lebih suka wanita karier atau ibu rumah tangga?
-
7 September 2015
kalo saya pribadi punya kerinduan untuk sama-sama menjalankan usaha, saya sebagai suami sekaligus sebagai manager perusahaan dan istri sebagai bendahara perusahaan, untuk urusan pekerjaan rumah tangga ada pegawai yg mengerjakan, demikian juga untuk bagian logistik dan produksi ada karyawan yang menanganinya.
terus minimal 1 minggu sekali diadakan persekutuan doa dengan para staff dan karyawan.
-
7 September 2015
HENI141 tulis:
jawabannya bijak smua yach... malah makin galau akunya, hahaha...
Dr pengalaman aku, punya anak dan bekerja itu dilematis pake bingit. Gw inget jaman2 anak masih asi eksklusif padahal dia diluar kota, dan aku seminggu sekali harus pulang buat anter asi perahan. Dan di kreta balik jakarta tuch air mata udah seember kalik ya...
Klo ditanya hati nurani, ak pengen fokus jadi ibu rumah tangga di usia emas anakku. Tapi sbg suami harus tau juga, bahwa wanita yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga itu berarti, dia rela melepaskan pendidikannya yang tinggi, karirnya yang cemerlang... merendahkan diri untuk menghebatkan suami dan anaknya.
Nach disitu suami kadang tidak siap (kadang loh ya aku bilang). Merasa bahwa menjadi ibu rumah tangga itu tidak bekerja, jd lebih bisa istirahat. Padahal jadi ibu rumah tangga itu capek, 24jm tanpa digaji.
Klo jadi ibu rumah tangga emng ga di gaji,yg di gaji itu pembantu rumah tangga
Hehehe,,kiding
-
7 September 2015
Memang Suami kepala keluarga dimana istri harus menurut dgn suami tp sisi lain Suami harus mengasihi istri...jadi utk masalah ini harus ada kerjama dan kompromi keinginan antara masing2, dimana keputusan akhir ada di suami.
Suami istri berdoa dulu lalu rembukan dengan baik. Stelah didapatkan keputusan akhir, lakukan sebagai komitmen bersama. Jika seandainya ada hasil yg kurang baik di dalam prosesnya, masih bisa dibicarakan lagi, jangan dipendam...tapi dibicarakan baik2.
-
7 September 2015
ilmunya cuma ada di dalam compromise n balance.. itu aja.
-
7 September 2015
sedih membaca hasil survey nya..
AFRIDA606 tulis:
Berdasarkan hasil survey saya dikota2 besar Banyak pria berfikir bahwa wanita karir itu seratus persen krna keinginannya sendiri. Padahal gak semua lohhh... Sebenarnya banyak juga ibu2 yang gak tega ninggalin anaknya di rumah untuk bekerja, tapi ini karena "KETIDAK - PERCAYAAN" si wanita kalau suaminya mampu memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangganya...
-
7 September 2015
prihatin juga baca survey nya sist @AFRIDA 606.
Namun hidup kita bukan-kah berdasarkan IMAN, bukan survey Bang @Flemming
Kalau sudah menikah & punya anak2 aja ngak saling mempercayai hehehe...Halleluyah ajah
FLEMMING786 tulis:
sedih membaca hasil survey nya..
7 September 2015 diubah oleh RARA477
-
7 September 2015
Siap Komandan@ALFYNO.
ALFYNO089 tulis:
bagi saya tidak masalah wanita berkarier ,tetapi harus diseimbangkan antara karier dan pekerjaan rumah tangga yang menjadi hakekat seorang ibu.
-
7 September 2015
menjadi WANITA KARIER dan IBU RUMAH TANGGA pada prinsipnya sama yakni "PENGABDIAN DIRI."
BERKARIER berarti mengabdikan diri pada "tuan" yang menggaji, dan MENJADI IBU RT berarti mengabdikan diri pada "tuan" kepala keluarga.
dalam hal pengabdian diri, Tuhan Yesus berkata :"Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan,.Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain." (Matius 6 : 24)
hal itu bukan berarti bahwa wanita (khususnya) tidak boleh berkarier setelah menikah, namun perlu dipikirkan dan direnungkan masalah "lebih" dari perkataan Tuhan Yesus tersebut.
supaya tidak terjadi permasalah dikemudian hari, alangkah baiknya sebelum memutuskan untuk menikah, diambil kesepakatan bersama bahwa setelah menikah si wanita akan tetap berkarier atau fokus menjadi ibu rt.
solusi terbaiknya adalah membangun usaha yang dikelola bersama (suami-istri) jadi kedua "tuan" dipersatukan dan ditangani/dijalankan bersama, sehingga tidak ada lagi kata "lebih" dari perkataan Tuhan Yesus tersebut diatas.
mohon maaf mbak HENI bukan bermaksud menggurui/mengkotbahi Anda, ini sekedar tanggapan dari topik yang Anda tulis, semoga dapat menjadi bahan perenungan supaya tidak mengalami kegagalan ke 2 dalam berumah tangga.
Tuhan Yesus dan Roh Kudus menyertai dan memberkati senantiasa.
-
8 September 2015
piye to mbak......la kok malah makin galau......
HENI141 tulis:
jawabannya bijak smua yach... malah makin galau akunya, hahaha...
Dr pengalaman aku, punya anak dan bekerja itu dilematis pake bingit. Gw inget jaman2 anak masih asi eksklusif padahal dia diluar kota, dan aku seminggu sekali harus pulang buat anter asi perahan. Dan di kreta balik jakarta tuch air mata udah seember kalik ya...
Klo ditanya hati nurani, ak pengen fokus jadi ibu rumah tangga di usia emas anakku. Tapi sbg suami harus tau juga, bahwa wanita yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga itu berarti, dia rela melepaskan pendidikannya yang tinggi, karirnya yang cemerlang... merendahkan diri untuk menghebatkan suami dan anaknya.
Nach disitu suami kadang tidak siap (kadang loh ya aku bilang). Merasa bahwa menjadi ibu rumah tangga itu tidak bekerja, jd lebih bisa istirahat. Padahal jadi ibu rumah tangga itu capek, 24jm tanpa digaji.
-
9 September 2015
Selalu galau nih..
HENI141 tulis:
jawabannya bijak smua yach... malah makin galau akunya, hahaha...
Dr pengalaman aku, punya anak dan bekerja itu dilematis pake bingit. Gw inget jaman2 anak masih asi eksklusif padahal dia diluar kota, dan aku seminggu sekali harus pulang buat anter asi perahan. Dan di kreta balik jakarta tuch air mata udah seember kalik ya...
Klo ditanya hati nurani, ak pengen fokus jadi ibu rumah tangga di usia emas anakku. Tapi sbg suami harus tau juga, bahwa wanita yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga itu berarti, dia rela melepaskan pendidikannya yang tinggi, karirnya yang cemerlang... merendahkan diri untuk menghebatkan suami dan anaknya.
Nach disitu suami kadang tidak siap (kadang loh ya aku bilang). Merasa bahwa menjadi ibu rumah tangga itu tidak bekerja, jd lebih bisa istirahat. Padahal jadi ibu rumah tangga itu capek, 24jm tanpa digaji.
-
9 September 2015
Haleluyah..
RARA477 tulis:
prihatin juga baca survey nya sist @AFRIDA 606.
Namun hidup kita bukan-kah berdasarkan IMAN, bukan survey Bang @Flemming
Kalau sudah menikah & punya anak2 aja ngak saling mempercayai hehehe...Halleluyah ajah
-
9 September 2015
Miris memang. Saya coba tanya beberapa teman2 saya yang sudah menikah dan punya anak dari berbagai latar belakang agama dan suku. Jawaban mereka yakni:
"Mau gimana lagi? kalau gak begitu, gaji suami gak cukup".
Mungkin Ada benarnya karna Konteks nya adalah hidup di Kota Besar yang semuanya serba mahal. Karena naluri seorang ibu pasti tidak akan pernah tega meninggalkan anaknya kecuali terpaksa. Saya sih bicara ttg kasus2 yang ditemui dilapangan. Cuma buat gambaran aja.
Saya pribadi belum punya gambaran akan jadi apa dan bagaimana. Serahin ke Tuhan ajaFLEMMING786 tulis:
sedih membaca hasil survey nya..
-
9 September 2015
Ada baiknya salah satu berstatus PNS, karena ada banyak tunjangan, iya kan?
AFRIDA606 tulis:
Miris memang. Saya coba tanya beberapa teman2 saya yang sudah menikah dan punya anak dari berbagai latar belakang agama dan suku. Jawaban mereka yakni:
"Mau gimana lagi? kalau gak begitu, gaji suami gak cukup".
Mungkin Ada benarnya karna Konteks nya adalah hidup di Kota Besar yang semuanya serba mahal. Karena naluri seorang ibu pasti tidak akan pernah tega meninggalkan anaknya kecuali terpaksa. Saya sih bicara ttg kasus2 yang ditemui dilapangan. Cuma buat gambaran aja.
Saya pribadi belum punya gambaran akan jadi apa dan bagaimana. Serahin ke Tuhan aja
-
9 September 2015
FLEMMING786 tulis:
Ada baiknya salah satu berstatus PNS, karena ada banyak tunjangan, iya kan?
Itu depend sih ya...
Ada beberapa Wanita memilih pria yg mapan, dan ada juga pria yg memilih wanita yang PNS supaya punya waktu untuk keluarga. Dan itu hak tiap orang menentukan kriteria pasangan hidupnya.
Tapi semoga gak semua, kalau gak bisa dipastikan cewe yg krja diproyek seperti saya gak ada yg mau. hahhahahahha
-
9 September 2015
buatku sama aja kalo wanita karir jgn lupa juga sama keluarganya juga...GBU
-
9 September 2015
mosok sih gak ada yg mau non AFRIDA?
kan sudah punya pengalaman kerja di proyek, gimana kalau calon suaminya punya proyek sendiri terus non AFRIDA yang pegang admin dan keuangannya, jadi tidak lagi mengabdikan diri pada proyek orang/instansi lain dan tetap bisa mengamalkan ilmu dan pengalaman kerja sambil menjadi ibu rt yg baik
AFRIDA606 tulis:
Itu depend sih ya...
Ada beberapa Wanita memilih pria yg mapan, dan ada juga pria yg memilih wanita yang PNS supaya punya waktu untuk keluarga. Dan itu hak tiap orang menentukan kriteria pasangan hidupnya.
Tapi semoga gak semua, kalau gak bisa dipastikan cewe yg krja diproyek seperti saya gak ada yg mau. hahhahahahha
-
9 September 2015
Foto foto proyek nya ya gak usah ditampilin dulu dek..
Cukup foto foto feminim nya saja dulu dipasang.
AFRIDA606 tulis:
Itu depend sih ya...
Ada beberapa Wanita memilih pria yg mapan, dan ada juga pria yg memilih wanita yang PNS supaya punya waktu untuk keluarga. Dan itu hak tiap orang menentukan kriteria pasangan hidupnya.
Tapi semoga gak semua, kalau gak bisa dipastikan cewe yg krja diproyek seperti saya gak ada yg mau. hahhahahahha
-
9 September 2015
kalau bisa jadi wanita karier dan ibu rumah tangga,itu luar biasa,tp pasti hasilnya kurang maksimal....
Pasti ada aja kita melewatkan moment2 anak kita tumbuh kembang.
pada akhirnya si ibu harus memilih salah satu,mana yang lebih prioritas. Ngurus anak,atau ngurus kerjaan,dengan pertimbangan masing2 sesuai situasi dan kondisi keluarga.
-
11 September 2015
DAMAS641 tulis:
mosok sih gak ada yg mau non AFRIDA?
kan sudah punya pengalaman kerja di proyek, gimana kalau calon suaminya punya proyek sendiri terus non AFRIDA yang pegang admin dan keuangannya, jadi tidak lagi mengabdikan diri pada proyek orang/instansi lain dan tetap bisa mengamalkan ilmu dan pengalaman kerja sambil menjadi ibu rt yg baik
Saya tau habit nya pria2 yg bekerja 1 profesi sama saya... hehehhe... Jadi kyknya mau cari yg beda profesi deh...
11 September 2015 diubah oleh AFRIDA606
-
11 September 2015
FLEMMING786 tulis:
Foto foto proyek nya ya gak usah ditampilin dulu dek..
Cukup foto foto feminim nya saja dulu dipasang.
Jarang ada mas bro.. hehehehe.... Maaf kalau foto2nya mengganggu pandangan anda
11 September 2015 diubah oleh AFRIDA606
-
11 September 2015
tergantung ke sepakatan bersama waktu awalnya mau nikah...
dan harus bisa terima konsekwensinya.......
HENI141 tulis:
hai.... mau nanya pendapat kalian nich,
Ketika kalian menikah, kalian lebih memilih mana:
Istri kalian menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga? Sebutin alasannya juga ya
-
11 September 2015
bagus sekali tuh. co n se sama2 kerja, asal jgn domplengi ce nya aj lama2
-
12 September 2015
Jika seorang pria atau wanita sukses meniti, merintis & membangun karir-nya maka tidak sulit baginya untuk meletakkan pondasi, membangun keharmonisan dan meningkatkan kualitas kemesraan sebuah pernikahan bersama pasangan & mendukung komunitas/kegemaran suami/istrinya. Tetap bertahan setia, bercanda tawa, bergerak maju & bermanfaat bagi orang2 di lingkungan-nya, tidak ada kecemburuan atau kecurigaan namun saling mengasihi TUHAN sungguh2.Tidak perlu ada kecemburuan & kecurigaan berlebihan jika sama-sama saling menghormati & menghargai milik TUHAN. Pasangan Anda adl anugrah sepaket tanggung jawab.
12 September 2015 diubah oleh RARA477
-
12 September 2015
Gak masalah jika dijalani keduanya, asal bisa termanage waktunya, itu bagi pria yg terbuka pola pikirnya, mikir gitu ku denger, klo yg tipe2 posesif agak susah emang, jadi cari pria yg terbuka pola pikirnya ajah, kak, hehe..
-
6 Maret 2016
KIMORA219 tulis:
bagus sekali tuh. co n se sama2 kerja, asal jgn domplengi ce nya aj lama2
nah itu dia kan yg perlu kita kaum wanita waspadai, Sis Kimora.