How to make relationship work
-
16 September 2015
Mungkin kelihatannya topik yang saya buat ini tidak pada tempatnya, karena kebanyakan kita disini adalah justru untuk mencari relationship, mencari jodoh, mencari pasangan.
tapi menurut saya, ini adalah topik yang sangat penting sekali, dan terus terang, jarang sekali diajarkan dimana2.. yang ada kebanyakan adalah jurus2 menarik perhatian, jurus2 untuk mencari pasangan, jurus2 untuk bisa mendapatkan pacar, tetapi tidak ada yang mengajarkan bagaimana cara untuk mempertahankan hubungan itu sekalinya dua orang memutuskan untuk jadian.
so, karena saya sendiri juga pernah mengalami rasanya sakit karena kegagalan dalam hubungan, saya akhirnya baru sadar tentang pentingnya topik ini, dan banyak mengevaluasi diri sendiri, belajar dari pengalaman orang lain, mengamati pasangan lain, dan belajar dari banyak membaca buku2 dan artikel2..
baiklah saya akan mencoba untuk share kurang lebih apa2 yang telah saya dapat, semoga bisa berguna buat modal teman2 disini, dan jika mereka beruntung mendapatkan pasangan di sini, mereka juga dapat memperoleh ilmu2 atau tips2 sehingga dapat membuat hubungan mereka lebih langgeng..
-
16 September 2015
ok, tips pertama
Bagaimana cara untuk berkomunikasi secara efektif?
"TALKING STICK"
ada satu teknik yang saya baca dari sebuah buku, bahwa kebanyakan miskomunikasi, atau buruknya komunikasi, akar permasalahannya sebenarnya adalah kurangnya pemahaman antara kedua belah pihak (atau dari banyak pihak, jika partisipan komunikasi lebih dari 2) dan karena kurangnya skill untuk mendengarkan.teknik yang saya ketahui salah satunya adalah "talking stick" atau dalam bahasa indonesia "tongkat bicara"
ini adalah cara berkomunikasi yang biasanya sangat berguna ketika hendak memecahkan sebuah masalah.cara ini harus diinisiatifkan oleh seseorang (tugas anda yang membaca tips ini, jika anda ingin mencoba berkomunikasi secara efektif) yang pertama yang anda lakukan ketika ada masalah yang muncul adalah menenangkan dulu teman bicara anda.. jangan mengambil peran antagonis atau memaksakan teknik ini untuk dilakukan, tapi anda ambil posisi mengalah dulu (apalagi jika masalah ini sudah memicu perdebatan, dan emosi sudah meninggi).. karena apa? jika anda memaksakan teknik ini untuk dilakukan, maka lawan bicara kemungkinan bakal menutup diri duluan.
menenangkan misalnya adalah dengan mengungkapkan seperti ini
"saya menghargai anda, saya ingin memahami anda, saya ingin sekali mendengar penjelasan dan sudut pandang anda tentang masalah ini, bolehkah saya menawarkan sebuah cara, supaya kita dapat lebih baik bisa menyampaikan sudut pandang kita kepada satu sama lain?"dengan melakukan pendekatan awal seperti itu, maka teman bicara anda akan lebih terbuka, karena ia merasa bahwa pemikirannya atau sudut pandang yang ia punya dihargai, bahwa ia mau didengar.. karena satu hal yang sebenarnya sangat umum terjadi, tapi jarang kita pedulikan adalah ungkapan, jika engkau mau seseorang melakukan sesuatu untuk anda, lakukanlah dulu hal itu kepada dia.. jika anda ingin didengarkan, jadilah pendengar yang lebih baik dulu.
nah step kedua adalah dengan menjelaskan ketentuan2 dalam teknik "talking stick"
- anda ambil sebuah obyek, tidak harus sebuah tongkat, tapi bisa barang apa saja, misal boneka yang ada disekitar anda, atau senter, atau apapun.. nah obyek ini, bisa ditetapkan sebagai simbol permamanen sebagai "talking stick" ini sangat berguna misalnya dalam hubungan suami istri, atau pacar, sehingga teknik ini bisa digunakan seperlunya dan sesering mungkin jika salah seorang dari pasangan merasa perlu untuk membicarakan sesuatu
- nah ketentuannya adalah, jika seseorang memegang "talking stick" itu, ia memiliki hak untuk berbicara, menyampaikan apa sudut pandang dia, intinya, ia punya hak untuk didengar dan dimengerti. tugas anda (atau pasangan anda) ketika pasangan anda atau anda memegang "talking stick" itu adalah mendengarkan dan berusaha memahami.. itu saja, tidak ada penghakiman, tidak ada pembelaan, tidak ada rasa untuk menyalahkan, buang dulu jauh2 hal itu, tugas anda hanya satu.. mendengarkan, dan memahami sudut pandang orang yang sedang memegang "talking stick" jika perlu, anda atau pasangan anda bisa bertanya, tapi jangan memotong pembicaraan, tunggu sampai orang yang memegang "talking stick" selesai menyampaikan sesuatu, barulah anda bisa bertanya, dan bertanya yang tujuannya adalah untuk lebih mengerti sudut pandang sang pemegang "talking stick"
- jika kedua belah pihak sudah puas, sang pemegang "talking stick" sudah mengeluarkan sudut pandangnya, dan si pasangannya sudah mengerti sudut pandang sang pemegang "talking stick", maka "talking stick" berpindah tangan, dan peran pendengar dan yang didengarkan berpindah..
- demikian, sehingga masalah dapat dibicarakan dan solusi (harapannya) dapat ditemukan.mengapa teknik "talking stick" ini sangat berguna?
karena komunikasi yang baik, khususnya dalam menyelesaikan masalah, biasanya terhambat dengan yang namanya ketidakpahaman (atau ketidakmauan untuk memahami) sebelum masing2 pihak saling mengerti poin satu sama lain, biasanya kan sudah saling memotong dulu untuk membela diri atau menyalahkan.. teknik ini mengeliminasi kemungkinan itu, sehingga pemahaman sudut pandang kedua belah pihak dapat dimaksimalkan dan solusi tentunya dapat diambil dengan relatif lebih mudah karena masing2 pihak dapat mengerti dahulu bagaimana pemikiran pihak yang lainnya.Semoga bisa membantu
-
16 September 2015
PENTINGNYA FLEKSIBILITAS DALAM SEBUAH RELATIONSHIP
Fleksibilitas.. bukan berarti tidak punya pendirian yah, sangat berbeda dengan itu, pendirian itu sangat penting, karena bagaimanapun juga, itu adalah dasar pijakan untuk bertindak, jika tidak punya pijakan yang baik, ya kemungkinan besar akan gampang goyah..
Fleksibilitas itu maksudnya adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri, kemampuan untuk terkadang bisa memaklumi, untuk bisa "mengalah" jika diperlukan.
karena bagaimanapun juga dalam sebuah relationship (apalagi dalam artian suami istri) adalah hubungan antara 2 orang.. dan kita tahu sendiri kan? 1001 orang, 1001 karakter dan sifat, jika 2 orang bertemu, dipastikan akan terjadi gesekan2 karena ketidakcocokan, ketidaksetujuan, perbedaan pandangan dsb.. bisa anda bayangkan kan skalanya akan berubah seperti apa jika yang dimaksud adalah hubungan suami istri? setiap hari bertemu, serumah, selalu dekat, dan bagaimanapun juga kl berbicara tentang rumah tangga, jika ada masalah ya harus dihadapi, mungkin beda banget jika masih pacaran atau sebatas teman, jika ada masalah masih ada kemungkinan bisa tinggal diabaikan saja kan? toh ga setiap hari ketemu, lama2 juga lupa..
berbicara tentang hubungan suami istri tanpa kefleksibilitasan adalah seperti mempertemukan 2 buah bongkahan batu kedalam sebuah kantong.. pasti karena goncangan2, dua buah batu yang tidak fleksibel itu akan membentur satu sama lain, saling menyakiti, saling mencari salah benar, saling berusaha merubah, saling tidak bisa menerima, yah intinya akar dari perpecahan adalah dari hal2 ini.. dan sesuai dengan pengalaman hidup saya, semakin lama kekakuan itu akan semakin keras dan semakin fragile dengan semakin banyaknya benturan dan gesekan, intinya, semakin ga mau kalah dan semakin ga mau salah..apa sih maksudnya fleksibilitas? fleksibilitas adalah kualitas diri untuk bisa mencoba memahami orang lain, dan dari pemahaman itu, sedikit merubah atau menyesuaikan karakter/pandangan diri sendiri sehingga bisa mengakomodasi perbedaan.. bukan berarti jika ada perbedaan, lantas diri akhirnya jadi plin-plan dan langsung manut yah.. karena itulah saya jelaskan diatas, bagaimanapun juga pendirian itu penting..
dengan adanya kemauan untuk memahami orang lain (atau dalam hal ini suami atau istri atau pasangan) maka akhirnya idealnya bisa tercapai sebuah sinergi, dimana meskipun dua karakter yang berbeda dimasukkan kedalam sebuah kantong, yang terjadi bukanlah benturan atau usaha untuk saling menghancurkan, tetapi adanya sebuah kerjasama harmonis dimana dua orang bisa bersatu walau berbeda dan bisa menghasilkan sesuatu yang lebih hebat dan lebih dahsyat daripada jika sendirian..sering kita dengar kan, kalimat bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh? pernah anda perhatikan jari2 anda? coba anda cuma gunakan jempol anda untuk melakukan kegiatan sehari2.. anda pasti akan frustasi karena tidak bisa melakukan apa2.. palingan cuman bisa mengetik dengan jempol hahaha.. tapi coba anda kombinasikan dengan jari telunjuk saja.. dengan koordinasi yang baik dari otak, maka anda bisa melakukan hal2 yang anda sebelumnya sangat kesulitan untuk anda lakukan.. seperti memegang sesuatu, mengambil sesuatu, mencubit sesuatu, mengangkat sesuatu dsb..
semoga bisa membantu..
-
16 September 2015
Good note bro Bernard
Thanks for sharing yh....16 September 2015 diubah oleh TATA304
-
16 September 2015
bagus skalii
-
16 September 2015
mantap,ini nggak berlaku untuk relationship dengan pacar saja kok,tapi hubungan dengan seluruh orang di sekitar kita :)
intinya 1,kita harus bisa menempatkan diri di segala situasi dan kondisi
Cara untuk menghadapi si A,belum tentu sama dengan menghadapi si B. Pintar2 melihat situasi dan mengambil sikap sih :)