anak, tapi anaknya ditelantarkan &/ masih punya ambisi pribadi untuk si ortu-nya.

    ALWIN480 tulis:

    .....

    Kalo saya pribadi, adalah ketika saya beropini bahwa terkadang perceraian itu bisa dibenarkan, yes even in Christianity WHEN THE RIGHT CIRCUMSTANCES OCCUR.

    Dan yang ke2 adalah ketika saya bilang bahwa perkawinan TIDAK SELAMANYA always about having kids

    ......

  • 8 Maret

    Sampe sekarang saya ga ngerti dan masih gedeg sama orang kristen yang nanya2, "kamu sudah selamat atau belum?". Karena menurut saya rada nirfaedah mau dijawab bagaimanapun juga. Soalnya di alkitab juga ada ditulis orang yang meninggal dan menghadap Tuhan, ngerasa sudah melakukan banyak mukjizat atas nama Tuhan, tapi ujung2nya masih ditolak sama Tuhan.

    Dan kayanya salah teologi juga. Di alkitab ada 2 tanggapan mengenai keselamatan. Antara Paulus & Yakobus. Paulus bilang diselamatkan karena iman. Yakobus bilang kalo beriman tapi ga bertindak, maka percuma.

    Ini sebenernya audiens nya beda. Paulus klo ga salah lagi kontempelasi berhadapan/berkorespondensi dengan Tuhan. Konyol aja kalo dia berani memegahkan diri di hadapan Tuhan.

    Sementara Yakobus, audiens nya ahli2 Farisi & hukum Taurat (*klo salah bisa dikoreksi). Makanya dia bilang percuma munafik menganggap diri beriman, tapi klo tindakan atas imannya itu nol.

    Yang bikin gedeg dari orang kristen yang bertanya demikian, seolah2 mau pakai statement nya Paulus, ketika bersosialisasi dengan orang2 di sekitar (kondisi yang dihadapi Yakobus). Padahal yang diliat oleh orang2 sekitar bukan pengakuan verbalnya kalau dia sudah selamat, tapi melainkan lebih ke sikapnya dari hari ke hari, mencerminkan Kristus atau tidak.

    ALWIN480 tulis:

    .....

    So what about the rest of you? Any opinions yang kalian kira benar tapi ditentang sana sini?

    ........

  • 8 Maret

    1. Ya mungkin org yg bertanya "kamu sudah selamat atau belum" karena tidak/belum melihat tindakan/perilaku (kasih) yg sejalan/seiring dgn iman (kasih).

    2. Soal "Iman" yg ditulis Rasul Paulus dan Rasul Yakobus itu bukanlah pernyataan/tanggapan yg berbeda ya. Justru kedua tanggapan itu saling menegaskan. Kita diselamatkan karena iman kepada Kristus. Tapi bagaimana kita membuktikan bahwa kita punya iman ? Selain dengan perbuatan kasih kita sebagai bukti bahwa kita punya iman.

    Jadi kalau kita mengaku sudah diselamatkan (karena iman) tetapi kita TDK pernah menunjukkan/mengekspresikan tindakan iman, apa bukti bahwa kita beriman ?

    LUKAS244 tulis:

    Sampe sekarang saya ga ngerti dan masih gedeg sama orang kristen yang nanya2, "kamu sudah selamat atau belum?". Karena menurut saya rada nirfaedah mau dijawab

    ....

    verbalnya kalau dia sudah selamat, tapi melainkan lebih ke sikapnya dari hari ke hari, mencerminkan Kristus atau tidak.

    9 Maret diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 8 Maret

    It takes two to tango..

    Pernikahan yg gagal pasti krn kesalahan berdua..

    Prinsipnya menikahkan berdua..

    Walaupun memutuskan bercerai ya bukan lagi apa ini boleh atau tidak tapi sepenuhnya keputusan kita…

    Karena hidup berdua, sendiri ataupun bercerai memiliki perperangannya sendiri.. you choose the best one for you..

    Karena apa pun keputusan hidup yg kita ambil percayalah Tuhan selalu bersama kita.

    Cheers ❤️

    8 Maret diubah oleh MONICA777

  • 8 Maret

    Klo menurutku, perceraian bisa saja terjadi. Tapi sebagai last option.

    Klo mau berdasar alkitab, di alkitab/agama menurutku tdk mungkin diijinkan ada perceraian karena bisa disalahgunakan sebagai justifikasi tindakan perceraian yg dimana tidak diinginkan Allah.

    Faktanya saja hal-hal positif di dlm alkitab sj bisa dijadikan alat pembenaran utk suatu tindakan yg sebenarnya berdasar pada ego/keinginan pribadi kok. Apalagi hal yg dibilang negatif. 😁. Tapi sbnrnya ada kok hal mengenai perceraian (dan menikah lagi) di dlm alkitab. Tp itu tdk terlalu terekspos. Aku sj udah lupa dmn. 🤭

  • VIRUSKASIH805

    9 Maret

    EZTY822 tulis:

    Pendapat pribadi Q gini sih...

    Emang sih di Alkitab ga boleh cere, klopun cere ga bs nikah lg, hukum nya zinah.

    Tp Yesus sendiri pasang badan buat pezinah yg mau di rajam warga.

    Mohon maaf, saya tidak bermaksud menceramahi Anda soal Alkitab tetapi hanya bermaksud sedikit meluruskan tentang pernyataan yang di-bold di atas.

    Jikalau tidak berhati-hati membaca pernyataan tersebut maka akan timbul pemaknaan negatif bahwa Yesus Kristus seolah-olah "membenarkan" perzinahan. Kisah ini beberapa kali dipakai oleh para agamis indo server sebelah untuk menyerang Kekristenan di Youtube.

    KETENTUAN HUKUM TAURAT TENTANG HUKUMAN MATI ATAS PERZINAHAN BAGI YANG SUDAH MENIKAH :

    Imamat 20:10
    Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.

    Ulangan 17:4
    dan apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di antara orang Israel,

    Ulangan 17:5
    maka engkau harus membawa laki-laki atau perempuan yang telah melakukan perbuatan jahat itu ke luar ke pintu gerbang, kemudian laki-laki atau perempuan itu harus kaulempari dengan batu sampai mati.

    Ulangan 17:6
    Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati.

    Ulangan 17:7
    Saksi-saksi itulah yang pertama-tama menggerakkan tangan mereka untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu."

    Ulangan 17:9
    haruslah engkau pergi kepada imam-imam orang Lewi dan kepada hakim yang ada pada waktu itu, dan meminta putusan. Mereka akan memberitahukan kepadamu keputusan hakim.

    Benang merah antara kisah dan ayat-ayat di atas adalah :
    1a. Dalam kisah Yesus dan Perempuan berzinah tidak ada satupun diantara penuduh yang berani maju jadi saksi atau setidak-tidaknya membawa 2 saksi dari TKP.

    1b. Ini sangat penting karena para saksilah (minimal 2-3 orang) yang pertama kali melemparkan batu kepada yang terhukum mati.

    2. Yang hendak dirajam hanya perempuan itu saja, sementara laki-lakinya tidak tahu ada dimana.

    3. Dalam tatanan ibadah Yahudi waktu itu, Yesus tidak menjabat sebagai Imam ataupun seorang Lewi sehingga Dia tidak dapat menjadi Hakim, singkatnya kasus ini dibawa oleh para oknum Yahudi kepada seseorang yang tidak menjabat sebagai 'Sandherin (Hakim Agama)'.

    4. Perajaman seharusnya dilakukan di luar pintu gerbang bukan di bait Allah.


    KESIMPULAN (SEMENTARA) :

    1. Menurut Hukum Taurat : perempuan berzinah itu tidak boleh dihukum mati karena tidak terpenuhinya 'prosedur' yang ditentukan Taurat

    2. Kalau Yesus menghukum rajam perempuan itu, berarti Dia-lah yang melanggar Hukum Taurat


    Ujilah segala sesuatu

    10 Maret diubah oleh VIRUSKASIH805

  • VIRUSKASIH805

    9 Maret

    EZTY822 tulis:

    Pendapat pribadi Q gini sih...

    Emang sih di Alkitab ga boleh cere, klopun cere ga bs nikah lg, hukum nya zinah.

    Tp Yesus sendiri pasang badan buat pezinah yg mau di rajam warga.

    Jika Anda bertanya-tanya, mengapa kasus hukuman mati yang begitu banyak celah hukumnya ini dibawa kepada Yesus Kristus ? Apakah mereka lupa bahwa Yesus Kristus pun adalah seorang ahli taurat yang menyandang gelar Rabi ? Atau MENGAPA PARA OKNUM YAHUDI TERSEBUT TIDAK MENGHAKIMI DAN LANGSUNG MENGHUKUM MATI SAJA PEREMPUAN TERSEBUT ?

    Yohanes 8 :6
    Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.

    Ya, Karena sedari awal, para oknum Yahudi ini memang berniat untuk mencelakakan Yesus Kristus.

    FYI, Hukum Taurat tetap berlaku bagi orang Israel tapi karena Israel kala itu dalam kekuasaan Romawi maka ada hukum-hukum sipil yang otoritasnya mutlak dipegang oleh pemerintah Romawi. Misalnya pelaksanaan "hukuman mati" tidak boleh dilaksanakan oleh pengadilan/Mahkamah Agama Yahudi (Sanhedrin) sendiri tetapi harus diteruskan kepada Pengadilan Sipil Romawi.

    Hal ini dapat dibandingkan pada peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Ketika Yesus Kristus selesai diadili di hadapan Mahkamah Agama dan diputuskan bahwa Dia bersalah dengan delik "penghujatan kepada Allah", Dewan Sanhedrin harus menyerahkan Yesus Kristus kepada pengadilan Romawi untuk melaksanakan penghukuman matinya, mereka tidak mempunyai otoritas melaksanakannya sendiri.

    Sedangkan kala itu, penguasa Yudea, wakil dari Kerajaan Romawi, yaitu Pilatus yakin bahwa Yesus Kristus tidak bersalah. Namun sebagai wali negeri dia harus melaksanakan permintaan dari keputusan pengadilan Mahkamah Agama/Sanhedrin untuk penghukuman mati itu. Maka dia melakukan aksi "pencucian-tangan" sebagai simbol bahwa ia telah menolak menjadi hakim atas Yesus Kristus dan pelaksanaan hukuman mati itu bukan atas kehendaknya.


    Disini, prosedurnya jelas, bahwa pada zaman Yesus Kristus, orang-orang Yahudi TIDAK MEMPUNYAI OTORITAS MELAKSANAKAN HUKUMAN MATI sendiri.



    Ujilah segala sesuatu

    9 Maret diubah oleh VIRUSKASIH805

  • VIRUSKASIH805

    9 Maret

    EZTY822 tulis:

    Pendapat pribadi Q gini sih...

    Emang sih di Alkitab ga boleh cere, klopun cere ga bs nikah lg, hukum nya zinah.

    Tp Yesus sendiri pasang badan buat pezinah yg mau di rajam warga.

    Yohanes 8 : 11 :
    Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

    Yesus Kristus mengasihi perempuan tersebut, ya. Dosanya, tidak.


    Ujilah segala sesuatu

    9 Maret diubah oleh VIRUSKASIH805

  • 9 Maret

    Begini ☺

    Jelas ga mungkin Yesus membenarkan perzinahan hanya krn Dia pasang badan.

    (Spt nya wanita pezina ini WTS) cmiiiw 🙏

    Percerean pun Yesus ga setuju,

    Yesus bilang bercere boleh krn zinah, itupun Dia menyeret Musa.

    Tp sbnre pun Yesus ga menyetujui percerean.

    Knpa aq nulis spt itu, aq mau menyampaikan bahwa ketika ada org bersalah pun, Tuhan tetep tunjukkan kasihNya, bahkan dia membela nya dr org² yg mau menghukum nya ☺🙏

    VIRUSKASIH805 tulis:

    Mohon maaf, saya tidak bermaksud menceramahi Anda soal Alkitab tetapi hanya bermaksud sedikit meluruskan tentang pernyataan yang di-bold di atas.

    Jikalau tidak berhati-hati membaca pernyataan tersebut maka akan timbul pemaknaan negatif kepada bahwa Yesus Kristus "membenarkan" perzinahan. Kisah ini beberapa kali dipakai oleh para agamis indo server sebelah untuk menyerang kekristenan di youtube.

  • 9 Maret

    IMO, ketika kita bertobat, Tuhan pasti ampuni. Tuhan emang nunggu pertobatan kita tp Dia lebih menunggu apa yg kita lakukan stlh pertobatan.

    Klo skg bertobat, besok berbuat lg ya sama aja.

    Smua dosa bisa di ampuni asal bertobat sungguh². Kecuali dosa menghujat Roh Kudus

    Kan kita ga tau pezina itu bertobat ga ☺🙏

    Emmm anw btw...

    Pengen tau pendapat nya bang klo misal janda duda ga bisa menikah lg, lalu mereka masih ada nafsu gmn bang? 🙏

    VIRUSKASIH805 tulis:

    Yohanes 8 : 11 :

    Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

    Yesus Kristus mengasihi perempuan tersebut, ya. Dosanya, tidak.

    Ujilah segala sesuatu

  • JULI588

    9 Maret

    IMO apa an sih

  • 9 Maret

    In my opininon

    JULI588 tulis:

    IMO apa an sih

  • SABARMARAH489

    9 Maret

    Inilah yang sangat sering saya renungkan, bahwa Kristen itu artinya pengikut Kristus(Yesus).

    Seorang Kristen harusnya berdiri diatas ajaran Yesus.

    Ajaran Yesus itu simpel, hanya ada 1, yaitu "Kasih".

    Ini yang Dia sabdakan tentang Kasih.

    1. " Kasihilah Tuhan Allahmu........"

    2."Kasihilah sesamamu manusia, seperti engkau mengasihi dirimu sendiri".

    3."Apa saja yang kau ingin saudaramu perbuat/lakukan bagimu, perbuat/lakukanlah lebih dahulu"

    Ini kata Yohanes murid Yesus tentang kasih.

    "Karena begitu besar kasih Allah pada dunia ini, sehingga Ia mengutus Anaknya yang tunggal.... "

    Ini kata Paulus tentang kasih

    Kasih itu:

    1.Lemah lembut (tidak bertindak kasar, mungkin termasuk dalam hal bicara)

    2. Memaafkan (tidak ada dendam)

    3. Murah hati (baik,suka menolong dll)

    4. etc, dll, ...

    Saya tidak mengerti kenapa kebanyakan kita orang Kristen sering melupakan ajaran pokok, tetapi sibuk dengan pemikiran kita sendiri.

    Hal ini jadi pertanyaan abadi dalam pikiranku.

    Mungkin tidak ada yang mau menolong bantu saya untuk mencerna sederet kalimat yang saya tulis itu.

    😞😔😞😓

  • JULI588

    9 Maret

    Iya de tks

  • VIRUSKASIH805

    10 Maret

    EZTY822 tulis:

    Begini ☺

    Jelas ga mungkin Yesus membenarkan perzinahan hanya krn Dia pasang badan.

    Yes. Sampai kapan pun, Yesus Kristus tidak akan membenarkan segala sesuatu yang disebut DOSA.

    (Spt nya wanita pezina ini WTS) cmiiiw 🙏

    Tidak ada kalimat yang menjelaskan hal tersebut di Alkitab. Tetapi bisa diasumsikan bahwa perempuan tersebut bukanlah seorang perawan karena jikalau demikian maka  ketetapan hukum Taurat yang diterapkan atasnya berbeda.

    Percerean pun Yesus ga setuju,

    Yesus bilang bercere boleh krn zinah, itupun Dia menyeret Musa.

    Tp sbnre pun Yesus ga menyetujui percerean.

    Nah, karena ketetapan hukum Taurat untuk pezinah yang sudah menikah adalah MATI dirajam, so endingnya menjadi cerai mati kan.

    Knpa aq nulis spt itu, aq mau menyampaikan bahwa ketika ada org bersalah pun, Tuhan tetep tunjukkan kasihNya, bahkan dia membela nya dr org² yg mau menghukum nya ☺🙏

    Saya sepakat dengan statement Anda di atas.

    Tetapi dalam konteks kisah tersebut, concern Yesus Kristus adalah pada penegakan keadilan pada perempuan tersebut. Karena jika endingnya Yesus Kristus menetapkan hukuman mati kepada perempuan tersebut maka Dia sendiri yang akan melanggar ketentuan Hukum Taurat yang sudah ditetapkan-Nya.

    10 Maret diubah oleh VIRUSKASIH805

  • VIRUSKASIH805

    10 Maret

    EZTY822 tulis:

    IMO, ketika kita bertobat, Tuhan pasti ampuni. Tuhan emang nunggu pertobatan kita tp Dia lebih menunggu apa yg kita lakukan stlh pertobatan.

    Kurang lebihnya, saya sepakat dengan komen Anda di atas.

    Klo skg bertobat, besok berbuat lg ya sama aja.

    Smua dosa bisa di ampuni asal bertobat sungguh². Kecuali dosa menghujat Roh Kudus

    Kan kita ga tau pezina itu bertobat ga ☺🙏

    Yesus Kristus memberikan warning "...Janganlah berbuat dosa lagi mulai dari sekarang" kepada perempuan tersebut.

    Saya menafsirkan warning tersebut sebagai "perbuatan yang sama alias zinah". Karena bisa jadi perempuan itu mengalami nasib yang berbeda jika dia tertangkap basah lagi di kesempatan yang berbeda.

    Nah, coba bandingkan dengan ayat berikut :

    Markus 10:11
    Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.

    Menurut Anda, apakah dosa suami dalam Markus 10:11 tersebut bisa diampuni ? Jika bisa, bagaimanakah caranya ?



    Ujilah segala sesuatu

1 – 25 dari 45    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Kirim tanggapan