How deep is your love?
-
29 Agustus 2015
Maaf ini bkn lagu lawasnya Bee Gees, bkn jg tentang cinta2an mns, tp ttg cinta kita kpd Tuhan Allah dan hubungannya dg realitas kehidupan kita.
Hukum kasih yg pertama Mat 22:27: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”. Artinya cinta, selalu melekat.
Dlm kenyataan hidup kita pasti mengalami istilahnya beban berat, spt disini mencari jodoh blm dpt2 jg atau keadaan hidup yg berat/sangat berat lainnya.
Pertanyaannya dg kondisi spt itu dg asumsi kita tdk cuek/melarikan diri tp mau tetap setia, menjaga iman kepadaNya, bgmn cara teman2 menghadapi dan kiat2nya? (misal dg dengering lagu rohana...eh rohani mksdnya, atau yg lainnya). Mohon di share disini buat kita semua.
Mohon maaf sblmya seandainya ada teman2 yg mau menjwab: semua indah pd waktunya, dan ayat2 yg bagus2 lainnya tolong disertai dg fakta dan dasarnya yg kuat, supaya bisa kita imani dg benar.
GBU All..
-
30 Agustus 2015
Baiklah saya yg mulai share..
Mengikut Tuhan Yesus spt kita tahu memikul salib itu memang berat, menderita…terutama disaat kita mengalami cobaan/ujian, seberapa kuatkah iman kita?. Kita ikut JK ingin menikah, tp belum ketemu jodoh jg, sampai kapan ya?, umur nambah terus...duh rasanya udah ga kuat ..katanya cobaanNya tdk melebihi kekuatanku?
Sesuai di alkitab mengikut Tuhan Yesus itu hrs total 100%. Kita bs bilang “saya total percaya..”, tp kenyataan realnya brp persen?, misalnya kemampuan kita, katakan aja 60% (biar gampang beri contoh), maka Tuhan akan memberi ujian pada kita yang lebih besar dr 60%, tujuanNya spy iman kita meningkat, begitu terus sampai diharapkan bisa 100%, dan Dia tdk tinggal diam saja tetapi Roh Kudus akan memberikan pertolongan dan bimbingan. Jadi ayat yg menyatakan cobaanNya tdk melebihi kemampuan kita, sbnrnya bukan berarti kemampuanku max 60% terus ntar cobaanNya gak bakal lebih dr 60% kok, tenang aja, dalam arti pasif begitu?. Tidak. Krn klo ujiannya max 60% kan berarti kita msh sanggup, gak perlu minta pertolongaNya amat2, gitu kan?, tp disini tujuannya utk meningkatkan iman kita, misal dari 60% meningkat ke 80%, ya ujian yg 80% itu yg diberikan, klo lebih dr 80% kita gak akan kuat, itu batas kemampuan kita (bukan ukuran kita yg 60% yg dipakai, tp Tuhan yg mengukur kemampuan kita). Jadi tdk dlm arti pasif tetapi aktif, dg iman dan pertolonganNya kita bs melalui ujian ini, tanpa pertolonganNya kita tdk akan sanggup, disini intinya, bukan di kemampuan kitanya tetapi pemahamannya dg iman.
Secara sadar/tidak kita memperlakukan Tuhan, mohon maaf….ibarat spt handuk, dipakai kalau pas dibutuhkan saja (misal inget pas di gereja aja), klu tdk dibutuhkan ditaruh/digantungkan saja…jadi bebas lepas (itu sebagian besar waktu/hidup kita),suatu ketika klo ada org yg ngasih handuk, jwbnya: “ Oh..maaf aku lagi ga butuh, soalnya kering badanku nih..lihat, ntar aja ya klo pas basah, pasti aku pakai kok, thanks”
Kita tahu firman Tuhan, bahkan sdh baca alkitab sampai khatam tp…hanya masuk sebatas dipikiran saja, maka keluarnya ya sebatas pikiran/mulut saja, orangnya sendiri msh sama kelakuannya, ga berubah, ga ngefek gitu. Tapi kalau firman itu kita tanamkan di hati, kita mengimani, maka firman itu punya kuasa utk merubah orgnya, dan yg keluar sesuai dg apa yg ada didalamnya (Kristus), arti lain telah lahir baru.
Kita mutlak memerlukan kehadiran/penyertaan Roh Kudus untuk menjalani semua prosesnya, cuma ada bbrp org melakukan misal dg cara tumpang tangan trs nggeblak (kebelakang), yg masuk bukannya RK, tp roh ketangsang yg nyaru jd RK, keluarnya jadinya orgnya over2 gitu, bermegah(diri). Ini menyesatkan dan membingungkan sesama umatNya. Padahal alkitab mencatat hadirat RK semuanya membuat orang tersungkur (kedepan), dan yang muncul adalah kerendahan diri/hati dan bermegah hanyalah milik Tuhan Sang Pencipta.
Bagaimana bisa mengikut Tuhan Yesus dg total ya?. Gampang aja, praktekkan dlm kehidupan nyata, membuktikan sendiri bhw Tuhan itu ada, nyata, hidup. seperti tertulis di alkitab/injil. Kita mengalaminya sendiri, sbg pelaku firman dan bertumbuh. kalau tidak rugi jd org Kristen (kt seorg pendeta). Pengalaman yg sy rasakan setelah menerapkan dlm hidup, yaitu menjadi tenang meski keadaan lagi berat sekalipun, dr situ saja sy sdh merasa bersyukur sekali, krn sblmnya pasti bingung, kuatir, strezz, gak enaklah. Tdk cuma itu, juga tuntunanNya utk menghadapi dan memberikan jalan keluar thd masalah dengan jalan/caraNya, baik utk hal kecil sampai hal besar, puji Tuhan.
Saya akan setia mengikuti jalanNya selamanya krn itu yg baik dan berkenan bagiNya. Bgmn dg keinginan saya sendiri?, sy sdh menyerahkan total semuanya ke Dia, tdk ada secuilpun yg sy genggam/pertahankan. Kelihatannya spt kmdn pasrah, diam saja? Kenyataanya tidak, justru sebaliknya, krn beban sdh dilepas, jadinya ringan, lebih fresh, lebih peka untuk mencari tahu dan menjalani kehidupan di dunia ini dalam pimpinanNya. Kita milik Allah, dimana dunia tidak mengenal dan menolakNya. JalanNya membuat kita kadang/sering kali tidak bs dilogika, org2 protes, mereka tdk bisa mengerti…tapi suatu saat nanti kita percaya dan pasti terjadi, kita dan org2 akan tahu apa itu kehendak, kasih, kuasa, kebesaran dan kemuliaanNya. Amin
-
30 Agustus 2015
setuju