Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Cerai Mati & Cerai Hidup ?

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 7 dari 7Kirim tanggapan

  • Hari Kamis pukul 17:48

    Mungkin kenyataannya kesempatan untuk menemukan pasangan hidup itu kesempatannya akan lebih besar yg berstatus Cerai Mati drpd Cerai Hidup yg terkadang usiapun tak dianggap jadi masalah,apakah benar akan kenyataan tsb,bgmn pandangan kalian akan hal tsb,tetap semangat dlm usaha menemukan pasangan yang diharapkan,GBU 🙏

  • Hari Kamis pukul 18:30

    Tidak juga, pandangan seperti itu tidak salalu benar, emg yg cerai mati itu teladan yg baik. Mereka2 yg cerai hidup pasti ada alasan knp harus bercerai, ya kesimpulannya udh gak bisa di pertahanan

  • Hari Kamis pukul 18:34

    Shalom.. ijin menjawab ya

    I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".

    Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..

    Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.

    Hari Kamis pukul 18:34 diubah oleh YOSSIATOMO169

  • Hari Kamis pukul 19:11

    Pertama, saya turut berempati utk perjuangan Yossi. Kedua mmg butuh kejujuran utk bs menanggapi argumen Yossi. Yg ketiga.. tekad nya itu sudah super sekali. Tidak mudah utk sharing kondisi spt begini. Kiranya doa & tekad mu mnjd inspirasi utk kita semua.

    YOSSIATOMO169 tulis:

    Shalom.. ijin menjawab ya

    I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".

    Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..

    Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.

  • Hari Kamis pukul 20:57

    Setauku sih kalo ngebandingin sesuatu itu sebaiknya apple to apple gitu loh King. Jika mau bandingin yg cerai mati dng cerai hidup, barangkali sebaiknya dng kondisi yg sama misal duda cerai mati usia 50 th ekonomi  menengahberanak 1 yg anaknya udah mandiri dan duda cerai hidup usia 50 th jg yg ekonominya menengah dng anak 1 yg anaknya jg sdh mandiri..

    Anyway, scr umum sih memang masyarakat Indonesia menganggap yg cerai hidup pastilah bikin kesalahan (dituduh selingkuh, KDRT, pemarah, ada kelainan jiwa) sehingga bercerai, sedang yg cerai mati biasanya dipandang sukses dlm berumahtangga krn lbh bijak. Maknya mungkin yg cerai mati lbh mudah cari jodoh lg drpd yg cerai hidup.

    Kalo kamu sdh punya dokumen cerai (yg isinya siapa yg menggugat siapa dan karna apa) tunjukkan saja ke teman wanita. Jika kamu di pihak yg tdk bersalah, dokumen itu akan membuktikannya.

  • Kemarin pukul 7:39

    KING902 tulis:

    ...

    Mungkin kenyataannya kesempatan untuk menemukan pasangan hidup itu kesempatannya akan lebih besar yg berstatus Cerai Mati drpd Cerai Hidup yg terkadang usiapun tak dianggap jadi masalah

    ...

    Kembali ke selera si pencari pasangan hidup

    Ada opini yang berkata bahwa mereka yang sandang status JANDA/DUDA lebih memaknai kehidupan ketimbang yang single

    Dalam artian harafiah, mereka telah disingkapkan kendati relatif singkat tentang kehidupan paska-pernikahan, jadi jelas mereka lebih ahli & selektif menilai seberapa pentingnya yang abstrak daripada kenampakan dari sisi luarnya saja ( seperti pepatah menilai buku tidaklah cukup dari sampulnya / Don't judge a book by its cover )

    Namun apalah daya kebanyakan orang justru memulai sebuah hubungan justru menilai dari sampulnya dahulu, hanya sampul depannya lagi, padahal sampul belakang justru lebih padat berisi informasi sinopsis atau kisi kisi, meski tidak sekomplit isi dalamnya.

    Demikian kiranya opiniku ala ala bedah buku versi teaser film

  • Kemarin pukul 8:51

    Semangattt kaka, gag hanya kaka yg ghosting kok kita yg masih single pun blm ada yg cocok 😊,Mamaku cerai mati dengan 8 orang anak beliau single parent hingga tutup usia dan berkat selalu ada dalam keluarga kami.

    YOSSIATOMO169 tulis:

    Shalom.. ijin menjawab ya

    I think, saya kurang setuju dengan statemen itu. Cerai mati atau cerai hidup sama2 akan sulit menemukan pasangan jika mereka "memiliki anak (lebih dr 1)".

    Kebetulan saya berstatus cerai mati (Suami stroke) dan hidup dengan ke 3 putri saya. Sejauh ini, ikut JK 1 th, belum ada satupun yg benar² bisa diajak serius. Kebanyakan meng-ghosting tanpa bilang apa kekurangan saya. Yaa.. saya sadar diri aja sih, berat memang menikahi saya yg punya anak banyak, yg notabene semua masih kecil², jadi pasti mikir ribuan kali utk mau menikahi saya, termasuk anda, bukan 🙂 hehehe..

    Sampai pada akhirnya, saya menyerah utk menemukan pasangan hidup, dan lebih fokus aja memperbaiki diri. Jika masih ada umur dan diberi jodoh sama Tuhan, pastinya akan datang dengan sendirinya. Tapi jika tidak, ya berarti saya hanya berjodoh dengan kematian.

1 – 7 dari 7Kirim tanggapan