Cerai Mati & Cerai Hidup ?
Forum • Persahabatan dan hubungan
-
20 Februari
Mungkin kenyataannya kesempatan untuk menemukan pasangan hidup itu kesempatannya akan lebih besar yg berstatus Cerai Mati drpd Cerai Hidup yg terkadang usiapun tak dianggap jadi masalah,apakah benar akan kenyataan tsb,bgmn pandangan kalian akan hal tsb,tetap semangat dlm usaha menemukan pasangan yang diharapkan,GBU 🙏
-
20 Februari
Tidak juga, pandangan seperti itu tidak salalu benar, emg yg cerai mati itu teladan yg baik. Mereka2 yg cerai hidup pasti ada alasan knp harus bercerai, ya kesimpulannya udh gak bisa di pertahanan
-
20 Februari
Shalom.. ijin menjawab ya
I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".
Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..
Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.
20 Februari diubah oleh YOSSIATOMO169
-
20 Februari
Pertama, saya turut berempati utk perjuangan Yossi. Kedua mmg butuh kejujuran utk bs menanggapi argumen Yossi. Yg ketiga.. tekad nya itu sudah super sekali. Tidak mudah utk sharing kondisi spt begini. Kiranya doa & tekad mu mnjd inspirasi utk kita semua.
YOSSIATOMO169 tulis:
Shalom.. ijin menjawab ya
I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".
Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..
Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.
-
20 Februari
Setauku sih kalo ngebandingin sesuatu itu sebaiknya apple to apple gitu loh King. Jika mau bandingin yg cerai mati dng cerai hidup, barangkali sebaiknya dng kondisi yg sama misal duda cerai mati usia 50 th ekonomi menengahberanak 1 yg anaknya udah mandiri dan duda cerai hidup usia 50 th jg yg ekonominya menengah dng anak 1 yg anaknya jg sdh mandiri..
Anyway, scr umum sih memang masyarakat Indonesia menganggap yg cerai hidup pastilah bikin kesalahan (dituduh selingkuh, KDRT, pemarah, ada kelainan jiwa) sehingga bercerai, sedang yg cerai mati biasanya dipandang sukses dlm berumahtangga krn lbh bijak. Maknya mungkin yg cerai mati lbh mudah cari jodoh lg drpd yg cerai hidup.
Kalo kamu sdh punya dokumen cerai (yg isinya siapa yg menggugat siapa dan karna apa) tunjukkan saja ke teman wanita. Jika kamu di pihak yg tdk bersalah, dokumen itu akan membuktikannya.
-
21 Februari
KING902 tulis:
...
Mungkin kenyataannya kesempatan untuk menemukan pasangan hidup itu kesempatannya akan lebih besar yg berstatus Cerai Mati drpd Cerai Hidup yg terkadang usiapun tak dianggap jadi masalah
...
Kembali ke selera si pencari pasangan hidup
Ada opini yang berkata bahwa mereka yang sandang status JANDA/DUDA lebih memaknai kehidupan ketimbang yang single
Dalam artian harafiah, mereka telah disingkapkan kendati relatif singkat tentang kehidupan paska-pernikahan, jadi jelas mereka lebih ahli & selektif menilai seberapa pentingnya yang abstrak daripada kenampakan dari sisi luarnya saja ( seperti pepatah menilai buku tidaklah cukup dari sampulnya / Don't judge a book by its cover )
Namun apalah daya kebanyakan orang justru memulai sebuah hubungan justru menilai dari sampulnya dahulu, hanya sampul depannya lagi, padahal sampul belakang justru lebih padat berisi informasi sinopsis atau kisi kisi, meski tidak sekomplit isi dalamnya.
Demikian kiranya opiniku ala ala bedah buku versi teaser film
-
21 Februari
Semangattt kaka, gag hanya kaka yg ghosting kok kita yg masih single pun blm ada yg cocok 😊,Mamaku cerai mati dengan 8 orang anak beliau single parent hingga tutup usia dan berkat selalu ada dalam keluarga kami.
YOSSIATOMO169 tulis:
Shalom.. ijin menjawab ya
I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".
Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..
Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.
-
24 Februari
KING902 tulis:
Mungkin kenyataannya kesempatan untuk menemukan pasangan hidup itu kesempatannya akan lebih besar yg berstatus Cerai Mati drpd Cerai Hidup yg terkadang usiapun tak dianggap jadi masalah, apakah benar akan kenyataan tsb, bgmn pandangan kalian akan hal tsb,tetap semangat dlm usaha menemukan pasangan yang diharapkan,GBU 🙏
Jangan terlalu khawatir, Bang.
Tidak ada kerangka acuan yang absolut sebagai dasar untuk menyatakan bahwa kasus A memiliki kesempatan yang lebih besar dari pada kasus B, demikian juga sebaliknya.
Setiap kasus memilki problemnya masing², jadi sulit untuk melakukan perbandingannya.
🙏🙏🙏Semoga niat tulusnya berkenan kepada-Nya. Tetaplah 💪💪💪 semangat & tulus untuk berkeluarga lagi.
24 Februari diubah oleh KOCU118
-
25 Februari
Akupun tdk taulahhh...
🥴🥴
-
25 Februari
YOSSIATOMO169 tulis:
Shalom.. ijin menjawab ya
I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".
Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..
Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.
Sabar ya kak..kita senasib hahaha... tetap semangat jgn lupa dibawa dlm doa😁🫰
-
26 Februari
YOSSIATOMO169 tulis:
Shalom.. ijin menjawab ya
I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".
Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..
Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.
Sabar....ya....Kak.
- Tetap bawa dalam doa, segala harapan yang kakak inginkan.
- Semoga masa depan anak² sukses.
- Jika Tuhan berkenan & mengijinkan, maka Tuhan akan memberikan suami baru sebagai figur pengganti bapak anak².
Tuhan memberkati segenap kehidupan kakak & anak².
-
27 Februari
Suatu hari nanti ada yang datang menghampiri tetap mengetuk pintu maka akan dibukakan Amin
YOSSIATOMO169 tulis:
Shalom.. ijin menjawab ya
I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".
Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..
Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.
-
1 Maret
Semua status sama saja menurut sy, ga ada yg lebih mudah krn setiap org memiliki kriteria yg berbeda. Bersama waktu semua akan terjawab.
Tetaplah berharap, berdoa dan upgrade diri. Serta pantaskan diri untuk menerima berkat itu...🫰
-
1 Maret
Lebih baik telat nikah dengan persiapan yang matang seperti kesiapan ekonomi,,mental sudah siap dalam berumah tangga
Daripada harus terburu-buru menikah hanya karena tekanan dari orang sekitar dan keluarga tapi ending malah bercerai
-
1 Maret
tapi sama Tuhan Yesus ngak boleh cerai,jadi sebelum nikah di kenali kakakternya point 1