Perhatikan Keluarga
-
8 Oktober 2015
Shalom! Amsal 22:6 berkata “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Perkembangan zaman melalui internet telah merubah keadaan menjadi penuh dosa di masa kini karena segala hal dapat diakses dengan begitu mudah oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Mengajar dan mendidik adalah hal yang berbeda. Mendidik berarti memberikan teladan hidup dengan nilai-nilai yang kita hidupi sendiri, bukan sekedar mengajar, yaitu hanya memberikan perintah tanpa melakukannya.
Nasib generasi keturunan kita tergantung teladan hidup yang kita perlihatkan kepada mereka. Jika kita tidak memperhatikan kebaikan generasi keturunan kita, kita hanya sedang menciptakan “generasi-generasi monster” di masa depan. Amsal 29:17 berkata “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” Hal yang terpenting untuk kita lakukan pertama-tama adalah mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.
Kenakalan remaja diakibatkan oleh broken home. Sebagai orang tua, kita harus sungguh-sungguh cinta Tuhan dan mencintai keluarga kita dengan menjaga ‘quality time’ bersama keluarga. Mari selamatkan generasi keturunan kita dari cap ‘fatherless generation’. Kita harus menjaga komitmen kita kepada Tuhan dan pasangan hidup kita.
Bagaimana mungkin kita mengalami pelipatgandaan mujizat jika hidup kita masih ‘berkompromi’ dengan dosa? Penyembahan sejati kita adalah ketika kehidupan kita mencerminkan Kristus bagi orang lain, bukan sekedar penyembahan yang dilakukan di gereja. Kita harus selalu mengingat Firman Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Apa yang kita tabur kini pasti akan kita tuai di masa depan.