Kedai Kopi dan Teh :)
-
9 Agustus 2018
VERONIKA622 tulis:
Pantes aku engga tau.. wong ga pernah lihat Mas Toro bobo
TORO617 tulis:
Masa sih ito, aslinya saya pendiam lho,
#Kalaulagibobo
bentar lagi bobo, lihat ya.
9 Agustus 2018 diubah oleh TORO617
-
9 Agustus 2018
Emoh ahhh.. engga dilihat aku juga tauu kok... Mas Toro kalau lagi bobo pasti matanya merem
TORO617 tulis:
bentar lagi bobo, lihat ya.
-
9 Agustus 2018
VERONIKA622 tulis:
Emoh ahhh.. engga dilihat aku juga tauu kok... Mas Toro kalau lagi bobo pasti matanya merem
TORO617 tulis:
bentar lagi bobo, lihat ya.
-
9 Agustus 2018
Teh pait panas 1
-
9 Agustus 2018
Kek mana pulak itu teh pait? Ditambah campuran empedu ya bro, atau sambiroto?
ARI116 tulis:
Teh pait panas 1
-
10 Agustus 2018
Lagi gangguan teknis, ka... 😅 😂
VERONIKA622 tulis:
Kenapa chef hahahakk
HOPE617 tulis:
*lagi ndak bisa postang posting gambar* 😅😂🤣🤣
-
10 Agustus 2018
Hahhahak, milik bersama jadi biar ambil sendiri aja ya Bang... 😅
Puji Tuhan, kedai mulai tampak rame lagi ya Bang...
FAJAR882 tulis:
Ywdh.. gak usah posting2 gambar juga ga papa.
Ngobrol2 aja.
*yg pesen2 biar ambil sndiri.. hahaha..
-
10 Agustus 2018
HOPE617 tulis:
Hahhahak, milik bersama jadi biar ambil sendiri aja ya Bang... 😅
Puji Tuhan, kedai mulai tampak rame lagi ya Bang...
Hahaha.. Iya Ito..
Karna kedai ini milik bersama, eh, punya Mimin yg dipinjamkan untuk kita bersama maksudnya.
Jadi, biar semuanya ada 'rasa memiliki', habis makan cuci piring sendiri.. Ahahaha..
(#bercanda)
Yaa.. maksudnya, agar kita bisa saling melayani, gitu.. (*sebab kalau saya perhatikan, hampir setiap yg mampir, sukanya cuma pada tinggal pesan doang sih. Mbok ya ada, siapa tahu, yang tergerak hatinya buat ambil sikap dan waktu untuk gantian melayani.)
Anyway, okey lah, gak papa. Baik juga jika ini kedai sudah mulai ramai. Asalkan dengan tetap mempertahankan spirit sejak semula kedai JK ini dibuka, yaitu untuk menjalin dan membina hubungan keakraban di antara kita, para member JK, dengan tetap mengedepankan semangat persaudaraan kristen dan dalam kasih sebagai keluarga Allah. Amin.
Semangat.
-
10 Agustus 2018
Nah, sedikit menyambung obrolan (amat) singkat dengan Masbro Nicovips613 tadi, yakni tentang, sebut saja, "tidak pernah bener2 sendirian, karna ada sesuatu di belakang".
Kok kebetulan, agak nyambung dengan renungan harian (yg di-posting Admin) untuk hari ini. Dan, karena nampaknya sudah lama tidak ada yg posting atau share renungan di Kedai ini, saya copas dan tambahkan videonya dah, sebagai bahan renungan kita bersama, dan tentu saja boleh diobrolkan, jika ada yang berkenan.
Yak, langsung saja.. begini ceritanya:
_____________________
Di bawah ini Video Youtube-nya:
Baby Bear Chased by a Mountain Lion [durasi: 03':55'']
***
Renungan Harian, Jum'at, 10 Agustus 2018
YANG DI BELAKANG KITA
Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
Bacaan: 2 Tawarikh 14:2-13
Kemudian Asa berseru kepada TUHAN: “… Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar…” (2 Tawarikh 14:11)
Beruang kecil itu berlari. Singa betina mengejarnya. Jarak mereka kian dekat. Si beruang terpojok di tepi hulu sungai. Ia mundur ketakutan, sedangkan singa merangsek maju. Tiba-tiba singa menghentikan langkah, lalu berbalik, dan meninggalkan mangsanya. Mengapa? Pada saat kritis itu, induk beruang berdiri mengaum di belakang anaknya.
Asa, raja Yehuda, dipaksa berlaga di medan tempur oleh Zerah, raja Etiopia. Pertarungan yang tak seimbang. Pasukan musuh menyerang dengan “sejuta orang dan tiga ratus kereta” (ay. 9). Yehuda maju hanya dengan laskar setengahnya, tanpa kereta perang (ay. 8). Asa sadar, posisinya lemah dan terdesak. Musuh di hadapannya lebih kuat. Tetapi, sikapnya sungguh tepat. Ia mencari Tuhan (ay. 4,7). Ia tahu, bukan pihak di depannya yang menentukan kemenangan, melainkan pihak “yang ada di belakangnya”–yaitu Tuhan. Asa berseru dan bersandar pada-Nya (ay. 11). Maka, Tuhan bertindak. Musuh dikalahkan. Yehuda berjaya di medan laga (ay. 12-13).
Kala dihadang masalah besar kita condong berkilah. Menyangkal. Mengabaikan. Menghindar dan mencari pelarian. Intinya takut. Sebab masalah itu terasa besar berbanding kekuatan kita yang kecil. Padahal semakin takut, kita akan jadi mangsa empuk bagi masalah yang mengejar kita. Memang benar, jika kita sendirian, masalah akan melahap kita. Namun, jika di belakang kita ada Tuhan, siapakah musuh kita (Rm. 8:31)? Dia Penyokong kita. Sandaran kita. Penolong kita. Carilah Dia. Serukan nama-Nya. Dia hanya sejauh doa.
MASALAH YANG MENGHADANG DI DEPAN
TAK PERNAH SEBESAR TUHAN YANG MENOPANGMU DI BELAKANG
Sumber: www.renunganharian.net/2018/10 ... as-kasihan.html
***
-
10 Agustus 2018
Bersama Allah, kita memiliki 'courage', (keberanian dan keteguhan hati) untuk menghadapi setiap masalah.
Masalah bisa dipakai oleh Tuhan untuk membentuk kita makin indah di hadapan-Nya.
"Keteguhan hati (dalam menghadapi masalah), adalah fondasi dari integritas."
Demikian, semoga bermanfaat.
Selamat pagi, selamat berkarya, dan melayani.
Tuhan Yesus memberkati.
-
10 Agustus 2018
Nice share mas Fajar 👍😊
FAJAR882 tulis:
Nah, sedikit menyambung obrolan (amat) singkat dengan Masbro Nicovips613 tadi, yakni tentang, sebut saja, "tidak pernah bener2 sendirian, karna ada sesuatu di belakang".
Kok kebetulan, agak nyambung dengan renungan harian (yg di-posting Admin) untuk hari ini. Dan, karena nampaknya sudah lama tidak ada yg posting atau share renungan di Kedai ini, saya copas dan tambahkan videonya dah, sebagai bahan renungan kita bersama, dan tentu saja boleh diobrolkan, jika ada yang berkenan.
Yak, langsung saja.. begini ceritanya:
_____________________
Di bawah ini Video Youtube-nya:
Baby Bear Chased by a Mountain Lion [durasi: 03':55''] youtu.be/Wj6tK_E2r04 ***
Renungan Harian, Jum'at, 10 Agustus 2018
YANG DI BELAKANG KITA
Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
Bacaan: 2 Tawarikh 14:2-13
Kemudian Asa berseru kepada TUHAN: “… Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar…” (2 Tawarikh 14:11)
Beruang kecil itu berlari. Singa betina mengejarnya. Jarak mereka kian dekat. Si beruang terpojok di tepi hulu sungai. Ia mundur ketakutan, sedangkan singa merangsek maju. Tiba-tiba singa menghentikan langkah, lalu berbalik, dan meninggalkan mangsanya. Mengapa? Pada saat kritis itu, induk beruang berdiri mengaum di belakang anaknya.
Asa, raja Yehuda, dipaksa berlaga di medan tempur oleh Zerah, raja Etiopia. Pertarungan yang tak seimbang. Pasukan musuh menyerang dengan “sejuta orang dan tiga ratus kereta” (ay. 9). Yehuda maju hanya dengan laskar setengahnya, tanpa kereta perang (ay. 8). Asa sadar, posisinya lemah dan terdesak. Musuh di hadapannya lebih kuat. Tetapi, sikapnya sungguh tepat. Ia mencari Tuhan (ay. 4,7). Ia tahu, bukan pihak di depannya yang menentukan kemenangan, melainkan pihak “yang ada di belakangnya”–yaitu Tuhan. Asa berseru dan bersandar pada-Nya (ay. 11). Maka, Tuhan bertindak. Musuh dikalahkan. Yehuda berjaya di medan laga (ay. 12-13).
Kala dihadang masalah besar kita condong berkilah. Menyangkal. Mengabaikan. Menghindar dan mencari pelarian. Intinya takut. Sebab masalah itu terasa besar berbanding kekuatan kita yang kecil. Padahal semakin takut, kita akan jadi mangsa empuk bagi masalah yang mengejar kita. Memang benar, jika kita sendirian, masalah akan melahap kita. Namun, jika di belakang kita ada Tuhan, siapakah musuh kita (Rm. 8:31)? Dia Penyokong kita. Sandaran kita. Penolong kita. Carilah Dia. Serukan nama-Nya. Dia hanya sejauh doa.
MASALAH YANG MENGHADANG DI DEPAN
TAK PERNAH SEBESAR TUHAN YANG MENOPANGMU DI BELAKANG
Sumber: www.renunganharian.net/2018/10 ... as-kasihan.html
-
10 Agustus 2018
Bersih2 kedai dulu lah.., sambil rebus air biar nanti yg mau minum teh atau kopi tinggal nyeduh sendiri ya... 😊
-
10 Agustus 2018
Mau pesen kopi susu ah...biar full energy n semangat beraktivitas...😁
-
10 Agustus 2018
Hahhahhak, mantap ka Suyati..😅👍👌
SUYATI064 tulis:
Bersih2 kedai dulu lah.., sambil rebus air biar nanti yg mau minum teh atau kopi tinggal nyeduh sendiri ya... 😊
10 Agustus 2018 diubah oleh HOPE617
-
10 Agustus 2018
FAJAR882 tulis:
Nah, sedikit menyambung obrolan (amat) singkat dengan Masbro Nicovips613 tadi, yakni tentang, sebut saja, "tidak pernah bener2 sendirian, karna ada sesuatu di belakang".
Kok kebetulan, agak nyambung dengan renungan harian (yg di-posting Admin) untuk hari ini. Dan, karena nampaknya sudah lama tidak ada yg posting atau share renungan di Kedai ini, saya copas dan tambahkan videonya dah, sebagai bahan renungan kita bersama, dan tentu saja boleh diobrolkan, jika ada yang berkenan.
Yak, langsung saja.. begini ceritanya:
_____________________
Di bawah ini Video Youtube-nya:
Baby Bear Chased by a Mountain Lion [durasi: 03':55''] youtu.be/Wj6tK_E2r04 ***
Renungan Harian, Jum'at, 10 Agustus 2018
YANG DI BELAKANG KITA
Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
Bacaan: 2 Tawarikh 14:2-13
Kemudian Asa berseru kepada TUHAN: “… Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar…” (2 Tawarikh 14:11)
Beruang kecil itu berlari. Singa betina mengejarnya. Jarak mereka kian dekat. Si beruang terpojok di tepi hulu sungai. Ia mundur ketakutan, sedangkan singa merangsek maju. Tiba-tiba singa menghentikan langkah, lalu berbalik, dan meninggalkan mangsanya. Mengapa? Pada saat kritis itu, induk beruang berdiri mengaum di belakang anaknya.
Asa, raja Yehuda, dipaksa berlaga di medan tempur oleh Zerah, raja Etiopia. Pertarungan yang tak seimbang. Pasukan musuh menyerang dengan “sejuta orang dan tiga ratus kereta” (ay. 9). Yehuda maju hanya dengan laskar setengahnya, tanpa kereta perang (ay. 8). Asa sadar, posisinya lemah dan terdesak. Musuh di hadapannya lebih kuat. Tetapi, sikapnya sungguh tepat. Ia mencari Tuhan (ay. 4,7). Ia tahu, bukan pihak di depannya yang menentukan kemenangan, melainkan pihak “yang ada di belakangnya”–yaitu Tuhan. Asa berseru dan bersandar pada-Nya (ay. 11). Maka, Tuhan bertindak. Musuh dikalahkan. Yehuda berjaya di medan laga (ay. 12-13).
Kala dihadang masalah besar kita condong berkilah. Menyangkal. Mengabaikan. Menghindar dan mencari pelarian. Intinya takut. Sebab masalah itu terasa besar berbanding kekuatan kita yang kecil. Padahal semakin takut, kita akan jadi mangsa empuk bagi masalah yang mengejar kita. Memang benar, jika kita sendirian, masalah akan melahap kita. Namun, jika di belakang kita ada Tuhan, siapakah musuh kita (Rm. 8:31)? Dia Penyokong kita. Sandaran kita. Penolong kita. Carilah Dia. Serukan nama-Nya. Dia hanya sejauh doa.
MASALAH YANG MENGHADANG DI DEPAN
TAK PERNAH SEBESAR TUHAN YANG MENOPANGMU DI BELAKANG
Sumber: www.renunganharian.net/2018/10 ... as-kasihan.html
Sangat memberkati renungan & videonya Mas Fajar...
Kadang kita coba berlari menjauh dari masalah dan mentok tidak bisa kemana-mana, kita hanya bisa berseru, tiba2 masalah tersebut dapat kita lalu, ternyata ada sosok dibelakang kita yaitu "Tuhan Yesus".
-
10 Agustus 2018
FAJAR882 tulis:
Hahaha.. Iya Ito..
Karna kedai ini milik bersama, eh, punya Mimin yg dipinjamkan untuk kita bersama maksudnya.
Jadi, biar semuanya ada 'rasa memiliki', habis makan cuci piring sendiri.. Ahahaha..
(#bercanda)
Yaa.. maksudnya, agar kita bisa saling melayani, gitu.. (*sebab kalau saya perhatikan, hampir setiap yg mampir, sukanya cuma pada tinggal pesan doang sih. Mbok ya ada, siapa tahu, yang tergerak hatinya buat ambil sikap dan waktu untuk gantian melayani.)
Anyway, okey lah, gak papa. Baik juga jika ini kedai sudah mulai ramai. Asalkan dengan tetap mempertahankan spirit sejak semula kedai JK ini dibuka, yaitu untuk menjalin dan membina hubungan keakraban di antara kita, para member JK, dengan tetap mengedepankan semangat persaudaraan kristen dan dalam kasih sebagai keluarga Allah. Amin.
Semangat.
Tak nyapu sama ngepel dulu bro,
-
10 Agustus 2018
selamat siang, eh ada Mas Toro .. btw bole ka ku pinjam kaca mata nya
-
10 Agustus 2018
Jadi pada rajin yak... 🤣🤣🤣
TORO617 tulis:
Tak nyapu sama ngepel dulu bro,
10 Agustus 2018 diubah oleh HOPE617
-
10 Agustus 2018
VERONIKA622 tulis:
selamat siang, eh ada Mas Toro .. btw bole ka ku pinjam kaca mata nya
Untuk Vero apa sih yang tidak boleh, hehehe
-
10 Agustus 2018
sik asik, emang dehh , baik banget Mas Toro nih... dan biar makin baik lagi, traktir aku dongg.. di kedai ini ada menu baruuu....katanya enak lohhh
TORO617 tulis:
Untuk Vero apa sih yang tidak boleh, hehehe
-
10 Agustus 2018
VERONIKA622 tulis:
sik asik, emang dehh , baik banget Mas Toro nih... dan biar makin baik lagi, traktir aku dongg.. di kedai ini ada menu baruuu....katanya enak lohhh
Ambil saja sendiri, prasmanan kok. Mottonya Ambil, makan, cuci sendiri.
Terlalu banyak menu sampai lupa namanya.
Sejak kedai ini dibuka tidak ada yang nyapu ngepel, betah juga yang makan minum ya,: mau bantu Ver-D
10 Agustus 2018 diubah oleh TORO617
-
10 Agustus 2018
SAURIA580 tulis:
Kek mana pulak itu teh pait? Ditambah campuran empedu ya bro, atau sambiroto?
Ya namanyà pait, ga pake gula
-
10 Agustus 2018
udah lama ku tak mampir di kedai ini, pantas saja ya banyak debu ... apa pengunjung di suruh nyapu dan ngepel sendiri ... kl iyaa, ku berikan tugas ini ke Mas Toro yang baik hatinya
TORO617 tulis:
Ambil saja sendiri, prasmanan kok. Mottonya Ambil, makan, cuci sendiri.
Terlalu banyak menu sampai lupa namanya.
Sejak kedai ini dibuka tidak ada yang nyapu ngepel, betah juga yang makan minum ya,: mau bantu Ver-D
-
10 Agustus 2018
HOPE617 tulis:
Jadi pada rajin yak... 🤣🤣🤣
Lumayan, bisa makan minum gratis di kedai.
-
10 Agustus 2018
VERONIKA622 tulis:
udah lama ku tak mampir di kedai ini, pantas saja ya banyak debu ... apa pengunjung di suruh nyapu dan ngepel sendiri ... kl iyaa, ku berikan tugas ini ke Mas Toro yang baik hatinya
Inisiatif saja kok Ver, biar pengunjung nyaman, sekalian olahraga,