Apa Pendapatmu Tentang "Marriage is scary"?
-
21 November
apa krn laki2 itu suka bertualang, dan pernikahan dianggap bagian dr "journey", semakin dijalani dan makin jauh dr kepastian malah makin asyik?
Dan perempuan kepingin "kemapanan" dan stabilitas, bisa dikendalikan.
maaf, ini analisoy pribadi 😁
-
21 November
Tidak scary kok. Krn laki2 itu penakluk tantangan. Laki sudah lewati proses:
1. yakinkan si perempuan tuk kawin kelak (ini butuh kepercayaan diri/ perhitungan matang)
2. pdkt ke calon mertua & sosialisasi ke keluarga (butuh komunikasi yg baik thdp kedua belah pihak keluarga)
3. Persiapan mental kala bbrp bulan berumahtangga (menunggu perkembangan strip dua pada tes pack istri.
4. Meningkatkan pendapatan & efesiensi pengeluaran (saat anak mulai sekolah)
Dst, dst..
Kalau di bayangkan ngeri2 sedap jg.. Tapi laki2 ya tetap maju. Karena ya dia laki2.. Nenek moyang nya sudah berhasil lalui itu semua.
Jadi ingat sebuah quotes "laki2 diuji saat punya apa2.. Kalau perempuan diuji saat tidak punya apa2"..
Nah kan... 😜😜😝
-
21 November
Scarry klo salah memilih 🫣
-
22 November
Setauku si Merri dan si Cary hanya bersahabat dan tidak menikah.
Bahkan gak mungkin mereka menikah, karna mereka berdua perempuan.
Kalaupun mereka berdua mau menikah, harus pergi ke luar negri.
Karna hukum di indonesia tidak mengizinkan pernikahan sesama jenis.
🤭🤭
-
22 November
analisoy pribadi yang membengongkan🤔🤔
~~ bisa dikendalikan? knapa ente blm juga menikah udah seumur gini bro?
RONNY132 tulis:
apa krn laki2 itu suka bertualang, dan pernikahan dianggap bagian dr "journey", semakin dijalani dan makin jauh dr kepastian malah makin asyik?
Dan perempuan kepingin "kemapanan" dan stabilitas, bisa dikendalikan.
maaf, ini analisoy pribadi 😁
-
22 November
RIA029 tulis:
analisoy pribadi yang membengongkan🤔🤔
~~ bisa dikendalikan? knapa ente blm juga menikah udah seumur gini bro?
RONNY132 tulis:
apa krn laki2 itu suka bertualang, dan pernikahan dianggap bagian dr "journey", semakin dijalani dan makin jauh dr kepastian malah makin asyik?
Dan perempuan kepingin "kemapanan" dan stabilitas, bisa dikendalikan.
maaf, ini analisoy pribadi 😁
ya krn blum ktmu jodoh sis
-
22 November
belum ketemu yg bisa dikendalikan tah? 😀✌🏻
RONNY132 tulis:
ya krn blum ktmu jodoh sis
22 November diubah oleh RIA029
-
22 November
RIA029 tulis:
belum ketemu yg bisa dikendalikan tah? 😀✌🏻
RONNY132 tulis:
ya krn blum ktmu jodoh sis
ha3..mungkin krn gramatika sy makanya sampeyan jadi salah nangkap..maksudnya "bisa dikendalikan" itu perempuan yg mau mengendalikan laki2, sedangkan laki2 khan ogah dikendalikan. thats why mengapa bagi bbrapa cewe marriage is scary..
-
22 November
tujuan menikah bukan soal mengendalikan atau dikendalikan.
jadi..jgn samakan semua wanita yang menikah itu dgn tujuan utk mengendalikan laki2, apalagi (maaf) menguasai atau membatasi laki2 totally.
✌🏻✌🏻
RONNY132 tulis:
ha3..mungkin krn gramatika sy makanya sampeyan jadi salah nangkap..maksudnya "bisa dikendalikan" itu perempuan yg mau mengendalikan laki2, sedangkan laki2 khan ogah dikendalikan. thats why mengapa bagi bbrapa cewe marriage is scary..
22 November diubah oleh RIA029
-
22 November
Ikutan nimbrung, nambahin dari kak Ria. Wanita scary merrit klo salah pilih pria yg tdk tau cara menghargai wanita. Apalagi tipikal pria patrilinialis itu hanya mw dilayani dan mengaggap wanita ya yg mengurus rt apalagi klo ditambah jika sang pria lbh egoistic plus temperamental that's make a woman feels scary
RIA029 tulis:
tujuan menikah bukan soal mengendalikan atau dikendalikan.
jadi..jgn samakan semua wanita yang menikah itu dgn tujuan utk mengendalikan laki2, apalagi (maaf) menguasai atau membatasi laki2 totally.
✌🏻✌🏻
RONNY132 tulis:
ha3..mungkin krn gramatika sy makanya sampeyan jadi salah nangkap..maksudnya "bisa dikendalikan" itu perempuan yg mau mengendalikan laki2, sedangkan laki2 khan ogah dikendalikan. thats why mengapa bagi bbrapa cewe marriage is scary..
-
22 November
RIA029 tulis:
tujuan menikah bukan soal mengendalikan atau dikendalikan.
jadi..jgn samakan semua wanita yang menikah itu dgn tujuan utk mengendalikan laki2, apalagi (maaf) menguasai atau membatasi laki2 totally.
✌🏻✌🏻
RONNY132 tulis:
ha3..mungkin krn gramatika sy makanya sampeyan jadi salah nangkap..maksudnya "bisa dikendalikan" itu perempuan yg mau mengendalikan laki2, sedangkan laki2 khan ogah dikendalikan. thats why mengapa bagi bbrapa cewe marriage is scary..
Jadi gini sis biar ente jangan ke mana2 menilai tanggapan ane. Ane brusaha menanggapi pertanyaan TS sbb:
"Kenapa trend "marriage is scary" ini lebih sering diungkapkan sama wanita ya".
Tanggapan ane, kalo dibaca baek2 sifatnya khan hipotetis..intinya mungkin krn bagi laki2 pernikahan itu sprti "journey", petualangan. Makin unpredictable makin menantang utk dijalani, krn itu bagi lakik mgkin bukan scarry, tapi challenging dlm melihat pernikahan.
Nah, mungkin cewe kebalikannya (baca: cewe yg mengganggap pernikahan "scarry"), melihat pernikahan sbg "pelabuhan", teratur, bisa dikendalikan, managable. Yg trmasuk "bisa dikendalikan" ya laki2nya.
makanya, salah alamat tuh kalo menganggap sy menyamakan semua cewe menikah tujuannya utk mengendalikan lakik-lakik.
peace yoo
-
22 November
kebolak kah🫣😁
-
22 November
Coba dibaca alon2 sist
RIA029 tulis:
kebolak kah🫣😁
-
22 November
Sek.. Pria patrilunialis itu piye?
HELLY173 tulis:
Ikutan nimbrung, nambahin dari kak Ria. Wanita scary merrit klo salah pilih pria yg tdk tau cara menghargai wanita. Apalagi tipikal pria patrilinialis itu hanya mw dilayani dan mengaggap wanita ya yg mengurus rt apalagi klo ditambah jika sang pria lbh egoistic plus temperamental that's make a woman feels scary
-
22 November
Like 👍
MANIAR098 tulis:
Tidak scary kok. Krn laki2 itu penakluk tantangan. Laki sudah lewati proses:
1. yakinkan si perempuan tuk kawin kelak (ini butuh kepercayaan diri/ perhitungan matang)
2. pdkt ke calon mertua & sosialisasi ke keluarga (butuh komunikasi yg baik thdp kedua belah pihak keluarga)
3. Persiapan mental kala bbrp bulan berumahtangga (menunggu perkembangan strip dua pada tes pack istri.
4. Meningkatkan pendapatan & efesiensi pengeluaran (saat anak mulai sekolah)
Dst, dst..
Kalau di bayangkan ngeri2 sedap jg.. Tapi laki2 ya tetap maju. Karena ya dia laki2.. Nenek moyang nya sudah berhasil lalui itu semua.
Jadi ingat sebuah quotes "laki2 diuji saat punya apa2.. Kalau perempuan diuji saat tidak punya apa2"..
Nah kan... 😜😜😝
-
22 November
kacamata kita beda😂
MANIAR098 tulis:
Coba dibaca alon2 sist
-
22 November
Apasih yg kalian ributkan?
Si Merri dan si Carry aja kompak, masasih kalian debat.
-
22 November
Typo patrilineal mksdnya 🫣
MANIAR098 tulis:
Sek.. Pria patrilunialis itu piye?
-
23 November
Menarik nih...POV lakik, marriage itu journey yg menantang😁 noted. Makin unpredictable, makin menantang... bener sih gak ada orang yg bisa tahu masa depan exactly/secara pasti, tp coba jelasin "unpredictable" ini maksudnya gimana? Krn mgkn bs beda antara maksud "makin unpredictable, makin menantang" ini kalau dibandingkan dg lakik yg punya perencanaan tg kehidupan seperti apa yg mau dia berikan untuk istri anaknya?
Ngobrol dg adik2 mahasiswa lakik, mostly mereka mikir nikah mesti py kesiapan baik mental dan finansial. Jd asumsiku itu mereka merencanakan, berarti lumayan "predictable" krn py pertimbangan2 yg logis. Ini lakik2 umur 20-24 gitu lho.. apalg di JK ini byk yg lebih berumur😁
Peace yo bro...menurutku ini diskusi yg menarik dg POV lakik dan cewe gitu😃
Klo cewe, krn dia akan ikut suaminya...butuh safety, kejelasan, justru butuh mengurangi situasi "unpredictable" yg terlalu sering krn berpengaruh besar bagi kehidupan rumah tangga yg sedang di-"nurture" oleh cewe. Apalg klo punya anak.. peran ayah penting banget. Pernah dgr istilah.. cewe itu gak cuma milih suami, tp juga ayah dari anak2nya. Sebenarnya lakik jg tidak hanya milih istri, tp juga ibu dari anaknya. Nah lakik dan cewe ini berbeda, sering2 diskusi ini harapannya bisa buat lebih mengenal POV masing2 gitu✌
RONNY132 tulis:
Jadi gini sis biar ente jangan ke mana2 menilai tanggapan ane. Ane brusaha menanggapi pertanyaan TS sbb:
"Kenapa trend "marriage is scary" ini lebih sering diungkapkan sama wanita ya".
Tanggapan ane, kalo dibaca baek2 sifatnya khan hipotetis..intinya mungkin krn bagi laki2 pernikahan itu sprti "journey", petualangan. Makin unpredictable makin menantang utk dijalani, krn itu bagi lakik mgkin bukan scarry, tapi challenging dlm melihat pernikahan.
Nah, mungkin cewe kebalikannya (baca: cewe yg mengganggap pernikahan "scarry"), melihat pernikahan sbg "pelabuhan", teratur, bisa dikendalikan, managable. Yg trmasuk "bisa dikendalikan" ya laki2nya.
makanya, salah alamat tuh kalo menganggap sy menyamakan semua cewe menikah tujuannya utk mengendalikan lakik-lakik.
peace yoo
23 November diubah oleh WELLYN308
-
23 November
Jgn alergi dgn keinginan seorang suami bila dia, ingin "dianggap" raja dirumah nya. Itu hanya istilah utk dapat perlakuan manis & nyaman saat tiba di rumah. Bayangkan bila, sang suami yg pekerjaan katakanlah seorang office boy yg sehari2 di suruh2 byk org, di salah2in, dicurigai. Atau dia seorang driver ojol motor yg nahan terik matahari yg selalu intip2 aplikasi berharap ada yg order & berdoa motornya jgn mogok. Atau seorang satpam yg di harapkan selalu stbu gagah juga sekaligus pelayan pelanggan yg datang. Dia menahan keinginannya tuk sebentar saja tuk mengopi. Dst..dst.. Jadi sangat wajar dgn perjuangan sehariannya saat dia tiba di rumah, dia ingin diperlakukan sebagai "raja". Tidak sulit kan? Toh dia tidak lupa akan serahkan pendapatan dia hari ini kepada sang "permaisuri" nya. Besok pagi dia akan berangkat lagi berjuang dgn rutinitas emosi & kekecewaan yg terpaksa ditahan2, dgn keringat yg kering dibadan. Dst..dst..
HELLY173 tulis:
Ikutan nimbrung, nambahin dari kak Ria. Wanita scary merrit klo salah pilih pria yg tdk tau cara menghargai wanita. Apalagi tipikal pria patrilinialis itu hanya mw dilayani dan mengaggap wanita ya yg mengurus rt apalagi klo ditambah jika sang pria lbh egoistic plus temperamental that's make a woman feels scary
-
23 November
VEKA741 tulis:
Lelaki itu makhluk hidup sempurna ciptaanNYA tingkat ego tertinggi jadi sebuah kemustahilan jika mereka yang punya kadar testosteron tinggi hingga menengah di sekujur tubuhnya mengakui adanya kekurang harmonisan & ketimpangan berkeadilan saat proses awal berumahtangga hingga kini
Lain pula kisahnya, bagi mereka rendah kadar hormon kejantanannya dipastikan umbar aib hal yang biasa serta lumrah seperti halnya bergosip pada gender ♀️
Demikian kurang lebihnya, waktu & papan ketik saya serah terimakan buat kasi kesempatan menarikan jari diatas penderitaanngetikan typo.
Termutakhirkan / updated Sabtu, 23/11/2024
Karya layar lebar atau film bioskop itu genre jenisnya tergantung dari sutradara / directornya
Nah, kita seumpama sutradara dalam kehidupan masing masing, kalau kita sudah berumah tangga ya, harus mau berbagi kursi sutradara dengan belahan jiwa kita, semuanya sudah di sediakan sama Bapa, Sang Pencipta
Sekali lagi yang mengarahkan hidup kedepannya tetap kita sendiri, jadi kalau diawal baik saja terus mulai pertengahan ada konflik diluar skenario alur kisah & tetiba menuju akhir plot twist / plot melintir bahkan bukan lagi seni improvisasi dari peran aktor aktor didalamnya yaitulah dinamika kehidupan
Kalau dibilang ngga ada perencanaan, lho ngapain juga sebelum arahkan proyek film mesti pakai acara buat skenario / tulis scriptnya hingga siapkan set latar belakang ?
Sedangkan kalau faktanya setelah dihitung ujungnya malah over budget / pengeluaran lebih besar dari dana sudah siapkan diawal, apakah itu langsung masuk kategori horor walaupun genre awal tentang romansa ?
Yang beri stempel horor itu sebenarnya kita sendiri, penonton cuma bisa komentar seenaknya, yang aktornya kurang berbintang lah, syutingnya kok ngga diluar negeri sekalian lah, adegan romantisnya kok kalah sama ngobrol yang bikin bosan sejak film dimulai lah
Kesimpulan akhir : penontonnya salah pilih film atau kita sebagai sutradara expektasi berlebih kalau karyanya bakal dapat penghargaan di nominasi internasional alih alih di ganjar standing ovation sewaktu premier / nobar perdana film karyanya
Demikian lah kurangnya boleh patungan, lebihnya di donasikan seperti pertanyaan diajukan oleh kasir waralaba toserba saat beri kembalian.
23 November diubah oleh VEKA741
-
23 November
However si pria jangan selalu menuntut istri look nice dan melayani bak raja sedangkan istri diperlakukan bak babu multi task, mksd aq saling merajakan dan meratukan gag hanya buat pria nyaman az, banyak loh ibu2 merasa tidak dihargai suaminya no me time for her gag pernah aq mendengar suami nanyain cita2 istri sedangkan suami mw nya di support selalu
MANIAR098 tulis:
Jgn alergi dgn keinginan seorang suami bila dia, ingin "dianggap" raja dirumah nya. Itu hanya istilah utk dapat perlakuan manis & nyaman saat tiba di rumah. Bayangkan bila, sang suami yg pekerjaan katakanlah seorang office boy yg sehari2 di suruh2 byk org, di salah2in, dicurigai. Atau dia seorang driver ojol motor yg nahan terik matahari yg selalu intip2 aplikasi berharap ada yg order & berdoa motornya jgn mogok. Atau seorang satpam yg di harapkan selalu stbu gagah juga sekaligus pelayan pelanggan yg datang. Dia menahan keinginannya tuk sebentar saja tuk mengopi. Dst..dst.. Jadi sangat wajar dgn perjuangan sehariannya saat dia tiba di rumah, dia ingin diperlakukan sebagai "raja". Tidak sulit kan? Toh dia tidak lupa akan serahkan pendapatan dia hari ini kepada sang "permaisuri" nya. Besok pagi dia akan berangkat lagi berjuang dgn rutinitas emosi & kekecewaan yg terpaksa ditahan2, dgn keringat yg kering dibadan. Dst..dst..
-
23 November
Like 👍
WELLYN308 tulis:
Menarik nih...POV lakik, marriage itu journey yg menantang😁 noted. Makin unpredictable, makin menantang... bener sih gak ada orang yg bisa tahu masa depan exactly/secara pasti, tp coba jelasin "unpredictable" ini maksudnya gimana? Krn mgkn bs beda antara maksud "makin unpredictable, makin menantang" ini kalau dibandingkan dg lakik yg punya perencanaan tg kehidupan seperti apa yg mau dia berikan untuk istri anaknya?
Ngobrol dg adik2 mahasiswa lakik, mostly mereka mikir nikah mesti py kesiapan baik mental dan finansial. Jd asumsiku itu mereka merencanakan, berarti lumayan "predictable" krn py pertimbangan2 yg logis. Ini lakik2 umur 20-24 gitu lho.. apalg di JK ini byk yg lebih berumur😁
Peace yo bro...menurutku ini diskusi yg menarik dg POV lakik dan cewe gitu😃
Klo cewe, krn dia akan ikut suaminya...butuh safety, kejelasan, justru butuh mengurangi situasi "unpredictable" yg terlalu sering krn berpengaruh besar bagi kehidupan rumah tangga yg sedang di-"nurture" oleh cewe. Apalg klo punya anak.. peran ayah penting banget. Pernah dgr istilah.. cewe itu gak cuma milih suami, tp juga ayah dari anak2nya. Sebenarnya lakik jg tidak hanya milih istri, tp juga ibu dari anaknya. Nah lakik dan cewe ini berbeda, sering2 diskusi ini harapannya bisa buat lebih mengenal POV masing2 gitu✌
RONNY132 tulis:
Jadi gini sis biar ente jangan ke mana2 menilai tanggapan ane. Ane brusaha menanggapi pertanyaan TS sbb:
"Kenapa trend "marriage is scary" ini lebih sering diungkapkan sama wanita ya".
Tanggapan ane, kalo dibaca baek2 sifatnya khan hipotetis..intinya mungkin krn bagi laki2 pernikahan itu sprti "journey", petualangan. Makin unpredictable makin menantang utk dijalani, krn itu bagi lakik mgkin bukan scarry, tapi challenging dlm melihat pernikahan.
Nah, mungkin cewe kebalikannya (baca: cewe yg mengganggap pernikahan "scarry"), melihat pernikahan sbg "pelabuhan", teratur, bisa dikendalikan, managable. Yg trmasuk "bisa dikendalikan" ya laki2nya.
makanya, salah alamat tuh kalo menganggap sy menyamakan semua cewe menikah tujuannya utk mengendalikan lakik-lakik.
peace yoo
-
23 November
MEIMEI833 tulis:
Baca di sosmed lain( threads) , ada cewe yg ditanya "Apakah penyesalan terbesar dalam hidupmu?" Beberapa cewek serempak menjawab menikah.
Alasannya macem2 sih. Ada yg suaminya berubah setelah menikah jd tidak peduli dgn keluarga, komunikasi buruk, dll.
Kenapa trend "marriage is scary" ini lebih sering diungkapkan sama wanita ya. Kayaknya jarang nemu postingan yang cowoknya curhat begini.
Padahal banyak jg istri yg selingkuh
Byk jg Istri yg egois
Byk istri yg lebih memprioritaskan keluarganya
Byk istri yg meremehkan suaminya
Tapi kenapa jarang laki-laki yg posting trend "marriage is scary" yah.
Pengen tahu aja pendapat kalian gmn :)
pmikiran cwo pake logika, laki2 mganggap makluk sempurna dr cwe krn tingkat egonya tinggi 1 tingkat diatas ego cwe, wlupun dlm menikah (slhsatu contohnya) dpt psgn yg negatif isinya y diselamin aja atau bubaran tanpa ngumbar kekanan kekiri, beda dg cwe yg pemikirannya pake perasaan, dpt psgn yg isinya positif aja diumbar apalg yg isinya negatif. beda klu orang sudah btumbuh dlm iman firman Tuhan, kelihatan beda karakter dikesehariannya, sis meimei✌😁
-
23 November
WELLYN308 tulis:
Menarik nih...POV lakik, marriage itu journey yg menantang😁 noted. Makin unpredictable, makin menantang... bener sih gak ada orang yg bisa tahu masa depan exactly/secara pasti, tp coba jelasin "unpredictable" ini maksudnya gimana? Krn mgkn bs beda antara maksud "makin unpredictable, makin menantang" ini kalau dibandingkan dg lakik yg punya perencanaan tg kehidupan seperti apa yg mau dia berikan untuk istri anaknya?
Ngobrol dg adik2 mahasiswa lakik, mostly mereka mikir nikah mesti py kesiapan baik mental dan finansial. Jd asumsiku itu mereka merencanakan, berarti lumayan "predictable" krn py pertimbangan2 yg logis. Ini lakik2 umur 20-24 gitu lho.. apalg di JK ini byk yg lebih berumur😁
Peace yo bro...menurutku ini diskusi yg menarik dg POV lakik dan cewe gitu😃
Klo cewe, krn dia akan ikut suaminya...butuh safety, kejelasan, justru butuh mengurangi situasi "unpredictable" yg terlalu sering krn berpengaruh besar bagi kehidupan rumah tangga yg sedang di-"nurture" oleh cewe. Apalg klo punya anak.. peran ayah penting banget. Pernah dgr istilah.. cewe itu gak cuma milih suami, tp juga ayah dari anak2nya. Sebenarnya lakik jg tidak hanya milih istri, tp juga ibu dari anaknya. Nah lakik dan cewe ini berbeda, sering2 diskusi ini harapannya bisa buat lebih mengenal POV masing2 gitu✌
RONNY132 tulis:
Jadi gini sis biar ente jangan ke mana2 menilai tanggapan ane. Ane brusaha menanggapi pertanyaan TS sbb:
"Kenapa trend "marriage is scary" ini lebih sering diungkapkan sama wanita ya".
Tanggapan ane, kalo dibaca baek2 sifatnya khan hipotetis..intinya mungkin krn bagi laki2 pernikahan itu sprti "journey", petualangan. Makin unpredictable makin menantang utk dijalani, krn itu bagi lakik mgkin bukan scarry, tapi challenging dlm melihat pernikahan.
Nah, mungkin cewe kebalikannya (baca: cewe yg mengganggap pernikahan "scarry"), melihat pernikahan sbg "pelabuhan", teratur, bisa dikendalikan, managable. Yg trmasuk "bisa dikendalikan" ya laki2nya.
makanya, salah alamat tuh kalo menganggap sy menyamakan semua cewe menikah tujuannya utk mengendalikan lakik-lakik.
peace yoo
Koridornya TS awal ya, "...Tapi kenapa jarang laki-laki yg posting trend "marriage is scary" yah".
Mungkin, mungkin ya, krn laki2 yg sprti itu menerima bahwa pernikahan bukan kyak bikin mesin, ada rumusnya. Di luar upaya memastikan dapur tetep ngebul, tantangan pernikahan khan banyak, juga soal menerima plus minus pasangan, pengenalan sifat karakter pasangan yg ga ada habisnya. Ya daripada pusing membuat rumusan, ya anggap aja macam berpetualang; siap dgn hal2 tdk terduga, tapi ya itulah esensinya petualangan.
Bukan berarti laki jadi slebor, lebih sibuk sama hobinya, atau jadi penjahat kelamin. Analogi sy, ya seperti nelayan, disatu sisi memastikan rumah dan isinya teratur, tapi di sisi yg lain dunianya adalah laut, badai, ancaman, kemungkinan gagal panen, dll.
Kawan cewe sy pernah ngomong, "lu jangan cuma sibuk mastiin ntar bini lu makannya apa, tapi lu juga harus bisa menuhin kebutuhan batiniah dia, siap dgn aneh2nya dia, blum lagi lu juga ada anak, pelayanan dll dll..". Denger gitu, kepingin sih ngomong..wow, marriage is scarrrryy..tapi sisi liar sy juga ngomong..wow, this is challenging, an adventure...
Begitu mbakyu 😁