Perceraian & Pernikahan Lagi
-
26 April 2019
Seremm jg klw sampe ktemu pria seperti yg mas heri uraikan ini aplg sampe menikahinya.
Mnrtku seh, utk mengobati pria tsb solusinya ya ke psikiater atau psikolog disertai pebyerahan diri kpd Tuhan. Minta ampun pada Tuhan. Tp byk pria seperti itu tdk mau karna dia berfikir dia ga sakit justru org lain yg salah.
Dlm hidup ini, siapa seh yg tdk punya masalah hidup, mulai dari tekanan pekerjaan, rekan" yg suka jengkelin, lingkungan yg tdk ramah, latar belakang keluarga yg ga harmonis dll, apakah hal" semacam itu pasti akn menyebabkan seseorang jd pelaku kekerasan?
Klw mnrtku setiap org pasti pernah merasakan masalah" di atas, cuma mereka bisa mengatasinya dg byk belajar ttg kerasnya hidup dan belajar menjadi sabar, iklas, mendekatkan diri kpd Tuhan dan berserah pd Tuhan.
Nah, klw hal" itu tdk dilakukan org yg sakit mental seperti itu susah disembuhkan.
HERI771 tulis:
ikut komentar, saya kira pada dasarnya semua orang normal, dan memang yg sering kali menjadi stigma yg melakukan KDRT adl pria, dipicu emosi yg tak terkendali.
...Bila sang istri takut atau ragu untuk membicarakannya, minta tolong pihak lain(ketiga) yg kiranya disegani oleh sang Pria.
27 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
26 April 2019
Solusinya bagus mas....tpi untuk kategori normal atw kelainan stadium awal.
Jadi memang harus ada pengelompokan kasus berdasarkan tingkat keparahan.krn kl hanya pisah sementara dan membicarakan dr hati kehati masih bisa mengubah situasi lebih baik itu artinya masih stadium awal.
Kl sampe terjadi perceraian krn kdrt percayalah bahwa wanita sudah melakukan bahkan jauh lebih banyak hal yg lebih berkualitas drpd ide2 ringan seperti itu.😁😁😁
Ibaratkan seorang pria bermasalah dgn istri krn istri selalu selingkuh.bolakbalik pisah lalu berdamai namun tetap saja si istri selingkuh,bolak balik bicara dari hati ke hati tapi tetap saja selingkuh.yg benar saja mas kalo pernikahan masih diteruskan.
HERI771 tulis:
ikut komentar, saya kira pada dasarnya semua orang normal, dan memang yg sering kali menjadi stigma yg melakukan KDRT adl pria, dipicu emosi yg tak terkendali.
..Bila sang istri takut atau ragu untuk membicarakannya, minta tolong pihak lain(ketiga) yg kiranya disegani oleh sang Pria.
27 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
26 April 2019
Cocok mantul sis...
Inti kata solusi terbaik adalah ketika si pria "MAU"
MAU BERSERAH PADA TUHAN
MAU BERUBAH
MAU KE PSIKIATER
Kalo ga mau Tuhan ga bakal paksa.
"Lihat aku berdiri dimuka pintu dan mengetuk"
Tuhan tidak mendobrak😁😁
ECHY268 tulis:
Seremm jg klw sampe ktemu pria seperti yg mas heri uraikan ini aplg sampe menikahinya.
Mnrtku seh, utk mengobati pria tsb solusinya ya ke psikiater atau psikolog disertai pebyerahan diri kpd Tuhan. Minta ampun pada Tuhan. Tp byk pria seperti itu tdk mau karna dia berfikir dia ga sakit justru org lain yg salah.
Dlm hidup ini, siapa seh yg tdk punya masalah hidup, mulai dari tekanan pekerjaan, rekan" yg suka jengkelin, lingkungan yg tdk ramah, latar belakang keluarga yg ga harmonis dll, apakah hal" semacam itu pasti akn menyebabkan seseorang jd pelaku kekerasan?
Klw mnrtku setiap org pasti pernah merasakan masalah" di atas, cuma mereka bisa mengatasinya dg byk belajar ttg kerasnya hidup dan belajar menjadi sabar, iklas, mendekatkan diri kpd Tuhan dan berserah pd Tuhan.
Nah, klw hal" itu tdk dilakukan org yg sakit mental seperti itu susah disembuhkan.
26 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
26 April 2019
oh iya, saya tidak meragukan perceraian bisa terjadi bila KDRT sudah parah, hanya ybs yg mengetahui dan merasakannya.
Nah, mengenai perceraian terjadi krn istri selingkuh bisa lain lagi ceritanya, terjadi KDRT bisa saja, btw... sang suami baik dong mau berdamai, dan kenapa sang istri "memulainya".. yg meminta perceraian sang suami atau sang istri.. 😄
LINDA299 tulis:
Solusinya bagus mas....tpi untuk kategori normal atw kelainan stadium awal.
Jadi memang harus ada pengelompokan kasus berdasarkan tingkat keparahan.krn kl hanya pisah sementara dan membicarakan dr hati kehati masih bisa mengubah situasi lebih baik itu artinya masih stadium awal.
Kl sampe terjadi perceraian krn kdrt percayalah bahwa wanita sudah melakukan bahkan jauh lebih banyak hal yg lebih berkualitas drpd ide2 ringan seperti itu.😁😁😁
Ibaratkan seorang pria bermasalah dgn istri krn istri selalu selingkuh.bolakbalik pisah lalu berdamai namun tetap saja si istri selingkuh,bolak balik bicara dari hati ke hati tapi tetap saja selingkuh.yg benar saja mas kalo pernikahan masih diteruskan.
26 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
26 April 2019
Iya sist, memang sulit jika cuma sepihak, aku salut pada sist Linda, pastilah sangat menderita waktu sist bersama suami. tetap semangat sist, Tuhan Yesus pasti memberi pendamping hidup yg penuh kasih sayang dan lemahlembut.
LINDA299 tulis:
Di kasus nya sist Puji Tuhan suami nya sist itu pria normal buktinya dia bisa menepati perjanjian,bisa diajak berdiskusi.
Beberapa pasangan yg akhirnya bercerai dgn kasus kdrt itu seperti saya malah sudah bolakbalik pisah.dipihak perempuan sibuk mengoreksi diri tpi dipihak pria yg tak normal ini sibuk mengeraskan hati.pada dasarnya pria normal tidak akan memukul wanita,tetapi ketidak normalan pada emosi menyebabkan tindakan yg melampaui hakikatnya sebagai pria yg seharusnya melindungi.nah...tingkat keparahan ketidak normalan ini berbeda di tiap pria.tergantung penyebab, pergaulan sehari-hari,dan kerusakan psikologi nya.yg menjadi persoalan adalah ketika dia memukul kita tidak tau apakah kita masih akan bisa bertahan atau bisa saja mati.nah....kl sudah mati itu namanya bunuh diri.sudah tau kl dipukuli menyebabkan kematian kenapa masih bertahan?
Bunuh diri kan dosa.
Jadi bersyukur lah jika mendapat suami sebagai pria normal atw dpt pria yg kurang normal tpi masih stadium awal.
26 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
26 April 2019
menurut saya, itu mgkn perlu dibedakan mba, prilaku/ sifat kekerasan yg memang terbentuk sebelum berumah tangga atau sifat/temperament tsb terbentuk setelah berumah tangga apa yg disebut KDRT.
dalam dunia pekerjaan, tentunya mengenal know your client.. apalagi ini soal pribadi hingga akan menikah, tentu keduanya sudah melakukan proses perkenalan yg lebih dalam, baik keduanya dalam proses penjajakan mgkn bisa terlihat dari sikap atau perkataannya, selain itu mengenal juga kedua masing2x keluarganya. Sang wanita yg cenderung protektif, dgn sifat kehati hatian, tentu jika serius, bisa bahkan harus mencari tau sang pria tsb toh, jika itu yg dikhawatirkan, demikian pula sebaliknya.
Bagaimana sikap pria tsb menghormati dan menghargai ibunya, atau yg sessorang yg ditetuakan dari tindakan atau perkataannya, seyogyanya berbanding lurus saat sang pria mempunyai istri. Apakah itu jaminan, tidak juga.
saya kira KDRT yg terbentuk setelah berumah tangga, masih dimungkinkan bisa diselesaikan dan dibicarakan bersama sang istri. Lain halnya, bisa sifat kekerasan terbentuk sebelum berRT, mgkn perlu dibantu pihak ketiga, seperti psikolog, rohaniawan, atau sesepuh yg disegani etc. (mgkn perlu melihat kasus per kasus, tiap orang tentu berbeda).
Apakah setiap masalah menjadi pasti penyebab seseorang melakukan KDRT, tidak juga, dan bukan pasti, itupun tergantung emosional subjek pelaku ybs. dan kembali ke alinea atas. Suatu masalah saya kira hanya pemicu, sekalinya keluar sifat kekerasan/temperamen dan tidak diredam sedapat mgkn, atau pembiaran dan dikhawatirkan menjadi habit.
ECHY268 tulis:
Seremm jg klw sampe ktemu pria seperti yg mas heri uraikan ini aplg sampe menikahinya.
Mnrtku seh, utk mengobati pria tsb solusinya ya ke psikiater atau psikolog disertai pebyerahan diri kpd Tuhan. Minta ampun pada Tuhan. Tp byk pria seperti itu tdk mau karna dia berfikir dia ga sakit justru org lain yg salah.
Dlm hidup ini, siapa seh yg tdk punya masalah hidup, mulai dari tekanan pekerjaan, rekan" yg suka jengkelin, lingkungan yg tdk ramah, latar belakang keluarga yg ga harmonis dll, apakah hal" semacam itu pasti akn menyebabkan seseorang jd pelaku kekerasan?
Klw mnrtku setiap org pasti pernah merasakan masalah" di atas, cuma mereka bisa mengatasinya dg byk belajar ttg kerasnya hidup dan belajar menjadi sabar, iklas, mendekatkan diri kpd Tuhan dan berserah pd Tuhan.
Nah, klw hal" itu tdk dilakukan org yg sakit mental seperti itu susah disembuhkan.
26 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
26 April 2019
Saya punya rekan sist.akibat suami narkobaan,habislah semua duit.kdrt sudah jadi hal yg rutin.suatu pagi teman saya ini hendak pergi ke sekolah utk mengajar.nah...sisuami mengikuti teman ini memaksa minta duit.krn teman saya ga ngasih krn memang tidak punya duit maka suaminya menamparinya di jalan.
Sakit,hancur hati,malu diliat orang, kesabaran sudah habis,emosi utk melawan bangkit dgn sendirinya.dia ambil batu lalu dia lempar ke kepala si suami.
Sejak kejadian itu dia kehilangan pekerjaan,trauma berat dimana pertemuanku dengannya setelah 2 tahun kejadian itu tpi dia masih suka menangis sendiri dan tidur selalu bermimpi seolah nyata.perzinahan suaminya dengan narkoba sangat mengahancurkan teman saya ini.
ELISA859 tulis:
Iya sist, memang sulit jika cuma sepihak, aku salut pada sist Linda, pastilah sangat menderita waktu sist bersama suami. tetap semangat sist, Tuhan Yesus pasti memberi pendamping hidup yg penuh kasih sayang dan lemahlembut.
26 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
27 April 2019
Solusi untuk hal supaya tidak terjadi cerai kawin lagi lihat pasanganmu :
1. Takut akan Tuhan
2. Tidak berbicara kasar terhadap lingkungan sekitar pasangan mu
3.apakah dia sudah sayang sama keluarganya baik ayah ibu adik kakaknya
4. Selalu mengajak kalian ke hal hal yang positif
5. Tidak berpura pura
6. Selalu menceritakan tentang segala hal rahasia dia ke pada pasangannya
7. Selalu memberi bukan menerima
Rahasia Hubungan yang kerap kali semua orang lupakan
-
27 April 2019
Sepertinya Tidak mbak
MAITITI320 tulis:
Ini yang jadi pertanyaanku, ada tidak dasar dari firman Tuhan yang membolehkan pasangan yang bercerai boleh menikah lagi. Supaya bisa lebih diyakinkan lagi.. Tks..
-
28 April 2019
sangat setuju dgn pendapatnya..
ROSE184 tulis:
Lalu bagaimana kalo si Suami itu yang tidak setia, si suami tersebut selalu sibuk selingkuh, bahkan tidak pernah menafkahi istri itu secara lahir dan bathin ? Sudah bebrapa kali ketahuan selingkuh, dan si pihak wanita mencoba untuk menahan diri dan bersabar, namun ternyata si pria tetap saja selingkuh, bahkan si istri hanya di manfaatin saja, si istri dibohongi, di tipu, dia selingkuh dengan wanita lainpun dengan menggunakan duit dari si istri ini, si pria ini manfaatin istrinya dengan berbohong, meminta uang untuk modal biar bisa kerja dapat proyek, dan si istri dengan tulus iklas dan bahkan rela menggadaikan rumah yg dia miliki dan beli sebelum berumah tangga demi bantu modal si suami yg dicintainya itu, namun ternyata si suami sekongkol dengan pihak keluarganya dia untuk menipu dan manfaatin si istri ini, dan si suaminya itu sudah selingkuh dengan 3 wanita malah, dan sedihnya ke tiga wanita selingkuhan suaminya ini, malah ngirim foto2 mesranya ke pihak istri, disuruh jangan ganggu pacar nya, ketika si istri bilang, dia istri sahnya, malah bilang kalo suaminya itu selalu mengaku lajang dan ada juga yg ngaku sudah lama cerai dari istrinya.. Jadi si sitri sudah cukup bukti kuat untuk menuntut cerai dari si suami bejatnya itu.
Pertanyaan nya sekarang, apakah si wanita istrinya ini harus terus bertahan dengan lelaki bejat, penipu dan pembohong besar itu ? Apakah dia harus bertahan terus.. ?? Bukankah CERAI lebih baik bagi dia, agar dia tidak sakit dan stress memikirkan suaminya yang bejat itu ?
karena terkadang kita sangat mudah menghakimi orang lain yang bercerai, meski kita sebenarnya tidak tau percis apa yg dialami dari mereka. Hanya orang yang sudah memiliki pengelaman pahit yang serupa memang yang bisa memahami ini dan tidak mudah menghakimi orang lain yang bercerai.
-
28 April 2019
kita liat casenya.. jgn terlalu gampang menilai apalagi menghakimi org yg berada di ujung tanduk atau yg sdh ber cerai. Hukum Tuhan itu bukan dr soal perceraian saja.. seseorang memutuskan utk berpisah ato bercerai tentu sdh di pikirkan dan pastinya sdh sangat tidak tahan dgn kondisi yg dialami dan pastinya mereka berdoa dululah minta ijin sama Tuhan sebelum melakukan tindakan.
BETTY084 tulis:
Copas
CERAI, MASALAH SELESAI?
#PernikahanKristen
#Perceraian
1. Dalam semua kasus Pasutri - pasangan suami-istri yang mau cerai, hampir semua mengatakan kepada saya bahwa itulah yang terbaik.
2. Berbagai alasan diberikan mendukungnya. Demikian juga, ketika mau menikah lagi, selalu mengatakan alasan-alasan yang kelihatan bagus. Jadi jangan heran, juga tidak perlu kecewa ketika pak Ahok seperti sedang di atas angin dan menikmati 'berkat'.
3. Namun dalam kenyataannya, beberapa pasangan mengatakan bahwa setelah menjalani perceraian tsb, dia menyesal. Ternyata, timbul masalah baru yang tidak terbayangkan sebelumnya. "Sekiranya, bisa kembali, lebih baik menderita bersama pasangan dan anak-anak dari pada seperti sekarang ini", demikian keluh seseorang.
4. Mengapa bisa merasa nikmat di awal tetapi menyesal kemudian? Maklum, karena dia belum mengalami badai topan akibat keputusan tsb. Tetapi setelah menjalaninya bertahun- tahun, baru dia rasakan realita penderitaan itu.
5. Karena itu, jika ada di antara Anda yang mau cerai, maka silakan batalkan niat itu, juga niat mau menikah lagi.
Mengapa? Saya mau memberikan beberapa alasan praktis.
Pertama, Anda tidak seorang diri. Ketika Anda bermasalah, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri, semua pasutri mengalami masalah dalam keluarga: cekcok, kucok (kurang cocok), dll.
Kedua, kita juga perlu meyakini (mengimani) tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi (1Kor 10:13)
Ketiga, jika anda merasa tidak sanggup untuk mengatasi masalah tsb, berserahlah kepada Tuhan Yesus (Roma 8:28). Mari kita ingat, Dia yang telah menghadiri pernikahan bermasalah di kota Kana (Yohanes 2), Dia sanggup mengerjakan mukjizatNya ketika terjadi masalah ketika itu. Hal yang sama terjadi dalam keluarga masa kini. Itulah yang saya saksikan. Tidak sedikit keluarga yang membatalkan rencana perceraiannya, sungguh diberkati Tuhan. Ruang sangat terbatas untuk mengisahkan kisah nyata.
Saya sebut satu contoh saja. Seorang ibu merasa keberatan dengan sikap saya yang menolak rencananya bercerai. Dia menyampaikan bahwa dia sudah tidak kuat. Selain karena KDRT ternyata suaminya juga sudah memiliki simpanan lain. Saya dengan tegas menyampaikan perintah Firman Tuhan yg melarang bercerai kecuali oleh kematian.
Keempat, jadi sesungguhnya perceraian merupakan hak prerogative Allah. Yang lain tidak boleh melakukannya (Mat.19:6). Hal itu dilakukan Allah melalui kematian. Lalu, saya memberikan nasehat praktis kepada ibu di atas. Berdoalah seperti ini: "Bapa, bawalah suamiku kembali ke sisiku. Tetapi jika hal itu tidak mungkin terjadi, bawalah dia ke sisiMu".
Singkat cerita, nasehat itu dilakukannya. Setahun kemudian, suaminya mengalami penyakit ginjal parah! Akibatnya, suami tidak bisa bekerja, tidak menghasilkan uang dan... ditolak istri mudanya! Suami kembali ke istri pertama...Kemudian dengan kasih sayang dari istri yang siap menerimanya, keluarga ini rukun kembali bersama anak-anaknya.
Kelima. Dengan melihat hal di atas, kita harus menjauhkan diri dari perceraian, karena tindakan itu melanggar Firman Allah. Itu juga menghentikan pengharapan kita kepada Allah. Dia yang telah mengerjakan banyak mukjizat dalam banyak keluarga, Dia juga sanggup mengerjakan mukjizat dalam setiap Pasutri bermasalah. Semoga.
-
28 April 2019
tepat sekali. 👍
ANITA089 tulis:
Engga menafkahi istri dan meminta2 uang/harta yg menjadi milik istri jg termasuk KDRT keuangan. Apalagi kalo uang/harta istri dipake suami utk membiayai hidupnya dng wanita lain. Dlm hal ini, memang perceraian seharusnya diperbolehkan. Jika pernikahan ini terus dilanjutkan, kasihan sekali istrinya dan (kalo ada) anak2nya yg menderita krn kehabisan uang terus2an.
Org yg menghakimi itu org awam. Tapi nanti kalo mrk sendiri mengalami KDRT, perselingkuhan bertubi2 barulah mrk sadar bhw mungkin pernikahan itu ga bs dipertahankan lg. Jadi, mrk perlu mengalaminya sendiri dulu baru bs ngomong ke kamu,"Kamu benar loh."
-
28 April 2019
Sebenarnya bertahan atopun bercerai itu tergantung bagaimana memahami sebuah pernikahan dan janji suci itu.
memahami dengan benar sebuah janji suci pernikahan menolong kita untuk bisa mengambil sebuah keputusan yang baik.
28 April 2019 diubah oleh ELISA859
-
28 April 2019
tepat sekali
ANNY595 tulis:
Terimakasih untuk saran-saran baiknya. 🙏
Idealnya memang seperti itu, dan puji Tuhan jika kasus sudah dapat diatasi dengan saran idealis, berarti memang kategori kasus simple 👍
Tapi untuk beberapa kasus langka, akan tidak tepat diatasi dengan saran idealis, karena setiap manusia pasti sudah melakukan pertimbangan matang dan pergumulan dalam doa, disertai dengan saran dari berbagai pihak terkait kemanusiaan dan keagamaan, ketika memutuskan mengambil keputusan tertentu terkait keberlangsungan hidupnya. Jadi pastinya jika keputusan diambil itu sudah jalan terbaik. 😇
Akhir kata, Don't judge people by their marital status, because we never know what they actually experienced. 😇
-
28 April 2019
sudah cukuplah dan trauma pun kini masih tersisa, jadi udah gak mau komen2 apapun lagi disini, yg pasti hanya org yg sdh mengalami nya yg bisa paham, kalo mereka tdk pernah mengalami dan keluarga bahagia memiliki suami /istri yg baikt, maka merka hanya akan selalu bilang tdk boleh cerai, cerai itu hal yg dibenci Tuhan.. bla... bla.. bla.. tanpa memikirkan bagaimana perasaan yg mengalami, bagaimana mereka tersiksa dan berjuang sampai titik terakhir dan akhirnya keputusan bercerai yg terbaik. Jadi biarlah mereka dgn pola pikir mereka, dan hanya Tuhan yg berhak menilai, menghakimi dan lebih tau apa yg dirasakan orang2 yg jadi korban perceraian.
tidak akan pernah ada ujungnya diskusi ini, akan selalu ada saja yg beranggapan negatif kalo sdh melihat orang yg cerai, biarkan lah mereka dgn anggapan mereka, audaht cukup cape dgn diskusi dgn topik ini. Semoga yg blom pernah menikah dapat pasangan yg setia dan baik-baik, yg sudah menikah smoga langgeng, dan yg mengalami perceraian, semoga luka dan kepahitan cepat berlalu dan bangkit kembali.
-
28 April 2019
Jujur saja thread ini memunculkan banyak farisi2 yg lebih mengutamakan kitab2 yg cocok dengan situasi hidupnya dan mengabaikan inti keseluruhan kitab adalah kasih Tuhan.seram lah pokoknya😁😁😁😁
Mereka lupa ayat2 ketika Tuhan Yesus bertemu dgn wanita samaria dan wanita yg berzinah dan apa yg dilakukan Tuhan terhadap.mereka.😁😁
ROSE184 tulis:
sudah cukuplah dan trauma pun kini masih tersisa, jadi udah gak mau komen2 apapun lagi disini, yg pasti hanya org yg sdh mengalami nya yg bisa paham, kalo mereka tdk pernah mengalami dan keluarga bahagia memiliki suami /istri yg baikt, maka merka hanya akan selalu bilang tdk boleh cerai, cerai itu hal yg dibenci Tuhan.. bla... bla.. bla.. tanpa memikirkan bagaimana perasaan yg mengalami, bagaimana mereka tersiksa dan berjuang sampai titik terakhir dan akhirnya keputusan bercerai yg terbaik. Jadi biarlah mereka dgn pola pikir mereka, dan hanya Tuhan yg berhak menilai, menghakimi dan lebih tau apa yg dirasakan orang2 yg jadi korban perceraian.
tidak akan pernah ada ujungnya diskusi ini, akan selalu ada saja yg beranggapan negatif kalo sdh melihat orang yg cerai, biarkan lah mereka dgn anggapan mereka, audaht cukup cape dgn diskusi dgn topik ini. Semoga yg blom pernah menikah dapat pasangan yg setia dan baik-baik, yg sudah menikah smoga langgeng, dan yg mengalami perceraian, semoga luka dan kepahitan cepat berlalu dan bangkit kembali.
28 April 2019 diubah oleh LINDA299
-
28 April 2019
Katakanlah mereka2 yang bercerai di thread ini adalah orang2 berdosa krn melanggar perintah Tuhan tentang perceraian.dimana mereka bercerai karena kdrt.walopun sebenarnya dibalik kdrt itu rata2 laki2 pada berzinah diluar hanya saja sgt terselubung sehingga dipengadilan tidak bisa dibuktikan krn tidak ada bukti penggerebekan,video,foto bagi sebagian besar kasus.hanya sedikit yg ketahuan selingkuh,sehingga yg dikemukakan di pengesahan perceraian adalah kasus kdrt.
Tapi sebelum kita menanggapinya dengan arah menghakimi hendaklah kita semua sadar jika Tuhan mengampuni dosamu yg pernah mencuri,berdusta,mengingini sesama,tidak menghormati orang tua dan segudang daftar dosa2mu,ada baiknya kita melihat dari kacamata kasih.
Yoh.8:1-11Jelas dalam Alkitab ada kisah dimana Wanita berzinah yg hendak dilempari batu oleh orang2 sok suci di bela oleh Tuhan.Yoh.8:1-11 adalah pekerjaan ahli2 taurat dan orang farisi.
Matius 19:1-19 juga adalah kelakuan orang farisi tentang perceraian dengan maksud mencobai Tuhan Yesus.
1.Ahli taurat menyelesaikan kasus dengan peraturan dan hukuman
2.Tuhan Yesus menyelesaikan kasus dengan kasih dan pengampunan.
Jika Tuhan sampai sekarang menyelesaikan kasus dengan hukuman maka tidak ada satupun yg bakal lolos dr hukuman.
Apakah dengan mengasihi lalu Tuhan Yesus membatalkan perintah?sama sekali tidak.tetapi justru dalam matius 19:12 Tuhan Yesus memperberat alasan perceraian boleh dilakukan jika pasangan berzinah .supaya para ahli taurat,org farisi zaman dulu dan sekarang tidak sembrono menceraikan istri2nya hanya karena tergoda kecantikan wanita lain dan nafsu2 dunia.bacalah kitab2 para nabi 400 tahun sebelum Yesus berinkarnasi ke dunia bagaimana pola hidup bamgsa israel.
Karakter ahli taurat dan farisi yg suka menghukum tidak bakal jauh dari kebunglonan perilaku.Tuhan tau itu.
So....mari kita mengikuti karakter,tindakan Yesus.bukan mengikuti karakter dan tidakan ahli taurat dan farisi.
Jika kita2 menyelesaikan kasus dengan kasih bukan berarti kita membatalkan "perintah".
Saya percaya Tuhan yg maha tau,akan mengampuni orang bercerai sama seperti anda2 yg berbohong pun diampuni.
Lalu kemudian anda pasti bilang.sudah tau Firman Tuhan masih dilanggar.ya...
Samalah...sudah tau hukum taurat jangan berdusta masih dilanggar juga.
Perbedaan anya kami jatuh bangun dalam ketidak berdayaan,dalam keadaan terpaksa bahkan mempertaruhkam nyawa jatuh bangun mempertahan pernikahan demi mentaati perintah Tuhan hingga sampai pada titik tidak mampu dan Tuhan sudah berkali2 mengetuk pintu hati suami supaya berubah namun malah sibuk menambah kunci pintu dan mengeraskan hati bukan membuka .lantas apakah dengan bercerai setelah pupus harapan menjadi dosa seumur hidup?
Kami bercerai hanya sekali,situ berdusta beribu kali.kl anda tersinggung ya seperti itulah persaan kami.
Yg berfikir demikian mari merenungkan seringkali melakukan dosa berbohong hanya dgn alasan2 ringan saja,bahkan hanya utk mencapai kesenangan tertentu saja.
Alkitab mencatat :Yesus selalu mengecam para farisi dan ahli taurat yg sok suci dan selalu mengasihi org2 yg lemah,menderita.
Mari mengasihi,membahas solusi dgn kasih.
28 April 2019 diubah oleh LINDA299
-
28 April 2019
Maleakhi 2:16
Sebab Aku membenci perceraian,Firman YHWH TUHAN israel,juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan,Firman Tuhan semesta alam.maka jagalah dirimu dan jangan lah berkhianat.
Meskipun Tuhan Yesus tidak membahas soal kekerasan dalam Rumah tangga tetapi Firman Tuhan di kitab maleakhi jelas Tuham membencinya,dan Tuhan Yesus tidak pernah membatalkan ayat tersebut.
Efesus 5:22-31 adalah perintah yang harus di janjikan untuk dilakukan KEDUA belah pihak.
1.istri harus menghormati suami
2.suami harus mengasihi istri
Dalam hal inilah suami istri dipersatukan Tuhan.
Jika suami tidak mengasihi tidak mengasihi istri pada hakikatnya dia telah menceraikan istri krn telah melanggar perjanjian kudus.
Peletakan tangan pendeta adalah sebagai pengukuhan dan saksi perjanjian itu dihadapan Tuhan dan manusia.bahwa pendeta menyaksikan dan memberkati keduanya untuk melakukan perjanjian itu.
Namun secara lahiriah ketika kita menceraikan suami secara hukum krn kdrt maka kitalah yg dianggap berdosa,sedangkan hukum sipil adalah pengesahan secara sipil bukan secara iman kristen.padahal suami yg kdrt lah yg menceraikan istri secara hakiki dengan alasan keinginan dari diri sendiri tanpa penyebab bahwa istri berzinah dan merekalah yang berdosa.
Singkat kata perceraian yg dilakukan oleh wanita dgn alasan kdrt adalah hanya pengesahan secara sipil,sedangkan secara iman Kristen sipria yg menceraikan dgn pelanggaran perjanjian ikatan nikah dihadapan Tuhan dan manusian.
Paham???
-
28 April 2019
setuju banget dengan semua penjelasan sis Linda.. 👍, kalo saya pribadi sudah malas menanggapi orang 2 yang sok suciy, sok lebih paham firman Tuhan, sok paling benar, lebih baik saya abaikan saja, karena hanya saya dan Tuhan yang tau bagaimana sebenarnya dan hanya Tuhan yg berhak menghakimi saya, kalo ada manusia yg menghakimi, merendahkan, dan berpikir negatif sama org yg pernah cerai, yg bilang gak taat firman Tuhan atau apalah itu sampai panjang banget, biarlah itu urusan Tuhan yg menegur mereka.. capek kalo harus debat mulu sama mereka.. bisa bangkit dan melanjutkan hidupku itu sudah sangat bersyukur pada Tuhan.
-
28 April 2019
Klu menurut saya...
Perceraian itu pilihan...
Setia smp mati jg pilihan...
Kcuali ditinggl mati...blh dan berhak nikah lagi...
Tp klu msh hidup suami/istri cerai kata Tuhan sih hidup dlm zinah..
Paulus mngijinkn perceraian krn kekerasan hati jemaat terpaksa di ijinkan...
Emang pilihan tuk hidup menderita dgn psangn yg menyakitkn..atau bubar mencari posisi wenak...
Yesus aja menderita smp mati
Mngapa kt tdk bljr menerima pasangn2 yg diluar kehendk kt...
So lbh bae takut Tuhan drpd menghindari penderitaan sesaat...
🙏🙏🙏🙏🙏Tuhan memberkati
-
28 April 2019
Kalimat "Emang pilihan tuk hidup menderita dengan pasangan yang menyakitkan..atau bubar mencari posisi wenak" rasanya kok bagaimana ya... yang pasti harus diakui ambang batas seseorang dapat menerima tekanan itu berbeda-beda. Satu stressor meskipun sama bisa menimbulkan pengaruh yg berbeda pada masing2 orang yg berbeda pula. Saya pernah bertemu dengan seorang wanita yg kalau suaminya marah mengancam pakai benda tajam. Dan sangat sering suaminya lakukan hal tsb, ada juga yg dengan kekerasan fisik lainnya. Saya pribadi bisa memahami saat pilihan berpisah itu dijatuhkan dan tentunya bukan hanya sekedar mempertimbangkan 'mencari posisi wenak'. Pastilah tidak mudah bagi seseorang untuk menjatuhkan pilihan itu. Apalagi bila agama melarangnya.
TESA836 tulis:
Klu menurut saya...
Perceraian itu pilihan...
...So lbh bae takut Tuhan drpd menghindari penderitaan sesaat...
🙏🙏🙏🙏🙏Tuhan memberkati
28 April 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
28 April 2019
Jujur sis.....membaca kalimat2nya menyeramkan.....😁😁😁😁
KATHARINA781 tulis:
Kalimat "Emang pilihan tuk hidup menderita dengan pasangan yang menyakitkan..atau bubar mencari posisi wenak" rasanya kok bagaimana ya... yang pasti harus diakui ambang batas seseorang dapat menerima tekanan itu berbeda-beda. Satu stressor meskipun sama bisa menimbulkan pengaruh yg berbeda pada masing2 orang yg berbeda pula. Saya pernah bertemu dengan seorang wanita yg kalau suaminya marah mengancam pakai benda tajam. Dan sangat sering suaminya lakukan hal tsb, ada juga yg dengan kekerasan fisik lainnya. Saya pribadi bisa memahami saat pilihan berpisah itu dijatuhkan dan tentunya bukan hanya sekedar mempertimbangkan 'mencari posisi wenak'. Pastilah tidak mudah bagi seseorang untuk menjatuhkan pilihan itu. Apalagi bila agama melarangnya.
TESA836 tulis:
Klu menurut saya...
Perceraian itu pilihan...
Setia smp mati jg pilihan...
Kcuali ditinggl mati...blh dan berhak nikah lagi...
Tp klu msh hidup suami/istri cerai kata Tuhan sih hidup dlm zinah..
Paulus mngijinkn perceraian krn kekerasan hati jemaat terpaksa di ijinkan...
Emang pilihan tuk hidup menderita dgn psangn yg menyakitkn..atau bubar mencari posisi wenak...
Yesus aja menderita smp mati
Mngapa kt tdk bljr menerima pasangn2 yg diluar kehendk kt...
So lbh bae takut Tuhan drpd menghindari penderitaan sesaat...
🙏🙏🙏🙏🙏Tuhan memberkati
-
28 April 2019
Kalau menurut saya dari sisi rasa kemanusiaan kalau terjadi kdrt trus duit istri diambil oleh suami untuk selingkuh ini bener2 parah karakter sipria tsb wkwkwkwkwk kayak sinetron diindosiar, ya gpp cerai jika karena terpaksa jika memang sudah didoakan dan konseling ke bapak pendeta untuk masalah yg terjadi, tapi jangan kawin lagi dulu sebelum sipria itu mati, karena TY pernah berkata dan dicatat di alkitab orang yg bercerai dan kawin lagi itu berzinah seumur hidupnya bersama pasangan barunya...
-
28 April 2019
Mana ayat nya orang yang bercerai dan menikah lagi berdosa seumur hidup?
Roma 7:2-3?....
RUSTON812 tulis:
Kalau menurut saya dari sisi rasa kemanusiaan kalau terjadi kdrt trus duit istri diambil oleh suami untuk selingkuh ini bener2 parah karakter sipria tsb wkwkwkwkwk kayak sinetron diindosiar, ya gpp cerai jika karena terpaksa jika memang sudah didoakan dan konseling ke bapak pendeta untuk masalah yg terjadi, tapi jangan kawin lagi dulu sebelum sipria itu mati, karena TY pernah berkata dan dicatat di alkitab orang yg bercerai dan kawin lagi itu berzinah seumur hidupnya bersama pasangan barunya...
-
28 April 2019
LINDA299 tulis:
Mana ayat nya orang yang bercerai dan menikah lagi berdosa seumur hidup?
Roma 7:2-3?....
RUSTON812 tulis:
Kalau menurut saya dari sisi rasa kemanusiaan kalau terjadi kdrt trus duit istri diambil oleh suami untuk selingkuh ini bener2 parah karakter sipria tsb wkwkwkwkwk kayak sinetron diindosiar, ya gpp cerai jika karena terpaksa jika memang sudah didoakan dan konseling ke bapak pendeta untuk masalah yg terjadi, tapi jangan kawin lagi dulu sebelum sipria itu mati, karena TY pernah berkata dan dicatat di alkitab orang yg bercerai dan kawin lagi itu berzinah seumur hidupnya bersama pasangan barunya...
Kmu baca baik2 kata2 sya, berzinah seumur hidup selama hidup dengan laki barunya lain cerita dengan pasangan yg meninggal...
Orang yg berdosa seumur hidup itu jika menghujat Roh kudus dia tdk akan diampuuni didunia ini ataupun didunia yg akan datang...
Sy malas berdebat. Percuma sy kasih tau ayatnya kalau dasar nya tdk menerima dengan hukum2 Tuhan dan memang berkeinginan mau menikah lagi...
UmatKu binasa karena kurang pengenalan akan Firman Tuhan...
28 April 2019 diubah oleh RUSTON812