Dibuang Orang, Karena Dianggap Ga Normal
-
24 September 2015
Apa saranmu pd sahabatmu yg diabaikan, tdk didengarkan banyak orang di manapun karena sahabatmu itu cuma jadi pesuruh, pendidikannya ga tinggi, statusnya cerai, wajahnya aneh krn pake kacamata yg bikin dia kelihatan lugu?
Emang sih, sodara2 dia berhasil (ada yg S2, kerjanya keren, cantik, dapet suami mapan. Cuma dia doang yg gagal.
-
24 September 2015
Saran sy, jadilah dirimu sendiri ke arah yang lebih baik.
Sebenarnya yg buat dia diabaikan mungkin bukan pd status atau penampilan fisiknya, tp mungkin ada hal lain, entah krn susah berkomunikasi, tidak bisa beradaptasi atau lainnya.
-
24 September 2015
dibuang orang itu hanya perasaannya saja. setiap org itu istimewa, seperti apapun penampilannya dan apapun pekerjaannya. merasa dibuang, merasa rendah diri, itu penyakit atau gangguan psikologi. perasaan seperti itu ga perlu dan ga sehat.
-
24 September 2015
saran saya sih, mentalnya yg perlu dirubah. pola berpikirnya, cara pandang terhadap dirinya sendiri.
-
24 September 2015
Itu menteri menteri Jokowi ada yang Profesor Doktor, Jenderal, Bos pemilik perusahaan, dsb.
Mereka semua suruhan Jokowi kok dan mereka enggak malu disuruh suruh.
Saran: hidup harus bersyukur dan jadilah sumber berkat dan sukacita apapun profesi dan latar belakang pendidikan kita.
Itu.
Peleming way.
ANITA089 tulis:
Apa saranmu pd sahabatmu yg diabaikan, tdk didengarkan banyak orang di manapun karena sahabatmu itu cuma jadi pesuruh, pendidikannya ga tinggi, statusnya cerai, wajahnya aneh krn pake kacamata yg bikin dia kelihatan lugu?
Emang sih, sodara2 dia berhasil (ada yg S2, kerjanya keren, cantik, dapet suami mapan. Cuma dia doang yg gagal.
-
24 September 2015
Weis siapa yg blg jadi pesuruh...mngkin saja talent dia melayani...dia aja yg krg paham,, yg kalo brcerai sbnernya ga ada yg to the point brkata/brtny kcuali dia sndiri yg mrendahkn sttusnya...
Wajah aneh brarti cb makeover dehh..misal y alis dbuat tmpiln bgus, bibir sring dkasih lipstik biar fresh,gtu aja bs buat tmpiln beda sis..
-
24 September 2015
Be brave & Be Your Self itu adalah prinsip yang selalu aku pegang teguh. Omongan negatif jadikan reference untuk improve (apabila ada yg bisa di improve), dalam artian kita ga menutup mata dan telinga, ga acuh pada lingkungan, dan ga juga buat kita drop/minder. Jangan langsung puas dengan pujian, tapi lebih menyemangati kita untuk semakin positif. Berani keluar dari zona nyaman, cari experience baru.
Nothing can subsitute experience. -
24 September 2015
Saran saya, coba dia lihat kisah hidup Yusuf yang tak dianggap dan dibuang.
Kuncinya, Yusuf matanya tertuju kepada Tuhan, Itulah yg membuat dia dipermuliakan sendiri oleh Tuhan dihadapan saudara-saudaranya.
Tidak dianggap, pendapat tidak didengar itu memang bisa terjadi bahkan diantara keluarga sendiri, seandainya itu terjadi justru itu menunjukkan karakter yg buruk dari saudara / teman/ rekan kerja/ keluarga kita tsb sekalipun pendidikan mereka tinggi. Setinggi apapun pendidikannya, jika tidak bisa menghargai mendapat orang lain yg mgkn pendidikannya jauh dibawahnya, itu adalah kesombongan, lawan dari kasih.
1 Kor 13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sebaiknya janganlah kita bersedih karna kesombongan orang lain terhadap kita, bersedihlah kenapa mereka menjadi sombong / tidak menghargai orang lain?apakah mereka jauh dari Tuhan? jauh dari kasih?
Dunia memang melihat apa yg di depan mata: wajah, rumah, pekerjaan, pendidikan, mobil,dll
tapi Tuhan melihat langsung ke hati manusia....di mata dunia mereka kelihatan terang tapi belum tentu di mata Tuhan, mereka mungkin seperti lilin2 yang padam.
Biarlah kita menjadi lilin2 yang terang di mata Tuhan di dunia yg gelap ini.
ANITA089 tulis:
Apa saranmu pd sahabatmu yg diabaikan, tdk didengarkan banyak orang di manapun karena sahabatmu itu cuma jadi pesuruh, pendidikannya ga tinggi, statusnya cerai, wajahnya aneh krn pake kacamata yg bikin dia kelihatan lugu?
Emang sih, sodara2 dia berhasil (ada yg S2, kerjanya keren, cantik, dapet suami mapan. Cuma dia doang yg gagal.
-
24 September 2015
Paling aku hanya berkata kalau dia itu berharga
-
24 September 2015
JENNY680 tulis:
dibuang orang itu hanya perasaannya saja. setiap org itu istimewa, seperti apapun penampilannya dan apapun pekerjaannya. merasa dibuang, merasa rendah diri, itu penyakit atau gangguan psikologi. perasaan seperti itu ga perlu dan ga sehat.
hai Jenny
mula2 memang kelihatannya seolah2 itu cuma perasaan doang namun setelah berpuluh2 tahun berinteraksi semakin jelas bahwa pengabaian itu terjadi. cara org merendahkan kita kan bisa ketahuan dari: pendapat kita sering dibantah, kita datang ke acara natal eh yg ditanyain oleh sodara bukan kabar kita melainkan kabar adik kita yg lebih populer. adik memang kebetulan dancer dan koreografer, sedang saya....hehehe....di dlm pandangan kerabat setara sama ofis girl.
24 September 2015 diubah oleh ANITA089
-
24 September 2015
ANITA089 tulis:
Emang sih, sodara2 dia berhasil (ada yg S2, kerjanya keren, cantik, dapet suami mapan. Cuma dia doang yg gagal.
Gagal atau berhasil itu parameternya apa kak?
Menurut Zoro sih, keberhasilan bukan cuma ditentukan oleh dapat gelar S2, kerjaan keren, cantik, dan dapet suami mapan.
-
24 September 2015
ZORO133 tulis:
Gagal atau berhasil itu parameternya apa kak?
Menurut Zoro sih, keberhasilan bukan cuma ditentukan oleh dapat gelar S2, kerjaan keren, cantik, dan dapet suami mapan.
Dlm hal ini, ukuran gagal berhasil di keluarga besar tsb adalah gelar, kerjaan keren, dapat suami mapan, jago ngobrol. ga adil sih...tetapi itu terjadi.
-
24 September 2015
Cuek aja. Hidup itu merdeka.
-
24 September 2015
manusia itu unik dengan kepribadiannya masing2, lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya. jika ada org yang memandang rendah org lain/meremehkan orang lain, itu adalah ciri2 manusia yang berpikiran sempit.
-
24 September 2015
kita ga hidup dari cibiran orang. abaikan!!!
-
24 September 2015
Gali potensi diri yg ada, fokus sm hal2 yg lebih penting.. Buang hal2 yg mengecilkan hati.
ANITA089 tulis:
Dlm hal ini, ukuran gagal berhasil di keluarga besar tsb adalah gelar, kerjaan keren, dapat suami mapan, jago ngobrol. ga adil sih...tetapi itu terjadi.
-
24 September 2015
Slmt malam saudara2..
Mba anita, Kalau menurut saya masalah bukan di apa pekerjaanny. Bgmn penampilan, atau apa statusnya, kalu hal itu terus yg di pertanyakan akhir akhirnya nanti jadi menyalahkan nasib.....
Masalah itu mungkin ada di diri sendiri (sahabtnya mba Anita), alasannya karena semua itu tidak membuat kita rendah di mata Bapa. Justru diri sendirilah yg merasa rendah....karena ini...atau karena itu....bgmn dgn diri sendiri. Sdh di tanya sama Mr.i (diri sendiri) ...knp saya begini ?
Mba anita tlong tanyakan kpd sahabat mba...
Pernah mengunjungi yayasan panti asuhan? Yayasan orang2 cacat ?... bisa bayangkan ga kesedihan mereka ? Coba liat sendiri lah...apa kegiatan mereka meratapi nasib terus ? ....
Mereka mengisi kegiatan dgn menambah keterampilan.... karena mereka yakin akan harapan...mereka bersyukur dgn bekerja...
Apa mesti dikasih kerjaan bagus, mendapat pasangan yg mapan dan tampang yg menarik baru mau bersyukur dan baru bisa bahagia ???..
Cobalah pikirkan baik2.
Mohon maaf saudara...jika ada kata2 yg tak berkenan.
Salam damai
-
25 September 2015
Menurutku anda tidak mengenal sahabatnya sendiri.
Sudah bahagia belum dia dengan keadaanya saat ini.
Biarkan jadi diri sendiri . Menikmati hidup tidak tergantung cara pandang orang lain
-
25 September 2015
Hiduplah dengan mindset : dicintai Tuhan dan berharga bagi Tuhan adalah prioritas dan membuat kita bersyukur dan membuat kita bangga. He says "I love you and you are precious at My sight"
-
25 September 2015
ANITA089 tulis:
Apa saranmu pd sahabatmu yg diabaikan, tdk didengarkan banyak orang di manapun karena sahabatmu itu cuma jadi pesuruh, pendidikannya ga tinggi, statusnya cerai, wajahnya aneh krn pake kacamata yg bikin dia kelihatan lugu?
Emang sih, sodara2 dia berhasil (ada yg S2, kerjanya keren, cantik, dapet suami mapan. Cuma dia doang yg gagal.
Menurut ku,itu cuman masalah jati diri dan pendirian
-
25 September 2015
DANIELRSV697 tulis:
Slmt malam saudara2..
Mba anita, Kalau menurut saya masalah bukan di apa pekerjaanny. Bgmn penampilan, atau apa statusnya, kalu hal itu terus yg di pertanyakan akhir akhirnya nanti jadi menyalahkan nasib.....
Masalah itu mungkin ada di diri sendiri (sahabtnya mba Anita), alasannya karena semua itu tidak membuat kita rendah di mata Bapa. Justru diri sendirilah yg merasa rendah....karena ini...atau karena itu....bgmn dgn diri sendiri. Sdh di tanya sama Mr.i (diri sendiri) ...knp saya begini ?
Mba anita tlong tanyakan kpd sahabat mba...
Pernah mengunjungi yayasan panti asuhan? Yayasan orang2 cacat ?... bisa bayangkan ga kesedihan mereka ? Coba liat sendiri lah...apa kegiatan mereka meratapi nasib terus ? ....
Mereka mengisi kegiatan dgn menambah keterampilan.... karena mereka yakin akan harapan...mereka bersyukur dgn bekerja...
Apa mesti dikasih kerjaan bagus, mendapat pasangan yg mapan dan tampang yg menarik baru mau bersyukur dan baru bisa bahagia ???..
Cobalah pikirkan baik2.
Mohon maaf saudara...jika ada kata2 yg tak berkenan.
Salam damai
ok,,,,terimakasih ya. gini...tadinya sbnrnya dia pede loh namun perlakuan org2 di sekitarnya / segelintir sodara yg memang tdk adil. mereka cuekin kehadiran dia, pdhl dia sdh semangat ingin ketemu mereka. yg ditanyain cuma adiknya yg s2 dan mapan, yg sering tak hadir di acara keluarga misal natal dan tahun baru.
-
26 September 2015
terkadang yang dicuekin it menandakan bahwa kehadirannya di rasakan dan dibutuhkan..
coba aja dia ga hadir pasti ditanya n di suruh ikt hadir..
-
26 September 2015
oh iy lupa semuanya berawal dari diri kita sendiri..berpikir dan bertindak positif maka hasil yg didapat pasti positif..memang tidak mudah tp klo kita mau maka hasilnya akan anda rasakan
-
26 September 2015
Slmt malam Mba Anita,
Saya berpendpt krn sy bersimpati, wlpun thread sy sebelumnya kesannya ketus, karena sayang sekali krn perlakuan sdrnya yg begitu, yg dikorbankan malah dirinya sendiri....apapun yg dia alami tidak boleh merasa minder, atau merasa terbuang, krn hal itu berakibat buruk bg jiwanya...begitu maksud saya.
Semoga dia mendapatkan pencerahan ya Mba Anita
Salam damai
-
26 September 2015
Terkirim 2x
26 September 2015 diubah oleh DANIELRSV697