Konsistensi vs Usaha Mencari Pasangan Terbaik
-
30 Juli
Konsistensi vs Usaha Mencari Pasangan Terbaik
Status Jomblo --------- > Proses ?? --------- > Proses ?? --------- > Satus Berpasangan
Bagaimana proses kita untuk memiliki pasangan , apa yang harus kita miliki supaya mendapatkan pasangan ?
Mungkin pertanyaan ini adalah pertanyaan semesta yang masih menjadi misteri buat jomblower.Apa yang harus kita miliki untuk mendapatkan jodoh ?
Jika syarat memiliki pasangan harus memiliki Modal asset dan kekayaan berlimpah , banyak orang kaya masih banyak yang jomblo juga , jika kita lihat banyak juga orang berpenampilan menarik punya daya tarik fisik yang besar tapi tetep masih jomblo juga .
Pada akhirnya kita mendapatkan bahwa walau orang yg memiliki segala ketertarikan keduniawian itu tidak juga membuat mereka mendapatkan jodoh.
Supaya bisa menjelaskan maksud lebih lanjut , maka untuk mempersingkat waktu saya harus memberikan contoh/simulasi suatu proses seorang jomblo dalam usahanya mencari jodoh .Variabel :
“Jomblo” – Jomblo yang mencari pasangan bisa Man/Woman
“T” – Target calon pasangan
“K1” - Kriteria 1 , yaitu level Chemistery / level rasa suka sama suka / level tingkat ketertarikan
Chemistery ini seperti seorang yang bisa mengerti kemauan kita / impian kita, bisa tahu apa yang kita suka atau tidak suka , seseorang yang mempunyai pola pikir yang kita sukai yang bisa melengkapi pola pikir kita, sehingga dekat dengan dia membuat nyaman dan senang .
Jika ambil Nilai level dari 1 s/d 10 Jika nilai K1 dibawah 5 , artinya Target hanya menganggap Jomblo sebagai temen / sahabat ga ada kemungkinan menjadi pasangan, Jika K1 nilai 5 , artinya Target hanya sekedar suka , belum kearah pacaran tp masih bisa diusahan, Jika nilai 6 ,7 ,8 berarti Jomblo dan Target sudah sama2 tertarik sesuai nilai level angka nya.
“K2” – Kriteria 2 , Tingkat kecocokan karakter / sifat
Misalnya : kejujuran , Sifat Pekerja keras , sifat sayang dan perhatian , demokatratis tidak egois .“K3” – Kriteria 3 , Tingkat Ketertariksn secara Fisik / Physical Attraction termasuk Penampilan . Artinya bisa saja mungkin terget tidak ganteng atau tidak cantik tapi ada sesuatu bagian dari Target yang sangat di sukai Jomblo .
“K4” – Kriteria 4 , Tingkat Kekayaan , asset , termasuk skill / jabatan pekerjaan , miss: Lowyer,Dr, Notaris, Pengusaha besar , dll.Tabel Rekapitulasi Kriteria
K1 K2 K3 K4 Total Point
T1 8 7 5 5 25
T2 6 6 8 6 26
T3 5 6 8 8 27
T4 4 7 9 9 30Alur penjelasan :
Jomblo mengenal sosok T1 dengan ketertarikan yang cukup kuat , T1 seorang yang baik , jujur , sangat perhatian dan pekerjaan keras walaupun bukan orang dengan penghasilan tinggi, disini T1 sudah sangat menyayangi Jomblo dan jomblo sudah sangat nyaman dengan T1.
Tapi seiring waktu Jomblo mengenal sosok T2, karena Jomblo tertarik dengan daya tarik fisik T2 { K3 = 8 } yang ia anggap sebagai pasangan impian nya , selain itu T2 juga memiliki sifat baik dan perhatian walaupun tidak sebaik T1 . T2 merasa nyaman untuk hangout atau beraktifitas dengan jomblo , oleh karena itu disini Jomblo mulai meninggalkan T1 untuk berusaha mendapatkan T2.
Dalam perjalanan nya mendekati T2 , Jomblo mengenal sosok T3 yang masih merupakan pasangan impiannya juga tapi memiliki nilai kekayaan { K4 = 8 } jauh melebihi T2 , walau T3 masih belum yakin dengan cinta jomblo akan tetapi T3 senang berinteraksi dengan jomblo . Dengan pertimbangan status hubungan yang hampir sama dengan T2 ,tetapi hasil yang akan diperoleh jika ia mendapatkan T3 lebih besar , akhirnya Jomblo memutuskan untuk mendekati T3 dan ia mulai meninggalkan T2.
Kembali lagi dalam usahanya menjalin hubungan dengan T3 , jomblo mengenal sosok T4 dalam kegiatan hoby yang sama , Jomblo dan T4 memiliki banyak kesamaan dan sering meluangkan waktu karena hoby yang sama. T4 yang memiliki daya tarik fisik { K3 = 9 } yang lebih tinggi dari T3 ,dia juga memiliki sifat yang lebih baik { K2 = 7 } , lebih kaya dan lebih perhatian kepada jomblo , bagaikan gaya gravitasi menarik Jomblo untuk selalu terpana kepada T4 . Akan tetapi T4 hanya menganggap Jomblo sebagai teman yang menyenangkan tidak lebih . Karena sudah dimabuk cinta Jomblo tidak perduli dengan semua itu , dia mulai meninggalkan T3 dan meluangkan waktu hanya dengan T4.
Seiring waktu pada akhirnya T4 menemukan tambatan hatinya , dan dengan sedih patah hati Jomblo harus meninggalkan T4 . Jomblo berpikir untuk kembali kepada T2 yang dulu mereka punya chemistery yang lumayan baik dan T2 memiliki daya tarik yang lumayan di suka Jomblo, tapi setelah bertemu ternyata T2 sudah memiliki pasangan . Akhirnya jomblo ingin kembali kepada T1 walaupun tidak memiliki daya tarik , minimal ia punya rumah dan pekerjaan walau tidak besar pendapatannya . Tetapi setelah bertemu T1 menolaknya karena Jomblo yang dulu telah mengingkari janji2 yang mereka buat , merasa dipermainkan T1 meninggalkan Jomblo .
Tentu saja jika Jomblo berpikir rasional ia akan sadar bahawa sejelek2nya atau semiskin2nya seseorang yang memiliki prinsip dan kemandirian , ia tidak akan pernah mau jadi Cadangan yang di panggil ketika hanya diperlukan dan dibuang ketika tidak dibutuhkan.Apa yang bisa menyelamatkan kita dari peristiwa seperti diatas ?
Pemikiran yang berlandaskan rasa syukur dengan apa yang sudah kita miliki akan menghasilkan keputusan yang baik. Andai saja jomblo bersyukur telah memiliki sosok T1 dan ia mempertahankan nya dia mungkin tidak akan mengalami penolakan lagi. Berpegang teguh kepada sesuatu yang baik buat kita , dan mempertahankan sampai akhir , merupakan bagian dari sifat yang konsisten.
Sebaliknya sifat InKonsisten /tidak setia itu faktor dari individu seorang manusia yang menghambat ia untuk memiliki pasangan , efek yang ia timbulkan besar sekali , dan bisa beruntun kepada target2 berikutnya yang sudah mengenal sifat Jomblo yg tidak konsisten tersebut , sehingga jomblo akan mengalami penolakan dimana mana jika tidak segera berbenah diri.Konsistensi vs Usaha Mencari Pasangan Terbaik
Selanjut nya akan ada pertanyaan , bahwa kita punya keinginan mencari yang terbaik untuk kita memungkin sekali untuk berpindah2 pasangan karena proses filterisasi.
Jika ada kata mencari yang terbaik maka kita akan memastikan dulu makna “terbaik” yg kita maksud apa , karena makna “terbaik” bisa bermakna sbb :
1. yang terbaik nilai point keseluruhan kriteria , atau yang memiliki kriteria tertinggi .
2. Yang terbaik bisa berarti pasangan paling cocok atau chemistery yang paling kuat.
Jika kita memaknai Terbaik berdasar point 1 , maka dalam Tabel Rekap Kriteria di atas akan mendapatkan T3 atau T4 yang memiliki point tertinggi atas rekap Kriteria tersebut. Tetapi Orientasi terbesar adalah Kriteria 3 dan Kriteria 4 yaitu daya tarik fisik dan kekayaan , dengan demikian maka teman akan membutuhkan perjuang panjang untuk menciptkan rasa suka / chemistery yang masih kurang
{ T3 } atau bahkan Target ingin tidak untuk berpasangan { T4 } , dimana perjuangan ini tidak pasti hasilnya , dengan waktu yang tidak jelas kapan lamanya , dan belum tentu dimasa depan waktu masih ada , artinya umur kita hanya Tuhan yang tau bukan ?.Dalam hal ini kita perlu tahu bahwa :
- yang terbaik kadang2 bukan berarti yang kita butuhkan , dan yang terbaik itu bukan berarti yang cocok buat kita juga.
- Semakin tinggi kriteria yang kita capai , maka kita harus memenuhi syarat yang tinggi juga. Misal : T4 yang memiliki kebaikan dalam sifat nya, Daya Tarik fisik yg tinggi , harta berlimpah , pastilah menginginkan pasangan yang bisa mengiimbangi dia juga . lupakan kisah Cinderella itu hanya dalam dongeng atau drakor.
Sebaliknya Jika kita memilih makna terbaik berdasar point 2 , maka akan hanya ada 1 hasil yaitu T1 dengan orientasi chemistery { K1 = 8 } dan kecocokan karakter { K2 = 7 } yang paling tinggi.
Jika orientasi utama adalah kecocokan kepribadian dan chemistery nya sudah ada , kita hanya perlu mengulurkan tangan dan konsisten menggenggam tangan pasangan yang sudah merupakan “terbaik” buat dirimu , yang terbaik sesungguh nya.
Akhir kata kita mungkin nanti akan mendapat pasangan yang bukan terbaik , atau ia bukan kriteria yang kita pilih dan ia memiliki kekurangan dalam kriteria lainnya . Dan dalam proses menjalani hubungan itu akan datang rasa bosan atau godaan untuk mendapat pasangan yang lebih baik lagi.
Maka disaat seperti itu Seorang yang konsisten akan berkata kepada dirinya :,
“Saya akan tetap setia kepada dia ,
Karena hanya dia yang menerima saya apa adanya , ketika yang lain tidak .
Saya akan selalu sayang kepada nya ,
Karena hanya dia menyayangi saya ketika yang lain tidak perduli .”Thank’s for your time …..
30 Juli diubah oleh DANI198
-
30 Juli
Pembahasan yg unik cara penyampaiannya, pakai simulasi data😁 apakah ini hasil pemikiran sendiri dari TS atau ambil dari artikel?
Fisik dan kekayaan emang bisa "sesaat" mengeser chemistry dan karakter, tergantung pilihan masing2 sih. Klo saya pribadi, lebih prefer karakter.
Setuju dg sikap T2 dan T1 yg gak nerima lagi si jomblo setelah sikapnya yg meninggalkan krn ada option "lebih baik". Mencintai seseorang adalah sebuah keputusan untuk berkomitmen, si jomblo "semudah" itu pindah besar kemungkinan terulang lagi.
-
30 Juli
Dengan adanya kisah fiktif diatas dapat disimpulkan di dunia "imajiner" yang diciptakan melalui ilustrasi alur begitu menghanyutkan bak serial film bersambung : setia itu cuma angan
Padahal diluar sana masih ada pribadi setia, selain Tuhan YESUS tentunya yaitu pengikut Kristus, cuma belum ketemu saja
Dunia sekuler menggunakan istilah 'hanya masalah tempat & waktu salah saja' untuk pertemuan yang belum menghasilkan kecocokan dalam hal asmara.
Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah latah/meniru/mengikut & artis serta pejabat publik mulai level regional hingga Nasional pada khususnya pemberi teladan bagi masyarakat lapisan di bawahnya, jika contohnya sering kawin - cerai - kawin( lagi ) maka itu ter bingkai & ter pola di pikiran kita, semua tukang selingkuh, padahal masih ada kesetiaan di tengah kita, cuma yang lebih viral & konsumsi publik sesuatu berita fantastis serta bombastis untuk dibicarakan saat jeda pekerjaan yang penuh kepenatan.
30 Juli diubah oleh VEKA741
-
31 Juli
WELLYN308 tulis:
Pembahasan yg unik cara penyampaiannya, pakai simulasi data😁 apakah ini hasil pemikiran sendiri dari TS atau ambil dari artikel?
Fisik dan kekayaan emang bisa "sesaat" mengeser chemistry dan karakter, tergantung pilihan masing2 sih. Klo saya pribadi, lebih prefer karakter.
Setuju dg sikap T2 dan T1 yg gak nerima lagi si jomblo setelah sikapnya yg meninggalkan krn ada option "lebih baik". Mencintai seseorang adalah sebuah keputusan untuk berkomitmen, si jomblo "semudah" itu pindah besar kemungkinan terulang lagi.
Dear Wellyn,
Itu sy tulis berdasarkan pengalman pribadi juga sih sy pernah sebagai T1 ,T2 gitu deh , sy terbiasa bekerja dengan data karena itu lebih enak menjelaskan dengan data tabel .
selain itu sampel nya adalah dari teman2 lama yang sudah 8 th s/d 25 tahun berteman , dari kota berbeda , dari group pertemanan yg berbeda2.
saya berteman dari mereka masih singel , waktu mrk PDKT sama pacar , menikah sampai skrang punya anak.
singkatnya gini deh , Jomblo yang mendekati dengan INkonsisten itu suatu saat beruntung dan mendapat pasangan dan menikah . Dari sampel yg ada itu bahkan setelah menikah sekalipun orang tidak konsisten itu malah menambah target2 baru T5,T6,T7 , artinya sifat inkonsisten itu masih mengikuti mereka sekalipun sudah punya anak , mereka masih aja cari yg lebih baik dari pasangannya sampai terjadi perselingkuhan gitu , walau perselingkuhan nya da belum diketahui pasangannya , tapi ada juga dari mereka sudah proses cerai .
Tetapi ada juga yg tidak begitu , misal 27 org sampel inkonsisten , ada 6 orang yang sy tau hidupnya baik2 aja .
sedangkan teman2 sy yg konsisten , itu tidak bertambah lagi target2 baru , semuanya hidup baik2 ga ada permasalahan perselingkuhan , yang ada masalah keuangan , masalah keluarga dll.
Tapi gini ya, tulisan saya itu ga mutlak bener ya, kebetulan saja teman2 saya begitu , 27 inkonsiten bahkan dari mereka ini banyak orang gereja loh heheh , dan 22 org yang saya tau orang baik mereka konsisten sekali . itu semua teman2 lama saya .
-
31 Juli
Jadi, berdasarkan "penelitian kuantitatif" ini bisa disimpulkan bahwa hipotesa yg terbukti adalah orang yg konsisten memiliki kehidupan pernikahan/keluarga yg lebih baik dibandingkan orang yg inkonsisten😁
Hanya 22,22% orang inkonsisten yg diketahui baik2 saja (sejauh ini). Data ini bisa berubah sewaktu2 oleh adanya tambahan data di kemudian hari😅
Trims untuk pengamatannya😃
-
31 Juli
Kelihatannya sulit dipahami. Apa akunya aja yg otaknya rada lemot ya?
-
31 Juli
So sorry Anita ...
Emang rada riweh bacanya ya✌️😄
-
31 Juli
WELLYN308 tulis:
Jadi, berdasarkan "penelitian kuantitatif" ini bisa disimpulkan bahwa hipotesa yg terbukti adalah orang yg konsisten memiliki kehidupan pernikahan/keluarga yg lebih baik dibandingkan orang yg inkonsisten😁
Hanya 22,22% orang inkonsisten yg diketahui baik2 saja (sejauh ini). Data ini bisa berubah sewaktu2 oleh adanya tambahan data di kemudian hari😅
Trims untuk pengamatannya😃
Thanks ya Wellyn , nice 👍
-
31 Juli
Aku cenderung setuju dg pengamatan nya bang 🙏
-
1 Agustus
Konsistensi vs Usaha Mencari Pasangan Terbaik
Apakah ini maksudnya situasi sama sama sudah punya pasangan / pacar ya ?
Misal situasinya sudah punya pasangan / pacar dengan tetap konsisten, dan satu lagi
Situasi sudah punya pasangan / pacar namun tetap usaha mencari calon yang lebih baik ?
Jika benar seperti itu, boleh lah tambah 1 situasi lagi, yaitu situasi sudah punya pasangan / pacar, namun terus terusan menambah pasangan / pacar lagi, terus menerus sampai akhirnya tidak mempedulikan pasangan / pacar mundur 1 per 1 namun selalu saja bertambah pasangan / pacar, ibarat kata mundur 1, namun yang bertambah lebih dari 1. Dan situasi ini benar benar dinikmatinya, intinya belum tahu sampai kapan akan bertobat.
Pertanyaannya, untuk situasi seperti ini bagaimana apa ada cara perhitungannya ?
-
1 Agustus
Toni kocak banget ,ada orang sudah pacar masih nambah pacar , trus pacarnya minta putus dia gapeduli malah nambah pacar lebih banyak lagi ..
coba deh dari 24 jam sehari , kerja : 8 - 10 jam , perjalan PP : 2 - 3 , tidur : 5 - 8 jam , trus sisanya waktu gimana baginya dengan pacar yang banyak itu ? hehe
cara hitungnya :
n = jumlah pacar
k = pengurangan pacar / pacar yg minta putus
p = penambahan pacar
Rumus : n = ( n - k ) + p
Contoh :
Sangkuni mempunyai 7 orang pacar , trus si Susan salah satu pacarnya minta putus karena sangkuni bau jarang mandi kaliii... , tapi disuatu pasar malem bertemulah Sangkuni dengan mba penjual jamu yaitu Siti dan susi dan karena sudah minum jamu Sangkuni jadi mabok trus ia nekat aja menyatakan cinta kepada Siti dan Susi dan ajaibnya cintanya diterima Siti dan Susi , berapakah total jumlah pacar Sangkuni sekarang ?
n =7, k =1, p =2
n = ( 7 - 1 ) + 2 = 8
Jadi total pacar Sangkuni adalah 8 , Begitulah ngitungnya bro toni.
1 Agustus diubah oleh DANI198
-
1 Agustus
HELEN951 tulis:
Aku cenderung setuju dg pengamatan nya bang 🙏
Good for you Helen .