RENUNGAN MALAM - Kasih Sejati (1 kor 13:1-10)
-
10 September 2015
Apakah dia cocok buatku? Pertanyaan itulah yg sering kita lontarkan kalo mempertimbangkan soal jodoh. Kita menimbang kualitas calon pacar supaya kita gak kecewa di kelak kemudian hari. Tapi pernahkah kita berpikir, ”Apakah aku cocok buat dia?” Apakah kita mempertimbangkan kualifikasi kita sendiri agar memenuhi kebutuhan pasangan kita? Ternyata pertanyaan seperti itu jarang banget kita pikirkan.
Ternyata kita egois banget, yah? Kita beranggapan bahwa diri kita ini udah sempurna, sedangkan pasangan kita masih perlu memperbaiki diri. Kita ngakunya sayang, tapi ternyata lebih memperhatikan apa yg kita inginkan dari pada apa yg diinginkan kekasih kita. Inikah namanya cinta? Cinta yg sesungguhnya tentu saja gak sperti itu.
Cinta adalah memberikan yg terbaik bagi orang yg kita kasihi, bahkan dengan pengorbanan. Cinta sejati memikirkan kepentingan orang yg kita kasihi. Kita bahkan bersedia mengubah keegoisan kita dgn pengertian dan penerimaan. Kita berupaya menjadi pribadi yang lebih baik, sebagai penolong yang suportif bagi kekasih kita. Kita ingin dapat mengerti dan memahami daripada keinginan tuk dimengerti dan dipahami. Kalo selama ini kita masih banyak berantem karna saling menuntut tuk dimengerti - periksa baik2 apakah cinta yg kita berikan ataukah keegoisan yg sedang kita banggakan?
Daripada berfokus pada apa yang harus diubah oleh pasangan kita, yuk kita belajar mengubah apa yg harus diubah dalam diri kita sendiri dulu. So, kalo kita benar2 mencintainya, tentu mulai sekarang kita akan belajar berpikir beda. Berhentilah menuntut dan mulailah berubah. Demikian juga dgn kasih kita kepada Tuhan. Jangan slalu menuntut Tuhan tuk ada bagi kita, tapi renungkanlah juga kapan kita ada bagi Dia. Pikirkan cara tuk menyenangkan hati-Nya, karena Dialah kekasih sejati kita. Apa hal2 yg harus kita ubah dalam diri kita agar kita membuat-Nya tersenyum?
Apakah ada kebiasaan dosa yg harus kita buang, kemalasan yg harus kita singkirkan dan tabiat enggak baik yg bisa melukai hati-Nya? Belajar mencintai dengan cara Allah. Karena kasih itu memberi.
-
10 September 2015
Setuju sekali, daripada byk menuntut pasangan berubah, lebih baik dimulai dari dir sendiri.
-
10 September 2015
Super sekali... Thanks udh ngingetin...
STEVE141 tulis:
Apakah dia cocok buatku? Pertanyaan itulah yg sering kita lontarkan kalo mempertimbangkan soal jodoh.
...
Apakah ada kebiasaan dosa yg harus kita buang, kemalasan yg harus kita singkirkan dan tabiat enggak baik yg bisa melukai hati-Nya? Belajar mencintai dengan cara Allah. Karena kasih itu memberi.
20 Januari 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
10 September 2015
Shalom kak steve..
Jujur aku sering menanyakan ini pd diri sendiri, apa ini bisa disebut ngga PD dan ngga bersyukur atas apa yg Tuhan berikan pd diri kita (selama kita mau berusaha u/ mjd baik dan lebih baik)?
STEVE141 tulis:
Tapi pernahkah kita berpikir, ”Apakah aku cocok buat dia?”
-
11 September 2015
mantap
-
15 September 2015
intinya sih, ga ada manusia yang sempurna saling menerima dan melengkapi disitulah letak kebahagiaannya
-
15 September 2015
-
20 Januari 2020
Matius 11:28 Marilah kepada-Ku , semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu
1Petrus5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Mazmur 121:5 Tuhanlah Penjagamu , Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu
Tawarikh 16:34 – Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Mazmur 9:2 Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib
Amsal 3:24 Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
.
.
Membaca before ModoM Be Blesses