Perceraian & Pernikahan Lagi
-
25 November 2016
sepertinya TS ini semakin seru. Ada pihak pro dan kontra. Sebaiknya saling menghargai dan tidak menghakimi. saya merasa sangat ngeri dan prihatin membaca kisah-kisah percerian yg dikisahkan LINDA dan pengalama KRISTY.
Bagi teman-teman yg masih single, termasuk saya adalah pelajaran berharga untuk melangka ke depan dalam sebuah pernikahan. Memang benar kata teman, dan keluarga gy sudah menikah, bahwa pernikahan itu tidak mudah.
Bagi teman-tema yg sedang/mengalami prceraian semoga Tuhan mnguatkan kehidupan kalian. Saya meraa salut dgn kalian yg tegar menghadapi kehidupan ini terlebih harus membiayai kehidupan sebagai single parent. Masa lalu tidak bisa diubah tapi kita bisa mengubah masa depan bersama Tuhan. Agar anak-anak tidak mngalami kepahitan yg sama seperti yg pernah kalian rasakan.
Tuhan memberkati kita semua
-
25 November 2016
ELISA859 tulis:
Tetap semangat sist,bagaimana pun kita Tuhan Yesus tak akan menolak kita,ketika kita datang dan bersimpuh di kakiNya,
Biarpun manusia menolak kita,tetapi kita yakin tangan Tuhan Yesus selalu terbuka untuk kita.
Semangat dan tetap berharap kasih dari Tuhan,
KRISTY206 tulis:
Oiya , bagi yg single lom pernah nikah klo ga suka dengan status cerai *hidup*... klo di ajak k3nalan sama yg bercerai hidup jangan di tanggapi yah ... jauhi aja ..
Orang Cerai itu dapat diampuni Tuhan, tdk bakal ditolak sama Tuhan Yesus kalau datang ke Tuhan, tdk ada dosa yg tdk diampuni Tuhan Selain Menghujat Roh Kudus dan tdk pernah mengakui dosa itu sendiri, hanya Tuhan Yesus bilang kalau orang cerai hidup menikah lagi dia hidup dalam perzinahan, perkataan tertinggi itu perkataan Tuhan Yesus Kristus...
-
25 November 2016
Kalo yg ini baru bener. Tingkat kesadarannya sangat tinggi. Tepat sasaran dan rendah hati.
JOHANES801 tulis:
benernya si intinya apa yg sdh menjadi keputusan kita y kita hrus tanggung konsekuensinya, menikah dan bercerai kan pilihan manusia sendiri, konsekuensi akibat nikah dan perceraian jg hrs siap kita tanggung
Yg blm nikah pun yg saat ini ngeyel g bole cerai pun nanti ada konsekuensinya kok ketika nikah bisa g dia praktekin yg dipegang
Tar drpd ada materi perdebatan baru kasus2 perceraian krn yg cew selingkuh, cew kabur dgn pria lain, kdrt oleh cew dll mlh nimbulin debat yg baru lg
Kayanya lbh baik thread ini DITUTUP AJA dah, drpd tar baper semua. He3
-
25 November 2016
Ketika berdoa penutup dalam sebuah doa puasa di gereja kami, tiba2 beberapa pelayan Tuhan bangkit dan menumpangkan tangan pada seorang wanita yg terisak2.ibu gembala memerintahkan aq utk memainkan gitar dgn lebih kencang lagi agar suasana doa lebih meningkat.dengan semangat walo sudah kelaparan aq terus aja main gitar dan sambil berdoa buat mba itu agar Tuhan memberikannya kekuatan. Mba itu sudah beberapa bulan terakhir selalu hadir dlm doa puasa dan ibadah lainnya.
Selesai berdoa,sambil minum teh para pelayan Tuhan mulai menanyakan secara detil. Ternyata wanita tersebut baru saja bercerai dan 6 bln kedepan akan berangkat ke malasya untuk cari uang utk biaya hidup dan uang sekolah anak2nya 4 org. Umur mba itu 36 tahun.
Ibu gembala dan pelayan2 yg ada saat itu langsung ngotot bilang kalo org bercerai itu hidup dalam dosa. Kamu hidup dalam dosa!! Perrnikahan itu hanya maut yg memisahkan. Mereka jg ngotot berusaha utk berangkat ke malasya dgn umur 36 itu adalah dosa krn batasnya 35.sementara mba itu bilang sedang berusaha mencari jalan keluar.
Lalu wanita itu bilang "tidak mungkin, itu trlalu berat. Anak saya makan apa nanti? Saya banting tulang dia sanggup liat anak2 tdk makan, tdk sekolah. Sampai kapan? Saya sudah menunggu bertahun2, anak2 saya sudah terlalu menderita. "
Krn ibu gembala dan tmn2nya ngotot tiba2 mba itu permisi dan lgsg keluar dgn tergesa2 sambil mengusap air matanya. Keesokan harinya pada hari. Minggu, mba tersebut tidak dtg ke gereja. Sabtu selanjutnya dia pun tdk dtg doa puasa.minggu ganti minggu, sabtu ke sabtu saya tdk melihatnya. Hingga hal yg sama terjadi pada saya. Kata2 yg mrk lontarkan bahwa saya manusia berdosa menurut kata Alkitab membuat saya tidak sanggup melihat mereka krn saya merasa sgt berdosa. Padahal pada saat2 itu kami berdua sedang dalam tahapan bergumul untuk bangkit dan tegar dalam kehidupan, masih dalam tahapan berusaha mengampuni dan melupakan perbuatan suami dan agar mendapat pencerahan dari Tuhan untuk kedepan.
Sampe hari ini saya pun tidak lagi sanggup untuk datang ke gereja itu. Sampai akhirnya saya beribadah digereja yg merangkul,menyadarkan hidup yg sudah berdosa agar tak terulang lagi, mengarahkan hidup kedepan yg lebih baik, mendoakan agar selalu hidup dlm kekuatan baru.teringat mba itu bagaimana nasibnya sekarang?
Mungkin Krn kata2 menghakimi bahkan dengan menggunakan ayat Alkitab itu terlalu menyakitkan dan sanggup membunuh jiwa,sehingga Tuhan tidak menyukai dan tidak berkenan dengan doa org farisi. Padahal yg diucapkan org farisi dlm doanya benar menurut Alkitab bahwa lalim, merampok, melakukan apa yg dilakukan pemungut cukai adalah dosa.
25 November 2016 diubah oleh LINDA299
-
25 November 2016
Sebagai konseling,aku tidak sesuka hatiku menyomot ayat di Alkitab,sebab firman Tuhan itu ada nasihat ada Penghiburan,jadi harus peka dan tau menempatkan firman Tuhan itu sendiri,jgn sampai firman Tuhan untuk menghakimi,sebab firman Tuhan itu bagaikan pedang bermata 2,jika firman Tuhan untuk menghakimi maka sesuatu saat akan kena penghakiman juga.
-
25 November 2016
Jika aku berbicara dgn para single yg ingin menikah,aku pasti jelaskan bahwa pernikahan itu sekali seumur hidup,jika gagal dan sampai bercerai,maka jika menikah lg kamu berzinah,jadi pertimbangkan dulu seblom menikah.
Namun jika aku berbicara dgn mereka yg bercerai,maka aku bilang bahwa Tuhan Yesus selalu menerima kita apa adanya kita,sekalipun dosa kita merah seperti kain kesumba akan putih seperti salju,dan jangan sampai padamkan Roh Kudus yg ada di dalam dirimu,tanpa penyingung pernikahan lagi,ini akan membantu para janda dan duda cerai hidup untuk bangkit dan melayani Tuhan kembali,pola ini yang jarang di perhatikan oleh gereja,jika ada jemaatnya yg cerai hidup maka sering di kucilkan sehingga jemaatnya yg seharusnya mendapat penguatan dan Penghiburan dari saudara seiman,malah merasa di hakimi.
-
25 November 2016
Saya juga mengalami spt mbak Linda lbh tragis lg keluarga juga ikut2an dikucilkan. Ntah saya yg ndablek atau bagaimana ... Ttp aja pelayanan. Semangat itu semangat dari mama. Gak usah undur... Gak prlu malu, pelayanan itu sdh kewajiban kit, ke gereja itu kerinduan kitA. Bkn buat pendeta atau org gereja lainnya. Makanya yg dilihat itu Tuhan dan kemuliaan Tuhan liat pendeta dan org2 grja kecewa dan kepahitan yang ada. Sampe nangispun pernah... Ya Tuhan.....ak sdg dirundung masalah sbegini besarnya tapi org yg harusnya support aku knapa malah mendiskreditkan aku?.
Ini step yg aku bilang di atas tadi. Sangkal diri. Akui dosa, dipermalukan, dihina... Itu harus mampu melewatinya. Hanya TUhan yang mampu bilang SUDAH DIAMPUNI, tidak ada org didunia yg bs bilang sdh diampuni tanpa embel2nya (ntah penghakiman,gunjingan,sindiran dllnya).
Pendeta, gembala atau majelis itu hanya manusia jika mrka salah atau mengecewakan maklumi saja bahwa mrka manusia even ada kata "seharusnya" tidak mengecewakan.
Aku gak pernah menolak bahwa perceraian itu dosa. Lantas ada yg tanya: kalo dosa mengapa dilakukan?. Apakah salah jika kita melakukan pembelaan? Misalnya ada perampok dirumah kita, perampol nya sdh sampai tahap hampir membunuh smw anggota keluarga. Kalau tdk melakukan pembelaan dgn cara melawan bahkan membunuhnya. Padaal ada tertulis membunuh itu dosa. Masak iya diam aja?
Scara hukum motif pembunuhannya berbeda dengan motif pembunuhan yg dilakukan oleh perampok. Sama spt kasus perceraian.
Tidak ada org menikah bertujuan bercerai, kecuali emang yg punya tujuan bercerai (hehehehe).
Semua yg dilakukan sbg anak Tuhan sudah semestinya juga untuk KEMULIAAN TUHAN.baik pernikahan, perceraian, pernikahan (kembali) atau melajang seumur hidup. Tidak ada pilihan selain memuliakan DIA, walau pilihan hidup bisa saja salah.
Org gak akan melihat status kita, slama atitude kita jg mencerimkan KASIH YESUS.
Buat para divorce woman: jangan mrasa dideskreditkan atau kecil hati, apalagi berkaitan thread ini. Ini termasuk "step" yang harus mampu kita lewati. Tegarkan hati, disni belom ada apa2nya sister2 smw, diluar lebih banyak yg ntah sengaja atau tidak membuat kita kecewa dan putus asa.
Perceraian pasti kesalahan kedua belah pihak apapun masalahnya, tmsk kdrt dan psikopat atau zinah.
Sangkal diri jangan sayang2 trs sama diri sendiri. Ya aku pernah bercerai dan berdosa. Tapi Tuhan sdh ampuni.
Lanjutkan hidup yg masih jauh tertinggal dr mrka2 yg sukses. Tuhan bisa pakai semua org utk kemuliaanNya. Tuhan bisa pakai saulus, Tuhan bisa pakai Daud, Tuhan bisa pakai Zakeus, tentu Tuhan bisa pakai kita semua disni. Dan bukan rahasia umum Tuhan selalu pakai orang2 yang berdosa dan melakukan kesalahan utk karya2 besarNya. Banyak.kesaksian dr para divorce woman/man dengan pilihan hidupnya.
Ini yang sering tidak kita perhatikan bahwa hidup tidak hanya dosa dan tidak dosa tapi ada yg lbh besar KEMULIAAN TUHAN
Ada tertulis :
HDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN. Amen?
Every saint has the past
Every sinner has the future
Amiennn....
#ready fo Glory to Glory
-
25 November 2016
Sdr2ku terkasih.. buat kita disini tolong dipahami bahwa menjadi janda atau duda adalah status dan pilihan yg sangat tidak menyenangkan bagi kami yg harus menjalaninya. Janganlah menghakimi karena tidak menjalani luka ata derita spt kami harus lalui. Saya dr hari pertama menikah sudah dipukuli suami hanya krn sedikit masalah dgn keluarganya. Sy shock... seseorg yg aktif persekutuan sebegitu sadisnya hny krn keluarganya berlaku tidak pantas dan saya tidak terima (padahal keberatan saya utarakan saat berdua), sejak saat itu saya harus menderita penganiayaan dan banyak hal2 buruk dr suami dan keluarganya yg ditaruh di rumah kami. Saya dihadapkan pada pilihan.. bertahan dengan resiko cacat bahkan bisa kematian krn penganiayaan yg sangat berat, segala tinju, tendangan dll saya harus terima. Saya bertahan krn Firman selama 11 tahun. Namun... ketika makin parah dan menjadi2 saya harus mengambil keputusan. Anak2 juga jd sgt menderita melihat mama nya dianiaya sampai anak2 saya trauma semua. Saya sudah berkali2 doa puasa dan suami waktu itu berkali2 minta maaf. Tp sehabis minta maaf kembali memukuli sampai saya babak belur, kdg hanya krn fitnah sdr2nya misalnya mengatakan saya tidak ngurusin mrka dll. Bisakah sdr2 bayangkan bagaimana penderitaan saya? Sepanjang hidup pernikahan, saya tdk pernah mengadu pd kel saya krn berpikir ini bagian saya... shga sy menjalani keadaan yg sgt buruk dan putus asa..saya sangat hancur terlebih melihat jiwa anak2 yg terguncang. Pd akhirnya 4 laporan polisi jadi bukti ke pengadilan utk perceraian saya. Skrg buat sdr2 yg menghakimi... saya tidak yakin bhw semua bisa menjalani kepahitan spt yg kami (korban KDRT) alami. Saya berjibaku memulihkan mental anak2 saya. Keterguncangan2 dan luka hati mereka harus dibalut... bahkan saya sendiri sampai skrg tiap malam bersujud memohon Tuhan memberi saya roh pengampunan yg memampukan saya mengampuni dan memberkati mantan suami saya. Skrg..mantan suami saya sudah menikah dan punya anak dr istrinya yg baru, yg saya dengar dr anak2 cukup galak dan berani memukul suaminya. Itu urusan rumahtangga mrka, tp sy tau Tuhan mempunyai rasa keadilan. Apa salah saya kalau berdoa minta Tuhan kalau masih diperkenan, saya ingin sekali mempunyai seseorang yg mengasihi saya dan anak2 saya. Seseorang yg belum pernah saya miliki. Seseorg yg menjadi teman berbagi tawa dan airmata, seorang kepala yg saya dambakan. Apakah itu dosa? Saya cuma tau... ketika dipernikahan maka Pendeta/Pastor akan mengatakan lebih dulu.. HAI SUAMI KASIHILAH ISTRIMU.. dan pada istri utk menghormati suami. Kalau kasih tidak pernah ada smtra rasa hormat sudah sepenuhnya diberikan, apakah itu rumahtangga yg diinginkan Kristus? Janganlah kita menghakimi.. kami sudah bertabur luka dan airmata. Urusan next jodoh juga kami tak memaksa, krn bagi kami itu terserah Tuhan saja. Kalau Tuhan mau kasih apa keberatan manusia? Urusan dosa masing2 nanti ada waktu dipertanggung jawabkan. Saya meyakini.. Tuhan Maha Adil dan sangat memahami kita. Segala keputusan kita juga Tuhan tau alasannya. So.... berhentilah menghakimi. Kalau mengasihi... doakanlah kami krn ini sungguh tidak mudah. Firman jelas berkata :"
-
25 November 2016
Roma 14:10, 12 (TB)
10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Semoga Tuhan Jesus menolong kita
-
25 November 2016
Aku setuju dgn sist Angel dan swarry,sebaiknya kita tidak membahas masalalu,lebih baik kita membahas masa depan.
-
25 November 2016
For reminder, pada hari penghakiman Tuhan tidak akan menanyakan bagaimana sempurnanya saya melayani gereja?
Bagaimana sempurnanya saya memainkan alat musik di gereja?
Bagaimana sempurna saya menyanyikan lagu rohani di gereja?
Gereja itu bukan gedung, tapi hati pribadi lepas pribadi.
Pada hari penghakiman, Tuhan akan menanyakan bagaimana saya melayani sesama?
Inget loh, Tuhan Yesus datang bukan untuk dilayani, tapi melayani.
Pada hari penghakiman, Tuhan akan menanyakan bagaimana saya mengasihi sesama?
Begitu juga dengan saudara2 seiman sekalian. GBU.
-
25 November 2016
@sis angel: maaf sebelumny jika saya salah kata.
Semua teman2 dsni saya pikir dan saya lihat tidak ada niatan untuk menghakimi. Dan saya yakin itu. Saya juga divorce woman, dgn kasus yg mgkn krg lebih sama tapi lebih nya banyak.
Teman2 disni saya yakin hanya berargumen sesuai dgn pemahaman dan pengajaran yg didapatnya. Yah memang sudah jelas dikatakan BERCERAI ITU DOSA. Jadi jangan merasa dihakimi ya sis, malah menurut saya kita bs sama2 belajar. Jika sis angel mampu melewati cobaan hidup yg sebegitu dahsyatnya, sis pasti sudag terbiasa dgn kritik pedas dr sekeliling. Saya paham dan mengerti dengan keadaan sis angel karena saya jg mengalaminya.
Mari sis sama2 lihat Yesus. Jangan sedikit2 trsinggumg, sdkit2 kcwa, anggap sbg pembelajaran untuk lebih kuat didalam Tuhan. Saya tau ini sulit. Karena dlu saya juga gt kemudian sempat sembunyi kemudian aku siap utk dikritik. Sangkal diri. Siapa sih kita ini? Cuma pndosa kok, apa yg dibanggakan? Apa yg perlu dikasihani oleh sesama? Wong sesama kita jg pendosa. Apa yg perlu disayang2?. Cuma debu, sesama debu jangan saling men"debu" (haiahhh).
Ketika ak memutuskan utk bercerai aku tau akan banyak skli omongan, gunjingan atau kritik yg scra tdk lsg.menghakimiku. Tapi ak jg sdh berusaha semaksimal mgkn apa yg aku bisa. Jadi ak hanya butuh utk lbh kuat lagi menghadapi hal2 smcm ini. Kekuatan itu cm ada saat kita bersandar didalam Tuhan.
Kepada teman2 yg lainnya. Kami smw tau kok kalo bercerai itu dosa. Tauuuuuuu bgt. Itu sdh doktrin awal org kristen. Bukan kita tdk berusaha bertahan n mmprtahankan, aku yakin smw sdh brusaha maksimal tp toh tetap kami ini hanya manusia pendosa. Kami sdh mnta ampun n bertobat. Betul kata sis angel. Soal jodoh kita serahkan sm Tuhan aja. Mau pny jodoh atau tetap melajang, ak kok gak pusing. Yg pusing kalo anak sakit. Fokus hdup utk.kemuliaan Tuhan dan anak. Kalo dikasi jodoh utk kemuliaan Tuhan kalo gak lanjutkan perjuangan hehehehhee
Kita tdk bs merubah seseorang hanya Tuhan dan dirinyalah yg bisa. $emangattttt!!!!!
-
25 November 2016
Salut untuk perjuangan ANGEL. Apalgi sudah dalam tahap pengampuni. Saya belum bisa melakukannya walau hanya untuk mantan calon suami. Semangat ya... Tuhan memberkati sis ANGEL dalam membesarkan dan mendidik anak-anak. Jbu
ANGELHOPE307 tulis:
Sdr2ku terkasih.. buat kita disini tolong dipahami bahwa menjadi janda atau duda adalah status dan pilihan yg sangat tidak menyenangkan bagi kami yg harus menjalaninya.
...
Kalau mengasihi... doakanlah kami krn ini sungguh tidak mudah. Firman jelas berkata :"
26 November 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
25 November 2016
wow suka ama statement sis SWARRY836... Semangat sisss... Menjadi berkat dimanapun Sharing ini jadi menguatkan sesama wanita, karena wanitalah yang sering jadi korban.
-
25 November 2016
Saya membagikan kesaksian keluarga saya.. saya dari keluarga yg py papa keras dan saya melihat sendiri perlakuan papa saya yang suka maen pukul (gebukin mama saya), sampai dijambak dipukul dikepala, dilempar pake galon dan itu terjadi tdk sekali tapi terus dan terus begitu, itu terjadi dari saya kecil sampai saya besar (sma) bertahun2. Pokoknya satu kata buat papa saya dulunya itu SADIS. Mama saya dan anak2nya (takut) hanya nangis dan berdoa terus. Sampai akhirnya skrg, sampai detik ini kedua orang tua saya tetap akur (tidak bercerai) dan papa saya sdh berubah mjd baik tdk ada kekerasan lagi dan maen pukul lagi. Itu yg bisa saya bagi. Kesimpulan dari kesaksian keluarga saya, jangan putus untuk berdoa, kuasa doa itu besar kuasanya, Tuhan Yesus tidak tuli.. n percaya Tuhan Yesus pasti pulihkan. Ikut Yesus tdk mudah, ada harga yg harus dibayar, dan sdh berapa byk air matamu pasti Tuhan perhitungkan asalkan kamu taat dan setia.
• TYm •
-
25 November 2016
Amiemnn.sis veka. Saya juga lagi belajar.
Doakan spy pintar dan lulus ujian ya.
Hahahahha
Semangat smwnya ya
VEKA065 tulis:
wow suka ama statement sis SWARRY836... Semangat sisss... Menjadi berkat dimanapun Sharing ini jadi menguatkan sesama wanita, karena wanitalah yang sering jadi korban.
-
25 November 2016
Ia sis swarry...waktu itu mungkin sampai disitulah kemampuan kami bertahan. Beda kalo sekarang. Waktu itu kita masih dlm masa kebimbangan berat, masih berusaha menegakkan diri. Itulah sebabnya kami tidak kuat dgn masalah dari luar. Kalo skrg ya beda. Hehehe.... Semangat ya sis...
-
25 November 2016
Pusing bacanya.... hehheeehehee
-
25 November 2016
Saran aja dlm menyikapi sebuah forum jgn dibawa masuk ke hati, sy setuju dgn sis swarry, jgn dianggep menghakimi
Saya bisa memahami mreka yg stay dgn konsep bercerai dosa
Saya pribadi pun ttp pasang standar tinggi buat sy pernikahan 1x seumur hidup
Tapi
Saya jg bisa memahami bg mreka yg memutuskan bercerai, dgn catatan alasan yg kuat dan tdk ada solusi, buat sy sy msh bisa memahami jika cerai krn pasangan berzinah dan hal yg membahayakan jiwa
Salut buat sis swarry, itu yg sy mksud konsekuensi yg hrs di hadapi ketika keputusan cerai diambil, dihina, dihakimi dll so hadapi aja, sebisa mgkin g usa diambil hati
G usa jau2 yg cerai, g mau aktif pelayanan gereja aja rata2 pasti kena penghakiman kok. He3
Sekedar intermezzo utk saat ini korban cerai sama byk nya kok antara cew dan cow. He3
Jstru kebetulan di komunitas sy perceraian mlh byk dr pihak cew, mulai dr kasus cew selingkuh, dll mlah ada yg cerai krn si cew merasa bosan am suaminya sdh tdk ada rasa.
So ambil positifnya aja dr forum
Tuhan memberkati
25 November 2016 diubah oleh JOHANES801
-
25 November 2016
Puji Tuhan luar biasa kesaksian sis meimei. Luarbiasa Tuhan pakai kehidupan rumahtangga keluarga sis mei2. PRnya harus belajar lagi.
Smoga ke depan bs lulus!!!
MEIMEI347 tulis:
Saya membagikan kesaksian keluarga saya.. saya dari keluarga yg py papa keras dan saya melihat sendiri perlakuan papa saya yang suka maen pukul (gebukin mama saya), sampai dijambak dipukul dikepala, dilempar pake galon dan itu terjadi tdk sekali tapi terus dan terus begitu, itu terjadi dari saya kecil sampai saya besar (sma) bertahun2. Pokoknya satu kata buat papa saya dulunya itu SADIS. Mama saya dan anak2nya (takut) hanya nangis dan berdoa terus. Sampai akhirnya skrg, sampai detik ini kedua orang tua saya tetap akur (tidak bercerai) dan papa saya sdh berubah mjd baik tdk ada kekerasan lagi dan maen pukul lagi. Itu yg bisa saya bagi. Kesimpulan dari kesaksian keluarga saya, jangan putus untuk berdoa, kuasa doa itu besar kuasanya, Tuhan Yesus tidak tuli.. n percaya Tuhan Yesus pasti pulihkan. Ikut Yesus tdk mudah, ada harga yg harus dibayar, dan sdh berapa byk air matamu pasti Tuhan perhitungkan asalkan kamu taat dan setia.
• TYm •
-
25 November 2016
Shalom semuanya...
Kami kembali mengingatkan seperti informasi pada postingan pembuka bahwa: kita perlu terbuka dengan diskusi mengenai topik yang sensitif dan kritis, asalkan disampaikan secara santun.
Apabila kita terlibat dalam diskusi mengenai topik yang sensitif, kita juga harus siap menerima perbedaan pendapat (yang sensitif bagi sebagian kita).
Marilah kita semua terus belajar agar tetap berkepala dingin menyikapi perbedaan pendapat dan menuliskan posting dengan ramah.
Dalam Yesus kita bersaudara, kita ramah dan santun satu sama lain.
Hindarkan saling menghakimi, karena penghakiman bukanlah hak kita.
Tuhan memberkati.]
-
25 November 2016
Setuju minn..... Tanggapi dg hati yg tenang ????
-
26 November 2016
setuju deh sama mimin,, karena topik ini jg sebagai tempat berbagi pandangan hidup,,
akan selalu ada pro dan kontra,,
tetapi akan selalu ada yg menyampaikan pandangan baru yg memberikan solusi dan kesejukkan
salam damai
JODOHKRISTEN tulis:
Shalom semuanya...
Kami kembali mengingatkan seperti informasi pada postingan pembuka bahwa: kita perlu terbuka dengan diskusi mengenai topik yang sensitif dan kritis, asalkan disampaikan secara santun.
Apabila kita terlibat dalam diskusi mengenai topik yang sensitif, kita juga harus siap menerima perbedaan pendapat (yang sensitif bagi sebagian kita).
Marilah kita semua terus belajar agar tetap berkepala dingin menyikapi perbedaan pendapat dan menuliskan posting dengan ramah.
Dalam Yesus kita bersaudara, kita ramah dan santun satu sama lain.
Hindarkan saling menghakimi, karena penghakiman bukanlah hak kita.
Tuhan memberkati.]
26 November 2016 diubah oleh SETYA612
-
26 November 2016
saya rasa sudah dpt titik temuny..
setiap orang berdosa namun,,Yang membedakan efek dr dosa lainny dengan dosa krn perceraian,,
saya rasa karena pernikahan itu melibatkan pasangan dan orang banyak,, sehingga tidak akan bisa dihindari apabila trjadi pergunjingan umum.
sebagai pembelajaran kita semua,,
SWARRY836 tulis:
@sis angel: maaf sebelumny jika saya salah kata.
Semua teman2 dsni saya pikir dan saya lihat tidak ada niatan untuk menghakimi. Dan saya yakin itu. Saya juga divorce woman, dgn kasus yg mgkn krg lebih sama tapi lebih nya banyak.
Teman2 disni saya yakin hanya berargumen sesuai dgn pemahaman dan pengajaran yg didapatnya. Yah memang sudah jelas dikatakan BERCERAI ITU DOSA. Jadi jangan merasa dihakimi ya sis, malah menurut saya kita bs sama2 belajar. Jika sis angel mampu melewati cobaan hidup yg sebegitu dahsyatnya, sis pasti sudag terbiasa dgn kritik pedas dr sekeliling. Saya paham dan mengerti dengan keadaan sis angel karena saya jg mengalaminya.
Mari sis sama2 lihat Yesus. Jangan sedikit2 trsinggumg, sdkit2 kcwa, anggap sbg pembelajaran untuk lebih kuat didalam Tuhan. Saya tau ini sulit. Karena dlu saya juga gt kemudian sempat sembunyi kemudian aku siap utk dikritik. Sangkal diri. Siapa sih kita ini? Cuma pndosa kok, apa yg dibanggakan? Apa yg perlu dikasihani oleh sesama? Wong sesama kita jg pendosa. Apa yg perlu disayang2?. Cuma debu, sesama debu jangan saling men"debu" (haiahhh).
Ketika ak memutuskan utk bercerai aku tau akan banyak skli omongan, gunjingan atau kritik yg scra tdk lsg.menghakimiku. Tapi ak jg sdh berusaha semaksimal mgkn apa yg aku bisa. Jadi ak hanya butuh utk lbh kuat lagi menghadapi hal2 smcm ini. Kekuatan itu cm ada saat kita bersandar didalam Tuhan.
Kepada teman2 yg lainnya. Kami smw tau kok kalo bercerai itu dosa. Tauuuuuuu bgt. Itu sdh doktrin awal org kristen. Bukan kita tdk berusaha bertahan n mmprtahankan, aku yakin smw sdh brusaha maksimal tp toh tetap kami ini hanya manusia pendosa. Kami sdh mnta ampun n bertobat. Betul kata sis angel. Soal jodoh kita serahkan sm Tuhan aja. Mau pny jodoh atau tetap melajang, ak kok gak pusing. Yg pusing kalo anak sakit. Fokus hdup utk.kemuliaan Tuhan dan anak. Kalo dikasi jodoh utk kemuliaan Tuhan kalo gak lanjutkan perjuangan hehehehhee
Kita tdk bs merubah seseorang hanya Tuhan dan dirinyalah yg bisa. $emangattttt!!!!!
-
27 November 2016
Gini aja lah kalo menurutku,, bagi yg tdk setuju aku nikah karena sudah cerai, doakan lah ya..supaya aku ga nikah lagi...wkwkwkk..
Kalo aku sih tetap berdoa biar bisa nikah lagi...dan buat yg setuju doain juga ya...
#perang doa.. (wah...ada pula pepearangan dalam.doa ya...?? Makin runyam ni otak, pdhl dri tdi udah pening gegara baca pendapat rekans jk)