Perceraian & Pernikahan Lagi
-
1 Februari 2019
Copas
CERAI, MASALAH SELESAI?
#PernikahanKristen
#Perceraian
1. Dalam semua kasus Pasutri - pasangan suami-istri yang mau cerai, hampir semua mengatakan kepada saya bahwa itulah yang terbaik.
2. Berbagai alasan diberikan mendukungnya. Demikian juga, ketika mau menikah lagi, selalu mengatakan alasan-alasan yang kelihatan bagus. Jadi jangan heran, juga tidak perlu kecewa ketika pak Ahok seperti sedang di atas angin dan menikmati 'berkat'.
3. Namun dalam kenyataannya, beberapa pasangan mengatakan bahwa setelah menjalani perceraian tsb, dia menyesal. Ternyata, timbul masalah baru yang tidak terbayangkan sebelumnya. "Sekiranya, bisa kembali, lebih baik menderita bersama pasangan dan anak-anak dari pada seperti sekarang ini", demikian keluh seseorang.
4. Mengapa bisa merasa nikmat di awal tetapi menyesal kemudian? Maklum, karena dia belum mengalami badai topan akibat keputusan tsb. Tetapi setelah menjalaninya bertahun- tahun, baru dia rasakan realita penderitaan itu.
5. Karena itu, jika ada di antara Anda yang mau cerai, maka silakan batalkan niat itu, juga niat mau menikah lagi.
Mengapa? Saya mau memberikan beberapa alasan praktis.
Pertama, Anda tidak seorang diri. Ketika Anda bermasalah, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri, semua pasutri mengalami masalah dalam keluarga: cekcok, kucok (kurang cocok), dll.
Kedua, kita juga perlu meyakini (mengimani) tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi (1Kor 10:13)
Ketiga, jika anda merasa tidak sanggup untuk mengatasi masalah tsb, berserahlah kepada Tuhan Yesus (Roma 8:28). Mari kita ingat, Dia yang telah menghadiri pernikahan bermasalah di kota Kana (Yohanes 2), Dia sanggup mengerjakan mukjizatNya ketika terjadi masalah ketika itu. Hal yang sama terjadi dalam keluarga masa kini. Itulah yang saya saksikan. Tidak sedikit keluarga yang membatalkan rencana perceraiannya, sungguh diberkati Tuhan. Ruang sangat terbatas untuk mengisahkan kisah nyata.
Saya sebut satu contoh saja. Seorang ibu merasa keberatan dengan sikap saya yang menolak rencananya bercerai. Dia menyampaikan bahwa dia sudah tidak kuat. Selain karena KDRT ternyata suaminya juga sudah memiliki simpanan lain. Saya dengan tegas menyampaikan perintah Firman Tuhan yg melarang bercerai kecuali oleh kematian.
Keempat, jadi sesungguhnya perceraian merupakan hak prerogative Allah. Yang lain tidak boleh melakukannya (Mat.19:6). Hal itu dilakukan Allah melalui kematian. Lalu, saya memberikan nasehat praktis kepada ibu di atas. Berdoalah seperti ini: "Bapa, bawalah suamiku kembali ke sisiku. Tetapi jika hal itu tidak mungkin terjadi, bawalah dia ke sisiMu".
Singkat cerita, nasehat itu dilakukannya. Setahun kemudian, suaminya mengalami penyakit ginjal parah! Akibatnya, suami tidak bisa bekerja, tidak menghasilkan uang dan... ditolak istri mudanya! Suami kembali ke istri pertama...Kemudian dengan kasih sayang dari istri yang siap menerimanya, keluarga ini rukun kembali bersama anak-anaknya.
Kelima. Dengan melihat hal di atas, kita harus menjauhkan diri dari perceraian, karena tindakan itu melanggar Firman Allah. Itu juga menghentikan pengharapan kita kepada Allah. Dia yang telah mengerjakan banyak mukjizat dalam banyak keluarga, Dia juga sanggup mengerjakan mukjizat dalam setiap Pasutri bermasalah. Semoga.
-
1 Februari 2019
Yg enak prianya ya sist... yg ga enak istrinya. Saat sehat si suami pilih istri simpanan yg bahenol. Saat sakit dan sdh tdk berdaya balik ke istri pertama...
Kasus seperti ini byk terjadi di masyarakat. Dan mayoritas mmg wanita yg msh mau menerima suami yg sdh beristri lg dan saat tak berdaya dan istri muda tak mau merawat mk suami balik ke istri pertama yg telah ditelantarkan.
Klw cth kasus ini dibalik, yg punya kelakuan buruk istri.
Pertanyaan
1. Maukah pria menerima istri yg telah tinggal
bersama pria lain lalu PIL nya
meninggalkannya dlm kondisi sakit parah dan
merawatnya?
Mhn jawaban para pria JK ya...
2. Klw TS berada di pihak istri yg TS ceritakan
msukah TS menerima suami TS yg demikian?
-
1 Februari 2019
EBTA253 tulis:
Bagaimana jika seorang lelaki bercerai karena istrinya muslim dan tdk mau diajak ke gereja dan melarang suami ke gereja. Sedangkan mereka menikah secara islam. Bagaimana teman2 tolong kasih masukan ya
Ini ceritanya si laki2 percaya Yesus setelah menikah atau sdh kristen tp menikah dgn perempuan yg beda agama?
-
1 Februari 2019
Lalu bagaimana kalo si Suami itu yang tidak setia, si suami tersebut selalu sibuk selingkuh, bahkan tidak pernah menafkahi istri itu secara lahir dan bathin ? Sudah bebrapa kali ketahuan selingkuh, dan si pihak wanita mencoba untuk menahan diri dan bersabar, namun ternyata si pria tetap saja selingkuh, bahkan si istri hanya di manfaatin saja, si istri dibohongi, di tipu, dia selingkuh dengan wanita lainpun dengan menggunakan duit dari si istri ini, si pria ini manfaatin istrinya dengan berbohong, meminta uang untuk modal biar bisa kerja dapat proyek, dan si istri dengan tulus iklas dan bahkan rela menggadaikan rumah yg dia miliki dan beli sebelum berumah tangga demi bantu modal si suami yg dicintainya itu, namun ternyata si suami sekongkol dengan pihak keluarganya dia untuk menipu dan manfaatin si istri ini, dan si suaminya itu sudah selingkuh dengan 3 wanita malah, dan sedihnya ke tiga wanita selingkuhan suaminya ini, malah ngirim foto2 mesranya ke pihak istri, disuruh jangan ganggu pacar nya, ketika si istri bilang, dia istri sahnya, malah bilang kalo suaminya itu selalu mengaku lajang dan ada juga yg ngaku sudah lama cerai dari istrinya.. Jadi si sitri sudah cukup bukti kuat untuk menuntut cerai dari si suami bejatnya itu.
Pertanyaan nya sekarang, apakah si wanita istrinya ini harus terus bertahan dengan lelaki bejat, penipu dan pembohong besar itu ? Apakah dia harus bertahan terus.. ?? Bukankah CERAI lebih baik bagi dia, agar dia tidak sakit dan stress memikirkan suaminya yang bejat itu ?
karena terkadang kita sangat mudah menghakimi orang lain yang bercerai, meski kita sebenarnya tidak tau percis apa yg dialami dari mereka. Hanya orang yang sudah memiliki pengelaman pahit yang serupa memang yang bisa memahami ini dan tidak mudah menghakimi orang lain yang bercerai.
BETTY084 tulis:
Copas
CERAI, MASALAH SELESAI?
#PernikahanKristen
#Perceraian
...Kelima. Dengan melihat hal di atas, kita harus menjauhkan diri dari perceraian, karena tindakan itu melanggar Firman Allah. Itu juga menghentikan pengharapan kita kepada Allah. Dia yang telah mengerjakan banyak mukjizat dalam banyak keluarga, Dia juga sanggup mengerjakan mukjizat dalam setiap Pasutri bermasalah. Semoga.
2 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Februari 2019
Kejadian ini menimpa temanku, dia duda di tinggal mati istrinya, trus kenal janda cerai hidup, kenal 5 bulan langsung menikah,trus setelah menikah istrinya pulang ke surabaya ke rumahnya sendiri, temanku itu rumahnya di Rote NTT, trus temanku cerita ke aku, ternyata org yg pernah cerai itu meremehkan pernikahan. sedih sih tetapi g bisa berbuat apa2.
-
1 Februari 2019
Klw ga salah teman sist yg pria ini mantan sist ya yg ga jd nikah ama sist karena dia nikah dg wanita yg baru dikenalnya org surabaya dtg ke rote trus githu dech akhirnya buru-buru nikah?
ELISA859 tulis:
Kejadian ini menimpa temanku, dia duda di tinggal mati istrinya, trus kenal janda cerai hidup, kenal 5 bulan langsung menikah,trus setelah menikah istrinya pulang ke surabaya ke rumahnya sendiri, temanku itu rumahnya di Rote NTT, trus temanku cerita ke aku, ternyata org yg pernah cerai itu meremehkan pernikahan. sedih sih tetapi g bisa berbuat apa2.
-
1 Februari 2019
Iya sist
ECHY268 tulis:
Klw ga salah teman sist yg pria ini mantan sist ya yg ga jd nikah ama sist karena dia nikah dg wanita yg baru dikenalnya org surabaya dtg ke rote trus githu dech akhirnya buru-buru nikah?
3 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Februari 2019
ROSE184 tulis:
Lalu bagaimana kalo si Suami itu yang tidak setia, si suami tersebut selalu sibuk selingkuh, bahkan tidak pernah menafkahi istri itu secara lahir dan bathin ?
...
karena terkadang kita sangat mudah menghakimi orang lain yang bercerai, meski kita sebenarnya tidak tau percis apa yg dialami dari mereka. Hanya orang yang sudah memiliki pengelaman pahit yang serupa memang yang bisa memahami ini dan tidak mudah menghakimi orang lain yang bercerai.
Engga menafkahi istri dan meminta2 uang/harta yg menjadi milik istri jg termasuk KDRT keuangan. Apalagi kalo uang/harta istri dipake suami utk membiayai hidupnya dng wanita lain. Dlm hal ini, memang perceraian seharusnya diperbolehkan. Jika pernikahan ini terus dilanjutkan, kasihan sekali istrinya dan (kalo ada) anak2nya yg menderita krn kehabisan uang terus2an.
Org yg menghakimi itu org awam. Tapi nanti kalo mrk sendiri mengalami KDRT, perselingkuhan bertubi2 barulah mrk sadar bhw mungkin pernikahan itu ga bs dipertahankan lg. Jadi, mrk perlu mengalaminya sendiri dulu baru bs ngomong ke kamu,"Kamu benar loh."
1 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Februari 2019
masih ada jalan keluarnya sist, jgn buru2 cerai.
Dalam kasus ini istri harus tegas, jangan boleh uangnya di pakek suami, beri pengertian ke suami,
ANITA089 tulis:
Engga menafkahi istri dan meminta2 uang/harta yg menjadi milik istri jg termasuk KDRT keuangan. Apalagi kalo uang/harta istri dipake suami utk membiayai hidupnya dng wanita lain. Dlm hal ini, memang perceraian seharusnya diperbolehkan. Jika pernikahan ini terus dilanjutkan, kasihan sekali istrinya dan (kalo ada) anak2nya yg menderita krn kehabisan uang terus2an.
1 Februari 2019 diubah oleh ELISA859
-
1 Februari 2019
Saat kedapatan suami selingkuh dan berzinah dgn wanita lain,kita manusia tidak terima di perlakukan seperti itu,lalu suaminya di ceraikan.
yang menjadi pertanyanku:
1.Apakah si istri bisa bertahan hidup sendiri an seumur hidupnya ato menunggu suaminya meninggal dulu baru menikah ?
2.Jika si istri menikah lagi ,bagaimana dengan pernyataan Tuhan Yesus, jika menikah lagi berarti dia berzinah?
Jadi di pihak manusia jika pasangan berzinah maka di ceraikan.
tetapi di pihak Tuhan Yesus, setelah menceraikan pasangan karna pasangan nya berzinah, lalu nikah lagi sama saja berzinah.
jadi mana yg lebih berat ?
ROSE184 tulis:
Lalu bagaimana kalo si Suami itu yang tidak setia, si suami tersebut selalu sibuk selingkuh, bahkan tidak pernah menafkahi istri itu secara lahir dan bathin ?
....
karena terkadang kita sangat mudah menghakimi orang lain yang bercerai, meski kita sebenarnya tidak tau percis apa yg dialami dari mereka. Hanya orang yang sudah memiliki pengelaman pahit yang serupa memang yang bisa memahami ini dan tidak mudah menghakimi orang lain yang bercerai.
1 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Februari 2019
Seandainya si pria mantan sist yg sdh mengkhianati sist itu mau balik lg dan benar" serius dan sayang ama sist Elisa859, sist mau ga menerima dia sbg pasangan hidupmu?
ELISA859 tulis:
Iya sist
1 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Februari 2019
Aku tidak mau sist, apa yang sudah aku lepas, tidak mungkin aku pegang kembali.
ECHY268 tulis:
Seandainya si pria mantan sist yg sdh mengkhianati sist itu mau balik lg dan benar" serius dan sayang ama sist Elisa859, sist mau ga menerima dia sbg pasangan hidupmu?
1 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Februari 2019
Jgn sis... Enak aj.. Kek ga ad cowo lg ajaah. Hehe
ELISA859 tulis:
Aku tidak mau sist, apa yang sudah aku lepas, tidak mungkin aku pegang kembali.
1 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Februari 2019
Berdasarkan penjelasan Pendeta yg saya dengar, si istri terbebas dan boleh menikah kembali, setelah si suami sudah menikah kembali dgn wanita lain.
Terlalu menyakitkan bagi si istri harus hidup tertekan lahir dan bathin, bahkan sampe bolak balik masuk rumah sakit karena stress mikirin rumah tangganya, si suamipun tdk mau urus surat cerai, sengaja di gantung biar bisa diporotin terus,sementara dia sdh kawin dgn wanita lain. Sungguh naif kalo harus rela hidup tersiksa dgn status berumah tangga yg sama sekali tdk ada keharmonisan lagi.Firman Tuhan juga bilang menikah itu harus saling mengasihi, saling sayang, bukan hnya sepihak saja.
ELISA859 tulis:
Saat kedapatan suami selingkuh dan berzinah dgn wanita lain,kita manusia tidak terima di perlakukan seperti itu,lalu suaminya di ceraikan.
....tetapi di pihak Tuhan Yesus, setelah menceraikan pasangan karna pasangan nya berzinah, lalu nikah lagi sama saja berzinah.
jadi mana yg lebih berat ?
1 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
2 Februari 2019
.
Copas
NO MATTER WHAT!
.
Boleh ga cerai?
Gimana kalo suami ga pulang rumah, KDRT, mabuk, ga kerja?
Gimana kalo istri selingkuh, ga taat, kerjanya cuma hamburin uang?
.
JAWABANNYA GA BOLEH!
KARNA APA YANG DISATUKAN OLEH TUHAN, TIDAK BOLEH DIPISAHKAN OLEH MANUSIA!
.
“BAGAIMANA PUN JUGA, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.”
Efesus 5:33
.
Apapun alasan nya, Tuhan membenci perceraian!
Percayalah Tuhan punya rencana utk pernikahan mu.
Kamu tidak salah menikah.
Krn ketika pernikahanmu diberkati di gereja, km pun sudah diberkati oleh Tuhan
.
Kalo ada lampu di rumah kamu yg rusak,
Apa yg akan kamu lakukan?
Apakah kamu langsung jual rumah?
Ga mungkin kan?
Kamu pasti akan perbaiki lampu, atau mungkin ganti lampunya.
Pokoknya kamu akan cari cara agar rumah kamu ga gelap lagi.
Semua cara akan kamu lakukan agar rumah kamu nyaman lagi
.
Kalo gitu kenapa ketika ada masalah kecil, kamu langsung merasa tidak cocok dan mau berpisah?
If you have a problem, solve and fix the problem, not get a divorce!
.
Perceraian adalah tindakan pengecut.
Orang yg berani adalah orang yg berani menghadapi masalah, bukan malah lari dari masalah.
Dengan perceraian, km berharap masalah akan selesai.
Masalah ga selesai, cuma kamu nya yg lari
.
Apapun permasalahan nya, percayalah Tuhan sanggup pulihkan keluargamu.
Tuhan akan ubahkan pasanganmu, tp dimulai dari dirimu.
Sebagaimana cerewet nya istrimu, km wajib kasihi istrimu seperti dirimu sendiri
.
Km ga mungkin sakiti dirimu sendiri kan?
Km pasti akan beri makan dirimu sampai kenyang dan jaga dirimu.
Jaga dan sayangilah istrimu juga, krn suami istri adalah satu.
Kasihilah istrimu, NO MATTER WHAT.
.
Demikian jg para istri, sebagaimana kasarnya suamimu, km wajib hormati dia. Bagaimana pun, dia adalah imam dan kepala yg memimpin keluarga, sedangkan km adalah tulang rusuknya yg melindungi nya.
Dia butuh kamu, dan kamu butuh dia!
Kamu tetap harus hormati dia walau dia tidak memberimu alasan utk itu.
Walau dia pengangguran dan malas.
Hormatilah suamimu, NO MATTER WHAT
.
Hanya KASIH yg bisa mengalahkan segalanya.
Love conquers all!
KASIHI DAN HORMATI PASANGANMU, NO MATTER WHAT!
-
2 Februari 2019
Sarapan dulu yuk...btw...para admin udah ada jodohnya belum ? :))
-
2 Februari 2019
Perceraian terjadi karena keteguhan hati/kerasnya hati manusia mengikuti keinganan daging. Keinginan daging adalah sia-sia, mendatangkan dosa / maut
Apapun alasanya perceraian sepatutnya tidak terjadi. Pernikahan adalah lembaga pertama yang dibuat sendiri oleh Allah, kemudian hingga saat dilanjutkan oleh gereja.
Hai manusia kamu mungkin bisa bercerai melalui pengadilan duniawi dan capil. Tetapi dimata Allah dan gereja perceraian tidak pernah terjadi. Itulah mengapa manusia yang bercerai menjadikan dirinya dan pasanganya penzinah terlebih bila menikah lagi dengan orang lain
Logikanya surat nikah dibuat oleh gereja, jadi yang berhak menarik surat nikah adalah gereja (bukan melalui pengadilan), dan gereja tidak akan pernah melakukan itu, karena seturut kehendak Allah (tidak ada perceraian)
Kalaupun karena keteguhan hatimu kamu bercerai, sebaiknya jangan menikah lagi. Cerai saja sudah dosa apalagi kalau kamu menikah lagi. Manusia yang cerai mati saja Allah sarankan untuk tetap hidup sendiri.
Jika kehidupan rumah tanggamu mengalami badai, angin topan, puting beliung dan kamu sudah tidak kuat lagi ada satu hal yang bisa kamu lakukan yaitu terus sabar dan tekun dalam doa, sedikitpun Allah Bapa tidak pernah meninggalkan anakNya, ini hanya masalah waktu karena waktu kita bukan waktu Tuhan
P.S. memang teori lebih mudah dari praktek
-
3 Februari 2019
Banyak betulnya ini.....
BETTY084 tulis:
.
Copas
NO MATTER WHAT!
.
Boleh ga cerai?
Gimana kalo suami ga pulang rumah, KDRT, mabuk, ga kerja?
Gimana kalo istri selingkuh, ga taat, kerjanya cuma hamburin uang?
.
JAWABANNYA GA BOLEH!
KARNA APA YANG DISATUKAN OLEH TUHAN, TIDAK BOLEH DIPISAHKAN OLEH MANUSIA!
....Hanya KASIH yg bisa mengalahkan segalanya.
Love conquers all!
KASIHI DAN HORMATI PASANGANMU, NO MATTER WHAT!
3 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
25 April 2019
Sekedar bertanya, menurut teman-teman apakah tetap harus mempertahankan pernikahan ketika nyawa menjadi taruhannya? Ataukah karena manusia adalah makhluk yg juga diberikan akal budi oleh Tuhan, maka layak kah manusia juga berusaha bertahan hidup dengan memilih berpisah? Terimakasih 🙏
Salam dalam damai Kristus 😇
-
25 April 2019
Sedih2 bgt kisahnya......
Kalo ditangisi bisa ber ember-ember air mata😀😁😂🤣
-
25 April 2019
Kl cerai dikatain org jelek
Kl mati di pukuli suami dikatain org bodoh
Mari bertanya kepada Tuhan setidaknya bertanyalah pada hamba2 Tuhan yg berkompeten.lebih nyaman sist.kl di forum ini ntar pada muncul yg seperti sudah2.kl ga percaya baca aja thread ini dr awal.😁😁
ANNY595 tulis:
Sekedar bertanya, menurut teman-teman apakah tetap harus mempertahankan pernikahan ketika nyawa menjadi taruhannya? Ataukah karena manusia adalah makhluk yg juga diberikan akal budi oleh Tuhan, maka layak kah manusia juga berusaha bertahan hidup dengan memilih berpisah? Terimakasih 🙏
Salam dalam damai Kristus 😇
-
26 April 2019
menurutku jika terjadi KDRT,sebaiknya berpisah dulu, tetapi jangan bercerai, di saat saling berjauhan itulah, masing2 pihak bisa mengoreksi diri, jika keras bertemu dgn keras, pasti terjadi pertengkaran yg bisa berujung dengan KDRT,
Dulu suami jika keras, dia pernah cerita sering pukul pacarnya, tetapi setelah menikah dgnku dia tidak pernah memukul, bahkan berkata kasarpun tidak. karna memang aku punya perjanjian seblom menikah, bahwa jangan sampai pukul ato berkata kasar ke aku, dan itu dia buktikan.
Tetapi sifat kerasnya tidak berubah, tetapi aku dan suamiku punya cara agar setiap masalah bisa di atasi tanpa marah2,yaitu saat kami berdua di dlm tempat tidur saat hati kami senang atopun pas santai. saat itulah kami bisa berkata -kata mengenai masalah yg kami hadapi.
26 April 2019 diubah oleh ELISA859
-
26 April 2019
Terimakasih untuk saran-saran baiknya. 🙏
Idealnya memang seperti itu, dan puji Tuhan jika kasus sudah dapat diatasi dengan saran idealis, berarti memang kategori kasus simple 👍
Tapi untuk beberapa kasus langka, akan tidak tepat diatasi dengan saran idealis, karena setiap manusia pasti sudah melakukan pertimbangan matang dan pergumulan dalam doa, disertai dengan saran dari berbagai pihak terkait kemanusiaan dan keagamaan, ketika memutuskan mengambil keputusan tertentu terkait keberlangsungan hidupnya. Jadi pastinya jika keputusan diambil itu sudah jalan terbaik. 😇
Akhir kata, Don't judge people by their marital status, because we never know what they actually experienced. 😇
-
26 April 2019
Di kasus nya sist Puji Tuhan suami nya sist itu pria normal buktinya dia bisa menepati perjanjian,bisa diajak berdiskusi.
Beberapa pasangan yg akhirnya bercerai dgn kasus kdrt itu seperti saya malah sudah bolakbalik pisah.dipihak perempuan sibuk mengoreksi diri tpi dipihak pria yg tak normal ini sibuk mengeraskan hati.pada dasarnya pria normal tidak akan memukul wanita,tetapi ketidak normalan pada emosi menyebabkan tindakan yg melampaui hakikatnya sebagai pria yg seharusnya melindungi.nah...tingkat keparahan ketidak normalan ini berbeda di tiap pria.tergantung penyebab, pergaulan sehari-hari,dan kerusakan psikologi nya.yg menjadi persoalan adalah ketika dia memukul kita tidak tau apakah kita masih akan bisa bertahan atau bisa saja mati.nah....kl sudah mati itu namanya bunuh diri.sudah tau kl dipukuli menyebabkan kematian kenapa masih bertahan?
Bunuh diri kan dosa.
Jadi bersyukur lah jika mendapat suami sebagai pria normal atw dpt pria yg kurang normal tpi masih stadium awal.
ELISA859 tulis:
menurutku jika terjadi KDRT,sebaiknya berpisah dulu, tetapi jangan bercerai, di saat saling berjauhan itulah, masing2 pihak bisa mengoreksi diri, jika keras bertemu dgn keras, pasti terjadi pertengkaran yg bisa berujung dengan KDRT,
Dulu suami jika keras, dia pernah cerita sering pukul pacarnya, tetapi setelah menikah dgnku dia tidak pernah memukul, bahkan berkata kasarpun tidak. karna memang aku punya perjanjian seblom menikah, bahwa jangan sampai pukul ato berkata kasar ke aku, dan itu dia buktikan.
Tetapi sifat kerasnya tidak berubah, tetapi aku dan suamiku punya cara agar setiap masalah bisa di atasi tanpa marah2,yaitu saat kami berdua di dlm tempat tidur saat hati kami senang atopun pas santai. saat itulah kami bisa berkata -kata mengenai masalah yg kami hadapi.
-
26 April 2019
ikut komentar, saya kira pada dasarnya semua orang normal, dan memang yg sering kali menjadi stigma yg melakukan KDRT adl pria, dipicu emosi yg tak terkendali.
ya setuju, saya kira perlu dicari tau apa yg menyebabkan kebiasaan tsb, dan sy kira banyak faktor, bisa karena trauma sejak kecil di perlakukan seperti itu, sehingga saat sudah besar terbentuk karakter berprilaku yg sama, bisa karena pembawaan dari kurang harmonis di keluarganya sang pria sehingga istrinya menjadi pelampiasan, atau bisa faktor linglkungan ntah lingkup tempat kerjanya atau teman temanya, dan yg sering kali biasa pemicunya faktor tekanan, suatu tuntutan yg musti dipenuhi namun tak kunjung tiba atau belum bisa terlaksana, efek timbul depresi, stress dll. emosi menjadi labil.
Saat ybs tidak bisa meredam menahan emosional dirinya, bahkan mgkn sudah menumpuk, yg ada akhirnya melakukan kekerasan phisik apa yg ada disekitarnya. Untuk itu, mgkn untuk sementara waktu hindari, dan cari momentum situasi tenang dan tempat yg nyaman, bicarakan dr hati ke hati, mgkn bisa diingatkan jg perjanjian keduanya saat menikah. Solusi mba Elis bisa jadi salah satu opsi.
Bila sang istri takut atau ragu untuk membicarakannya, minta tolong pihak lain(ketiga) yg kiranya disegani oleh sang Pria.
LINDA299 tulis:
Di kasus nya sist Puji Tuhan suami nya sist itu pria normal buktinya dia bisa menepati perjanjian,bisa diajak berdiskusi.
Beberapa pasangan yg akhirnya bercerai dgn kasus kdrt itu seperti saya malah sudah bolakbalik pisah.dipihak perempuan sibuk mengoreksi diri tpi dipihak pria yg tak normal ini sibuk mengeraskan hati.pada dasarnya pria normal tidak akan memukul wanita,tetapi ketidak normalan pada emosi menyebabkan tindakan yg melampaui hakikatnya sebagai pria yg seharusnya melindungi.nah...tingkat keparahan ketidak normalan ini berbeda di tiap pria.tergantung penyebab, pergaulan sehari-hari,dan kerusakan psikologi nya.yg menjadi persoalan adalah ketika dia memukul kita tidak tau apakah kita masih akan bisa bertahan atau bisa saja mati.nah....kl sudah mati itu namanya bunuh diri.sudah tau kl dipukuli menyebabkan kematian kenapa masih bertahan?
Bunuh diri kan dosa.
Jadi bersyukur lah jika mendapat suami sebagai pria normal atw dpt pria yg kurang normal tpi masih stadium awal.
ELISA859 tulis:
menurutku jika terjadi KDRT,sebaiknya berpisah dulu, tetapi jangan bercerai, di saat saling berjauhan itulah, masing2 pihak bisa mengoreksi diri, jika keras bertemu dgn keras, pasti terjadi pertengkaran yg bisa berujung dengan KDRT,
Dulu suami jika keras, dia pernah cerita sering pukul pacarnya, tetapi setelah menikah dgnku dia tidak pernah memukul, bahkan berkata kasarpun tidak. karna memang aku punya perjanjian seblom menikah, bahwa jangan sampai pukul ato berkata kasar ke aku, dan itu dia buktikan.
Tetapi sifat kerasnya tidak berubah, tetapi aku dan suamiku punya cara agar setiap masalah bisa di atasi tanpa marah2,yaitu saat kami berdua di dlm tempat tidur saat hati kami senang atopun pas santai. saat itulah kami bisa berkata -kata mengenai masalah yg kami hadapi.
26 April 2019 diubah oleh HERI771